Anda di halaman 1dari 4

1.

Bambu/Pring Tali/Bambu Apus ( Gigantochloa Apus )

Bambu Tali/Gigantochloa Apus

Bambu tali adalah jenis bambu yang warna kulitnya hijau tua dan kurang mengkilap. Disebut
bambu/pring tali karena salah satu manfaat bambu jenis ini adalah bisa dijadikan bahan pembuat
tali/pengikat ( misalnya untuk mengikat bungkus tempe, yang mana pada umumnya dulu tempe
dibungkus dengan daun pisang dan jati kemudian diikat menggunkan tali yang terbuat dari
bambu tali yang masih muda ).

Bambu tali pada umumnya memiliki diameter 3-7 cm, besar atau kecilnya tergantung kesuburan
tanahnya. Untuk ketinggian/panjangnya pun bervariasi yakni antara sekitar 4-12 meter.Pada
umumnya bambu tali dapat tumbuh subur di tepi sungai.

Manfaat Bambu Tali

Batang Bambu :

sebagai senjata tradisional. Bambu tali dapat dibuat senjata, misalnya dibuat bambu
runcing
bahan pembuat tali
tiang bendera
alat/tempat menjemur pakaian
bahan bangunan, misalnya dibuat sebagai rangka atap rumah, alat bantu/tangga ketika
para tukang bangunan membuat rumah yakni sebagai tempat berpijak ketika dalam
ketinggian tertentu
sebagai bahan pembuat jembatan bambu/powotan
alat komunikasi tradisional ( misalnya dibuat kentong )
bahan pembuat peralatan dapur ( misalnya dibuat tampah,ceting, besek/piti, kipas
nasi/ilir, centong, dan sebagainya )
bahan pembuat kandang ternak
alat pemikul/mbatan
sebagai kayu bakar
membuat pagar jalan/pekarangan
sebagai tempat merambatnya tanaman ( misalnya sebagai tempat rambatan kacang
panjang, mentimun, kecipir, dan lain-lain )
dan manfaat lainnya

Manfaat/Khasiat Air Bambu Tali :

Air bambu adalah air yang terkandung dalam batang bambu. Air ini bisa didapatkan dengan cara
memotong pucuk tumbuhan bambu yang masih muda maupun tua ( pilihlah tumbuhan bambu
yang pucuknya mudah dijangkau atau yang melengkung ), kemudian di bekas potongan tersebut
bungkuslah dengan plastik ( kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada sore hari ), misalkan pada
sore hari kita memotong dan membungkus pucuk bambu, maka keesokan harinya ambil lah air
bambu yang sudah memenuhi kantong plastik. Ya benar, dari pucuk bambu yang kita potong
tersebut dapat mengeluarkan/mengalir air bambu yang sangat berkhasiat menyembuhkan segala
jenis penyakit batuk. Cara pengobatannya hanya dengan meminumnya 3 kali sehar, 1 kali minum
1 gelas.

2. Bambu/Pring Wulung ( Gigantochloa Atroviolacea )

Bambu Wulung /Gigantochloa Atroviolacea

Bambu wulung adalah bambu yang warna kulitnya wulung/hitam/hijau kehitaman/ungu tua dan
ada garis berwarna kuning di sepanjang batang maupun rantingnya. Diameter bambu wulung
mayoritas antara 5-12 cm dengan panjang/tinggi antara 7-18 meter.

Manfaat Tumbuhan/Tanaman Bambu Wulung


Manfaat Tunas/Rebung/Bung Bambu Wulung:

Tunas bambu wulung yang masih muda atau baru muncul dengan ketinggian sekitar maksimal
20 cm dari permukaan tanah, dapat dimanfaatkan sebagai sayur. Rebung dapat dimasak dengan
cara dibikin tongseng/tumis/oseng-oseng maupun dimasak dengan dicampur air santan kelapa.
Oh ya untuk rebung bambu tali rasanya sangat pahit sehingga jarang ada yang mau
memanfaatkannya sebagai sayur.

Manfaat Batang Bambu Wulung antara lain:

membuat bambu runcing


sebagai bahan bangunan misalnya untuk membuat rangka atap
tiang bendera
kerajinan seperti hiasan dinding yang berupa potongan bambu yang diukir menjadi
gambar pemandangan alam, hewan, dan sebagainya
pagar
tiang antena televisi
membuat kursi dan meja bambu
alat kesenian seperti kentongan dan angklung/calung
anyaman
dan lain-lain
Bambu/Pring Kuning


Bambu Kuning via Apotekgriyafarma

Bambu kuningadalah salah satu tanaman dari kelompok bambu.Bambu jenis ini memiliki
ciri batang yang beruas-ruas, tinggi, dan batangnya berwarna kuning.Biasanya, bambu
jenis ini hidup di lingkungan tropis. Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak
dibudidayakan. Ia sering dijumpai di desa-desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai
tanaman hiasan di perkotaan.

Bambu kuning dapat diperbanyak dengan cara rhizoma, stek rumpun atau cabang,
cangkok, dan kultur jaringan. Namun, cara termudah dan sering dilakukan adalah stek
rumpun atau cabang.Umumnya, rumpun yang akan di stek adalah rumpun yang tidak
terlalu muda atau tidak terlalu tua.Rebusan pada bambu ini mengandung saponin dan
iavonoida.Tidak hanya itu, bambu kuning ini mengandung sumber potassium yang
rendah kalori, serta memiliki rasa manis yang terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi
yang baik bagi tubuh.Bambu ini memiliki khasiat mengobati bermacam jenis infeksi dan
pencegah hepatitis. ( Sumber : Wikipedia )

Rotan Balukbuk (Calamus burkianus Becc) - Nama Daerah : Rotan Balukbuk - Penyebaran :
Jawa Barat, dataran rendah sampai dengan pegunungan pada 50 800 mdpl, beriklim basah. -
Batang : Rumpun sampai dengan 10 batang, diameter 25 mm, panjang ruas 50 cm, warna
kekuningan muda bila kering coklat kekuningan, kuat dan ulet, panjang batang sampai dengan
50 m. - Daun : Majemuk menyirip panjang 3 m, anak daun bundar telur lanset, pada ujung daun
terdapat sulur panjat, warna hijau tua. - Buah/Bunga : Malai 1 m panjang buah sampai dengan
2,5 cm lonjong. - Manfaat : Batang sebagai bahan baku anyaman, keranjang dan tali pengikat.

Rotan Manau Riang (Calamus oxeleyanus T et B) - Penyebaran : Pulau Sumatera, dataran rendah
beriklim basah - Batang : Berumpun dengan diameter 12 mm, panjang ruas 12 cm warna
kekuningan - Daun : Majemuk menyirip panjang 3 m, anak daun bundar telur lanset, ada sulur
panjat pada ujung daun, duduk daun berhadapan, hijau tua

Rotan Duduk (Daemonorops longipes (Griff) Mart) - Nama Daerah : Rotan Rundang, Tanah
(Bangka), Rotan Mentulak (Belitung), Rotan Huwi Tikus (Lampung) - Penyebaran : Hutan
Payau di Sumatera dan Kalimantan - Batang : Berumpun 5 10 batang, panjang batang 10 m
diameter dengan pelepah 5 cm, bersih tanpa pelepah 15 35 mm, panjang ruas 20 cm, warna
suram, inti berwarna coklat sebam dan lunak - Daun : Menyirip majemuk panjang 4,5 m atau
lebih, tangkai daun 50 cm ada sulur panjat di ujung daun 125 cm, anak daun lanset selang-seling,
jumlah anak daun pada satu bagian sampai 50 buah. - Manfaat : Bahan perabotan rotan 35. Rotan
Ulur (Calamus ulur Becc) - Penyebaran : Sumatera Bagian Selatan - Batang : Berumpun 6 8
batang panjang batang sampai dengan 40 m dengan diameter 25 mm dengan pelepah, bila bersih
10 mm, panjang ruas 20 cm berwarna coklat kekuningan, mengkilat, gelang warna gelap pada
buku, inti berwarna kuning sebam, lemah, lentur, mudah dibelah, kuat dan ulet - Daun : Menyirip
majemuk dengan panjang 1,75 m, sulur panjat 1 m,tangkai daun 5 cm, anak daun lanset
berhadapan, panjang anak daun 35 cm lebar 2,5 cm. - Manfaat : Sebagai bahan keranjang batu
bara (Sumatera) 36. Rotan Manau Tikus (Calamus tumindus Furtado) - Penyebaran : Sumatera
Barat, Semenanjung Malaysia - Batang : Soliter, panjang sampai dengan 60 m dengan diameter
pangkal 1,2 cm dan ujung 2,5 cm panjang ruas 12 30 cm - Daun : Menyirip majemuk panjang
4 m, sulur panjat 1,5 m, anak daun lanset panjang 40 cm dan lebar 6 cm duduk berhadapan 25
pasang, pelepah berduri panjang tajam sampai dengan 4 cm dan lebar 7 cm - Manfaat : Sebagai
bahan pembuatan mebel rotan. 37. Rotan Manau Padi (Calamus marginatus Mart) - Nama
Daerah : Rotan Manau Padi (Bangka), Rotan Besi (Palembang), Rotan Pehekan (Kalimantan
Selatan) - Penyebaran : Sumatera dan Kalimantan - Batang : Soliter pada dataran rendah dengan
panjang sampai 40 m dengan diameter 10 15 mm, panjang ruas 12 20 cm, kuning mengkilat,
gelang-gelang hitam melingkari buku, inti berwarna kuning gading, padat, keras, kokoh -
Manfaat : Mebel dengan kualitas yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai