Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Standar


Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi
tanggungjawab praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan
yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Berikut adalah definisi
standar menurut para ahli:
1. Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal
(Clinical Practice Guideline,1990).
2. Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang
telah ditetapkan (Donabedian, 1990).
3. Standar adalah kisaran variasi yang masih dapat diterima (Clinical
Practice Guideline,1990).
4. Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi
oleh suatu sarana agar pemakaian jasa pelayanan dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang diselenggarakan
(Rowland,1983).
5. Standar adalah tujuan produksi yang numeric, lazimnnya ditetapkan
secara sendiri namun bersifat meningkatkan, yang dipakai sebagai
pedoman untuk memisahkan yang tidak dapat diterima atau buruk
dengan yang dapat diterima atau baik (Brent James, 1986).1
6. Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang telah ditetapkan
oleh instansi teknis setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan
Standarisasi Nasional. (Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1991)
7. Secara luas, pengertian standar layanan kesehatan adalah suatu
pernyataan tentang mutu yang diharapkan, yaitu akan menyangkut

1
masukan, proses dan keluaran (outcome) sistem layanan kesehatan.
Standar layanan kesehatan merupakan suatu alat organisasi untuk
menjabarkan mutu layanan kesehatan ke dalam terminologi
operasional sehingga semua orang yang terlibat dalam layanan
kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia
layanan kesehatan, penunjang layanan kesehatan, ataupun manajemen
organisasi layanan kesehatan, dan akan bertanggung gugat dalam
menjalankan tugas dan perannya masing-masing.
8. Standarisasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting artinya
sebagai salah satu alat yang efektif dan efisien guna menggerakkan
kegiatan organisasi, dalam meningkatkan produktivitas dan menjamin
mutu produk dan atau jasa, sehingga dapat meningkatkan daya saing,
melindungi konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik keselamatan
maupun kesehatannya.

Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar.


Kamus Oxford memberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai
definisi standar, yaitu:
1. Standar adalah dasar untuk peningkatan untuk mencapai derajat terbaik.
2. Standar memberikan suatu dasar perbandingan.
3. Standar adalah suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi.
4. Standar adalah sebagai model untuk dapat ditiru.
5. Standar digunakan untuk menilai diri sendiri.
6. Standar sebagai suatu patokan pencapaian yang didasarkan kepada
tingkat keinginan terbaik.

Standar pelayanan kesehatan merupakan bagian dari layanan kesehatan


itu sendiri dan memainkan peranan yang penting dalam mengatasi masalah
mutu layanan kesehatan. Jika suatu organisasi layanan kesehatan yang
bermutu secara taat azas atau konsisten, keinginan tersebut harus dijabarkan
menjadi suatu standar layanan kesehatan atau standar produksi operasional
(Pohan, 2006: 28).

2
Untuk memandu para pelaksana pelayanan kesehatan seperti dalam
memberikan pelayanan kebidanan agar tetap berpedoman pada standar yang
telah ditetapkan, maka disusunlah protokol. Protokol (pedoman, petunjuk,
pelaksanaan) adalah suatu pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis
dan yang dipakai sebagai pedoman pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan. Makin dipatuhi protokol atau pedoman tersebut, maka makin
tercapai standar yang telah ditetapkan.
Parameter untuk mengukur tercapai atau tidaknya suatu standar,
dipergunakanlah indikator. Indikator merupakan tolak ukur menunjukan pada
ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Semakin sesuai
sesuatu yang diukur dengan indikator maka semakin sesuai pula keadaannya
dengan standar yang telah ditetapkan (YBPSP, 2002: 20).
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
yakni sesuai dengan standar pelayanan khususnya dibidang kebidanan banyak
upaya yang dapat dilaksanakan. Upaya tersebut jika dilaksanakan secara
terarah dan terencana, dalam ilmu administrasi kesehatan dikenal dengan
nama program menjaga mutu (quality assurance program) dengan sasarannya
adalah pelayanan kesehatan yang di selenggarakan (YBPSP, 2002: 17).
Program menjaga mutu pelayanan kesehatan merupakan bagian yang
integral dari kegiatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan tujuannya
ialah untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan, seperti dibidang
kebidanan. Pendekatan terhadap program menjaga mutu pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien akan selalu memenuhi persyaratan mutu layanan
kesehatan yang ditetapkan sehingga masyarakat yakin bahwa layanan
kesehatan yang diberikan adalah layanan kesehatan yang baik mutunya, yaitu
layanan kesehatan yang sesuai dengan standar layanan kesehatan yang
disepakati. Seperti halnya dalam pelayanan dibidang kebidanan, pelayanan
yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, pelayanan yang
diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang telah disusun dan
disepakati.

3
Syarat-Syarat Standar Pelayanan Kebidanan
Suatu standar yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan khusus.
Persyaratan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Bersifat jelas
Artinya dapat diukur dengan baik, termasuk ukuran terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
b. Masuk akal
Suatu standar yang tidak masuk akal, tidak hanya sulit
dimanfaatkan tetapi juga akan menimbulkan frustasi para
pelaksana.
c. Mudah dimengerti
Suatu standar yang tidak mudah dimengerti juga akan meyulitkan
tenaga pelaksana sehingga sulit terpenuhi.
d. Dapat dicapai
Tidak ada gunanya menentukan standar yang sulit karena tidak
akan mampu dicapai. Oleh karena itu, dalam menentukan standar
salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah harus sesuai dengan
situasi dan kondisi organisasi yang dimiliki.
e. Absah
Artinya ada hubungan yang kuat dan dapat didemonstrasikan
antara standar dengan sesuatu (misalnya mutu pelayanan) yang
diwakilinya.
f. Meyakinkan
Artinya mewakili persyaratan yang ditetapkan. Apabila terlalu
rendah menyebabkan persyaratan menjadi tidak berarti. Tetapi
apabila terlalu tinggi akan sulit dicapai.
g. Mantap, spesifik, dan eksplisit
Artinya tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu, bersifat khas
dan gamblang.
(DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H, 1994: 32-33).

4
2.2 Tujuan Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Dalam memberikan suatu pelayanan kebidanan, diharapkan bidan
mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar mutu pelayanan
kebidanan. Berikut merupakan tujuan standar pelayanan kebidanan:
1. Memberikan perlindungan kepada klien dan tenaga kesehatan sebagai
penerima dan pemberi layanan kebidanan.
2. Mewujudkan jaminan mutu dengan memperhatikan sektor-sektor yang
terkait.
3. Meningkatkan hasil dan produktivitas dalam mencapai mutu produk dan
atau jasa yang memenuhi standar mutu pelayanan kebidanan.
4. Mewujudkan tercapainya persaingan yang sehat dalam pemberian mutu
pelayanan kebidanan.
5. Standar mutu pelayanan kebidanan berguna dalam penerapan norma dan
kinerja yang diperlukan untuk mencapai tingkat pelayanan yang terbaik
sesuai yang diharapkan. Penerapan standar mutu pelayanan kebidanan
berguna untuk melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan
hasil pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas.
6. Standar pelayanan kebidanan juga dapat digunakan untuk menentukan
kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari
dan sebagai dasar untuk menilai pelayanan yang telah diberikan (standar
digunakan untuk menilai keabsahan hasil kegiatan, efektifitasya ekonomis
dan tingkat kepuasan seseorang terhadap kegiatan tersebut).

2.5. Manfaat Standar dan Komponennya


Manfaat standar secara umum yaitu:
1. Standar menetapkan norma dan memberi kesempatan anggota masyarakat
dan perorangan mengetahui bagaimanakah tingkat pelayanan yang
diharapkan atau diinginkan. Karena standar tertulis sehingga dapat
dipublikasikan atau diketahui secara luas.
2. Standar menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan berlaku sebagai
tolok ukur untuk memonitor kualitas kinerja.

5
3. Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang harus ditunjukkan
pada situasi aktual dan sesuai dengan kondisi lokal.
4. Standar meningkatkan efisiensi dan mengarahkan pada pemanfaatan
sumber daya dengan lebih baik.
5. Standar meningkatkan pemanfaatan staf dan motivasi staf.
Standar dapat digunakan untuk menilai aspek praktis baik pada keadaan
dasar maupun post-basic pelatihan dan pendidikan.

Manfaat standar pelayanan kebidanan antara lain:


1. Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Melindungi masyarakat sebagai jasa penerima layanan kebidanan.
3. Sebagai pelaksanaan, pemeliharaan, dan penelitian kualitas pelayanan
kebidanan.
4. Untuk menentukan kompetensi yang dimiliki bidan dalam menjalankan
praktek sehari-hari.
5. Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan
pengembangan pendidikan (Depkes RI, 2001: 2).

Komponen-Komponen Standar
Beberapa komponen yang harus ada pada standar :
1. Strandar Struktur
Standar struktur adalah karakteristik organisasi dalam tatanan
asuhan yang diberikan. Standar ini sama dengan standar masukan
atau standar input yang meliputi :
a. Filisofi dan objektif
b. Organisasi dan administrasi
c. Kebijakan dan peraturan
d. Staffing dan pembinaan
e. Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggungjawab
setiap posisi klinis)
f. Fasilitas dan peralatan

6
2. Standar Proses
Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan
penerima suatu layanan. Standar ini berfokus pada kinerja dari
petugas profesional di tatanan klinis, yang mencakup :
a. Fungsi tugas, tanggungjawab, dan akuntabilitas
b. Menejemen kinerja klinis
c. Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
3. Standar Outcomes
Standar outcomes adalah hasil layanan dalam kaitannya dengan
status klien. Standar ini berfokus pada pelayanan klien yang
prima, yang mencakup :
a. Kepuasan klien
b. Keamanan klien
c. Kenyamanan klien
Dalam pelayanan kebidanan, hasil mungkin tidak selalu
sama seperti apa yang diharapkan atau diinginkan, namun
standar struktur dan proses yang baik akan menunjukkan sejauh
mana kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil yang
diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai mealui
penentuan dan melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap
prosedur, pedoman praktik, dan rencana.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidana. Jakarta: Trans Info Media.


Runjati. 2013. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Jenny J.S. Sondakh. 2013. Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Kristianti, Shinta dan R.E Wijanti. 2015. Modul Mutu Pelayanan Kebidanan dan
Kebijakan Kesehatan. Kediri: Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.

Anda mungkin juga menyukai