Anda di halaman 1dari 10

12/03/2014

REAKSI HIPERSENSITIFITAS

 Hipersensitifitas : reaksi imun yg patologik


patologiktjd
akibat respon imun yg berlebihan
berlebihanmenimbulkan
REAKSI kerusakan jaringan tubuh

HIPERSENSITIFITAS  Jenis penyakit hipersensitifitas tdr atas kelainan

yg heterogen
 Penyakit hipersensitifitas dibagi mnrt tipe respon

imun & mekanisme efektor yg menimbulkan


kerusakan sel & jaringan

I. PEMBAGIAN REAKSI HIPERSENSITIFITAS


MENURUT WAKTU

1
12/03/2014

A. Reaksi cepat B. Reaksi intermediat

 Tjd dlm hitungan detik,menghilang dlm 2  Tjd bbrp jam & menghilang 24 jam
jam.  Pembentukan kompleks imun IgG & kerusakan
jar mell aktivasi komplemen & sel NKADCC
 Antigen yg diikat IgE pd permk sel mast
menginduksi penglepasan mediator  Manifestasi brp :
vasoaktif. * rx tranfusi drh,eritroblastosis fetalis,AIAH
* rx arthus lokal & rx sistemik spt serum
 Manifestasi : anafilaksis sistemik a/
sicknes,vaskulitis nekrotis,glomerulonefritis,
anafilaksis lokal spt pilek,bersin, asma,
urtikaria & eksim artritis reumatoid,LES

*NKADCC : Natural Killer Antibody Dependent Cell Cytotxicity

C. Reaksi lambat II.PEMBAGIAN REAKSI HIPERSENSITIFITAS


MENURUT MEKANISME

 Tjd stlh 48 jam


jamakibat aktivasi sel Th
 Reaksi hipersensitivitas oleh Robert Coombs dan
 Pada DTH yg berperan adalah sitokin yg Philip HH Gell (1963) dibagi 4 tipe rx
dilepas sel T yg mengaktifkan makrofag & berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun
menimbulkan kerusakan jaringan yang terjadi: Tipe I, II, III, IV.
 Contoh : dermatitis kontak, rx TB  Tahun 1995, Janeway dan Travers merevisi tipe
IV Gell dan Coombs menjadi IVa dan IVb.

2
12/03/2014

A.Rx Hipersensitivitas Gell dan Coombs Tipe I

Urutan kejadian rx Tipe I :

1. Fase sensitisasi: wkt yg dibutuhkan u/ pembtkan


IgE smp diikat oleh reseptor spesifik (Fce-
(Fce-R) pd
permukaan sel mast & basofil
2. Fase aktivasi: waktu yg diperlukan antara
pajanan ulang dg antigen spesifik & sel mast
melepas isinya yg berisi granul yg menimbulkan
reaksi
3. Fase efektor: waktu terjadi respons kompleks
(anafilaksis) sbg efek mediator yg dilepas sel
mast dg aktivitas farmakologik

3
12/03/2014

B. Reaksi Hipersensitivitas Gell dan


Coombs Tipe II
 Disebut juga sitotoksik atau sitolitik  tjd
karena dibentuk antibodi jenis IgG atau IgM

4
12/03/2014

C. Reaksi Hipersensitivitas Gell dan


Coombs Tipe III
 Disebut juga reaksi kompleks imun  tjd
bila kompleks antigen-
antigen-antibodi ditemukan
dalam sirkulasi, dinding pembuluh darah
dan jaringan
 Mengaktifkan komplemen
komplemenmelepas
anafilatoksin (C3a,C5a)
(C3a,C5a)memacu sel
mast
mast histamin
 Menimbulkan agregasi trombosit
membentuk mikrotrombi & melepas amin
vasoaktif
 Mengaktifkan makrofag yg melepas IL- IL-1

 Makrofag yg diaktifkan belum dapat menyingkirkan kompleks imun


sehingga makrofag dirangsang terus untuk melepas bahan yg dapat
merusak jaringan 1.Kompleks imun menetap
 Normal kompleks imun dlm sirkulasi diikat
& diangkut eritrosit ke hati,limpa
hati,limpadimus
nahkan oleh sel fagosit mononuklear
 Kompleks yg besar mudah
dimusnahkan,yg kecil & larut sulit
sulitdpt
lbh lama berada dlm sirkulasi
 Gangguan faktor fagosit salah satu sebab
kompleks sulit dimusnahkan

5
12/03/2014

2.Kompleks imun mengendap di jaringan 3.Bentuk reaksi : reaksi tipe III ada 2 bentuk
a.Reaksi arthus (btk lokal)
 Terjadi krn ukuran kompleks imun yg kecil &
permeabilitas vaskular meningkat

 Rx Arthus dpt tjd di dnding bronkus a/ alveol &  C3a & C5a berfungsi sbg faktor kemotaktik
menimbulkan rx asma lambat yg tjd 7- 7-8 jam stlh  Netrofil & trombosit mulai dikerahkan di
inhalasi antigen
antigenasma akibat kerja
tempat rx
rxtimbul stasis & obstruksi total
 Rx Arthus memerlukn antibodi & antigen dlm aliran darah
jumlah besar
besarantigen yg disuntikkan akn
membtk kompleks yg tdk larut & msk ke dalam  Netrofil yg diaktifkan memakan kompleks
sirkulasi a/ mengendap pd dinding pembuluh imun & bersama dg trombosit yg
darah digumpalkan melepas protease, kolagenase
 Bila agregat mjd besar, komplemen ml & bhn vasoaktif
vasoaktiftjd perdarahan yg disertai
diaktifkan. C3a & C5a (anafilatoksin) yg terbtk nekrosis jaringn setempat.
meningkatkan permeabilitas pemblh darah &
menjadi udem

6
12/03/2014

b.Reaksi serum sickness (bentuk sistemik)


 Kerusakan patologis pd infeksi korinobak
terium & klostridium disebabkan
eksotoksin yg dilepas sedang kumannya
sendiri tdk invasif & tdk berarti
 1-2 minggu stlh serum kuda diberikan
timbul panas & gatal,bengkak,kemerahan,
rasa skt di sendi & KGB

4.Penyakit kompleks imun


 Kompleks imun lbh mdh diendapkan di
tmpt dg tekanan drh yg meninggi disertai
putaran arus,mis:kapiler glomerulus,bifur
kasi pblh drh,pleksus koroid & korpus silier
mata
 Pd LES,artritis reumatoid, sel plasma
dalam sinovium membtk anti-
anti-IgG (FR
berupa IgM) & menimbulkan kompleks
imun di sendi

7
12/03/2014

1. Delayed Type Hypersensitivity


D. Rx Hipersensitivitas Gell & Coombs Tipe IV
 Pd DTH, sel CD4+ Th1 mengaktifkan
makrofag yg berperan sbg sel efektor.
 Rx hipersensitivitas tipe IV telah dibagi dlm DTH yg tjd  Pd DTH, kerusakan jaringan disebabkan
melalui sel CD4+ & T cell mediated cytolysis yg tjd oleh produk makrofag yg diaktifkan
melalui sel CD8+ seperti enzim hidrolitik, oksigen reaktif
intermediat, oksida nitrat, sitokin
proinflamasi
 DTH dpt jg tjd sbg respon thd bahan yg
tdk berbahaya dlm lingkungan seperti
nikel yg menimbulkan dermatitis kontak

8
12/03/2014

Rx khas DTH mempunyai 2 fase yg dpt dibedakan yaitu


sensitasi & respon imun yg ditingkatkan

2. T cell mediated cytolysis

 Kerusakan terjadi melalui sel


CD8+/CTL/Tc yg langsung membunuh sel
sasaran.
 Sel CD8+ yg spesifik untuk antigen adalah
sel autologus dpt membunuh sel langsung
 Peny autoimun yg tjd melalui mekanisme
seluler biasany ditemukan sel CD4+
maupun CD8+ spesifik untk self antigen &
kedua jenis sel tsb menimbulkan
kerusakan

9
12/03/2014

TERIMA KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai