Anda di halaman 1dari 5

SYOK ANAFILAKTIK

SPO No.Dokumen SPO/A/I/001


No.Revisi
Tanggal Terbit

Halaman
UPT PUSKESMAS dr. Agus Setiawan
KONGBENG NIP.19780824 200903 1 003

1. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan


yang tepat pada pasien syok anafilaktik
2. Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas dalam menangani pasien
dengan syok anafilaktik.
Dalam menegakkan diagnose dan pengobatan pasien
dengan syok anafilaktik harus mengikuti langkah-langkah
dalam SOP Syok Anafilaktik.
3. Ruang lingkup Semua pasien yang mengalami syok anafilaktik di semua unit
pelayanan yang melakukan tindakan medis yaitu :
Unit Pelayanan KeluArga Berencana
Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Unit Pelayanan Imunisasi
Unit Pelayanan Gigi
Ruang Tindakan
4. Definisi Syok anafilaksis adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi
umum dengan efek pada beberapa system organ terutama
kardiovaskuler, respirasi, kutan dan gastrointestinal yang
merupakan reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya
allergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi.
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien.
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
c. Petugas menayakan keluhan utama pasien, apakah terdapat
pada kemerahan, gatal-gatal, dan pucat pada kulit, apakah
terdapat sesak nafas, hidung berair, mata berair, apakah
terdapat mual, muntah, sakit perut atau diare, apakah terdapat
rasa cemas, batuk, atau kejang.
d. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor
mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat
alergi.
e. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan.
f. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan darah,
nadi, suhu dan frekuensi pernapasan.
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, apakah
terdapat penurunan tekanaan darah dan nadi lemah, apakah
pada kulit terdapat reaksi eritema, urtikaria, pucat, sianosis,
apakah pada permeriksaan auskultasi paru terdapat wheezing
atau tanda-tanda bronkospasme, apakah terdapat nyeri tekan
abdominal atau kram pada pemeriksaan abdomen.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan
pada pasien.
i. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil
pemeriksaan.
j. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnose
berupa:
1) Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
2) Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala.
3) Berikan oksigen dengan nasal canul 3-4 l/m
4) Berikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) segera secara IM pada
otot deltoideus, dengan dosis 0,3-0,5 ml (anak: 0,01
ml/kgbb), dapat diulang tiap lima menit.
5) Pemberian IV jika tidak ada respon pada pemberian IM,
dengan dosis dewasa 0,5 ml adrenalis 1:1000 diencerkan
dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10
menit.
6) Berikan antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan.
7) Jaga sistem pernapasan dan sistem cardiovaskuler agar
berjalan dengan baik
8) Berikan cairan IV 1-2L jika tanda-tanda syok tidak respon
terhadap obat
9) Berikan kortikosteroid untuk semua pasien dengan kasus
berat, berulang dan pasien dengan asma.
a) Metylprednisolon 125-250 mg IV
b) Dexametason 20 mg IV
c) Hydrocortison 100-500 mg IV
10) Lakukan observasi 2-3X 24 jam, untuk kasus ringan cukup
6 jam
11) Petugas memberikan kortikosteroid dan antihistamin PO
3x24 jam
12) Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke
fasiltitas kesehatan yang lebih baik.
k. Petugas menulis hasi pemeriksaan, diagnose dan terapi pada
rekam medis pasien.
l. Petugas membubuhi tanda tangan pada rekam medis.
m. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register.
6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil Memberikan tata laksana pada


menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

7. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.


Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
8. Dokumen Rekam Medis,
Terkait Register,
Blanko Resep
9. Distribusi Apotik

10. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SYOK ANAFILAKTIK
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR
Tgl. Mulai :
TILIK
UPTD Berlaku
PUSKESMAS Halaman : 1/2
KONGBENG

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1. Apakah Petugas menerima pasien?
2. Apakah Petugas melakukan anamnesis pada pasien?
3. Apakah Petugas menayakan keluhan utama pasien,
apakah terdapat pada kemerahan, gatal-gatal,
dan pucat pada kulit, apakah terdapat sesak
nafas, hidung berair, mata berair, apakah
terdapat mual, muntah, sakit perut atau diare,
apakah terdapat rasa cemas, batuk, atau kejang?
4. Apakah Petugas menanyakan perjalanan penyakit,
faktor-faktor mencetuskan keluhan, riwayat
penyakit keluarga dan riwayat alergi?
5. Apakah Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
melakukan pemeriksaan?
6. Apakah Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi
tekanan darah, nadi, suhu dan frekuensi
pernapasan?
7. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada
pasien, apakah terdapat penurunan tekanaan
darah dan nadi lemah, apakah pada kulit terdapat
reaksi eritema, urtikaria, pucat, sianosis, apakah
pada permeriksaan auskultasi paru terdapat
wheezing atau tanda-tanda bronkospasme,
apakah terdapat nyeri tekan abdominal atau kram
pada pemeriksaan abdomen?
8. Apakah Petugas mencuci tangan setelah melakukan
pemeriksaan pada pasien?
9. Apakah Petugas menegakkan diagnose berdasarkan
hasil pemeriksaan?
10. Apakah Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil
diagnose ?
11. Apakah Petugas menulis hasi pemeriksaan, diagnose dan

terapi pada rekam medic pasien?


12. Apakah Petugas membubuhi tanda tangan pada rekam

medis?
13. Apakah Petugas menulis hasil diagnose pada buku
register?

CR :%.
Kongbeng,
Pelaksana / Auditor

()

Anda mungkin juga menyukai