Anda di halaman 1dari 6

RANCANG BANGUN FILTER CAVITY SILINDRIS

YANG DIBEBANI DIELEKTRIK ALUMUNIUM OKSIDA


UNTUK APLIKASI GSM 900 MHZ
Aditya Inzani Wahdiyat1, Fitri Yuli Zulkifli2, Eko Tjipto Rahardjo3
1,2,3
Antenna Propagation and Microwave Research Group (AMRG)
Departemen Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, Depok 16424
Tel: (021) 7270011 ext 51. Fax: (021) 7270077
E-mail: 1adityainzani @yahoo.com, 2yuli@ee.ui.ac.id, 3eko@ee.ui.ac.id
pendek menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dielektrik
Dalam skripsi ini Filter Cavity Silindris yang Dibebani keramik oksida telah mengubah industri komunikasi bergerak
Dielektrik Alumunium Oksida untuk Aplikasi GSM 900 MHz dengan mengurangi dimensi dan biaya dari divais gelombang
dibahas karena mempunyai keuntungan-keuntungan seperti pendek seperti filter, osilator, dan banyak komponen lainnya.
bandwidth yang sempit, slope yang baik, insertion loss yang kecil
Faktor Kualitas (Q) yang tinggi akan meminimalisir insertion
dan dapat digunakan untuk daya yang besar tanpa menggati
rangkaian lainnya. Material dielektrik yang digunakan pada loss dari sebuah rangkaian dan dapat digunakan sebagai
skripsi ini adalah Alumina (Alumunium Oksida) dengan nilai sebagai divais selektivitas yang baik[1]. Selain itu, sebuah
permitivitas r = 9.6 . material dielektrik sangat tahan terhadap temperatur yang
Alumina digunakan karena kemampuannya yang tahan ekstrim (1000 C 3000 C).
terhadap tmperatur tinggi di dalam BTS, dan memiliki nilai Keperluan bandwidth kurang dari 100 MHz di frekuensi
permitivitas yang tinggi, sehingga mampu meminiaturisasi
900 MHz dan besarnya daya RF yang akan dikirim atau
ukuran cavity.
Bandwidth yang didapatkan setelah melakukan pengukuran diterima oleh base station GSM, memerlukan suatu filter yang
adalah sebesar 95 MHz dengan besar ripple 2,532 dB dan khusus. Maka, digunakanlah filter cavity silindris yang
insertion loss 9,478 dB. dibebani dielektrik material untuk mengatasi masalah tersebut,
dikarenakan filter cavity silindris yang dibebani dielektrik
Kata Kunci : Alumina, filter cavity, material dielektrik material memiliki nilai faktor kualitas (Q) yang besar, dan
tahan terhadap temperatur tinggi. Inilah mengapa filter cavity
I. PENDAHULUAN silindris yang dibebani dielektrik material dipilih untuk
dijadikan filter pada Base Station untuk GSM.
P enggunaan teknologi komunikasi bergerak (mobile
communication) sampai dengan saat ini sangatlah populer.
Ini ditandai dengan berkembangnya sistem-sistem baru II. FILTER CAVITY DAN MATERIAL DIELEKTRIK
berbasis dijital yang menyediakan layanan dengan kanal yang Filter adalah suatu divais yang sering digunakan dalam
sangat besar sehingga mampu mengirim data yang sangat industri komunikasi yang berguna untuk memisahkan sinyal
besar seperti data suara dan gambar. Akan tetapi teknologi informasi dari sinyal-sinyal lain yang tidak diinginkan seperti
komunikasi yang masih bisa dikatakan bertahan sampai interferensi, noise dan distorsi [2]. Peralatan ini sering dipakai
sekarang adalah teknologi GSM (Global System for Mobile baik pada transmitter, receiver, ataupun juga pada peralatan
Communication) yang digunakan hampir diseluruh dunia. pengukuran.
Frekuensi yang digunakan untuk teknologi GSM di
Indonesia adalah frekuensi 900 MHz dan frekuensi 1800
MHz. Penggunaan frekuensi tinggi tersebut akan
menyebabkan beberapa masalah, dan masalah yang terpenting
adalah jika sistem GSM tersebut tidak memiliki alat
selektivitas yang cukup bagus. Oleh karena itulah digunakan
filter untuk memilih frekuensi yang diinginkan dan
memberikan atenuasi pada frekuensi yang tidak diinginkan.
Material dielektrik yang mempunyai nilai permitivitas
relatif ( r ) untuk frekuensi tinggi mempunyai peran yang
sangat besar di dalam bidang telekomunikasi. Dengan adanya
revolusi dalam komunikasi bergerak dan sistem komunikasi Gambar 1 Respon Frekuensi Filter Sempurna
satelit yang menggunakan frekuensi tinggi sebagai frekuensi
karir, perkembangan di bidang miniaturisasi divais gelombang Filter akan secara selektif memilih frekuensi tertentu yang
akan dilewatkan pada sistem dan memberikan atenuasi yang
besar pada frekuensi yang tidak diinginkan [3]. Pada Gambar resonator dan permitivitas rendah untuk aplikasi gelombang
1 adalah respon frekuensi dari filter passband yang sempurna. pendek, dielektrik loss (loss tangent) yang rendah dan
Pada frekuensi diatas 1.000 MHz, rangkaian resonan lain koefisien temperatur yang rendah[5]. Permitivitas relatif dari
hanya akan memiliki nilai kualitas faktor Q yang relatif kecil, sebuah material akan menunjukan seberapa besar
oleh karena itu dengan menggunakan filter cavity dimana penyimpanan energy oleh dielektrik tersebut pada saat beda
menggunakan dinding konduktor, nilai kualitas faktor Q akan potensial dilewatkan ke padanya. Untuk meminiaturisasi
sangat tinggi. rangkaian gelombang , dielektrik material dengan nilai
Secara umum, cavity resonator adalah sebuah konduktor permitivitas relatif yang tinggi. Nilai permitivitas yang tinggi
tertutup yang dapat menyimpan energi gelombang akan meminiaturisasi rangkaian dikarenakan panjang
elektromagnetik[4]. Energi medan magnet dan medan listrik gelombang pada bahan dielektrik berbanding terbalik dengan
yang disimpan akan menentukan nilai ekivalen dari akar kuadrat dari nilai permitivitas dari dielektrik itu sendiri
induktansi dan kapasitansi, sedangkan energi yang terdisipasi seperti ditunjukan pada persamaan[6]:
pada dinding konduktor akan menentukan nilai ekivalen dari
0
resistansi. Inilah yang menyebabkan cavity resonator juga d = (2)
dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis rangkaian resonan r
dan dapat digunakan sebagai filter.
Cylindrical cavity resonator adalah cylindrical waveguide Alumunium Oksida (alumina) adalah salah satu contoh dari
dengan kedua ujungnya di tutup oleh dinding konduktor material dielektrik. Alumina memiliki titik leleh yang sangat
(Gambar 2). Fungsi gelombang dalam circular resonator tinggi yaitu sekitar 2050 C dengan nilai permitivitas sekitar
harus memenuhi persamaan Maxwell. frekuensi resonan TE 10, selain itu memiliki konduktivitas termal yang relative
dapat dirumuskan dengan persamaan: tinggi dan dielektrik loss yang rendah.
2
X 'np q
2
1
=fr + (1) III. PERANCANGAN FILTER CAVITY SILINDRIS
2 a d YANG DIBEBANI DIELEKTRIK MATERIAL DAN
SIMULASI

Pada Gambar 3 dapat terlihat perbandingan antara cavity


resonator tanpa dielektrik dan dengan dielektrik. Dengan
menggunakan bahan dielektrik, jari-jari dan tinggi cavity
menjadi semakin kecil.

Gambar 3 Perbandingan Dimensi Cavity

Gambar 2 Waveguide Silindris Pada perancangan cavity orde dua, jarak antar cavity yang
digunakan adalah mendekati setengah gelombang dari
Dengan menggunakan filter cavity, nilai faktor kualitas dari frekuensi 900 MHz, dikarenakan diameter cavity yang sudah
filter akan menjadi semakin besar. Penambahan orde yang mencapai 160 mm, sehingga penambahan jarak hanya sedikit
dilakukan pada filter cavity juga akan menyebabkan nilai dari saja sekitar 2mm.
faktor kualitas semakin bertambah, sehingga atenuasi di
frekuensi lain akan menjadi semakin besar. Akan tetapi
penambahan orde pada filter cavity akan menyebabkan
bertambahnya rugi-rugi akibat dinding konduktor yang
semakin luas.
Suatu material dielektrik yang mempunyai nilai
permitivitas yang tinggi dan memiliki faktor kualitas (Q) yang
tinggi dapat digunakan untuk menyimpan suatu energi.
Karakteristik dari keramik dielektrik yang paling penting
antara lain, permitivitas ( r ) yang tinggi untuk aplikasi pada Gambar 4 Filter Cavity dengan iris
Untuk cavity orde dua, pengkarakterisasian dari rancangan pada Gambar 3.9, panjang dari feeding yang dibuat adalah
tidak hanya untuk ukuran cavity dan bahan dielektrik, juga mulai dari 30 derajat sampai 180 derajat. Bentuk yang dipilih
dilakukan karakterisasi lebar celah, posisi pencatu dan panjang untuk feeding adalah bentuk loop setengah lingkaran, ini
pencatu. dikarenakan dengan bentuk ini panjang yang dihasilkan akan
Gambar 4 memperlihatkan karakteristik dari rancangan lebih panjang, mengingat untuk karakteristik panjang feeding
cavity filter dengan hanya mengubah nilai dari lebar celah, dan mencapai panjang sebesar lambda.
semua parameter lain tetap. Variasi dari celah yang dibuat
adalah mulai dari 20 mm sampai dengan 110 mm. Dari
Gambar 5 tersebut terlihat bahwa semakin besar celah pada
0 S11 dan S21

800
815
830
845
860
875
890
905
920
935
950
965
980
995
cavity akan menyebabkan nilai dari frekuensi high-pass
semakin turun ke frekuensi yang lebih rendah, dengan nilai

dB
dari frekuensi low-pass tetap di kisaran 910 MHz. Dapat
disimpulkan dengan memvariasikan lebar celah akan
menyebabkan berubahnya nilai frekuensi high-pass cavity
filter. -100
Frekuensi
S11, (MHz)
Posisi 10 mm
0 S11 dan S21 S11, Posisi 15 mm
S11, Posisi 20 mm
800
814
828
842
856
870
884
898
912
926
940
954
968
982
996
S11, Posisi 25 mm
S11, Posisi 30 mm
S11, Posisi 35 mm
dB

S11, Posisi 40 mm
S11, Posisi 45 mm
Gambar 7 Karakterisasi Letak Pencatu
-100
S11, celah 110
Frekuensi mm
(MHz)
S11, celah 100 mm
S11, celah 90 mm
S11, celah 80 mm
S11, celah 70 mm
S11, celah 60 mm
S11, celah 50 mm
Gambar 5 Karakterisasi Iris

Seperti terlihat pada Gambar 6, karakterisasi yang


selanjutnya dilakukan adalah karakterisasi posisi feeding.
Karakteristik dari penempatan posisi feeding dari filter dapat
dilihat pada Gambar 7.

Gambar 8 Filter cavity dengan iterasi panjang pencatu

0
S11 dan S12
dB

Gambar 6 Filter cavity dengan iterasi letak pencatu

Dapat terlihat bahwa semakin jauh dari dasar cavity akan -100
menyebabkan nilai S11 turun dan nilai S21 akan naik sampai
800
813
826
839
852
865
878
891
904
917
930
943
956
969
982
995

pada nilai 55 mm. Sehingga memvariasikan posisi feeding


akan mempengaruhi kondisi matching. S11 30 Frequency
S11 80(MHz) S11 100
Dengan mengatur panjang dari feeding (Gambar 8) akan
menghasilkan nilai S11 yang lebih matching. Ini dapat dilihat Gambar 9 Karakterisasi Panjang pencatu
Dengan karakterisasi diatas, dilakukan karakterisasi akhir
untuk menggeser frekuensi ke frekuensi yang diinginkan
dengan mengubah dimensi tinggi dielektrik. Karakterisasi
akhir dapat dilihat pada Gambar 10.

0 S11 dan S12


-10

-20
dB

Gambar 12 Keramik Alumina


-30

-40
860
865
870
875
880
885
890
895
900
905
910
915
920
925
930
935
940
Frequency (MHz)
S11 60 mm S11 62 mm S11 64 mm
Gambar 10 Karakterisasi tinggi dielektrik

Pada Gambar 11 dapat terlihat bahwa lebar bandwidth yang


didapat adalah sebesar 50 MHz, nilai dari insertion loss yang
didapat adalah sebesar 0.567 dB, dengan ripple 0.111 dan nilai
faktor kualitas 1915.45.

S11 dan S12


Gambar 13 Alumunium 505
0

-10

-20
dB

-30

-40
850
856
862
868
874
880
886
892
898
904
910
916
922
928
934
940

S11
FrequencyS12
(MHz)
Gambar 11 Filter Cavity orde dua

IV. FABRIKASI DAN PENGUKURAN


Untuk membuat keramik Alumina, bubuk aluminadicampur Gambar 14 Hasil Fabrikasi Filter Cavity
dengan dopant Kaolin (Al 2 Si 2 O 5 (OH) 4 ) yang merupakan
salah satu jenis silikat. Proses sintering di suhu 1000-1600C Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran S-parameter
akan menjadikan campuran tersebut semakin kuat. Gambar dengan menggunakan Network Analyzer. Untuk mendapatkan
keramik alumina terlihat pada Gambar 12. nilai S-parameter (S 11 dan S 21 ) pengukuran dilakukan dengan
Alumunium yang digunakan untuk cavity adalah menghubungkan port 1 pada Network Analyzer dengan salah
Alumunium 505 dengan ukuran 20cm x 35cm x 11cm satu konektor N pada filter cavity silindris yang dibebani
(Gambar 13) yang mempunyai berat jenis sebesar 2,7 gr/cm3. dielektrik material dan menghubungkan port 2 Network
Hasil fabrikasi filter cavity dapat terlihat pada Gambar 14. Analyzer pada konektor lainnya seperti pada Gambar 15
Terlihat bahwa dengan menggunakan bahan dielektrik yang
lebih tinggi, akan menggeser frekuensi resonan menuju
frekuensi lebih rendah. Dengan menggunakan tinggi dielektrik
4 cm, frekuensi resonan berada pada frekuensi 1150 MHz.
kemudian pada saat diganti dengan bahan dielektrik yang
lebih tinggi (5 cm dan 6 cm) frekuensi resonan bergeser
berturut-turut 1130 MHz dan 1050 MHz.

Gambar 15 Prosedur Pengukuran. S12 Iterasi Jari-Jari


Alumunium balok yang sudah dibubut kemudian akan Coupling
diukur dengan menggunakan Network Analyzer untuk
mengetahui frekuensi resonannya. Karena pada saat 0

dB
-100
merancang dengan bantuan software tidak dilakukan
karakterisasi saat cavity tidak menggunakan keramik
dielektrik, nilai S 11 dan S 12 tidak akan maksimal dikarenakan
Frekuensi (MHz)
posisi feeding sudah tetap, sehingga yang diukur pada filter
cavity tanpa keramik dielektrik hanyalah mencari dimana
frekuensi resonan pada mode dominan. Dengan mengukur 3 cm 4 cm 2.5 cm
parameter S 12 , didapatkan frekuensi resonan pertama di
Gambar 18 Grafik Iterasi Jari-Jari Coupling
sekitar frekuensi 1,29 GHz seperti terlihat pada Gambar 16.
Dengan menggunakan kawat tembaga N dengan jari-jari
0
S12 Filter Cavity Tanpa
kawat sebesar 1 mm, dilakukan iterasi coupling untuk feeding
dengan menggunakan jari-jari yang berbeda yaitu 2,5 cm, 3

Dielektrik cm, dan 4 cm. Gambar 4.10 menunjukan grafik hasil dari
iterasi coupling. Terlihat dengan mengubah jari-jari coupling
akan menyebabkan berubahnya nilai matching dari filter.
dB

Hasil pengukuran S-parameter filter cavity silindris yang


dibebani dielektrik material orde dua dapat terlihat pada
Gambar 4.11. Dari gambar dapat terlihat bahwa frekuensi
-100 tengah dari filter berada pada 995 MHz dengan bandwith 3 dB
dari filter yaitu pada 9401035 MHz atau dengan kata lain
850
900
950
1000
1050
1100
1150
1200
1250
1300
1350
1400
1450
1500

mempunyai bandwidth 95 MHz. Nilai insertion loss dari filter


S Frekuensi . tersebut adalah 9,478 dB, dan ripple 2,532 dB. Dari hasil
Gambar 16 Grafik S 12 filter cavity tanpa keramik pengukuran filter cavity silindris yang dibebani dielektrik
material tersebut dapat diketahui bahwa filter cavity silindris
Dengan memfabrikasi beberapa keramik dengan tinggi yang dibebani dielektrik material mengalami pergeseran
berbeda diharapkan akan didapatkan nilai frekuensi tengah frekuensi sebesar 95 MHz, yaitu dari frekuensi tengah hasil
yang diinginkan. Iterasi yang dilakukan adalah dengan dari simulasi sebesar 900 MHz menjadi 995 MHz.
menggunakan keramik dielektrik yang berbeda tinggi yaitu 4
cm, 5 cm dan 6 cm. karena posisi kawat tidak bias diubah-
ubah maka nilai yang dibaca pada Network Analyzer hanyalah
0 S11 dan S12
pada saat pengukuran S 12 . Hasil pengukuran dapat terlihat
pada Gambar 17.
Pengukuran
-10
0
S12 Iterasi Tinggi
dB

Dielektrik -20
dB

-30
-100
850
870
890
910
930
950
970
990
1010
1030
1050
1070
1090
850
880
910
940
970
1000
1030
1060
1090
1120
1150
1180
1210
1240
1270
1300

S11 S12
4 cm 5cm Frekuensi Frekuensi
Gambar 17 Grafik Iterasi Tinggi Dielektrik Gambar 19 Grafik Hasil Pengukuran
Secara garis besar ada beberapa penyebab yang
menyebabkan hasil pengukuran filter cavity silindris yang
dibebani dielektrik material tidak sesuai dengan hasil simulasi
atau dengan kata lain mengalami pergeseran nilai.
Nilai permitivitas ( r ) alumina tidak sesuai dengan
saat simulasi. Ini menyebabkan kurang bergesernya frekuensi
resonan pada filter.
Serbuk alumina yang dipakai untuk membuat
keramik memiliki ukuran yang tidak terlalu halus, seperti
tertulis pada bab 2 bahwa ukuran serbuk sangat menentukan
nilai loss tangent (dielektrik loss). Karena ukuran serbuk
cukup besar menyebabkan nilai loss tangent besar, sehingga
bandwidth yang dihasilkannya pun akan semakin besar. Ini
juga menyebabkan nilai Q (faktor kualitas) menurun.
Pada saat melakukan sintering, suhu pembakaran
hanya sampai 1200 C sehingga keramik yang dihasilkan
masih memiliki serpihan serpihan alumina yang belum
kering.
Alumunium yang digunakan untuk dijadikan cavity
mempunyai nilai konduktivitas kecil, yang berarti nilai
resistansi akan menjadi besar sehingga insertion loss sistem
menjadi sangat besar.

V. KESIMPULAN
Penggunaan bahan dielektrik di dalam sebuah cavity
resonator dapat meminiaturisasi dimensi dari cavity.
Nilai dari Q (faktor kualitas) akan semakin besar jika
menambah jumlah cavity. Alumina dipilih karena memiliki
permitivitas yang tinggi dan tahan terhadap temperatur yang
tinggi. Selain itu dengan menggunakan Alumina tanpa dopant
akan membuat biaya membuat keramik jauh lebih murah.
Hasil pengukuran menunjukan bahwa nilai frekuensi
bergeser dikarenakan nilai permitivitas alumina tidak sesuai
dengan simulasi.
Dari pengukuran didapatkan lebar bandwidth dari filter
sebesar 95 MHz dengan besar ripple 2,532 dB dan insertion
loss 9,478 dB.

REFERENCES
[1] K. M. Luk and K. W. Leung (Eds). Dielectric Resonator Antennas.
Research Studies Press Ltd, Baldock, Hertfordshire, UK (2002).
[2] Carlson,A. Bruce, Crilly, Pul B., Rutledge, Janet C. Communication
Systems. McGraw-Hill. 2002. Hal. 109
[3] Bowick, Chris. RF Design Circuit. Nomnes. 2006. Hal. 23.
[4] Liao, Samuel Y. Microwaves Devices And Circuits. Prentice Hall.
[5] Sebastian, Mailadil. Dielectric Materials for Wireless Communication.
2006
[6] V. B. Bragisnsky and V. S. Ilschenko. Experimental observation of
fundamental microwave absorption in high quality dielectric crystals.
Phys. Lett. A 120(1987)300305.
.

Anda mungkin juga menyukai