Anda di halaman 1dari 2

PTM

Salah satu strategi dalam pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM)
adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat secara mandiri dan
berkesinambungan dalam mencegah peningkatan kejadian PTM di masyarakat. Kegiatan
pengendalian FR PTM bertujuan untuk mendorong warga agar mandiri dalam penerapan gaya
hidup sehat melalui asupan makanan sehat dan seimbang, melakukan olah raga yang cukup, serta
menghindari rokok dan alkohol dengan perilaku CERDIK.

CERDIK merupakan upaya pengembangan program Pengendalian FR Penyakit Tidak Menular


dengan penekanan ke aspek promotif preventif. Upaya tersebut dilakukan melalui pemberdayaan
perilaku CERDIK yaitu :

1.
Cek kesehatan secara berkala

Pemeriksaan kesehatan secara dini dalam upaya pencegahan dan pengendalian FR PTM.
Pemantauan FR PTM dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut,
tekanan darah serta pemeriksaan gula darah sewaktu, monitoring perilaku merokok, diet dan
aktifitas fisik yang dilakukan secara rutin dan periodik.

2.
Enyahkan Asap Rokok

Peningkatan bermakna pada anak dan remaja dan masih tingginya konsumsi rokok di Indonesia
terutama pada laki-laki tentu saja harus segera diatasi karena dampak bahaya rokok dan asap
rokok mengancam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hasil studi menunjukkan risiko
kesehatan merokok pada remaja jauh lebih buruk dibandingkan dengan orang dewasa yang
merokok.

3.
Rajin berolah raga / aktifitas fisik

Olah raga sebagai pola hidup aktif merupakan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan. Pembinaan kebugaran jasmani pada waktu muda dapat bermanfaat untuk pencapaian
kesehatan dan kebugaran jasmani pada usia dewasa dan usia lanjut. Aktifitas fisik dan olah raga
tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik anak dan remaja seperti peningkatan kekuatan otot
dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah dan mengontrol berat badan.

4.
Diet sehat dengan gizi cukup dan kalori seimbang

Diet sehat dengan kalori seimbang adalah pola konsumsi makanan yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, mencakup pemilihan makanan
rendah gula, rendah garam, rendah lemak, tinggi serat dan kalori seimbang. Zat gizi yang
dibutuhkan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Di dalam tubuh, zat-zat gizi
tersebut berfungsi sebagai sumber energi atau tenaga (karbohidrat dan lemak), sumber zat
pembangun (protein) untuk tetap tumbuh dan berkembang serta mengganti sel-sel tubuh yag
rusak dan sumber zat pengatur 9 vitamin dan mineral)

5.
Istirahat yang cukup
Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan
menjadi lebih segar. Tidur adalah kebutuhan dasar setiap orang. Tidur yang cukup diharapkan
bisa menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Karena itulah setiap orang harus memenuhi
kebutuhan tidur yang durasinya disesuaikan dengan usia. Kebiasaan tidur dimana dan kapan saja
ini mempengaruhi pola hidup sehari-hari.

6.
Kelola Stress

Stress merupakan suatu respon adaptif individu terhadap situasi yang diterima seseorang sebagai
suatu tantangan atau ancaman keberadaannya. Secara umum orang yang mengalami stress
merasakan perasaan khawatir, tekanan, letih, ketakutan dan depresi

Kegiatan pengendalian faktor risiko PTM, berupa penerapan perilaku CERDIK, diantaranya
bertujuan untuk terwujudnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian
faktor risiko PTM secara dini dan mandiri serta terselenggaranya deteksi dini, monitoring dan
tindak lanjut faktor risiko PTM pada masyarakat. Deteksi dini berfungsi untuk mengurangi
prevalensi PTM yang tinggi di Indonesia. Dengan melakukan pengukuran tekanan darah, kadar
gula darah, pemeriksaan kolesterol, lingkar perut, Body Mass Indeks (BMI) menimbang berat
badan, serta pemeriksaan tulang dimana semuanya mengarah ke penyakit tidak menular (Luh
Putu Musnitarini,SKM.MPH, Administrator Kesehatan Muda Dinas Kesehatan Provinsi
Bali)

Anda mungkin juga menyukai