Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

WAHAM
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

BELLA MARTHA LENA

OKTALIA CITRA RAHAYU


RIA MISLIN ASMIARTI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA KEDIRI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, Sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan

Waham ini dengan lancar dan tepat waktu. Sholawat serta salam tetap

terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,beserta sahabat,

keluarga dan seluruh pengikutnya.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak memperoleh

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Eko Arik S, M.Kep.Sp.J selaku fasilitator dari kelompok kami yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing kami dalam proses pembuatan makalah

ini.

2. Teman-teman sebagai motivator dan pendukung dalam pembuatan makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah

ini, maka tidak lupa mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap

semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada

umumnya.

Pare, Mei 2017


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan yang memungkinkan untuk
terjadinya perkembangan fisik, intelektual, dan emosional individu secara
potimal, sejauh perkembangan tersebut sesuai dengan perkembangan optimal
individu-individu lain.
Sementara itu, gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala
klinis yang bermakna, berupa sindrom pola perilaku dan pola psikologik, yang
berkaitan dengan adanya distress (tidak nyaman, tidak tentram, rasa nyeri),
distabilitas (tidak mampu mengerjakan pekerjaan sehari-hari), atau meningkatkan
resiko kematian, kesakitan, dan distabilitas.
Gangguan jiwa terdiri dari beberapa macam termasuk diantaranya adalah
waham atau delusi. Waham atau delusi adalah keyakinan tentang suatu pikiran
yang kokoh, kuat, tidak sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia
dan latar belakang budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan
biarpun telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar
secara umum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan delusi/waham?
2. Apa saja jenis-jenis waham?
3. Bagaimana terjadinya waham?
4. Bagaimanakah ASKEP pada pasien dengan waham/delusi?

1.3 Tujuan
Dengan makalah ini, diharapkan mampu untuk:
1. Mengetahui pengertian dari delusi/waham
2. Mengetahui jenis-jenis waham
3. Mengetahui proses terjadinya waham
4. Mengetahui askep pada pasien dengan waham/delusi
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1. Pengertian
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang
tetap dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain.
Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan
fakta dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer
yang dapat mengontrol dunia )atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak
mungkin (misal FBI mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang
jelas untuk mengoreksinya .Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan
beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada
skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham disorganisasi
dan waham tidak sistematis .
Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi
atau dibuktikan dengan realitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebut tidak
sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya. Rawlin (1993)
dan tidak dapat digoyahkan atau diubah dengan alasan yang logis (Cook and
Fontain 1987)serta keyakinan tersebut diucapkan berulang -ulang.

Jenis-Jenis Waham
Jenis-jenis waham antara lain :
a. Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai
sekali, orang kaya.
b. Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar.
Penderita percaya sudah selayaknya ia di hukum berat.
c. Waham Dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau kelompok
orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
d. Waham Curiga
Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya. Individu curiga
terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari
hubungan antara dirinya dengan orang lain di sekitarnya, yang bermaksud
menyindirnya atau menuduh hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya. Dalam
bentuk yang lebih ringan, kita kenal Ideas of reference yaitu ide atau perasaan
bahwa peristiwa tertentu dan perbuatan-perbuatan tertentu dari orang lain
(senyuman, gerak-gerik tangan, nyanyian dan sebagainya) mempunyai hubungan
dengan dirinya.
e. Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
f. Waham Somatik atau Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya seperti
ususnya yang membusuk, otak yang mencair.
g. Waham Keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
h. Waham Nihilistik
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah meninggal.
i. Waham Pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain
atau kekuatan.

2.2. Tanda-tanda dan Gejala


1. Kognitif :
a. Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata
b. Individu sangat percaya pada keyakinannya
c. Sulit berfikir realita
d. Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
3. Prilaku dan Hubungan Sosial
a. Hipersensitif
b. Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresi
d. Ragu-ragu
e. Mengancam secara verbal
f. Aktifitas tidak tepat
g. Streotif
h. Impulsive
i. Curiga
4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
2.3. Terapi
Terapi yang diterima oleh klien :
1. TAK waham :
Sesi 1 : Orientasi Realitas Sesorang
Sesi 2 : Pengenalan Tempat
Sesi 3: Pengenalan Waktu
2. ECT
3. Terapi
a. Terapi Psikomotor
b. Terapi Tingkah Laku
c. Terapi Keluarga
d. Terapi Spiritual
e. Terapi Okupasi
f. Terapi Lingkungan
4. Rehabilitasi
2.4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual atau potensial dan
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya perawat mampu mengatasinya
(Gordon dikutip oleh Carpernito, 1983).
Masalah keperawatan yang sering muncul yang dapat disimpulkan dari
hasil pengkajian adalah:

1. Perubahan proses pikir : waham berhubungan dengan harga diri rendah.

2.5. Aksis
1. Aksis 1 : Gangguan waham menetap
2. Aksis 2 : Gangguan kepribadian paranoid
3. Aksis 3 : Dispepsia
4. Aksis 4 : Masalah dengan primary support group
5. Aksis 5 :GAF 7D-61 beberapa gejala ringan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
2.7. Implementasi

1. Tindakan keperawatan untuk pasien.

a. Tujuan: Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu

Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap


Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar

b. Tindakan
1) Membina Hubungan Saling Percaya
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling
percaya, adalah :
Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama
panggilan yang Saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama
panggilan pasien
Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama
pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana
Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki

Tindakan :

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan


kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
utamakan memberi pujian yang realistis
Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan :

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah
pulang ke rumah

4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan


kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan


setiap hari sesuai kemampuan
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien
lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah


direncanakan
Beri pujian atas keberhasilan klien
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan :
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara
merawat klien.
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku yang secara


klinis bermakna yang berkaitan langsung distress (penderitaan) dan
menimbulkan hendaya (disabilitas) pada satu atau lebih fungsi
kehidupaan manusia. Salah satu gangguan jiwa yang sering terjadi pada
masyarakat yaitu waham. Waham adalah keyakinan klien yang tidak
sesuai dengna kenyataan tapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah
secara logis oleh orang lain , keyakinan ini berasal dari pemikiran klien
yang dimana sudah kehilangan control.

3.2 Saran

Diharapkan bagi pembaca setelah membaca makalah ini khususnya


perawat dan memahami dan mengerti serta daat mengaplikasikan
tindakan keperawatan secara intensif serta mampu berfikir kritis dalam
melaksanakan proses keperawatan apabila mendapati klien dengan
penyakit gangguan kejiwaan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 thed.).


St.Louis Mosby Year Book, 1995
2. Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC,
1999
3. Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
4. Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
5. Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung,
RSJP Bandung, 2000
6. http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-pasien-
dengan-waham.html

Anda mungkin juga menyukai