Anda di halaman 1dari 3

Macam-Macam Organisasi Internasional

1. ASEAN - ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan bentuk kerja sama regional antara negara-negara Asia Tenggara. Kerja sama
ini mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Pada mulanya
jumlah anggotanya adalah lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada tahun 2010, jumlah anggota ASEAN menjadi
11 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, Timorleste dan Vietnam.

2. AFTA - AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah kesepakatan perdagangan bebas antarnegara yang tergabung dalam ASEAN. Tujuan berdirinya
AFTA adalah sebagai berikut..

Meningkatkan investasi kegiatan produksi dan jasa antara negara ASEAN


Meningkatkan kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang merata berkesinambungan
Meningkatkan produksi dan juga jumlah ekspor setiap negara anggota ASEAN

3. APEC - APEC (Asia Pacific Economic Coorperation) dibentuk pada tahun 1989. APEC dipahami sebagai bentuk kerja sama ekonomi regional antara
warga negara yang berada dibawah kawasan Asia-Paisfik. APEC mempunyai anggota sebanyak dari 21 negara.

Tujuan pembentukan APEC adalah sebagai berikut

Menjalin kerja sama dalam bidang investas, perdagangan, dan pariwisata.


Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kerja sama yang saling menguntungkan

4. Asian Productivity Organizaton (APO) - APO mempunyai tujuan meningkatkan produktivitas di negara-negara Asia yang beranggotakan negara-
negara Asia seperti Singapura, Hongkong, Jepang, dan Pakistan. APO didirikan dari tahun 1961 dan disponsori oleh Jepang. Produktivitas di Asia
seperti Jepang, baru 50% dari tingkat produktivitas Amerika Serikat dan Jerman. Produktivitas ini bukan saja soal teknik, tetapi juga berkaitan dengan
aspek pembangunan nasional yang tercermin dalam rencana pembangunan dan berpegang pada prosperity through productivity (kesejahteraan melalui
produktivitas). Kegiatan produksi terus meningkatkan dari tahun 1985 hingga sekarang masih terus berkembang. Peranan APO ini penting untuk
meningkatkan pengelolaan kegiatan produksi di Indonesia.
5. Bank Dunia (World Bank) - Bank Dunia didirikan pada 27 Desember 1945 dan bertugas memberikan bantuan ekonomi untuk perbaikan dalam
usaha-usaha pada biddang industri, pertanian, jalan raya, dan perhubungan negara-negara di dunia. Bantuan kredit jangka panjang umumnya diberikan
kepada negara-negara berkembang dengan bunga yang rendah.
6. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC) - MEE atau UNi Eropa didirikan pada tahun 1957 dengan
anggotanya terdiri atas negara-negara Eropa Barat. MEE dibentuk untuk menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan
bebas antara negara eropa. MEE juga mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Umumnya
negara-negara ASEAN merupakan produsen bahan mentah, sedangkan negara-negara anggota MEE adalah negara industri yang membutuhkan bahan
mentah. Pada tanggal 14 April 1977 diselenggarakan konferensi di Brussel antara MEE dengan ASEAN untuk membahas kerja sama antara keduanya.
7. Internasional Trade Organization (ITO) - Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk mengajukan perdagangan internasional. Pada tahun 1948
ITO Charter ditandatangani oleh 53 negara anggota di Havana. Kesepakatan ini menciptakan suasana perdagangan internasional yang dapat
membatasi atau mengadakan peraturan yang memperlancar pertukaran barang-barang internasional.
8. Internasional Labour Organization (ILO) - ILO didirikan pada tahun 1919 sebagai bagian dari PersetujuanVersailes setelah Perang Dunia I.
Akhirnya, lembaga ini menjadi bagian dari PBB setelah pembubaran LBB di pengujung Perang Dunia II. Tujuan pendirikan ILO adalah sebagai berikut..
9. Prganization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) - OPEC yang merupakan organisasi negara pengekspor minya, didirikan 14 september
1960 atas prakarsa lima negara yaitu, Arap saudi, Venesuela, Irak, Kuwait, dan Iran. Pada tahun berikutnya anggota OPEC bertambah termasuk
Indonesia yang bergabung pada tahun 1962. Tujuan OPEC adalah menentang penurunan harga minyak serta mengusahakan seragamnya harga minya
di pasaran dunia. Sejak didirikan, OPEC telah beberapa kali menaikkan harga minyak dunia.
10. International Monetary Fund (IMF) - IMF dibentuk berdasarkan dari perjanjian di Bretton Woods, Amerika Serikat pada bulan JUli 1944 dan mulai
bekerja pada tahun 1947. IMF merupakan salah satu organisasi ekonomi di bawah PBB.
Negara-negara anggota IMF diwajibkan membayar dana yang akan digunakan sebagai cadangan internasional bagi negara anggota yang
bersangkutan. Negara anggota yang mengalami neraca pembayaran yang tidak seimbang berhak meminta kredit dari IMF. Hak permintaan kredit dari
IMF disebut Special Drawing Rights (SDR). Negara Indonesia telah menjadi anggota IMF sejak 1945.
11. Liga Arab - Kerja sama ini didirikan pada tanggal 10 Mei 1950. Pada awal berdirinya, Liga Arab beranggotakan negara Mesir, Irak, Yordania, Syria,
dan Saudi Arabia. Kemudian negara-negara Arab lainnya menggabungkan diri, seperti Kuwait (1961), Maroko dan Tunisia (1958), Aljazair (1962). 12.
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia - Bank Pembangunan Asia bergerak di bidang pembangunan di negara-negara Asia
yang sedang membangun. Tujuan utamanya adalah meminjamkan dana dan memberikan bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang
membangun. Negara yang menjadi anggota ADB adalah negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh, termasuk Pasifik Selatan.
13. North American Free Trade Agreement (NAFTA) - Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat menyepakati perdagangan bebas sesama mereka,
NAFTA dibentuk pada tanggal 12 Agustus 1992, dan baru aktif pada tahun 1994.
14. Pasar Tunggal Eropa (PTE) - Pasar tunggal Eropa merupakan perluasan atau tindak lanjur dari Masyarakat Ekonomi Eropa. Sasaran jangka
panjang dari PTE adalah tercapainya lalu lintas bebas barang, jasa, modal, dan tenaga kerja yang sering disebut dengan "Empat Kebebasan Eropa".
Untuk mencapai sasaran itu, diusahakan penghapusan 3 (tiga) rangkaian hambatan, yaitu hambatan fisik, teknis, dan fiskal. Pasarl tungal Eropa dimulai
pada tanggal 1 Januari 1993.
15. Islamic Development Bank (IDB) - Bank pembangunan islam didirikan tangal 23 April 1975 dengan anggota negara-negara Islam atau negara yang
sebagian besar penduduknya beragama Islam. Tujuan utamanya adalah membantu pembangunan ekonomi dan sosial negara anggotanya. Indonesia
adalah anggota IDB dan juga telah banyak mendapatkan pinjaman dari bank tersebut.
16. International Developtment Association (IDA) - IDA merupakan badan pembangunan internasional dalam rangka mendapatkan pinjaman dari
Bank Dunia (World Bank). Indonesia banyak mendapat batuan dari badan ini untuk pembiayaan peternakan dan bidang-bidang lain. Keanggotaan IDA
terbuka bagi semua anggota Bank Dunia.
17. World Trade Organization (WTO) - WTO merupakan organisasi perdagangan dunia. WTO berdiri pada bulan Januari 1995. WTO merupakan
organisasi pengganti GATT (General Agreement of Tariffs dan Trade) yang berdiri atahun 1947 dan mengatur masalah tarif dan perdangan dunia.
Tujuan WTO adalah menghilangkan rintangan-rintangan dalam perdagangan antara warganegara anggota dan mengatasi adanya perselisihan dalam
perdagangan WTO didirikan untuk mengatur kelancaran perdagangan dunia dan menghindari kerugian-kerugian ada perdagangan internasional.
18. North Atlantic Treaty Organization (NATO) - NATO atau disebut juga dengan perjanjian atlantik utara. NATO adalah organisasi kerja sama
regional pada bidang pertahanan dan keamanan. NATO didirikan tahun 1949 akibat dari meluasnya paham Uni soviet ke Eropa barat dan ketegangan
serta persaingan Amerika Serikat dan Uni Soviet.
19. Konfrensi Asia Afrika (KAA) - KAA adalah organisasi non block yang lahir di bandung pada tanggal 18-24 April 1955yang dihadiri 29 negara dan
kepala pemerintahan dari Benua Asia dan Afrika. Latar belakang dibentuknya KAA adalah meningkatkanya perjuangan bangsa terjajah untuk merdeka
dan sebagia pemersatu dari negara yang berusaha merdeka serta perlombaan persenjataan Blok Barat dan Blok Timur, sehingga dipenuhi kecemasan
terjadi perang bom atom. Tujuan KAA adalah menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup bangsa-bangsa yang ada dikawasan Asia Afrika.

Istilah-istilah Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional

1. Acceptance : Kesepakatan atas naskah awal hasil perumusan perundingan.


2. Accord : Persetujuan antara pihak bersengketa yang menghendaki tercapainya persetujuan dalam rangka terwujudnya kedamaian bersama.
3. Advisory opinion : Nasehat hukum yang diterima atau tidak diterimanya itu terserah kepada pihak pemohon.
4. Agreement : Suatu perjanjian antara dua negara atau lebih dengan mempunyai akibat hukum seperti traktat, namun dalam agreement lebih bersifat
eksekutif atau teknis administratif dan tidak mutlak harus diratifikas
5. Aksesi (Accesion) : Apabila negara yang mengesahkan suatu perjanjian internasional tidak turut menandatangani naskah perjanjian.
6. Aliran hukum kodrat : Suatu aliran (paham) yang mendasarkan sumber hukum internasional pada hukum kodrat (alam).
7. Aliran Positivisme : Suatu aliran (paham) yang mendasarkan pada sumber hukum internasional pada traktat dan adat kebiasaan.
8. Arbitrasi : Salah satu institusi (lembaga) peradilan yang berperan sebagai mediator (perantara) atau wasit (penengah) untuk membantu penyelesaian
masalah sengketa yang berlaku dalam sistem hukum nasional maupun internasional.
9. Asas itikad baik : Setiap perjanjian yang dibuat atas dasar itikad baik atau jujur dan tidak ada unsur penipuan
10. Asas pacta sun servada: Setiap perjanjian yang dibuat harus dipatuhi oleh mereka yang membuatnya atau mengikatkan diri.
11. Blokade Damai : Blokade yang dilakukan pada waktu damai, sebagai upaya untuk memaksa negara yang blokade agar memenuhi permintaan
negara yang memblokade.
12. Charter : Suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan/lembaga internasional tertentu
13. Common consent : Dasar mengikatnya hukum internasional adalah terletak persetujuan bersama dari negara-negara berdaulat untuk mengikatkan
diri pada kaidah-kaidah hukum internasional.
14. Compromis : Suatu perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang bersengketa
15. Convenant : Suatu yang bertujuan untuk menjamin terjaminnya terciptanya perdamaian duniameningkatnya kerja sama internasional dan mencegah
terjadinya peperangan.
16. Deklarasi(Declaration) : Suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelaskan dan menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan
hukum baru.
17. Denusiasi : Pemberitahuan oleh satu pihak kepada pihak-pihak lain bahwa ia bermaksud menarik diri dari suatu traktat
18. Deportasi : Pengembalian ke negara asal
19. Depositary : Negara tertentu atau organisasi internasional (sekretariat) yang ditunjuk atau disebut secara tegas dalam suatu perjanjian untuk
menyimpan naskah pengesahan perjanjian internasional dimaksud.
20. Diplomasi ad hock : Diplomasi khusus.
21. Ekstradisi : Penyerahan seorang tertuduh melakukan tindakan pidana karena melakukan kejahatan dari negara dimana dia melarikan diri atau
bersembunyi kepada negara yang berwenang mengadilinya atau negara asalnya.
22. Equity : Keadil
23. Era Globalisasi : Era keterbukaan dunia tanpa dinding pemisah antara satu negara dengan negara lainnya
24. Exchange of Note : Suatu persetujuan antara negara-negara dengan cara pertukaran nota yang dalam praktek digunakan sebagai persetujuan resmi
dan masing-masing negara mengakui adanya kewajiban-kewjiban yang mengikat.
25. Fakta (Pact) : Suatu perjanjian yang dibuat oleh beberapa negara secara khusus.
26. Final Act : Suatu dokumen yang mencatat ringkasan hasil konferensi di dalamnya menyebutkan tentang negara-negar peserta, nama-nama utusan
yang ikut, dan lain-lain.
27. Full credence : Surat kepercayaan
28. Full power : Surat kuasa
29. Hak Asyilum : Hak Melindungi pelaku politik bangsa asing.
30. Hak Ekstra Teritorial : Hak kebebasan Diplomat terhadap daerah perwakilan.
31. Hak Imunitas : Hak kekebalan hukum yang menyangkut diri pribadi seorang Diplomat serta gedung perwakilannya.
32. Hak Kedutaan aktif : Hak mengangkat perwakilan diplomatik di negara lain.
33. Hak Kedutaan Pasif : Hak menerima perwakilan diplomatik dari negara lain.
34. HakAsyilum : Hak melindungi pelaku politik (suaka politik) bangsa asing
35. Hubungan Bilateral : Hubungan antar dua negara dimanapun berada.
36. Hubungan hukum : Hubungan timbal balik berupa hak-hak dan kewajiban-kewajiban para pihak yang dirumuskan dalam naskah perjanjian tertentu
dan dibuat secara bersama-sama.
37. Hubungan Internasional : Suatu hubungan yang dilakukan oleh negara (bangsa) yang satu dengan yang lainnya dengan aktifitas dan tujuan tertentu.
38. Hubungan Multilateral : Hubungan antar beberapa (banyak) negara yang tidak terikat dalam satu kawasan yang sama.
39. Hubungan Regional : Hubungan antar beberapa negara dimanapun berada.
40. Hukum Diplomatik : Hukum Internasional yang mengatur hubungan diplomatik antar negara yang merdeka dan berdaulat penuh.
41. Hukum humaniter : Hukum yang diterapkan dalam konflik senjata.
42. Hukum kodrat : Hukum yang menggunakan akal budinya manusia mampu menemukan susunan aturan- aturan yang mengikat, menciptakan
keadilan dan bersifat universal.
43. IMF (internasional monetary funds) : Dana-dana Moneter nternasional
44. Imperatif : Suatu sifat yang bersifat mengikat/ memaksa.
45. Intermunicipal law : Hukum internasional dalam tarap embrio.
46. Intervensi Eksternal : Intervensi terhadap sengketa yang terjadi antar negara satu dengan negara lainnya.
47. Intervensi Intenal : Intervensi terhadap sengketa yang terjadi di dalam negeri suatu negara.
48. Intervensi Puntiv : Intervensi dalam bentuk tindakan membalas tanpa perang akibat kerugian ynag ditimbulkan oleh negara lain.
49. Intervensi subversif : Intervensi yang mengacu pada propaganda atau kegiatan lain oleh suatu negara dengan tujuan memicu terjadinya revolusi
atau perang saudara di negara lain.
50. Invasi : Penguasaan wilayah.
51. Jus Intergentium : Ketentuan yang mengatur hubungan (hukum) antar bangsa Romawi dengan bangsa lainnya.
52. Jus ab bellium : Hukum yang mengatur dalam hal bagaimana negara dibenarkan menggunakan kekerasan bersenjata.
53. Jus civil : Hukum yang berlaku untuk warga Romawi sendiri.
54. Jus Gentium : Hukum khusus yang mengadili perkara antara orang asing satu sama lain.
55. Jus inbello : Hukum yang mengatur cara dilakukannya perang, dan perlindungan bagi orang yang menjadi korban perang.
56. Jus intergentes : Hukum bangsa- bangsa.
57. Jus Intergentium : Hukum yang mengatur hubungan antar bangsa.
58. Jus voluntarium : Hukum yang sengaja dibentuk melalui perjanjian- perjanjian antaranegara dan dibentuk karena adat kebiasaan.
59. Kaum Grotians : Dasar hukum internasional selain hukum kodrat juga adat kebiasaan dan traktat.
60. Kaum Naturalis : Hukum kodrat alam merupakan satu-satunya dasar hukum internasional.
61. Ketentuan Umum : Ketentuan yang bersifat umum berupa traktat dan dapat juga bersifat resmi atau tidak resmi.
62. Klasula : Ketentuan khusus yang pasalnya di perluas atau dibatasi.
63. Klausula opsional : Ketentuan tersendiri yang memilih untuk memproses perkaranya melalui mahkamah.
64. Kombatan : Orang yang boleh membunuh dan dapat dibunuh dalam perang.
65. Konsiliasi : Suatu usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan itu.
66. Konsultasi : Suatu cara penyelesaian sengketa internasional mengenai keadaan apapun yang dibentuk oleh para pihak untuk mempertemukan dan
mencapai persetujuan para piahak yang bersengketa.
67. Konvensi : Suatu perjanjian yang lazim diguakan dalam perjanjian nmultilateral yang ketentuan-ketentuannya berlaku bagi masyarakat internasional
secara keseluruhan, walaupun tidak ikut menandatangani perjanjian.
68. Kuasa Usaha Sementara : Pejabat sementara selama kepala perwakilan diplomatik tidak ada di tempat.
69. Kuasa Usaha tetap : Menjabat sebagai kepala perwakilan di negara tertentu.
70. Law making treaties : Suatu perjanjian yang fungsinya bukan hanya membuat pembuatan perjanjian saja, melainkan ketentuan yang dibuatnya itu
berlaku pula bagi masyarakat internasional secara keseluruhan yang mengikatkan diri.
71. Lembaga pemrakarsa : Lembaga yang terdiri dari lembaga negara dan lembaga pemerintahan.
72. Mahkamah Internasional : Satu-satunya organ internasional (umum) yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa/ perkara internasional
secara yudisial.
73. Media diplomasi : Suatu sarana untuk melakukan hubungan internasional-luar negeri berupa penyelenggara diplomasi dengan bangsa-negara lain.
74. Media negosiasi : Perundingan resmi dengan bangsa-bangsa lain mengenai suatu objek atau kepentingan masing-masing lazimnya dilanjutkan
samapi ke tingkat perjanjian bersama.
75. Media organisasi : Organisasi yang digunakan untuk melakukan hubungan internasional berupa organisasi regional maupun organisasi multilateral.
76. Mediasi : Cara perundingan yang berbeda dengan jasa baik, karena pihak ketiga dalam mediasi terdapat intervensi yag lebih nyata.
77. Modus Vivendi : Suatu dokumen untuk mencatat hasil-hasil persetujuan internasional yang bersifat sementara sebelum dibentuk dalam ketentuan-
ketentuan yang bersifat yuridis dan sistematis.
78. NATO(north treaty irganization) :Organisasi Fakta Atlantik Utara
79. Negitiation : Perundingan para pihak atau negara-negara tertentu dan subjek hukum Internasional.
80. Netralitas : Sikap suatu negara yang tidak ikut berperang maupun permusuhan, atau sikap yang tidak memihak terhadap salah satu negara yang
sedang berperang.
81. Non- hostess : Negara netral tidak turut berperang dalam salah satu pihak yang berperang.
82. Non Justiciable : Kepentingan vital kemerdekaan, kehormatan, atau hal-hal mengenai yurisdiksi domestic (kedaulatan hokum intern) negara yang
bersengketa.
83. Non politis : Perjanjian yang tidak begitu penting dan memerlukan penyelesaian secara cepat.
84. Organisasi Internasiona l: Setiap organisasi yang di dalamnya terdiri dari banyak negara anggota, struktur organisasi, dasar hukum dan tujuan
tertentu.
85. Organisasi Pembebasan : Kegiatan dengan ciri khas untuk mengadakan pembaharuan, pendobrakan sistem (keadaan) yang telah ada, atau ada
pihak yang bersengketa.
86. Pacta Sun Sevada : Dasar mengikatnya hukum internasional yang terletak pada asas Pacta Sun Servada yaitu setiap perjanjian harus dipatuhi oleh
pembuatnya.
87. Penjajakan : Langkah awal yang dilakukan oleh masing-masing pihak yang mau mengadakan perjanjian internasional mengenai kemungkinan
dibuatnya perjanjian tertentu.
88. Persona non Grata : Tidak disenangi oleh negara di mana ia bertugas, atau bisa juga karena kehendak negara yang membuka kedutaan besar yang
biasanya dengan penarikan.
89. Perwakilan diplomatik : Suatu perwakilan di negara lain dalam rangka melaksanakan politik luar negeri dan menyelenggarakan hubungan luar
negeri, baik perwakilan diplomatik maupun perwakilan konsuler yang melibatkan menteri luar negeri.
90. Piagam (statute) : Himpunan peraturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional, baik mengenai lapangan kerja lembaga-lembaga
internasional maupun mengenai anggaran dasar suatu lembaga.
91. Pious Fund Case : Kasus dana yang mestinya ditepati.
92. Prosedur consensus : Suatu langkah atau tahap penyelesaian sengketa antar para pihak untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
93. Prosedur sederhana : Pengesahan yang dilakukan melalui pemberitahuan tertulis diantara para pihak atau didisposisikan kepada negara/ pihak
penyimpan perjanjian.
94. Proses Verbal : Berisi berita acara dalam bentuk catatan-catatan ringkas atau kesimpulan konferensi diplomatik yang berkembang.
95. Protokol : Persetujuan yang kurang formal jika dibandingkan dengan traktat/ konvensi, karena protokol hanya mengatur tentang masalah-maslah
tambahan.
96. Ratification :Tahap yang menentukan sahnya perjanjian-perjanjian internasional yang bersifat politis.
97. Rebus sic stantibus : Terjadi perubahan yang fundimental dalam kenyataan-kenyataan yang ada pada waktu traktat itu diadakan.
98. Reprisal : Tindakan permusuhan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain, sebagai upaya perlawanan untuk memaksa supaya
menghentikan tindakan ilegal (tidak sah secara hukum).
99. Reservation : Pernyataan sepihak suatu negara untuk tidak menerima berlakuya tertentu pada perjanjian Internasional, dalam rumusan yang dibuat
ketika menandatangani, menerima, menyetujui, atau mengesahkan suatu Perjanjian Internasional yang bersifat multilateral.
100. Resevasi : Membebaskan diri dari yudisdiksi wajib Mahkamah dalam menyelesaikan beberapa sengketa.
101. Resiprositas : Keinginan negara-negara untuk memberlakukan yurisdiksi wajib.
102. Retorsi : Tindakan pembalasan terhadap negara lain yang telah melakukan perbuatan tidak baik atau tidak adil.
103. Selektif : Menyikapi dan mendukung kerjasama-perjanjian internasional memprioritasikan serta yang menguntungkan pihak satu tetapi merugikan
terhadap pihak lain
104. Self Limitation : Dasar mengikatnya hukum internasional yang terletak pada masing-masing kehendak negara berdaulat yang bersangkutan
105. Sengketa Internasional : Suatu pertentangan atau perselisihan antara subyek hukum internasional dengan yang lainnya mengenai objek atau
kepentingan tertentu
106. Signature : Penandatanganan naskah perjanjian yang dilakukan oleh Pejabat negara
107. Suaka diplomataik : Pemberian suaka terhadap seseorang yang memasuki lingkungannya.
108. Suaka ekstrateritorial : Suaka yang diberikan oleh suatu negara di luar. wilayahnya, tetapi diakui sebagai wilayah negara pemberian suaka
109. Suaka teritorial : Suaka yang diberikan oleh suatu negara di wilayahnya
110. Surat tauliah : Surat penetapan gelar dan wilayah kerja konsul
111. Tahta Suci (Vatican) : Kekuasaan yang selain mempunyai kekuasaan sebagai Kepala Gereja Roma juga memiliki kekuasaan negara

Anda mungkin juga menyukai