Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1 :

Desy Sintya
Eri Komalasari
Kristina Natalia
Rositoh
Teddy Kurniawan Yogo Putro
Triwidya Ningsih

STIKesYatsi Tangerang
Jl. PrabuSiliwangi (Jl. Raya PasarKemis) KM 3 Tangerang Banten
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran yang berjudul Metode Penugasan Dalam Keperawatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu maya Ratnasari sebagai dosen Mata Kuliah Manajemen Keperawatan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.

Tangerang, 30 Desember 2016

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
Pendahuluan ........................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
Pembahasan............................................................................................................................................ 2
2.1. Definisi .................................................................................................................................... 2
2.2. Tujuan Model Praktik Keperawatan Profesional ................................................................... 2
2.3. Kelebihan model praktek keperawatan professional : ........................................................... 2
2.4. Kekurangan model praktek keperawatan professional : ........................................................ 3
2.5. Macam-macam Metode keperawatan ................................................................................... 3
2.6. Kelebihan dari masing-masing metode .................................................................................. 6
2.7. Kekurangan dari masing-masing metode ............................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 9
Penutup................................................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 10

ii
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Penugasan pekerjaan dalam pemanfaatan tenaga keperawatan di Rumah sakit adalah
keterampilan yang dikembangkan oleh perawat, pengelola oleh nanajer unit berdasarkan
pengetahuan megenai kebutuhan keperawatan pasien dan pengetahuan kemampuan staf
termasuk jenis-jenis kategori tenaga yang ada. Beberapa metode yang digunakan dalam
perencanaan pelayanan keperawatan dalam unit tergantung misi, falsafah dan tujuan
serta model keperawatan yang dianut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja Macam-Macam metode Penugasan Dalam Metode keperawatan ?
2. Apa definisi dari setiap Macam Metode Penugasan dalam metode Keperawatan ?
3. Apa kelebihan dari setiap Metode Penugasan Dalam Keperawatan ?
4. Apa Kekurangan dari setiap Metode Penugasan dalam keperawatan ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa saja Macam-Macam metode Penugasan Dalam Metode keperawatan.
2. Mengetahui definisi dari setiap Macam Metode Penugasan dalam metode
Keperawatan.
3. Mengetahui Kelebihan dari setiap Metode Penugasan Dalam Keperawatan.
4. Mengetahui Kekurangan dari setiap Metode Penugasan Dalam Keperawatan.

1
BAB II
Pembahasan
2.1. Definisi
Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan
yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.Era
globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai
suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya
mengembangkan model praktik keperawatan profesional (MPKP).

2.2. Tujuan Model Praktik Keperawatan Profesional


Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawata.
Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
anggota tim keperawatan.
Ada lima komponen MPKP :
1) Nilai professional
2) Pendekatan manajemen
3) Metode pemberian asuhan keperawatan
4) Hubungan professional
5) System penghargaan dan kompensasi

2.3. Kelebihan model praktek keperawatan professional :


a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan pada anggota tim
d. bila diimplementasikan di RS dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan
e. ruang MPKP merupakan lahan praktek yang baik untuk proses belajar
f. ruang rawat MPKP sangat menunjang program pendidikan Nursing

2
2.4. Kekurangan model praktek keperawatan professional :
a. Komunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim, membutuhkan
waktu dimana sulit melaksanakannya pada waktu-waktu sibuk.
b. Akuntabilitas pada tim.Konsep
c. beban kerja tinggi
d. pendelegasian tugas terbatas
e. kelanjutan keperawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien
tugas

2.5. Macam-macam Metode keperawatan


1. Metode fungsional.

Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada


pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.

Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian
tersebut secara umum, sbb :

a. Kepala Ruangan, tugasnya :


Merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan perawatan pasein, membuat
penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi dokter.
b. Perawat staf :
Melakukan askep langsung pada pasien
Membantu supervisi askep yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan
c. Perawat Pelaksana :
Melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang, pasein dalam
masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit kronik dan membantu
tindakan sederhana (ADL).
d. Pembantu Perawat :
Membantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi,
menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih.
e. Tenaga Administrasi ruangan
Menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi, mengerjakan
pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan pulang, membuat
duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab untuk obat-
obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan.

3
2. Metode penugasan pasien/metode kasus

Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa
klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu
tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam
metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan
langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

3. Metode penugasan tim

Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat. Kelompok


ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki
pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh
pemimpin kelompok, selain itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggota tim.sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila
mengalami kesulitan. Selanjutnya pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala
ruangan tentang kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien.

Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan askep terhadap sekelompok pasien.
Ketenagaan dari tim ini terdiri dari :
Ketua tim
Pelakaana perawatan
Pembantu perawatan
Adapun tujuan dari perawatan tim adalah
:memberikan asuhan yang lebih baik dengan menggunakan tenaga yang tersedia.

4. Metode Perawatan Primer

Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus
antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.

4
Tugas perawat primer adalah :

Menerima pasien
Mengkaji kebutuhan
Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.
Mengkoordinasi pelayanan
Menerima dan menyesuaikan rencana
menyiapkan penyuluhan pulang

Konsep dasar :
Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
Ada otonom.
Ada keterlibatan pasien dan keluarganya

Ketenagaan :
Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat.
Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai asisten.

Kepala bangsal :
Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer.
Orientasi dan merencanaka karyawan baru.
Menyusun jadwal dinas.
Memberi penugasan pada perawat asisten.
5. Metode Modul (Distrik)

Yaitu metode gabungan antara Metode penugasan tim dengan Metode perawatan
primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang
sampai pulang.

5
2.6. Kelebihan dari masing-masing metode

1. Metode fungsional
Sederhana
Efisien.

2. Metode penugasan pasien/metode kasus


Kebutuhan pasien terpenuhi.
Pasien merasa puas.
Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai

3. Metode penugasan tim


Saling memberi pengalaman antar sesama tim.
Pasien dilayani secara komfrehesif
Terciptanya kaderisasi kepemimpinan
Tercipta kerja sama yang baik .
Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan
efektif.

4. Metode Perawatan Primer

Mendorong kemandirian perawat.


Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
Berkomunikasi langsung dengan Dokter
Perawatan adalah perawatan komfrehensif
Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.

6
5. Metode Modul (Distrik)
Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawat primer.
Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan.
Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas pembicaraan
yang sebelumnya.

2.7. Kekurangan dari masing-masing metode


1. Metode fungsional

Pasien mendapat banyak perawat.


Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan
Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan.
Pelayanan terputus-putus
Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai
2. Metode penugasan pasien/metode kasus

Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga
tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh
Membutuhkan banyak tenaga.
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab
klien bertugas.
3. Metode penugasan tim
Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung
jawabnya.
Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau
terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan koordinasi antar
anggota tim terganggu sehingga kelanncaran tugas terhambat.
Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
Akontabilitas dalam tim kabur.

7
4. Metode Perawatan Primer
kuantitas tenaga perawat,
Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.
Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

5. Metode Modul (Distrik)


Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawat primer.
Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan.
Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas pembicaraan
yang sebelumnya.

8
BAB III
Penutup

3.1. Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan haruslah ada sutu metode penugasan yang
dapat menyokong keberhasilan asuhan yang diberikan, untuk itu maka digunakan
berbagai macam metode penugsan seperti :
1. Metode fungsional yang menggunakan semua perawat baik itu kepala ruangan, staf,
pelaksana dan pembantu perawat serta dibantu tenaga administrasi.
2. Metode kasus. Pada metode ini yang melaksanakan asuhan keperawatan adalah staf
perawat yang melibatkan pasien tertentu sesuai tugas
3. Metode Penugasan Tim. Askep yang diberikan dilaksanakan oleh sekelompok
perawat pada sekelompok pasien.
4. Metode perawatan primer. Askep yang diberikan dilaksanakan oleh seorang perawat
yang melayani kepentingan pasien dari datang sampai pulang dan maksimal 6 orang
pasien yang dilayani. Diperlukan tenaga bantuan/perawt pembantu/asisten.
5. Metode Distrik

9
Daftar Pustaka

http://keperawatankomunitas.blogspot.co.id/2009/08/metode-penugasan-dalam-
keperawatan.html

http://romanto-nice.blogspot.com/2012/05/macam-metode-penugasan-dalam.html

https://www.academia.edu/9399239/Metode_Proses_Keperawatan_Profesional_MPKP_

10

Anda mungkin juga menyukai