Anda di halaman 1dari 4

Laporan Pendahuluan Keluarga Dengan Middle Age

A. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing
yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1988). Asuhan keperawatan
keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan
sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga
(Harmoko, hal:69, 2012). Sedangkan menurut Logan’s, 2004 keluarga merupakan
sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya.
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi
orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pension atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang
tua memasuki usia 45 – 55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun,
yang biasanya 16 – 18 tahun kemudian. Pada usia pertengahan ini biasanyan suami
istri merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan orang tua
mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga
anggota keluarga dari hasil perkawinan keturunannya.
Pasangan Postparenteral (pasangan yang anaknya telah meninggalkan rumah)
biasanya tidak terisolasi lagi saat ini, semakin banyak pasangan usia pertengahan
hidup hingga menghabiskan seluruh masa hidupnya dan menghabiskan sebagian
masa hidupnya dalam fase postparenteral, dengan hubungan ikatan keluarga hingga
empat generasi, yang merupakan hal yang biasa (Troll, 1971, dalam Friedman, 1988,
hal 130).
B. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
Tahun pertengahan meliputi perubahan – perubahan pada penyesuaian
perkawinan, pada distribusi kekuasaan antara suami dan istri, dan pada peran
(diferensi peran perkawinan meningkat) (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman,
1988, hal 130).
Pada tahun – tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah – masalah
penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa
mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya, tidak jelas
apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus – siklus
kehidupan berkeluarga. Dalam beberapa studi tentang kepuasan perkawinan
memperlihatkan bahwa kepuasan perkawinan menurun tajam setelah perkawinan
berlangsung dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman, 1989,
dalam Friedman, 1988, hal 130).
C. Masalah yang biasa ditemukan oleh keluarga dewasa pertengahan
Menurut Friedman (1998, hal 132) pada fase ini masalah kesehatan yang dapat
terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
1. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang
dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak
teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alcohol, pemeriksaan skrining
kesehatan preventif.
2. Masalah – masalah hubungan perkawinan
3. Komunikasi dan hubungan dengan anak – anak, ipar, dan cucu, dan orang tua
yang berusia lanjut.
4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang tua
yang lansia atau tidak mampu merawat diri.
D. Tugas perkembangan
Usia dewasa pertengahan yang merupakan usia rata – rata dimana para orang tua
melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai dengan sebagai masa kehidupan yang
“terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum – kaum muda dan
terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga,
dimana seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi tuntutan dari kedua bidang
tersebut.
Tugas perkembangan keluarga dewasa pertengahan menurut Friedman yang
terpenting pada fase ini adalah :
1. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih
menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataannya bahwa mungkin mereka telah
melakukan kebiasaan – kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45 – 64
tahun. Meskipun dapat dianjurkan sekarang, karena “lebih baik sekarang daripada
tidak pernah” adalah selalu benar, agaknya terlalu lambat untuk mengembalikan
begitu banyak perubahan – perubahan fisiologis yang telah terjadi, seperti tekanan
darah tinggi akibat kurangnya olahraga, stress yang berkepanjangan menurunnya
kapasitas vital akibat merokok.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup
mereka adalah karena adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang
dibangkitkan bila seorang teman atau anggota keluarga mengalami serangan
jantung, stroke, atau kanker. Selain takut, kenyakinan bahwa pemeriksaan teratur
dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan cara – cara yang efektif untuk
mengurangi kerentanan terhadap berbagai penyakit juga merupakan kekuatan
pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker, stroke merupakan dua pertiga dari
semua penyebab kematian antara usia 46 hingga 64 tahun dan sebagai penyebab
kematian urutan ke empat.
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orangtua lansia dan anak – anak
Dengan menerima dan menyambut cucu – cucu mereka kedalam keluarga
dan meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan ini
mendatangkan penghargaan tinggi (Duvall, 1977 dalam Friedman, 1988, hal 131).
Tugas perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa
seperti sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi
sebagai kakek – nenek tanpa tanggung jawab sebagai orang tua selama 24 jam.
Karena umur harapan hidup meningkat menjadi seorang kakek – nenek secara
khusus terjadi pada tahap siklus kehidupan ini (Sprey dan Mathewa, 1982, dalam
Friedman, 1988, hal 132). Kakek nenek memberikan dukungan besar kepada anak
dan cucu mereka pada saat – saat krisis dan membantu anak – anak mereka
melalui pemberian dorongan dan dukungan (Bengston dan Robertson, 1985,
dalam Friedman, 1988, hal 132).
Peran lebih problematic adalah yang berhubungan dengan dan membantu
orang tua lansia dan kadang – kadang anggota keluarga besar lain yang lebih tua.
Tanggung jawab memberi perawatan bagi orang tua lansia yag lemah dan sakit –
sakitan merupakan pengalaman yang tidak asing. Berbagai peran antar generasi
kelihatannya lebih bersifat eksklusif dikalangan minoritas seperti keluarga-
keluarga Asia dan Amerika Latin.
3. Memperkokoh hubungan perkawinan
Wright dan Leahey (1984, dalam Friedman, 1988, hal 132) melukiskan tugas
perkembangan ini sebagai “reinvestasi identitas pasangan dengan perkembangan
keinginan independen yang terjadi secara bersamaan. Keseimbangan dependensi
– independensi antara pasangan perlu diuji kembali, seperti keinginan independen
lebih besar dan juga perhatian satu sama lain yang penuh arti.
Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang menurun dalam
tahun – tahun postparenteral tidak mendatangkan kebahagiaan perkawinan,
melainkan menimbulkan “kebohongan”. Menurut Kerckhoff (1976, dalam
Friedman, 1988, hal 132), para konselor perkawinan telah lama mengamati bahwa
ketika timbul perselisihan dalam perkawinan selama tahun – tahun pertengahan,
seringkali berkaitan dengan jemunya ikatan, bukan karena kualitas traumatiknya.
Karakteristik umum dari masa ini, berkaitan dengan kepuasan diri sendiri dan
berada dalam kebahagiaan yang membosankan.
4. Memantapkan pengalaman nilai – nilai agama
5. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara
6. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi
pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi)
7. Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga
8. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan
9. Memantapkan peran perannya sebagai orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai