Anda di halaman 1dari 6

RESENSI FILM PSIKIATRI

RAIN MAN

DIETHA KUSUMANINGRUM

030.10.082

KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD)

ILMU KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA, OKTOBER 2013


A. JUDUL FILM
Judul Film : Rain Man
Sutradara : Barry Levinson
Produser : Mark Johnson
Penulis : Barry Morrow dan Ronald Bass
Durasi : 133 menit
Tanggal rilis : 14 Desember 1988
Genre : Drama

B. SINOPSIS SINGKAT
Charlie Babbitt (Tom Cruise), seorang importir mobil di Los Angeles, sedang
terancam oleh EPA (Environmental Protection Agency) di tengah-tengah kegiatannya
mengimpor empat Lamborghini dan jika ia tidak dapat memenuhi persyaratan yang
diminta maka ia akan kehilangan sejumlah besar uang. Setelah berdalih kepada
karyawannya, Charlie pergi untuk melakukan perjalanan akhir minggu ke Palm
Springs dengan teman wanitanya, Susanna (Valeria Golino).
Namun perjalanan Charlie batal karena berita dari ayahnya yang sudah lama
tidak ditemui, Sanford Babbitt, meninggal dunia. Charlie pergi ke Cincinnati, Ohio,
untuk mengetahui pembagian warisan yang diberikan ayahnya melalui seorang yang
dipercaya oleh ayahnya. Charlie mendapatkan sebuah mobil Buick Roadmaster 1949
dan bunga. Lalu Charlie mengetahui ada harta warisan ayahnya sebesar tiga milliar
dolar diwariskan kepada sebuah institusi mental (lembaga penampungan orang autis
Wallbrook) dimana kakak laki-lakinya, Raymond Babbitt (Dustin Hoffman), tinggal
disana. Akan tetapi Charlie sendiri tidak menyadari bahwa ia memiliki seorang kakak
laki-laki, yang ia ingat hanya memiliki teman masa kecil yang ia panggil Rain Man.
Raymond Babbitt adalah penderita autis. Di Wallbrook, Raymond memiliki
seorang teman baik yang sudah ia anggap sebagai penolong di saat darurat (saat
emosinya tidak terkendali) yaitu Vern (Michael D. Roberts). Charlie menggunakan
cara agar mendapatkan sebagian harta warisan itu dengan mendekati dan membawa
Raymond pergi dari Wallbrook ke Los Angeles agar mendapat hak perwalian atas
Raymond beserta harta yang dimilikinya serta bertemu pengacara. Hal ini
menimbulkan pertengkaran hak asuh antara Charlie dan dokter penjaga Raymond
yaitu dr. Gerald R. Bruner (Jerry Molen). Tindakan yang dilakukan Charlie pun
ditentang oleh Susanna dan Susanna pergi menghilang.
Awalnya Charlie ingin membawa pergi Raymond ke Los Angeles dengan
pesawat namun saat di bandara, Raymond merasa ketakutan dan tidak mau naik
pesawat apapun akhirnya Charlie memutuskan untuk naik mobil yang waktu
tempuhnya bisa mencapai tiga hari. Selama perjalanan menuju ke Los Angeles,
Charlie dibuat pusing dan stres dengan autisme yang dimiliki oleh Raymond. Namun
petualangan dan pengalaman baru bersama Raymond membuat Charlie sadar dan
mengubah keinginannya untuk mengambil sebagian harta Raymond menjadi rasa
sayang dan ingin menjalin hubungan persaudaraan dengan kakaknya itu, yang
diketahuinya ternyata adalah teman bermainnya sewaktu kecil yang dikenal dengan
Rain Man (panggilan untuk Raymond).
Sesampainya di Los Angeles, Charlie akhirnya bertemu dengan pengacara
untuk mencoba mendapatkan bagian dari warisan yang dimiliki Raymond namun
kemudian ia memutuskan untuk tidak peduli lagi dengan harta warisan tersebut dan
yang benar-benar diinginkannya hanya hak asuh Raymond. Pada pertemuan antara
Raymond dan Charlie dengan seorang psikiater yang ditunjuk oleh pengadilan dan dr.
Bruner, Raymond diminta untuk memutuskan apakah ia ingin tinggal di Los Angeles
bersama Charlie atau kembali ke Wallbrook oleh psikiater tersebut. Namun Raymond
tidak dapat memutuskan pilihannya meskipun sudah dipaksa sampai menyebabkan ia
bingung dan marah terhadap dirinya sendiri. Melihat hal itu, Charlie tidak tega dan
menghentikan pertanyaan itu. Charlie pun mengizinkan dr. Bruner untuk membawa
Raymond kembali ke Wallbrook di Cincinnati dengan kereta api. Charlie berubah
menjadi orang yang lembut dan berjanji kepada Raymond bahwa ia akan
mengunjunginya dalam dua minggu.

C. DESKRIPSI TOKOH-TOKOH DALAM FILM


Charlie Babbitt (Tom Cruise) : merupakan adik dari Raymond Babbitt,
pengusaha importir mobil, pemuda yang energik, suka bekerja, pemarah,
cerdik, pintar berdalih, penyayang.
Raymond Babbitt (Dustin Hoffman) : merupakan kakak dari Charlie Babbitt,
penderita autis, tampak tidak peduli dengan orang sekitarnya, mudah cemas
dan takut terhadap hal-hal tertentu, memiliki beberapa kelebihan khusus
seperti fungsi recall melebihi orang normal dan penghitungan matematika
yang cepat.
Susanna (Valeria Golino) : merupakan teman wanita Charlie, peduli, tidak
setia dengan pasangan, pemarah.
Dr. Bruner (Jerry Molen) : merupakan dokter yang merawat Raymond
sejak kecil, teman baik ayahnya Charlie dan Raymond, pendengar yang baik,
berpendidikan, memiliki sikap yang ramah, dapat memberikan solusi.
Vern (Michael D. Roberts) : merupakan teman baik Raymond di Wallbrook,
dapat menjadi teman yang baik, memiliki perhatian yang tinggi, mengetahui
banyak hal tentang Raymond.

D. GEJALA PASIEN (Raymond Babbitt)


1. Adanya kelainan dan/atau hendaya kualitatif dalam interaksi sosial :
- Raymond tidak memperhatikan orang-orang di sekitarnya terutama ketika
berbicara dengan orang lain, contohnya ketika Charlie mengajaknya bicara
atau saat Charlie harus mengingatkannya untuk menjawab ketika psikiater
bertanya kepadanya.
- Raymond jarang menatap orang-orang di sekitarnya baik sedang bicara atau
tidak dan juga tampak tidak merespons saat Charlie marah kepadanya.
2. Adanya kelainan dan/atau hendaya kualitatif dalam komunikasi verbal dan non
verbal :
- Raymond tidak dapat berbicara lancar seperti orang normal, lamban dalam
berbicara, kadang tidak jelas, intonasi seperti tertekan, menjawab pertanyaan
dengan singkat, sering mengulang kata-kata yang pernah didengarkannya dan
berteriak jika merasa dalam bahaya, memanggil dan mengeja nama teman
baiknya (VERN) jika merasa cemas.
- Saat berkomunikasi, Raymond tidak menujukkan ekspresi wajah yang
mendukung pembicarannya, misalnya saat ia akan berpisah dengan Charlie di
stasiun kereta api atau saat Charlie mengatakan bahwa ayah mereka sudah
meninggal tidak tampak kesedihan di wajahnya. Lalu saat ia menonton tv
tentang lelucon Whos on First tidak ada ekspresi tertawa dan ia tidak mengerti
tentang lelucon tersebut.
3. Adanya gangguan dalam pola perilaku, minat dan kegiatan yang terbatas, berulang
dan stereotipik :
- Raymond memiliki rutinitas kehidupan sehari-hari dan pola perilaku yang
terbatas dan berulang yaitu harus tidur jam 11 malam dengan lampu
dimatikan, makan makanan ringan bola keju Cheetoz dengan jus apel, makan
dengan menu tertentu tergantung hari apa pada saat itu.
- Minat Raymond terbatas pada hal-hal tertentu misalnya menonton tv tentang
acara Wheel Fortune atau lelucon Whos on First, menyanyikan lagu dengan
lirik singkat dan berulang-ulang, tidur dengan ranjang yang dekat dengan
jendela, makan pancake dengan tusuk gigi dan sirup maple yang sudah
diletakkan di atas meja.
- Adanya preokupasi yang stereotipik terhadap suatu minat (seperti tanggal,
rute, jadwal), contohnya kebiasaan membeli celana dalam di K-Mart
Cincinnati dan ia hafal jarak dari Wallbrook ke K-Mart hanya 10 menit.

Selain ketiga gangguan di atas, gejala penderita autis memiliki kekhususan


perkembangan yaitu perkembangan pola kognitif dan kemampuan sensorisnya, serta
keunikan-keunikan lain. Pada film ini, kekhususan kemampuan kognitif tampak pada
kurangnya respons balik yang diberikan Raymond terhadap emosi yang dikeluarkan
oleh Charlie. Untuk kemampuan sensorisnya, Raymond memiliki sensitivitas yang
tinggi dan rendah terhadap ambang batas inderawi, misalnya Raymond menutup
telinga saat mendengar suara-suara tertentu yang keras ataupun jarang didengar
karena telinganya sangat peka terhadap bunyi namun saat peristiwa di dapur dimana
ada bau hangus dari asap oven, Raymond tidak dapat menciumnya karena hidungnya
yang tidak peka terhadap bau.

Keunikan lain yang dimiliki Raymond adalah ia dapat mengingat kembali secara
keseluruhan dan mendetail terhadap hal-hal yang telah dipelajari, dilihat atau
ditontonnya. Ia juga dapat menggambar bangunan dengan detail, mengingat peristiwa
dengan tepat, melakukan perhitungan matematika dan menghitung jumlah tusuk gigi
yang jatuh saat di restoran dengan cepat dan benar, serta menghitung probabilitas
kartu dengan tepat. Autisme dengan kemampuan yang lebih dalam suatu bidang
disebut Autisme Savant.

E. DIAGNOSIS GANGGUAN DAN FORMULASI DIAGNOSTIK


Diagnosis gangguan jiwa yang dialami tokoh pada film ini bernama Raymond
adalah autisme. Menurut Pedoman Penggolongan dan Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi
ke III, autisme digolongkan dalam gangguan perkembangan pervasif dengan kode
F.84. Gangguan perkembangan pervasif adalah gangguan yang ditandai dengan
kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal-balik dan dalam pola
komunikasi, serta minat dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik.
Kelainan kualitatif ini menunjukkan gambaran yang pervasif dari fungsi-fungsi
individu dalam semua situasi, meskipun dapat berbeda dalam derajat keparahannya.
Kelainan kualitatif pada tiga hal (interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang
terbatas dan berulang) terdapat dalam film ini.
F. PENATALAKSANAAN
Tatalaksana yang dilakukan dalam film ini adalah menempatkan Raymond di
Wallbrook yaitu lembaga penampungan orang autis di Cincinnati, Ohio. Di tempat
penampungan ini, kesehatan fisik Reymond dapat terjaga dengan makan yang teratur
serta menghindari dirinya berada dalam lingkungan yang berbahaya atau jauh dari
stressor. Minat yang dimiliki Raymond pun disiapkan di tempat ini seperti rak buku
untuk meletakkan buku-buku yang ia baca, letak kasur yang dekat dengan jendela, dan
televisi di ruang tamu. Raymond juga selalu dipantau perkembangannya oleh dr.
Burner dan dijaga oleh teman baiknya yang juga bertugas di Wallbrook bernama Vern.

G. MANFAAT, KESIMPULAN, DAN SARAN


Manfaat yang dapat diambil dari film ini adalah saya dapat mengetahui
bagaimana gambaran kehidupan sehari-hari penderita autis pada orang dewasa serta
kelainan kualitatif dalam tiga bidang yaitu interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku
yang terbatas dan berulang yang ada pada pasien ini dengan gambaran yang lebih
nyata.
Kesimpulan dari film ini adalah sangat bagus, menarik dan mengharukan.
Perpaduan cerita yang menarik antara hubungan kakak beradik yang terpisah dan
kondisi jiwa yang berbeda (normal dan autisme). Sifat seseorang dapat berubah dari
pemarah menjadi penyabar karena seseorang yang disayanginya. Selain itu, hubungan
keluarga apalagi saudara kandung lebih berharga dibandingkan dengan harta atau
uang yang sifatnya duniawi. Apabila kita menyayangi seseorang dengan tulus maka
kita dapat menerima kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Hal ini terlihat dari
sikap Charlie terhadap Raymond.

Saran untuk film ini sebaiknya :


- Ada flashback mengenai masa kecil Raymond dan Charlie sehingga dapat
diketahui onset terjadinya autisme pada Raymond.
- Proses penanganan dan terapi bagi autis lebih diperlihatkan atau dijelaskan
lebih detail, misalnya seperti terapi perilaku oleh seorang terapis, terapi agar
penderita autisme lebih mandiri dan terapi wicara.
- Lebih diceritakan bagaimana kehidupan seorang dewasa yang autis, apakah ia
dapat bekerja, menikah dan diterima di lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai