Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MEILY ANDINI PRASTRICIA

KELAS : VIIC

KESUKSESAN WADAI UNTUK

Seorang anak kecil berumur 9 tahun. Dia bernama Ipan. Ipan adalah tulang
punggung keluarganya. Ayahnya sudah meninggal sejak Ipan berumur 2 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ipan bekerja sebagai penjual wadai keliling.
Ipan juga bersekolah di bangku kelas 4 sd. Adik Ipan bernama Ina. Ina berumur 7
tahun . Ina ini adalah orang yang sangat pemalas dan juga sangat manja. Apapun
yag dimintanya harus dikabulkan. Setiap pulang sekolah Ipan selalu menjajakan
wadainya dengan mengayuh sepedanya.
Pagi pun tiba saatnya Ipan & Ina berangkat ke sekolah sambil mengayuh
sepedanya.Ipan & Ina lansung berpamitan dengan ibunya.
Ibu... Ipan pergi dulu ke sekolah yah, asalamuaikum.(salam Ipan dengan ibunya)
walaikum salam ,hati -hati yah nak.(jawab salam ibu)
Jaraknya cukup jauh sekitar 7km. Ipan berangkat mulai dari jam 06.15 menit
sampai jam 07.00 Wib.Ipan pun langsung menaruh sepedanya di parkiran. Ipan &
Ina langsung pergi ke kelas masing-masing. Bel pun berbunyi waktunya istirahat.
Ipan pun langsung bergegas pergi keluar untuk menjajakan wadai untuknya. Setiap
kali Ipan memanggil pelanggannya selalu diejek oleh Bima & temannya.
Wadai.....wadai....untuk....
Enak sekali.....murah....meriah ( Ipan sambil berteriak)
Eh..Ipan berjualan jangan disini,inikan tempat belajar buakn pasar! (Ketus Bima)
Iya,saya ingin membantu ibu aja kok?( Jawab Ipan dengan lembut)
Membantu kok disini, pergi sana jauh-jauh!(kata Bima)
Dengan perasaan sedih Ipan tidak bisa berkata-kata lagi dan mulai
menyimpunkan dagangannya. Ipan juga orang yang paling pintar, iya selalu ikut
olimpiade sains & matematika dan selalu juara 1. Bel sekolah pun berbunyi Ipan
langsung bergegas untuk pulang kerumah.
Siang hari yang cerah setelah sholat zhuhur. Ipan bergegas untuk berjualan,
lalu Ipan berpamitan.
Ibu Ipan berangkat dulu yah,asalamualaikum.(salam Ipan)
Waalaikum salam.(jawab salam sang ibu)
Sesampai di rumah pelanggan , ternyata itu rumah Bima yang sangat kaya
& mengejek di sekolahan tadi.
Hey... Ipan kenapa kamu kerumahku!(tanya Bima)
Aku Cuma ingin bertemu ibu kamu!(jawab Ipan)
Buat apa kamu mencari ibu aku!(kata Bima)
Aku ingin menawarkan kue,apa kamu mau?(kata Ipan)
Apa...aku tidak mau memakan kue basimu itu ,mana bau tidak enak lagi apalagi
tidak sehat!(ketus Bima)
Aku gak pernah jual kue basi Bima!(ketus Ipan )
Ah....Alasan aja kamu,mana ada tukang kue ngaku!(kata Bima) sambil
mendorongnya.
Hey ada apa ini kok ribut sekali,astafirullah al azim Ipan kamu gak papa kan?
(kata ibu) sambi mendirikan Ipan.
Ipan gak papa kok bu,Ipan mau pulang dulu yah?(kata ibu)
Tunggu disini yah,Bima ayo cepet masuk ibu akan mengurungmu seharian!(kata
ibu)
Nah ini uangnya,ibu gantiin kuenya?(kata ibu)
Makasih yah,bu?(Ipan pun bertrimakasih dengan ibu)
Dan akhirnya Ipan pun langsung bergegas pulang.
Asalamualaikun bu?(salam Ipan)
Waalaikum salam Pan,kamu udah pulang?(jawab salam ibu) sambil menyuruh
masuk.
Iya bu,mana Ina bu?(tanya Ipan)
Adik kamu sakit?(jawab ibu)
Sakit apa bu?(tanya Ipan )
Badannya mulai tadi siang panas?(kata ibu)
Lebih baik,kita bawa aja?(kata Ipan)
Ibu tidak ada uang nak?(kata ibu)
Ipan ada uang ,tapi sedikit aja?(kata ipan)
Ipan & ibu langsung membawa Ina ke puskesmas.Sesampainnya di
puskesmas. Ternyata Ina sakit demam berdarah stadium 4.Gak berapa lama Ina
pun tidak bernapas lagi. Ina telah meninggal dunia.
Inalilahi waina ilaihi rojiun ( kata ibu dan Ipan )
Ipan & ibunya langsung pulang menyiapkan uang untuk pemakaman Ina.Ina di
kuburkan di pemakaman pondok kelapa gading Jln budi pekerti.
7 tahun pun berlalu.Ibu Ipan mulai sakit-sakitan . Ipan berumur 16 tahun . Ipan
pun tetap bekerja sebagai penjual wadai untuk.Ipan duduk dibangku Sma.Pada saat
itu ipan pun memerlukan biayaya untuk membayar espepe sekolah sebesar Rp
5.000.000,00. Ipan pun bekerja keras untuk mendapatkan uang itu, pulang sekolah
sampai malam bekerja sebagai serabutan. Tak berapa lama kemudian, Ibu Ipan
meninggal dunia.Ipan sempat berputus asa untuk tidak sekolah lagi.Tetapi ia
mempunyai tekat dan cita-cita menjadi pengusaha besar.Rintangan terus ia
hadapi.Diumur 28 ini Ipan telah sukses sebagai pengusaha besar yaitu pengusaha
wadai untuk.Tetapi Ipan sanagat sedih ,karena ibu & Ina tidak melihat Ipan sampai
kini & sukses.Ipan pun menikah & mempunyai anak 2 perempuan.Bima yang dulu
mengejek Ipan sekarang iya sangat pengangguran .
Jangan lah sombong terhadap dengan kekayaan sendiri dan mementingkan diri
sendiri. Roda kehidupan bisa saja berputar.

Anda mungkin juga menyukai