Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi dan dapat mengakibatkan penyakit lain
seperti penyakit jantung. Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong melawan
dinding arteri, dari jantung yang memompa darah melalui arteri. Tekanan darah yang terlalu
tinggi akan mengganggu sirkulasi darah.
Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami
gejala ringan. Namun, darah tinggi yang parah mungkin menyebabkan:
Sakit kepala
Pusing
Penglihatan buram
Mual
Telinga berdenging
Kebingungan
Kelelahan
The JNC VII classification of blood pressure for adults >18 years old

Tatalaksana Farmakologis (Anti hipertensi)


1. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I)
2. Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
3. -blocker
4. Calsium Channel Blocker (CCB)
5. Diuretik
Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I)
Mekanisme kerja

Angiotensinogen

Renin

ACE-Inhibitor co: Captopril


Angiotensin
I
Angiotensin Converting Enzyme

Angiotensin II

Vasokonstriksi Sekresi Aldosteron

Peningkatan tahanan Peningkatan retensi


vaskuler perifer natrium dan air

Peningkatan Tekanan
Darah

1. Menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II vasodilatasi dan


penurunan sekresi aldosterone ekskresi air dan natrium dan retensi kalium
2. Menghambat degradasi bradikinin kadar meningkat vasodilatasi
Indikasi:
Hipertensi ringan, sedang, maupun berat
Krisis hipertensi (Kaptopril dan enalaprifat)
Hipertensi dengan gagal jantung kongestif
Hipertensi pada diabetes, dislipidemia, dan obesitas
Hipertensi dengan hipertrofi ventrikel kiri
Hipertensi dengan penyakit jantung koroner
Kontraindikasi:
Pemberian pada ibu hamil
Pemberian pada ibu menyusui
Kadar kreatinin tinggi
Stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada keadaan ginjal tunggal
Hipersensitivitas
Efek Samping
Hipotensi (pada pemberian awal obat, dengan pasien yang mempunyai aktivitas renin
yang tinggi)
Batuk kering (peningkatan bradykinin)
Hiperkalemia (gangguan fungsi ginjal, pada pasien dengan terapi diuretik hemat
kalium, AINS)
Rash (akibat adanya gugus sulfhidril pada kaptopril)
Edema angioneurotik
Gagal ginjal akut reversibel
Efek teratogenic (pada kehamilan trimester 2 dan 3; mengakibatkan gagal ginjal dan
kematian fetus)
Interaksi obat:
Pemberian bersama diuretik hemat kalium menyebabkan hyperkalemia
Pemberian bersama antasida mengurangi absorbsi ACE-Inhibitor.
Kombinasi dengan AINS mengurangi efek antihipertensi dan menambah risiko
hiperkalemia.
Sediaan dan Dosis ACE Inhibitor

Obat Dosis Frekuensi Sediaan


(mg/hari) Pemberian

Kaptopril 25-100 2-3x Tab 12,5 dan 25


mg

Benazepril 10-40 1-2x Tab 5 dan 10 mg

Enalapril 2,5-40 1-2x Tab 5 dan 10 mg

Fosinopril 10-40 1x Tab 10 mg

Lisinopril 10-40 1x Tab 5 dan 10 mg

Perindopril 4-8 1-2x Tab 4 mg

Quinapril 10-40 1x Tab 5, 10, dan 20


mg

Ramipril 2,5-20 1x Tab 10 mg

Imidapril 2,5-10 1x Tab 5 dan 10 mg

Angiotensin Receptor Blocker (ARB)


Mekanisme kerja:
Antagonis kompetitif dari reseptor Angiotensin II menghambat semua efek
Angiotensin II:
Vasokonstriksi
Sekresi aldosterone
Rangsangan saraf simpatis
Efek sentral AngII (sekresi vasopressin, rangsangan haus)
Stimulasi jantung
Efek renal
Efek jangka panjang berupa hipertrofi otot polos pembuluh darah dan miokard
Indikasi: Hipertensi renovaskular dan hipetensi genetik (kadar renin tinggi)
Kontraindikasi:
Pemberian pada ibu hamil
Pemberian pada ibu menyusui
Stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada keadaan ginjal tunggal
Hipersensitivitas pada ARB
Efek samping:
Hipotensi:
Pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti hypovolemia, gagal jantung,
hipertensi renovaskular, dan sirosis hepatis
Hiperkalemia
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, atau bila dikombinasikan dengan obat-
obatan yang meretensi kalium (diuretik hemat kalium dan AINS)
Fetotoksik pada ibu hamil
Interaksi obat:
Pemberian dengan diuretik hemat kalium dan AINS retensi kalium (hiperkalemia)
Sediaan & Dosis obat ARB:

Obat Dosis (mg/hari) Frekuensi Sediaan


pemberian

Losartan 25-100 1-2x Tab 50 mg

Valsartan 80-320 1x Tab 40 dan 80 mg

Irbesartan 150-300 1x Tab 75 dan 150 mg

Telmisartan 20-80 1x Tab 20, 40, dan 80 mg

Candesartan 8-32 1x Tab 4, 8, dan 16 mg


BETA BLOKER (-blocker)
Mekanisme kerja:
1. Penurunan frekuensi denyut jantung & kontraktilitas miokard menurunkan curah
jantung
2. Hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomeruler ginjal penurunan produksi
angiotensin II
3. Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas
baroreseptor, perubahan aktvitas neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosintesis
prostasiklin.
Indikasi: Hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung
koroner.
Kontraindikasi:
Hipersensitif bisoprolol furamat
AV blok tingkat II dan III
Bradikardia sinus
Sick sinus syndrome
Gagal jantung yang belum stabil
Efek samping:
Bronkospasme ( blocker anti-kardioselektif)
Depresi, mimpi buruk, halusinasi ( blocker lipofilik pada propranolol dan oksprenolol)
Interaksi terhadap obat lainnya:
Propanolol dgn antikolinergik, antidepresi triskilik, analgesic narkotik, Al(OH)3 dalam
antasida
Memperpanjang waktu pengosongan lambung sehingga memperlambat absorsi
propranolol
Propanolol dgn metoklopramid, laksans, Mg(OH)2 dalam antacid
Memperpendek waktu pengosongan lambung sehingga mempercepat absorsi
propranolol
Metoprolol dgn kuinidin
Meningkatkan kadar metoprolol menyebabkan bradikardia hebat
Sediaan dan Dosis -blocker:
2,5 mg per hari, bila perlu dosis maksimum 10 mg
Sediaan tab 5 mg
1 x sehari
CALCIUM CHANNEL BLOCKERS
Mekanisme kerja: Menghambat influks kalsium pada otot polos pembuluh darah dan miokard
jantung
Indikasi: Pengobatan hipertensi ringan-sedang
Kontraindikasi: Gagal jantung akut, Kelainan fungsi jantung dan hati, hipersensitif.
Efek samping obat:
Bengkak di kaki, Sakit kepala, Lemas, Pusing berputar, Mual, Nyeri perut, Mengantuk.
Interaksi obat:
Teofilin, ergotamine, litium, suplemen K, diuretik hemat K, pengganti garam yang
mengandung K, obat lain yang dapat meningkatkan kadar K (misalnya heparin)
Sediaan dan dosis obat Ca-channel blockers:

Obat Dosis (mg) Frekuensi Sediaan


pemberian

Nifedipin 3-4x Tab 10 mg

Nifedipin (long 30-60 1x Tab 30,60, dan 90 mg


acting)

Amlodipin 2,5-10 1x Tab 5 dan 10 mg

Felodipin 2,5-20 1x Tab 2,5, 5, dan 10 mg

Isradipin 2,5-10 2x Tab 2,5 dan 5 mg

Nicardipin Cap 20 dan 30 mg

Nicardipin SR 60-120 2x Tab 30, 45 dan 60 mg

Amp 2,5 mg.ml

Nisoldipin 10-40 1x Tab, 10,20,30 dan 40 mg

Verapamil 80-320 2-3x Tab 40,80, dan 120 mg

Amp 2,5 mg.ml

Diltiazem 90-180 3x Tab 30,60 mg, amp 50 mg

Diltiazem SR 120-540 1x Tab 90 dan 10 mg


Verapamil SR 240-480 1-2x Tab 240 mg

Anda mungkin juga menyukai