Semua orang memiliki karakter tertentu yang sangat melekat pada diri mereka yang mempengaruhi
bagaimana mereka berfikir, merasakan dan bertindak. Karakter tersebut kemudian dinamakan
sebagai personality traits. Dengan kata lain, personality traits adalah kecenderungan yang khas
untuk merasakan, berfikir dan bertindak dengan cara tertentu yang kemudian dapat digunakan
untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang. Adalah hal yang penting untuk memahami
kepribadian seorang manajer, karena kepribadian mereka mempengaruhi tindakan dan pendekatan
yang mereka lakukan untuk mengatur sumberdaya organisasi.
- Extraversion
Kecenderungan untuk merasakan/mengalami emosi dan suasana hati dengan positif serta
merasa baik tentang diri sendiri dan sekeliling. Manajer dengan tingkat extraversion (disebut
extravert) yang tinggi cenderung untuk lebih mudah bersosialisasi, mudah menunjukkan
kasih sayang, ramah dan mudah bergaul. Manajer dengan tingkat extraversion yang rendah
(disebut introvert) kurang mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi sosial. Memiliki
tingkat extraversion tinggi merupakan hal yang bermanfaat untuk manajer dengan
pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial tinggi. Manajer dengan tingkat extraversion
yang rendah biasanya mempunyai efektifitas dan efisiensi yang tinggi terutama terhadap
pekerjaan yang tidak memerlukan banyak interaksi sosial.
- Negative Affectivity
Kecenderungan untuk merasakan/mengalami emosi dan suasana hati yang bersifat negatif,
perasaan tidak senang,
- Agreeableness
- Conscientiousness
- Opennes to Experience
- Locus of Control
- Self Esteem
- Needs for Achievement, Affiliation, and Power
Ada dua jenis values, yaitu terminal dan instrumental. Terminal value merupakan keyakinan
personal yang kuat terkait dengan tujuan dan cita-cita jangka panjang. Instrumental value
merupakan keyakinan personal yang kuat terkait cara yang diinginkan seorang individu untuk
melakukan sesuatu atau bertindak.
Terminal value biasanya mengarah kepada pembentukan norma, yaitu suatu hal yang tidak tertulis
yang secara tidak langsung mengarahkan bagaimana seseorang akan bertindak dalam situasi-situasi
tertentu dan dijadikan sebagai pertimbangan yang penting oleh sebagian besar anggota
organisasi/perusahaan.
Attitudes
Kepuasan kerja : kumpulan dari feelings dan beliefs yang dimiliki oleh manajer terkait pekerjaan yang
sedang mereka lakukan. Manajer yang mempunyai level tinggi terhadap kepuasan kerja
mengindikasikan bahwa mereka menyukai pekerjaan mereka, merasa diperlakukan dengan baik dan
fair, percaya bahwa pekerjaan mereka memiliki karakateristik yang mereka inginkan (misalnya :
pekerjaan tersebut dirasa menarik dan sesuai, gaji yang sesuai, rekan kerja yang cocok atau lainnya).
Level kepuasan kerja mempunyai kecenderungan untuk meningkat saat seseorang naik ke level yang
lebih tinggi dalam suatu hirarki organisasi. Manajer dengan jabatan yang lebih tinggi biasanya
cenderung lebih puas dibandingkan dengan pekerja yang ada di posisi entry-level. Level kepuasan
kerja ini dapat berkisar dari sangat rendah (sangat tidak puas) ke sangat tinggi (sangat puas).
hirarki: sebuah sistem atau organisasi di mana orang atau kelompok berada di peringkat satu di
atas yang lain sesuai status atau kewenangannya.
Secara umum, kepuasan kerja seorang manajer adalah hal yang penting. Pertama, karena manajer
yang puas dengan pekerjaannya cenderung bekerja lebih keras untuk organisasi/perusahaan dalam
hal ini dia menampilkan sebuah behavior/ tindakan yang kemudian disebut dengan organizational
citizenship behaviour (OCBs) ; yaitu sebuah tindakan yang sebenarnya tidak wajib bagi anggota
organisasi namun berkontribusi dan diperlukan dalam peningkatan efisiensi, efektifitas dan manfaat
kompetisi di organisasi. Selanjutnya, kumpulan dari feelings and belief yang dimiliki oleh para
manajer terkait dengan perusahaan mereka secara menyeluruh disebut sebagai organizational
commitment/komitmen perusahaan.
Moods and Emotion
Mood merupakan keadaan dari suasana hati dan pikiran. Ketika seseorang ada dalam mood yang
baik, mereka biasanya merasa bersemangat, gembira, aktif, antusias dan bahagia. Ketika seseorang
dalam keadaan mood yang buruk, mereka biasanya akan merasa gelisah, tertekan, nerveous.
Biasanya seseorang akan mengalami mood yang baik ketika dipuji, terlepas dari kecenderungan
personality traits mereka. Seseorang dengan level yang tinggi pada negative affettivity tidak berarti
bahwa mereka akan selalu berada dalam mood yang buruk. Dan seseorang dengan tingkat
extraversion yang rendah bisa juga merakaan mood yang baik.
Emotion/emosi merupakan sebuah perasaan yang lebih intens kuat dari mood dan berdurasi singkat
terhadap sesuatu.
Emotional Intelligence
Kemampuan untuk memahami serta mengelola suasana hati dan emosi diri sendiri serta suasana
hati dan emosi orang lain.
Shared terminal and instrumental value mempunyai peran penting dalam pembentukan budaya
perusahaan. Terminal value menandakan apa yang akan diraih oleh perusahaan dan para
pekerjanya. Sedangkan Instrumental Value memandu bagaimana cara perusahaan dan para
pekerjanya meraih tujuan utama perusahaan. Seorang manajer menentukan dan membentuk
budaya perusahaan melalui nilai dan norma yang mereka kembangkan dalam perusahaan.
- Planning
- Organizing
- Leading
- Controlling