Pendahuluan
1
5. Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam mengelola tugas-
tugas organisasi kearah efektifitas danefisiensi penerapan strategi kebijakan
unit instansinya.
Mulai tahun 2014 Diklatpim Tingkat II akan diselenggarakan dengan pola baru
berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II. Dalam Diklat ini peserta tidak
hanya melakukan pembelajaran dikampus (on Campus), tetapi juga melaksanakan
pembelajaran diinstansi masing-masing peserta dalam rangka penyiapan dan
penerapan proyek perubahan, yaitu pada tahapan Breakthrough I dan Breakthrough
II (off campus).
2
II. Sedangkan yang tidak berhasil, diberi sertifikat mengikuti Diklatpim Tingkat
II
3
II dimana para peserta kembali ke instansinya untuk melaksanakan penerapan hasil
rancangan proyek perubahannya. Kegiatan pembelajaran ini membekali para
peserta dengan kemampuan menerapkan rancangan proyek perubahan di instansi
tempat kerjanya. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
mengelola pelaksanaan proyek perubahan dan mengantisipasi kendala yang muncul
serta dapat menyusun strategi mengatasi kendala pelaksanaan proyek perubahan.
Materi pokok pembekalan proyek perubahan adalah penjelasan tentang peranan
coach, peranan mentor dan hubungan kerjanya selama masa breakthrough II. Selain
itu materi pokok yang diberikan adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengelola proyek perubahan agar pelaksanaan proyek perubahan tersebut bisa
tepat waktu dan tepat sasaran termasuk identifikasi kendala dan menyusun strategi
mengatasi kendala.
4
strategi kebijakan pembangunan wilayah yang meliputi kebijakan dibidang
perencanaan dan pemrograman; kebijakan dibidang pembiayaan dan
penganggaran, kebijakan dibidang sumberdaya manusia,kebijakan di bidang
pelayanan dan kebijakan di bidang tata cara dan tata laksana termasuk kebijakan
yang berkaitan dengan akuntabilitas.
Mengingat bahwa proyek perubahan yang akan dibuat pada diklatpim tingkat
II ini pada tataran strategi kebijakan yang mana dampak dari perubahan tersebut
akan berpengaruh atau menyangkut kepentingan berbagai pihak baik diluar
organisasi maupun didalam organisasi maka didalam penyusunan rancangannya
perlu diindikasikan siapa saja yang akan terkena dampak untuk dijadikan
stakeholder agar dapat ikut memberikan masukan dalam perancangan dan
pelaksanaan proyek perubahan ini.Mengingat pula bahwa diklatpim ini untuk eselon
II maka perubahan arah kebijakan yang diusulkan harus setingkat dengan
kewenangan tugas unit kerja eselon II, hal ini dapat diukur dari kompleksitas
permasalahan kebijakan yang diusulkan, dan luas dampak kebijakannya.Diharapkan
didalam memilih dan mengusulkan proyek perubahannya para peserta diklat telah
memperhatikan hal hal tersebut diatas. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
memilih usulan proyek perubahan adalah bahwa proyek tersebut memang mencoba
membuat strategi kebijakan baru untuk membuat terobosan dari sisi peningkatan
efektifitas dan efisiensi. Proyek perubahan yang diusulkan sebaiknya bukan sesuatu
perubahan strategi kebijakan yang sedang berjalan atau menghidupkan kembali
gagasan lama yang belum dilaksanakan karena berbagai hambatan. Perubahan
kebijakan yang diusulkan adalah terobosan kebijakan untuk mengobati eksisting
permasalahan organisasi yang masih ada yang didapat dari hasil dari diagnose
masalah.
5
menjamin terlaksananya proyek perubahan secara tepat waktu dan tepat
sasaran. Mile stone dalam hal ini berbeda dengan jadwal karena milestone
tidak terbatas hanya membuat rencana waktu kerja tetapi ada target yang
perlu diselesaikan artinya mengandung manajemen sumberdaya yang
diperlukan.
8. Tata kelola proyek yang berisikan gambaran struktur tim yang akan terlibat
dalam penyelenggaraan proyek perubahan termasuk penjelasan masing-
masing peran dari para anggota tim.
9. Anggaran berisikan estimasi jumlah anggaran setiap kegiatan yang
dibutuhkan termasuk penjelasan peruntukan hasil yang diharapkan.
10. Identifikasi Stakeholder yang berisikan identifikasi setiap individu/instansi
yang berkepentingan dan memiliki sedikit banyak pengaruh terhadap hasil
akhir dari proyek perubahan. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif yang
berarti mendukung atau negatiif yang bisa menjadi sumber penghambat.
Stakehoider bisa berasal dari internal organisasi maupun dari eksternal
organisasi.
11. Identifikasi potensi masalah yang berisikan penjelasan tentang potensi
kendala yang akan menghambat kelancaran atau keberhasilan pencapaian
target atau tujuan proyek perubahan .
12. Resiko yaitu deskripsi penjelasan tentang resiko yang harus diantisipasi bagi
keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan sesuai target waktu yang
telah ditetapkan.
13. Kriteria keberhasilan yaitu deskripsi tentang ukuran keberhasilan dalam
pelaksanaan proyek perubahan. Ukuran tersebut harus terukur secara nyata
misalnya dengan prosentase capaian,norma waktu,uang dll.
14. Faktor kunci keberhasilan (Key Succes factor) yaitu deskripsi tentang faktor
faktor yang dianggap menjadi kunci bagi keberhasilan pencapaian tujuan
proyek perubahan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
6
Perlu dijelaskan kepada peserta tentang pentingnya membuat jadwal secara
bersama-sama dengan coach dan mentor tentang jadwal coaching dan
konseling selama masa breakthrough I dan breakthrough II.