Anda di halaman 1dari 5

HALAQAH

Urgensi Halaqah:

Melaksanakan perintah Allah untuk belajar seumur hidup


Mengikuti tuntunan Rasulullah dalam mengkader para shahabat beliau
Sarana efektif untuk mengembangkan kepribadian Islami (syakhsiyah Islamiyah)
Melatih amal jamai demi mempertahankan eksistensi jamaah Islam
Jalan yang handal dalam membentuk umat (takwinul ummah) yang Islami

Sasaran halaqah:

Tercapainya muwashafat atau kenaikan jenjang


Tercapainya pembentukan murabbi
Tercapainya pengembangan potensi

HALAQAH TIDAK SUKSES

Penyebab dari sisi Murabbi:

Tidak mampu menjadi pemain sentral dalam mengelola halaqah, sehingga


keputusan/kebijakan halaqah bukan menjadi sesuatu yang penting yang harus diperhatikan oleh
binaan
Tidak memiliki kemampuan, atau memiliki kemampuan tetapi dibawah kemampuan binaan. Hal
ini seharusnya dapat diatasi dengan meningkatkan kemampuan kembali; atau menajamkan
kemampuan pada bidang lain yang belum dikuasai binaan
Terjebak dengan rutinitas. Entah itu rutinitas pribadi atau rutinitas dakwah ditempat lain.
Seharusnya seorang Murabbi menjadikan halaqah binaannya sebagai prioritas utama diatas
dakwah lain bahkan diatas kepentingan pribadi
Sibuk dengan aktivitas dakwah umum yang lebih gegap gempita. Yang salah itu bukan
berkontribusi dalam dakwah umum tersebut, tetapi bagaimana mengatur agar halaqah binaan
tidak jadi terkorbankan baik dari sisi waktu dan perhatian saat harus ditinggalkan
Terpesona dengan kuantitas. Kuantitas memang perlu, tetapi sudah menjadi kebiasaan bahwa
semakin bertambah kuantitas maka akan semakin berkurang kualitas. Pun Murabbi tidak boleh
hanya berpuas diri dengan binaan yang sedikit tetapi berkualitas, ia harus berupaya menambah
lagi dari sisi kuantitas agar yang sedikit tadi tidak tergerus kejenuhan yang dapat mengurangi
kualitasnya
Merasa bahwa halaqahnya tidak ada masalah. Peserta hadir rutin, semua agenda berjalan,
ukhuwah terjaga; bukan berarti halaqah ini tidak ada masalah. Bahkan halaqah yang tidak
pernah ada masalah bisa jadi itulah sumber masalah. Seorang Murabbi harus lebih sensitif
dalam memandang halaqahnya, dan tidak ragu membuat masalah sebagai pembelajaran
Terlena dengan nostalgia masa lalu. Beda jaman beda cara. Mungkin cara Murabbi kita dulu
yang konvensional berhasil membentuk seperti diri kita saat ini, namun rupanya hal tersebut
tidak semua bisa kita terapkan kepada binaan dimasa sekarang. Pengalaman dimasa lalu
memang penting, akan tetapi tak harus selalu menjadi solusi. Murabbi harus mampu dinamis
dalam menghadapi perubahan dan kebutuhan binaan yang bisa jadi sangat jauh berbeda dirinya
dulu
Penyebab dari sisi binaan:

Tidak mengenal Murabbinya dengan baik. Bahkan terkadang membandingkan Murabbinya


dengan orang lain dengan tujuan merendahkan sang Murabbi
Hadir halaqah karena faktor manusia, seperti harus dijemput terlebih dahulu atau tidak enak
dengan Murabbi
Tidak menjadikan halaqah sebagai prioritas utama. Ia memudah-mudahkan diri untuk tidak
hadir halaqah, enggan mengerjakan tugas halaqah, serta baru bersemangat setelah yang lainnya
bersemangat
Menjadikan halaqah sebagai taklim ilmu saja. Atau hanya menggemari satu hal dari berbagai
macam hal yang ada di halaqah. Maka ketika halaqah membahas tentang agenda-agenda
dakwah, ia menjadi hilang semangat dan mencari-cari alasan menghindari tanggung jawab.
Seharusnya dipahami bahwa memang semua hal ada di halaqah, tetapi semua yang ada
tersebut masih bersifat pengenalan saja dan perlu pembahasan lebih lanjut. Hal ini bukan
menandakan bahwa halaqah tidak serius dalam thalibul ilmi misalnya saat pembahasan fiqih
atau tauhid yang tampak sepintas saja, akan tetapi halaqah sedang menjalankan fungsinya
sebagai pemantik; yaitu memicu kemandirian anggotanya untuk mendalami lagi hal-hal tesebut
diluar waktu halaqah. Tentunya cara ini akan membuat anggota halaqah senantiasa terpenuhi
waktu-waktunya dengan kebaikan-kebaikan dan thalibul ilmi
Binaan terhalangi oleh faktor lain diluar dirinya seperti keluarga, pekerjaan, rutinitas, dan lokasi
tempat tinggal yang jauh

Penyebab dari sisi kegiatan halaqah:

Terlalu monoton. Halaqah menjadi kaku, sangat formal, menakutkan dan jauh dari kesan
menyamankan.
Terlalu cair. Halaqah penuh dengan candaan, tidak serius, cenderung meremehkan, dan seolah
tidak ada wibawa baik dari Murabbi maupun binaan
Tidak memperhatikan faktor produktif dan dinamis dalam berhalaqah

HALAQAH DINAMIS

Pengertian

Adalah halaqah yang orientasinya bertumpu kepada proses


Ciri dari halaqah dinamis adalah senantiasa bergerak, berubah-ubah konsep kegiatannya, selalu
menemukan hal-hal baru lewat berbagai macam kreatifitas dan inovasi, menumbuhkan
kegairahan dan menghilangkan kejenuhan

Manfaat mendinamiskan halaqah

Binaan senantiasa mencari-cari alasan agar bisa rutin datang halaqah


Memupuk semangat
Meningkatkan rasa tanggung jawab
Mempercepat pencapaian tujuan
Meningkatkan kreatifitas
Menghindari kemaksiatan
Memperkecil munculnya konflik
Merasakan manisnya ukhuwah
Menghilangkan kejenuhan

Dampak tidak diperhatikannya dinamisasi dalam halaqah

Munculnya suasana monoton


Ketiadaan keteladanan
Kurang responsif terhadap keadaan
Memunculkan konflik berkepanjangan
Anggota halaqah akan: berkurang keikhlasannya, bertambah kemaksiatannya, dan melonggar
rasa ukhuwahnya

Ciri halaqah yang dinamis

Munculnya suasana halaqah yang menggairahkan, penuh inovasi-inovasi yang menumbuhkan


semangat
Munculnya kalimat-kalimat kerinduan terhadap halaqah
Peserta ingin berlama-lama saat halaqah
Kehadiran peserta selalu rutin dan rajin

Sisi negatif halaqah yang terlalu dinamis

Lambat mencapai tujuan


Mengabaikan prioritas
Memperoleh keberhasilan yang semu
Munculnya ashabiyah / fanatisme kelompok

HALAQAH PRODUKTIF

Pengertian

Adalah halaqah yang berorientasi kepada tujuan. Semakin banyak tujuan yang dihasilkan maka
semakin produktif halaqah tersebut
Produktif juga menuntut agar mampu lebih baik dari sebelumnya; untuk mengukurnya
dibutuhkan target-target. Maka halaqah produktif adalah juga halaqah yang mampu memenuhi
target-target

Manfaat halaqah produktif

Mempercepat akselerasi program Jamaah halaqah dan Jamaah seluruhnya


Tugas menjadi lebih efektif dan efisien
Memudahkan jalan dakwah
Menjadi sentral keteladanan bagi halaqah yang lain
Memacu semangat persaingan positif bagi halaqah yang lain

Sisi negatif halaqah yang terlalu produktif

Kejenuhan yang kronis


Hilangnya antusiasme
Kehadiran yang tidak rutin
Keringnya iman dan lemahnya kontrol diri
Tumpulnya kreatifitas
Lrmahnya ikatan ukhuwah
Kalah bersaing
Menurunnya prestasi

MENUJU HALAQAH SUKSES (MUNTIJAH)

Adalah halaqah yang produktif dan dinamis:

Halaqah produktif adalah halaqah yang orientasinya adalah hasil akhir, yaitu mewujudkan misi-
misinya melalui berbagai macam cara agenda kegiatan
Halaqah dinamis adalah halaqah yang orientasinya adalah proses, sehingga hasil akhir bukanlah
tujuan tetapi bagaimana proses dalam mencapainya itulah yang harus diperhatikan
Produktif dan dinamis menjadi patokan penting dalam mengukur kesuksesan sebuah halaqah.
Dalam istilah manajemen kedua hal ini disebut dengan management by objective (pengelolaan
berdasarkan tujuan) dan management by process. Produktif memunculkan karakter
berkemampuan, mandiri, menganalisis, dan menghilangkan ketidak jelasan. Sedangkan dinamis
menumbuhkan karakter semangat, kreatif, berubah-ubah, dan menghilangkan kejenuhan.

Tipe halaqah:

Tipe Produktifitas Dinamis


Halaqah sukses (muntijah) tinggi tinggi
Halaqah paguyuban rendah tinggi
Halaqah jenuh tinggi rendah
Halaqah sedang sedang sedang
Halaqah rendah rendah rendah

Halaqah rendah: tidak produktif dan tidak dinamis sama sekali. Dapat dikatakan tidak ada
prestasi dan tidak punya pengalaman. Wajar saja jika hal ini terjadi pada halaqah yang baru
dibentuk karena disana masih dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian. Akan tetapi kewajaran ini
tidak berlalu bagi halaqah yang sudah terbentuk bertahun-tahun
Halaqah sedang: tingkat produktif dan dinamisnya sedang. Halaqah tipe ini jika terus
dioptimalkan maka akan menjadi halaqah muntijah
Halaqah jenuh: produktifitasnya tinggi namun tidak diimbangi dengan dinamisasinya yang
rendah. Sesuai namanya, halaqah tipe ini akan membuat peserta didalamnya mengalami
kejenuhan disebabkan lelah baik tenaga maupun fikiran, dan tidak mendapat siraman
penyejuk berupa relaksasi atau kegiatan alternatif lainnya. Jika dibiarkan, kejenuhan akan
berakibat fatal yaitu tumbangnya para anggota dari berkegiatan dihalaqahnya
Halaqah paguyuban: tidak produktif tetapi sangat dinamis. Sebenarnya tipe ini cocok untuk
masyarakat awam yang belum banyak mengenal dakwah Islam, agar mereka tertarik dan
selanjutnya mau menerima Islam dengan utuh. Namun tipe paguyuban ini tidak diperuntukkan
bagi halaqah yang telah tumbuh bertahun-tahun karena hanya akan menambah panjang waktu
yang dibutuhkan untuk menuntaskan tugas-tugas dakwah; belum lagi tambahan tenaga, biaya,
usia yang harus tersia-siakan
Halaqah sukses (muntijah): adalah halaqah idaman yang telah meraih semua tujuannya, dengan
cara sebaik-baiknya; dan inilah sebenarnya juga tujuan dibuatnya halaqah

Tes halaqah sukses:

Jawab dengan Ya atau Tidak

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Sebagian besar peserta tidak memahami tujuan halaqah
2 Sebagian besar peserta merasakan manisnya berukhuwah
3 Jarang melakukan variasi kegiatan dalam halaqah
4 Halaqah berjalan monoton dan tanpa arah
5 Ada figuritas terhadap nama tertentu dihalaqah
6 Sebagian besar peserta telah mencapai muwashafat dan layak naik jenjang
7 Ada konflik berkepanjangan antar peserta halaqah
8 Halaqah tidak memiliki program kerja
9 Sebagian besar peserta kurang bersemangat untuk mencapai tujuan halaqahnya
10 Sebagian besar peserta merasakan manfaat halaqahnya dalam pengembangan
potensi dirinya
11 Kegiatan yang direncanakan sebagian besar tidak berjalan
12 Peserta menganggap berhalaqah hanya sebatas penunaian kewajiban hadir saja
13 Sebagian besar peserta memiliki tugas struktural dalam dakwah
14 Rata-rata kehadiran peserta dibawah 80% per pertemuan
15 Sebagian peserta telah menjadi murabbi
16 Murabbi kurang memberi keteladanan terutama dalam hal kehadiran
17 Murabbi jarang memberikan arahan dan kurang mampu bersikap tegas
18 Halaqah sering berjalan tanpa agenda yang jelas
19 Ada beberapa peserta yang memiliki kebiasaan sering tidak hadir halaqah
20 Sebagian besar peserta telah merasakan solidnya halaqah mereka

Ya = 1, Tidak = 0. Jumlahkan jawaban Anda pada kolom di bawah ini. Jumlah tertinggi adalah tipe
halaqah Anda:

No. Nilai No. Nilai No. Nilai No. Nilai


3 1 4 2
9 6 7 6
12 11 8 10
16 18 14 13
19 20 17 15
Jumlah: Jumlah: Jumlah: Jumlah:
Halaqah Jenuh Halaqah Paguyuban Halaqah Rendah Halaqah Sukses

Anda mungkin juga menyukai