Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Magister Akuntansi ISSN 2302-0199

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 60- 66

PENGARUH TINGKAT KEMANDIRIAN, SISA ANGGARAN, DAN UKURAN PEMDA


TERHADAP KEPATUHAN ATAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA
KABUPATEN/KOTA

Pipit Sandar1), Nadirsyah 2), Syukriy Abdullah 3).


1)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Abstract: The purpose of this study is to examine the effect ratio of local independence, remaining budget and
size of local government on compliance with law and regulation. The research methods used is cencus method,
and the analysis method used is multiple linear regression with statistical package social science program. The
result show that: ratio of local independence, remaining budget and size of local government influences on
compliance with law and regulation in partially and simultaneously

Keyword: Ratio of Local Independence, Remaining Budget, Size of Local Government and Compliance with Law
and Regulation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat kemandirian, sisa anggaran dan ukuran
pemerintah daerah terhadap kepatuhan atas peraturan perundang-undangan pada Kabupaten/Kota di Aceh.
Metode penelitian yang digunakan adalah sensus, yaitu seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu dalam
pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan
program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian, sisa anggaran dan ukuran pemerintah
daerah bersama-sama dan terpisah berpengaruh terhadap terhadap kepatuhan atas peraturan perundang-undangan
pada Kabupaten/Kota di Aceh.

Kata kunci : Tingkat Kemandirian, Sisa Anggaran, Ukuran Pemerintah Daerah Dan Kepatuhan Atas
Peraturan Perundang-Undanga.

PENDAHULUAN untuk menambah aset tetap. Dalam


pemanfaatan aset tetap yang dihasilkan dari
Sejak mulai pemberlakuan pelaksanaan
belanja modal, ada yang bersinggungan
otonomi daerah yaitu dengan terbitnya Undang-
langsung dengan pelayanan publik atau dipakai
Undang (UU) No. 29/1999 tentang
oleh masyarakat dan ada pemanfaatannya tidak
Pemerintahan Daerah, yang kemudian diganti
langsung dimanfaatkan oleh publik.
dengan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan
Pemanfaatan aset tetap yang bersinggungan
Daerah, terjadi penyerahan kewenangan
langsung dengan publik terutama belanja publik
pengelolaan keuangan kepada Daerah
terutama dibidang pendidikan, kesehatan, dan
(desentralisasi fiskal). UU tersebut memberikan
pekerjaan umum (Abdullah, 2013).
kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah
Bidang pendidikan dan kesehatan
daerah dalam mencari sumber-sumber
merupakan sektor utama yang banyak
pendanaan untuk membiayai kegiatan
menyerap anggaran pemerintah daerah. Hal ini
pemerintahan dan pembangunan daerah,
sangat dimungkinkan dan juga pengalokasian
sekaligus dalam menentukan penggunaan
belanja daerah pada sektor ini didukung oleh
anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan dan
peraturan perundang-undangan. Sebagaimana
urusan daerah. Pengelolaan keuangan daerah
diamanatkan dalam pasal 81 PP No.48/2008
harus dilaksanakan secara tertib, taat pada
tentang pendanaan Pendidikan, yang
peraturan perundang-undangan, efisien,
menjelaskan Anggaran belanja untuk
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
melaksanakan fungsi pendidikan pada sektor
jawab dengan memperhatikan azas keadilan,
pendidikan dalam penganggaran pendapatan
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
dan belanja daerah setiap tahun anggaran
Pemerintah daerah mengalokasikan
sekurang-kurangnya dialokasikan 20% dari
dana dalam bentuk belanja modal dalam APBD
belanja daerah diluar dari gaji pendidik dan
Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 60
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

biaya pendidikan kedinasan (Pasal 46 UU No. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA


20/2003). Selanjutnya Pasal 171 ayat (2) UU PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
No. 36/2009 tentang Kesehatan, menjelaskan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan, Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
pemerintah daerah secara konsisten dan undangan
berkesinambungan harus mengalokasikan Kemandirian Daerah
anggaran urusan kesehatan minimal 10% dari Kemandirian menunjukkan kemampuan
total belanja APBD diluar gaji dan tunjangan. daerah dari sumber-sumber pendapatan asli
Kepatuhan terhadap peraturan daerah untuk membiayai pengeluaran
perundang-undangan disebutkan sebagai salah operasional daerah dalam mewujudkan
satu faktor yang dipertanyakan dari pembangunan daerah dan pelayanan kepada
diterbitkannya laporan keuangan sektor publik. masyarakat. Hasil penelitian Laswad, dkk.
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan (2005) menunjukkan bahwa besarnya
perundang-undangan dapat menyebabkan salah kemampuan daerah dalam membiayai sendiri
saji material dari informasi dalam laporan kegiatan pada daerah mencerminkan kinerja
keuangan atau data keuangan lain yang secara pemerintahnya yang baik. Kinerja pemerintah
signifikan terkait dengan tujuan pemeriksaan. yang baik akan menunjukkan kualitas dari
Sehingga harus dirancang pemeriksaan untuk manajemen pemerintahan yang baik.
mendeteksinya (Peraturan BPK RI Nomor 1
Tahun 2007). Skala pengukuran variabel Sisa Anggaran
ketaatan pada peraturan perundang-undangan Sesuai dengan pasal 1 ayat 55 dan 62
yang tinggi menunjukkan bahwa instansi dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
menjalankan kegiatannya selalu patuh terhadap tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
peraturan perundang-undangan, dan skala yang Keuangan Daerah disebutkan bahwa: Sisa
rendah menunjukkan instansi sering Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya
mengabaikan peraturan perundang-undangan disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi
(Cefrida 2014). penerimaan dan pengeluaran anggaran selama
Untuk menilai tingkat kepatuhan satu periode anggaran. Sisa lebih perhitungan
Pemerintah Aceh dan pemerintah anggaran Tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)
kabupaten/kota di Aceh terhadap aturan yang mencakup pelampauan penerimaan PAD,
dikeluarkan oleh pemerintah, diperlukan suatu pelampauan penerimaan dana perimbangan,
analisis terhadap laporan keuangan (LK) pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan
Pemerintah Aceh dan laporan keuangan daerah yang sah, pelampauan penerimaan
pemerintah kab/kota di Aceh melalui rasio pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban
keuangan. Sudah menjadi kelaziman bahwa kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun
untuk menilai kinerja keuangan daerah dibuat belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan
rasio-rasio, yang merupakan perbandingan lanjutan.
antara angka-angka tertentu dalam laporan
keuangan dikalikan 100%. Hal ini Ukuran Pemerintah Daerah
menunjukkan nilai relatif atau proporsi diantara Ukuran pemerintah daerah biasanya
dua angka yang dipakai, yang diasumsikan menjadi faktor yang paling banyak diteliti
memiliki hubungan, baik secara langsung dalam mencari besarnya tingkat pengungkapan
ataupun tidak langsung, yang bersumber dari wajib (mandatory) maupun sukarela
laporan keuangan pemda (Abdullah, 2011). (voluntary). Terdapat beberapa pendapat dalam
Berdasarkan latar belakang dan fenomena- penelitian-penelitian terdahulu mengenai ada
fenomena tersebut peneliti tertarik untuk tidaknya asosiasi antara ukuran pemerintah
melakukan penelitian tentang: daerah dengan pelaporan keuangan pemerintah
daerah pada situs resminya. Hasil penelitian
Pengaruh Tingkat Kemandirian, Sisa Laswad, dkk. (2005), tidak menemukan adanya
Anggaran, dan Ukuran Pemda terhadap hubungan antara ukuran pemerintah daerah
Kepatuhan Atas Peraturan Perundang- dengan pelaporan keuangan pemerintah daerah
Undangan Pada Kabupaten/Kota di Aceh. di Selandia Baru.

61 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016


Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Aturan/Regulasi Keuangan Daerah daerah yang bersumber dari anggaran


Pemerintah daerah dalam mengelola sebelumnya, sedangkan SILPA adalah rencana
keuangan daerah dipandu dengan serangkaian sisa anggaran pada akhir tahun anggaran
aturan/regulasi dalam bentuk UU, PP, dan berjalan (Abdullah, 2013). SILPA pada akhir
Peraturan Menteri yang wajib dipatuhi oleh tahun anggaran berjalan akan menjadi SiLPA
seluruh pemerintah daerah termasuk Pemerintah yang digunakan oleh pemda sebagai sumber
Aceh dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh. pembiayaan dalam APBD tahun anggaran
Dalam menganalisis laporan keuangan berikutnya (Mahmudi, 2010:174).
Pemerintah Aceh dan pemerintah
kabupaten/kota di Aceh, maka aturan-aturan Pengaruh Ukuran Pemda terhadap
yang menjadi acuan diantaranya: Kepatuhan pada Peraturan perundang-
a. Pasal 31 Ayat (4) UUD 1945 yang undangan
mengatur tentang kewajiban Ukuran daerah adalah prediktor
pemerintah daerah untuk signifikan untuk kepatuhan akuntansi (Patrick,
memprioritaskan anggaran pendidikan 2007). Pemerintah daerah perlu
sekurang-kurangnya 20% dari APBD mengungkapkan lebih lanjut tentang daftar aset
daerahnya; yang dimiliki, pemeliharaan, dan
b. Pasal 171 Ayat (2) UU No. 36/2009 pengelolaannya (Suhardjanto et al., 2010).
tentang Kesehatan yang mengatur Kusumawardani (2012) menemukan
tentang kewajiban pemerintah daerah Size berpengaruh terhadap kinerja keuangan
provinsi dan kabupaten/kota untuk pemerintah daerah. Hal ini menujukkan bahwa
mengalokasikan anggaran kesehatan size yang besar dapat membantu kegiatan
minimal 10% dari APBD diluar gaji; operasional pemerintah daerah yang diiringi
dengan meningkatnya anggaran Pemerintah
Pengaruh Tingkat Kemandirian terhadap Daerah.
Kepatuhan pada Peraturan Perundang-
undangan
Berdasarkan uraian yang telah Metode Penelitian
dijelaskan sebelumnya maka dapat disimpulkan Penelitian ini merupakan penelitian
bahwa terdapat pengaruh tingkat kemandirian pengujian hipotesis yang bertujuan menguji
terhadap kepatuhan pada peraturan perundang-
pengaruh variabel independen yaitu tingkat
undangan. Pengaruh tersebut didukung dengan
hasil penelitian Agustina (2013), Satri (2013), kemandirian, sisa anggaran dan ukuran
dan laswad dkk (2005) yang membuktikan pemerintah daerah (X1, X2 dan X3) terhadap
bahwa tingkat kemandirian berpengaruh variabel dependen yaitu kepatuhan atas
signifikan terhadap peraturan perundang- peraturan perundang-undangan (Y). Jenis
undangan pemerintah daerah. penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
yang bersifat kausalitas. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pengaruh Sisa Anggaran terhadap seluruh pemerintah daerah di Aceh. Jenis
Kepatuhan pada Peraturan Perundang- Data yang digunakan yaitu data sekunder.
undangan Instrumen penelitian ini adalah
Menurut Abdullah (2013) sisa anggaran
menggunakan data APBD.
adalah dana milik pemda yang belum terpakai
Model analisis regresi yang digunakan
selama satu tahun anggaran atau masih tersisa
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
pada akhir tahun anggaran. Ada dua bentuk sisa
anggaran, yakni Sisa Lebih Perhitungan Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 +
Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Keterangan:
(SiLPA) dan Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Y = Kepatuhan pada peraturan
Tahun Berjalan, SiLPA adalah sisa anggaran perundang-undangan
tahun lalu yang ada dalam APBD tahun = Konstanta
anggaran berjalan, dan merupakan penerimaan 123 = Koefisien Regresi

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 62


Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

X1 = Tingkat Kemandirian nilai terendah atau terkecil dari deretan data


X2 = Sisa Anggaran
X3 = Ukuran Pemda dalam suatu variabel. Nilai
= error term minimum untuk variabel tingkat
kemandirian adalah sebesar 0,45, variable
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
sisa anggaran sebesar 0,02, variabel ukuran
Statistik Deskriptif Pemda sebesar 7,67 dan variabel kepatuhan
Statistik deskriptif berguna untuk atas perundang-undangan sebesar 0,33.
memberikan gambaran atau deskripsi atas Nilai maksimum menunjukkan nilai
variabel-variabel yang digunakan dalam tertinggi atau terbesar dari deretan data
penelitian ini. Adapun variabel yang digunakan dalam suatu variabel. Nilai maksimum
tingkat kemandirian, sisa anggaran dan ukuran
untuk variabel tingkat kemandirian adalah
Pemda sebagai variabel bebas (X) serta
sebesar 3,21, variabel sisa anggaran sebesar
kepatuhan atas peraturan perundang-undangan
0,33, variabel ukuran Pemda sebesar 7,94
sebagai variabel terikat (Y). Tabel 4.1
dan variabel kepatuhan atas perundang-
menunjukkan nilai statistik deskriptif dari
masing-masing variable. undangan sebesar 4,67.

Tabel 4.1 Nilai mean menunjukkan nilai rata-


Statistik Deskriptif rata dari deretan data dalam suatu variabel.
Descriptive Statistics Nilai rata-rata untuk variabel tingkat
Std. kemandirian adalah sebesar 2,14. Variabel sisa
N Minimum Maximum Mean Deviation
anggaran sebesar 0,12. Variabel ukuran Pemda
Tingkat 24 ,45 3,21 2,1408 ,57928
sebesar 7,73 dan variabel kepatuhan atas
Kemandirian
perundang-undangan sebesar 3,98. Nilai
Sisa Anggaran 24 ,02 ,33 ,1279 ,08602

Ukuran Pemda 24 7,67 7,94 7,7319 ,05176


standartd deviation menunjukkan nilai dispersi
Kepatuhan atas 24 ,33 4,67 3,9861 1,13563 atau tingkat penyebaran rata-rata data dalam
Peraturan suatu variabel. Nilai standar deviasi untuk
Perundang-
variabel tingkat kemandirian adalah sebesar
Undangan
0,57, variabel sisa anggaran sebesar 0,08,
Valid N 24

(listwise)
variabel ukuran Pemda sebesar 0,05 dan
Sumber: Hasil Penelitian (2016) variabel kepatuhan atas perundang-undangan
sebesar 1,13.
Nilai N menunjukkan jumlah data yang
diproses, dimana setiap variabel memiliki
Hasil Pengujian Hipotesis Secara
jumlah data yang sama, yaitu sebanyak 24 Bersama-sama.
buah data. Nilai minimum menunjukkan Pengujian hipotesis yang dilakukan
dalam penelitian ini untuk menguji dan
63 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

menganalisa rumusan hipotesis yang telah - Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut dapat
dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan data data dilihat bahwa nilai semua koefisien regresi
sekunder pada variabel penelitian ini, diperoleh tidak sama dengan nol (i 0; i = 1,2,3).
informasi tentang pengaruh tingkat kemandirian Masing-masing koefisien regresi bebas
(X1), sisa anggaran (X2) dan ukuran Pemda (X3) yang diperoleh adalah 1 = 0,830, 2 =
terhadap kepatuhan atas peraturan perundang- 0,325; 3 = -6,725. Hal ini berarti hipotesis
undangan (Y) pada Pemerintah Daerah di Aceh. nol (H0) ditolak dan Ha diterima, artinya
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing tingkat kemandirian, sisa anggaran dan
variabel X1, X2, X3 terhadap Y dapat dilihat ukuran pemerintah daerah secara bersama-
pada persamaan regresi linier berganda yang sama berpengaruh terhadap kepatuhan atas
koefisiennya disajikan pada Tabel 4.2 yang peraturan perundang-undangan pada
menunjukkan hasil output dari program Pemerintah Daerah di Aceh.
Statistical Package Social Science (SPSS) versi - Koefisien korelasi (R) sebesar 0,648 yang
18 sebagai berikut: menunjukkan bahwa derajat hubungan
Tabel 4.2 (korelasi) antara variabel bebas dengan
Hasil Uji Regresi variabel terikat sebesar 64,8%, artinya
Koef Koefisi variabel bebas tingkat kemandirian, sisa
Koefisien isien en anggaran dan ukuran pemerintah daerah
Nama
Regresi Kore Determ mempunyai hubungan yang erat dengan
Variabel
() lasi inasi kepatuhan atas peraturan perundang-
(R) (R2) undangan. Nilai konstanta (constant)
Konstanta 54,96
sebesar 54,96 menunjukkan jika tingkat
kemandirian, sisa anggaran dan ukuran
Tingkat
0,830 0.64 pemerintah daerah dianggap konstan (tidak
Kemandirian 0.420 berubah), maka nilai kepatuhan atas
8
Sisa Anggaran 0,325 peraturan perundang-undangan adalah
Ukuran Pemda -6,725 sebesar 54,96 satuan.
- Nilai koefisien determinasi (R) sebesar
Sumber: Hasil Penelitian (2016) 0,420, bermakna bahwa variasi yang terjadi
Berdasarkan Tabel 4.2 hasil uji regresi pada variabel kepatuhan atas peraturan
maka persamaan regresi linier berganda yang perundang-undangan (Y) sebesar 42%
diperoleh adalah: Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + dipengaruhi atau disebabkan oleh
yang dapat dituliskan sebagai berikut: perubahan yang terjadi secara bersama-
Y = 54,96 + 0,830X1 + 0,325X2 6,725X3 + sama pada variabel tingkat kemandirian,
Pengujian secara bersama-sama sisa anggaran dan ukuran pemerintah
dilakukan secara statistik dan hasilnya dapat daerah. Sedangkan sebesar 58% dijelaskan
ditunjukan pada Tabel 4.2. Pengujian hipotesis oleh variabel lain yang tidak tercakup
kesatu (H1) dalam penelitian ini menggunakan dalam model regresi tersebut.
ketentuan sebagai berikut: -
- H01: 1 = 2 = 3 = 0; tingkat kemandirian, Hasil Pengujian Hipotesis Secara Terpisah
sisa anggaran dan ukuran pemerintah Hasil pengujian hipotesis secara
daerah secara bersama-sama tidak terpisah sebagai berikut:
berpengaruh terhadap kepatuhan atas 1. Pengujian hipotesis kedua, yaitu
peraturan perundang-undangan pada pengaruh tingkat kemandirian terhadap
Pemerintah Daerah di Aceh kepatuhan atas peraturan perundang-
- Ha1: paling sedikit ada satu i 0; undangan pada Pemerintah Daerah di
(i=1,2,3); tingkat kemandirian, sisa Aceh dilakukan dengan melihat
anggaran dan ukuran pemerintah daerah koefisien regresi (1). Berdasarkan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Tabel 4.2, koefisien regresi (1) untuk
kepatuhan atas peraturan perundang- variabel tingkat kemandirian (X1)
undangan Pemerintah Daerah di Aceh. sebesar 0,830, dimana 1 0. Hasil
pengujian ini menerima hipotesis

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 64


Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

bahwa tingkat kemandirian undangan pada Pemerintah


berpengaruh terhadap kepatuhan atas Kabupaten/Kota di Aceh.
peraturan perundang-undangan pada 3. Sisa anggaran berpengaruh terhadap
Pemerintah Daerah di Aceh atau kepatuhan atas peraturan perundang-
menolak hipotesis nol (H0). undangan pada Pemerintah
2. Pengujian hipotesis ketiga, yaitu Kabupaten/Kota di Aceh.
pengaruh sisa anggaran terhadap 4. Ukuran pemerintah daerah secara
kepatuhan atas peraturan perundang- bersama-sama berpengaruh terhadap
undangan pada Pemerintah kepatuhan atas peraturan perundang-
Kabupaten/Kota dilakukan dengan undangan pada Pemerintah
analisis regresi liner berganda dengan Kabupaten/Kota di Aceh.
bantuan SPSS. Untuk menguji
pengaruh sisa anggaran terhadap
kepatuhan atas peraturan perundang- Keterbatasan
undangan pada Pemerintah Daerah di Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
Aceh dilakukan dengan melihat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
koefisien regresi (2). Berdasarkan adalah objek penelitian ini hanya Pemerintah
Tabel 4.2, koefisien regresi (2) sisa Daerah, tidak adanya lembaga legislatif
anggaran sebesar 0,325, dimana 2 0. (DPRD) yang memiliki posisi dan peran
Hasil pengujian menerima hipotesis strategis terkait dengan pengawasan keuangan
yaitu sisa anggaran berpengaruh daerah guna mengontrol kebijakan keuangan
terhadap kepatuhan atas peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
perundang-undangan pada Pemerintah undangan.
Daerah di Aceh atau menolak hipotesis Saran - saran
nol (H0). Berdasarkan penelitian yang telah
3. Pengujian hipotesis keempat yaitu dilaksanakan, maka diajukan saran-saran
pengaruh ukuran Pemda terhadap sebagai berikut:
kepatuhan atas peraturan perundang- 1. Penelitian selanjutnya dapat
undangan pada Pemerintah Daerah di menambahkan data laporan keuangan
Aceh dilakukan dengan analisis regresi diambil lebih dari tiga tahun anggaran
liner berganda dengan bantuan SPSS. Penelitian ini hanya menggunakan variabel
Berdasarkan Tabel 4.2, koefisien
tingkat kemandirian, sisa anggaran dan ukuran
regresi (3) ukuran Pemda (X3) sebesar
-0,672, dimana 3 0. Hasil pengujian pemerintah daerah, diduga masih ada variabel
menerima hipotesis yaitu ukuran Pemda
lain yang berpengaruh terhadap kepatuhan atas
berpengaruh terhadap kepatuhan atas
peraturan perundang-undangan pada peraturan perundang-undangan seperti
Pemerintah Daerah di Aceh atau
pertumbuhan pendapatan pemerintah daerah
menolak hipotesis nol (H0).
dan pertumbuhan aset daerah.
Kesimpulan, Keterbatasan Dan Saran

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai Abdullah, Syukriy. 2013. Defisit/Surplus dan
berikut: SiLPA dalam Anggaran Daerah-Apakah
1. Tingkat kemandirian, sisa anggaran dan Saling Berhubungan. Web:
ukuran pemerintah daerah secara bersama- http://syukri.wordpress.com/2013/01/01
sama berpengaruh terhadap kepatuhan atas defisit-dan-surplus-dalam-anggaran-
peraturan perundang-undangan pada daerah-apakah-saling-berhubungan/.
Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh. Diakses 20 April 2015.
2. Tingkat kemandirian berpengaruh terhadap
kepatuhan atas peraturan perundang-
65 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Agustina, Oesi. 2013. Analisis Kinerja Maret 2007. Lembaran Negara


Pengelolaan Keuangan Daerah dan Republik Indonesia Tahun 2007 No.2
Tingkat Kemandirian Daerah di Era 42. Jakarta.
Otonomi Daerah: Studi Kasus Kota
Malang.Tesis tidak dipublikasikan. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang
Malang: UniversitasBrawijaya Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan..
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik-
Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Republik Indonesia. 2004. Peraturan
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Halim, A. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah, Republik Indonesia. 2005.Peraturan
Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
Salemba Empat. tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kusumawardani, Media. 2012. Pengaruh Size, Republik Indonesia. 2006.Peraturan Menteri


Kemakmuran, Ukuran Legislatif, Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
Laverage terhadap Kinerja Keuangan tentang Pedoman Pengelolaan
Pemerintah Daerah di Indonesia. Keuangan Daerah.
Accounting Analysis Journal.Vol.1:27-
35. Sadjiarto, Adjie. 2000. Akuntabilitas dan
Pengukuran Kinerja Pemerintahan.
Laswad, F, R. Fisher, &P. Oyelere. 2005. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2(2):
Determinents of Voluntary Internet 138150.
Financial Reporting by Local
Government Authorities. Journal of Satri, Nouval. 2013. Analisis Laporan
Accounting and Public Policy, 24: 101- Keuangan Pemerintah Aceh Dan
121. Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh.
Tesis S2 tidak dipublikasikan.Banda
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Aceh: Universitas SyiahKuala.
Keuangan Pemerintah Daerah:
Panduan bagi Eksekutif, DPRD, dan Suhardjanto, Djoko. 2011. Pengaruh
Masyarakat dalam Pengambilan Karakteristik Pemerintah Daerah terhadap
Keputusan Ekonomi, Sosial, dan Politik. Kepatuhan Pengungkapan Wajib Dalam
Edisi Kedua Cetakan Pertama. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Yogyakarta: UPP STIM YPKN. (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di
Indonesia). Jurnal Akuntansi dan
Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi Auditing 8 (November). 1-94.
dan Akuntabilitas Publik melalui
Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana
Good Governance. Jurnal Akuntansi
Pemerintah 2 (1) :1-17.
Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen
Keuangan Daerah. PenerbitAndi.
Yogyakarta.

Mamesah. 1995. Sistem Administrasi


Keauangan Daerah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka.

Peraturan BPK RI No.1 Tahun 2007. Standar


Pemeriksaan Keuangan Negara. 7

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 66

Anda mungkin juga menyukai