Anda di halaman 1dari 13

JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560

www.jurnallogika.com

PENGARUH JARAK TANAM DAN APLIKASI PUPUK NPK TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L MERRIL)
VARIETAS KABA

DEDEN
(Universitas Swadaya Gunung Jati)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Jarak Tanam dan Aplikasi Pupuk
NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L Merril) Varietas
Kaba.
Penelitian dilaksanakan di Lahan di UPTD Balai Penyuluhan Pertanian, Perkebunan,
Peternakan dan Kehutanan (BP4K) Kecamatan Gebang - Kabupaten Cirebon. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014. Metode percobaan
yang digunakan yaitu menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) pola faktorial, perlakuan terdiri dari dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor yang
pertama adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf, sedangkan faktor yang kedua adalah
dosis pupuk NPK yang terdiri dari empat taraf.
Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk
NPK terhadap hasil rata-rata indeks luas daun umur 21 HST tanaman kedelai varietas
Argomulyo. Dosis pupuk NPK Phonska 350 kg/ha menghasilkan produksi terbaik
sebanyak 1,44 kg/petak atau setara dengan 1,91 ton/ha (asumsi konfersi lahan efektif 80
%/ha), sedangkan jarak tanam pada perlakuan tidak menunjukan adanya pengaruh nyata
terhadap produksi kedelai.

Kata Kunci: Kedelai, Jarak Tanam dan Pupuk NPK.

Pendahuluan dalam negeri belum dapat mengimbangi


Kedelai (Glycine max L. Merill) kebutuhan yang terus meningkat
merupakan komoditas pangan bergizi Luas Tanaman kedelai di Indonesia
tinggi dengan harga yang terjangkau oleh sekitar 750.000 hektar. Hasil rata-rata di
semua lapisan masyarakat. Beberapa Indonesia (1,2-1,4 ton/ha) termasuk rendah
produk pangan yang dihasilkan dari jika dibandingkan negara penghasil kedelai
kedelai antara lain tempe, tahu, kecap, es lain seperti Amerika Serikat, Brazil,
krim, susu kedelai, minyak makanan, dan Jepang, atau Taiwan (1,5-3,0 ton/ha).
tepung kedelai. Keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus-
Kebutuhan kedelai setiap tahun menerus, mengingat potensi lahan cukup
cenderung meningkat, terutama didorong luas, teknologi, sumberdaya lainya cukup
oleh meningkatnya industri makanan dan tersedia. Data Dewan Kedelai Nasional
pakan, namun peningkatan produksi di menyebutkan kebutuhan konsumsi kedelai

116
Pengaruh Jarak Tanam dan(116-128)

dalam negeri tahun 2011 sebanyak 2,4 juta meningkatkan produksi dan kualitas hasil
ton sedangkan sasaran produksi kedelai tanaman (Sarief, 1986).
tahun 2011 hanya 1,44 juta ton. Masih Kedelai menyerap NPK dalam
terdapat kekurangan pasokan (defisit) jumlah relatif besar, dan per hektar
sebanyak satu juta ton kedelai. diperlukan 258 kg N, 34 kg P, 123 kg K.
Rendahnya produksi kedelai di Jumlah kebutuhan akan pupuk untuk setiap
Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor daerah tidaklah sama tergantung pada
antara lain tidak tersedianya pengairan varietas tanaman, tipe lahan, agroklimat,
yang memadai, takaran pupuk yang belum dan teknologi usahataninya. Oleh karena itu
sesuai dengan anjuran, pemeliharaan harus benar-benar memperhatikan anjuran
pemupukan harus seimbang agar jaminan
tanaman, penentuan populasi tanaman dan
peningkatan produksi per hektar dapat tercapai
pengendalian hama dan penyakit serta
(Lamina, 1989).
kemampuan tanaman dalam menyerap
Selain tepat pemupukan,
unsur hara dalam tanah.
pengaturan jarak tanam merupakan salah
Usaha peningkatan produksi
satu upaya untuk meningkatkan produksi,
kedelai terus diupayakan guna
karena jarak tanam mempengaruhi
mencukupi kebutuhan nasional, usaha
populasi tanaman, efisiensi penggunaan
ini dapat dilakukan melalui program
cahaya, kompetisi antar tanaman dalam
ekstensifikasi dan intensifikasi (Sumarno
menyerap unsur hara dan air, serta
et al., 1991). Alam lingkungan dapat
pertumbuhan gulma, sehingga akan
dimanipulasi dan disesuaikan dengan
berpengaruh terhadap produksi tanaman.
kemampuan tanaman melalui peningkatan
Mengatur jarak tanam berarti memberi
teknologi. Peningkatan kualitas dan
ruang lingkup hidup yang sama atau
produksi kedelai dapat dilakukan dengan
merata bagi setiap tanaman. Dengan
pemupukan yang lebih efektif guna
mengatur jarak tanam ini akan diperoleh
mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman.
barisan-barisan tanaman yang teratur
Pemberian pupuk ke dalam
sehingga mudah dalam melakukan
tanaman dalam jumlah yang rasional dan
pengelolaan tanaman selanjutnya
berguna dapat meningkatkan hasil panen.
(Widyastuti et al., 2007).
Pengaruh penambahan pupuk terhadap
Aliza Gizka, 2009. Menurut
tanah adalah untuk menciptakan suatu
penelitian yang dilakukanya bahwa
kadar zat hara yang tinggi, serta dapat
interaksi pupuk fosfat (20 g/plot) dan jarak
tanam (20 cm x 30 cm) dapat

117
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560
www.jurnallogika.com

meningkatkan kadar N 11,61 % dan P Metode percobaan menggunakan


93,33 % pada tanaman kedelai. Kombinasi metode Rancangan Acak Kelompok
mulsa jerami padi dan jarak tanam (20 cm (RAK) pola faktorial, perlakuan terdiri dari
x 25 cm) meningkatkan jumlah bintil akar. dua faktor yaitu faktor yang pertama yaitu
Interaksi varietas kedelai dan jarak tanam dosis pupuk NPK sedangkan faktor yang
20 x 30 cm berpengaruh nyata terhadap kedua adalah pengaturan jarak tanam.
persentase perkecambahan, bobot basah Ukuran petak 3 m x 2 m, jarak antar petak
akar, jumlah polong per tanaman, jumlah 30 cm, jarak antar ulangan 50 cm, dan
polong isi per tanaman, jumlah cabang jarak tanam sesuai penelitian.
pada batang utama, bobot biji per tanaman, Faktor pertama, Dosis Pupuk NPK (P)
bobot 100 biji dan umur panen (Mardiyasa, terdiri atas 3 taraf, yaitu:
2008). 1. J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm
Penelitian ini bertujuan untuk 2. J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm
mengetahui pengaruh jarak tanam dan 3. J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm
aplikasi pupuk NPK terhadap pertumbuhan Faktor kedua, Perlakuan Jarak Tanam (J)
terdiri atas 4 taraf, yaitu:
dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L
1. P 1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha
Merril) Varietas Kaba.
2. P 2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha
Metode Penelitian
3. P 3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha
Penelitian dilaksanakan di UPTD
4. P 4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha
Balai Pengembangan Benih Palawija
Masing-masing perlakuan diulang
(BPBP) di Plumbon Cirebon Jawa Barat
tiga kali sehingga jumlah petak dalam
pada bulan April 2014 sampai dengan Juli
penelitian sebanyak 4 x 3 x 3 = 36 petak.
2014.
Pelaksanaan percobaan meliputi
Bahan yang digunakan dalam
pengolahan tanah, penanaman,
percobaan ini adalah benih kacang kedelai
penyiangan, pemupukan, pemeliharaan
kultivar Argomulyo, sedangkan pupuk
tanaman, pengendalian OPT, panen, pasca
NPK yang digunakan dalam penelitian ini
penen dan kegiatan pengamatan
adalah pupuk NPK Phonska dan
laboratorium.
Pengendalian hama penyakit menggunakan
Pengamatan penunjang dilakukan
insektisida sesuai kebutuhan. Alat-alat
terhadap hasil analisis tanah sebelum
yang digunakan dalam percobaan ini
percobaan, curah hujan, serangan hama,
adalah pertanian dan alat laboratorium.
penyakit dan gulma. Pengamatan utama
dilakukan terhadap berbagai komponen

118
Pengaruh Jarak Tanam dan(116-128)

pertumbuhan dan hasil serta serapan N (Cyperus rotundus), calincing (Oxalis


tanaman. corniculata), dan babandotan (Ageratum
Data hasil pengamatan utama diolah conycoides). Untuk mengendalikan gulma
menggunakan uji statistik model linier yang tumbuh tersebut dilakukan
Toto Warsa dan Cucu S.A (1982) dalam penyiangan pada umur 10 HST, 20 HST
Gaspersz (1989), sebagai berikut: dan 30 HST yaitu dengan cara manual

Xijk = + ri + Pj + Jk + (PJ)jk +ijk cabut langsung dengan tangan.


Hama yang menyerang tanaman
Uji hipotesis bagi efek perlakuan percobaan adalah ulat grayak (Prodenia
dilakukan dengan menggunakan uji F dan litura), ulat penggulung daun
dilanjutkan dengan uji jarak berganda (Lamprosema indicate) dan kutu kebul
Duncan, adapun rumusnya dalam Toto (Besimia tabaci). Pengendalianya
Warsa dan Cucu S. A (1982) pada taraf 5 dilakukan penyemprotan dengan
%. Untuk mengetahui korelasi antara insektisida Buldok 25 EC. Sedangkan
komponen pertumbuhan dan hasil bawang penyakit yang ditemukan adalah penyakit
merah yaitu dengan koefisien korelasi karat batang (Phakopspora pachyrhizi),
Product Moment yang dikemukakan oleh pengendalian dengan menggunakan
Wijaya (2000). fungisida Dhitane M-45 80 WP. Waktu
Hasil dan Pembahasan berbunga terjadi pada saat tanaman
Pengamatan Penunjang berumur 35 HST dan dipanen pada umur
Hasil analisis tanah sebelum 88 HST.
penelitian menunjukan bahwa pH tanah Pengamatan Utama
adalah 7,0 (netral), kandungan bahan Serapan N
organik yang dinyatakan dengan C- Perlakuan jarak tanam tidak
organik 1,1 % (rendah), kandungan N-total menunjukan adanya pengaruh nyata
0,02 % (sangat rendah), kandungan nisbah terhadap serapan N, namun perlakuan J2
C/N 55 (sangat tinggi), kandungan P2O5 45 (Jarak Tanam 40 cm x 15 cm) cenderung
mg/100 g (tinggi). Jenis tanah gromosol menyeraperap N paling tinggi yaitu sebasar
dan tekstur liat 52,0 %. 3,68 % bila dibandingkan perlakuan J1
Hasil pengamatan yang dilakukan (Jarak Tanam 40 cm x 10 cm) dan J3 (Jarak
secara visual menunjukan bahwa gulma Tanam 40 cm x 20 cm) yang hanya
yang tumbuh pada lahan percobaan menyarap N sebesar 3,67 % dan 3,64 %.
diantaranya yang paling banyak adalah teki Serapan N hanya dipengaruhi oleh

119
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560
www.jurnallogika.com

perlakuan dosis pupuk NPK secara mandiri justru diikuti penurunan tingkat serapan N
sedangkan pengaturan jarak tanam secara seiring penambahan dosis pupuk NPK
mandiri tidak mempengaruhi serapan N yaitu pada (P3) dosis pupuk NPK 300
tanaman. Hasil uji, serapan N tertinggi kg/ha sebesar 3,66 % dan (P4) dosis
terlihat pada perlakuan dosis pupuk NPK pupuk NPK 350 kg/ha serapan N hanya
250 kg/ha (P2) sebesar 3,85 %, selanjutnya sebesar 3,32 %. (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Pengaruh pengaturan jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap serapan
N tanaman kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba Umur 35 HST (%)
Serapan N
Perlakuan
(%)
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 3,67 a
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 3,68 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 3,64 a
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 3,83 b
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 3,85 c
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 3,66 b
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 3,32 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.

Tinggi Tanaman
Berdasarkan hasil analisis, NPK tidak menunjukan adanya interaksi
pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk (lihat Tabel 2).

Tabel 2. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap tinggi tanaman
kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba umur 21, 28 dan 35 HST (cm)
Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
21 HST 28 HST 35 HST
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 30,59 b 47,12 a 62,43 b
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 29,18 a 43,38 a 57,63 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 28,58 a 43,85 b 55,80 a
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 28,98 a 44,36 a 57,58 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 30,26 c 45,67 a 62,93 b
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 28,60 a 44,56 a 58,60 a
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 29,97 b 44,56 a 55,38 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.

120
Pengaruh Jarak Tanam dan(116-128)

Pengaturan jarak tanam ditunjukan dengan hasil tertinggi pada


memberikan pengaruh secara mandiri perlakuan dosis NPK 250 kg/ha.
terhadap tinggi tanaman kedelai. Jarak Jumlah Daun
tanam 40 cm x 10 cm secara mandiri Berdasarkan hasil analisis statistik,
memberikan pengaruh nyata terhadap hasil pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk
tinggi tanaman pada pengamatan umur 21 NPK tidak menunjukan adanya interaksi.
HST dengan tinggi rata-rata 30,59 cm dan Pengaturan jarak tanam secara mandiri
pada 35 HST dengan tinggi rata-rata 62,43 memberikan pengaruh nyata terhadap rata
cm, sedangkan jarak tanam 40 cm x 20 cm jumlah daun trifoliate pada umur 28 dan 35
berpengaruh mandiri terhadap rata-rata HST. Hal ini diduga dengan jarak tanam
tinggi tanaman pada pengamatan 28 HST, semakin luas maka ruang kanopi tanaman
dengan tinggi rata-rata 43,85 cm. akan tercukupi, terlebih pada umur
Dosis pupuk NPK secara mandiri tanaman lanjut yang semakin bertambah
memberikan pengaruh terhadap tinggi umur maka akan semakin bertambah juga
tanaman pada umur 21 dan 35 HST yang jumlah daunya.
Tabel 3. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap jumlah daun
tanaman kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba umur 21, 28 dan 35
HST (helai)
Rata-rata Jumlah Daun Trifoliate
Perlakuan (helai)
21 HST 28 HST 35 HST
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 7,03 a 12,73 a 18,83 a
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 7,30 a 14,47 a 21,07 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 7,22 a 16,47 b 26,05 b
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 7,04 a 14,49 a 21,38 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 7,00 a 14,62 a 23,09 a
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 7,44 a 13,96 a 20,87 a
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 7,24 a 15,16 a 22,60 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Sedangkan dosis NPK secara banyak yaitu rata-rata 7,44 helai,
mandiri tidak mempengaruhi jumlah daun sedangakan pada hasil pengamatan 28
trifoliate, akan tetapi perlakuan P 3 (Dosis dan 35 HST, perlakuan P2 (Dosis
pupuk NPK 300 kg/ha) pada pupuk NPK 250 kg/ha) menghasilkan
pengamatan 21 HST cenderung jumlah daun paling banyak dengan
menghasilkan jumlah daun paling rata-rata jumlah daun 14,62 helai pada
121
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560
www.jurnallogika.com

pengamatan 28 HST dan 23,09 helai pengamatan 28 HST. Pada pengamatan


pada pengamatan 35 HST umur 35 HST pengaturan jarak tanam
Biomassa per Rumpun secara mandiri berpengaruh nyata terhadap
Hasil analisis menunjukan tidak rata-rata biomassa tanaman, perbedaan
ada pengaruh interaksi dari kedua tersebut terlihat pada perlakuan J3 (Jarak
perlakuan, namun menunjukan adanya efek Tanam 40 cm x 20 cm) dengan rata-rata
mandiri dari masing-masing perlakuan biomassa tertinggi 12,53 gram.
pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk Sedangkan pada semua umur
NPK. Pengaturan jarak tanam, pada pengamatan secara mandiri perlakuan
pengamatan 21 dan 28 HST tidak dosis NPK menunjukan pengaruh nyata
berpengaruh, namun perlakuan J2 (Jarak terhadap rata-rata hasil biomassa tanaman,
Tanam 40 cm x 15 cm) cenderung perbedaan nyata dari perlakuan NPK
menghasilkan biomassa tanaman paling ditunjukan pada perlakuan pupuk NPK
tinggi yaitu rata-rata sebesar 2,92 gram 300 kg/ha (lihat Tabel 4).
pada 21 HST dan 6,54 gram pada

Tabel 4. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap biomassa tanaman
kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba umur 21, 28 dan 35 HST (g)
Rata-rata Biomassa (g)
Perlakuan
21 HST 28 HST 35 HST
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 2,64 a 5,67 a 9,97 a
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 2,92 a 6,54 a 12,31 b
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 2,85 a 6,29 a 12,53 c
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 2,68 a 5,68 a 10,42 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 2,78 a 6,18 a 11,47 a
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 3,19 b 7,12 b 13,04 b
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 2,55 a 5,68 a 11,47 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.

Indeks Luas Daun


Hasil analisis statistik indeks luas daun dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap indeks luas daun
tanaman kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba umur 21 HST (cm).

Perlakuan J1 J2 J3

P1 692.00 a 714.00 A 710.33 a


122
Pengaruh Jarak Tanam dan(116-128)

A A A
647.67 a 788.00 A 677.67 a
P2
A A B
659.00 a 714.33 A 758.67 b
P3
A A B
632.67 a 710.67 A 792.00 c
P4
A B C
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom atau baris tidak
berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Dosis pupuk NPK dan pengaturan Sedangkan pada pengamatan umur
jarak tanam pada hasil pengamatan indeks 28 dan 35 HST tidak terdapat interaksi dari
luas daun umur 21 HST menunjukan kedua perlakuan. Perlakuan dosis pupuk
adanya interaksi, dengan hasil terbaik tidak mempengaruhi indeks luas daun,
ditunjukan dari perlakuan P3 (dosis pupuk namun perlakuan jarak tanam memberikan
NPK 300 kg/ha) dan (J3) jarak tanam 40 pengaruh secara mandiri terhadap indeks
cm x 20 cm yang menghasilkan rata-rata luas daun pada pengamatan 28 dan 35 HST
indeks luas daun pada umur 21 HST dengan hasil terbaik pada perlakuan 40 cm
sebesar 792,00 cm. Perlakuan P3 (Dosis x 20 cm (J3) dengan indeks luas daun
pupuk NPK 300 kg/ha) mengahasilkan 1097,50 cm pada 28 HST dan 1603,00 cm
rata-rata indeks luas daun terbaik jika pada 35 HST (lihat Tabel 6).
dibandingkan dengan perlakuan dosis
pupuk penelitian lainya.

Tabel 6. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap indeks luas daun
(Glycine max L Merril) Varietas Kaba umur 28 dan 35 HST (cm)
Rata-rata Indeks Luas Daun (cm)
Perlakuan
28 HST 35 HST
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 887,25 a 1254,50 a
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 976,17 a 1434,50 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 1097,50 b 1603,00 b
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 977,11 a 1401,89 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 1000,56 a 1487,11 a
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 936,22 a 1359,78 a
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 1034,00 a 1473,89 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.

123
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560
www.jurnallogika.com

Jumlah Polong per Rumpun pupuk NPK dan jarak tanam tidak berbeda

Pada Tabel 7 di bawah ini nyata terhadap rata-rata hasil jumlah


polong per rumpun.
menunjukan bahwa semua pelakuan dosis

Tabel 7. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap jumlah polong per
rumpun tanaman kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba (buah)
Rata-rata Jumlah Polong per Rumpun
Perlakuan
(buah)
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 53,96 a
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 59,21 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 57,93 a
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 50,50 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 54,51 a
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 59,90 a
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 63,22 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Perlakuan P4 (Dosis pupuk NPK produksi buah serta biji, pemecah
350 kg/ha) cenderung menghasilkan karbohidrat sebagai energi, pembelahan
rata-rata jumlah polong terbanyak sel, serta sebagai penerus sifat-sifat unggul
dengan jumlah 63,22 buah, lebih oleh peranan DNA, Aisyah et al (2008).
mungkin peluangnya untuk Jika dililihat dari hasil angka pada tabel
meningkatkan jumlah polong jika diatas, perlakuan (P 4) dosis pupuk NPK
dibandingkan dengan perlakuan dosis 350 kg/ha dan (J2) jarak tanam 40 cm x 15
pupuk penelitian lainya. Sedangkan cm secara mandiri lebih berpotensi
pada perlakuan jarak tanam J2 (Jarak menghasilkan jumlah polong per rumpun
Tanam 40 cm x 15 cm) dengan jumlah yang baik apabila dibandingkan dengan
polong 59,21 buah, cenderung lebih perlakuan lainya.
baik dari perlakuan jarak tanam lainnya Bobot 100 Butir Biji kering per Petak
pada penelitian. Hasil analisis bobot 100 butir biji

Hasil tersebut diduga disebabkan kering per rumpun menunjukan bahwa

karena fungsi hara bagi tanaman lebih tidak ada interaksi antara perlakuan jarak
tanam dan dosis pupuk NPK terhadap rata-
berperan sebagai penentu pertumbuhan
akar, mempercepat kematangan dan rata hasil bobot 100 butir biji kering per
petak. Namun hasil analisis menunjukan
124
Pengaruh Jarak Tanam dan(116-128)

bahwa jarak tanam secara mandiri perlakuan dosis pupuk NPK tidak
berpengaruh terhadap rata-rata hasil bobot menunjukan perbedaanya nyata, namun
100 butir biji kering per petak, yang perlakuan P2 (Dosis pupuk NPK 250
ditunjukan pada hasil analisis tertinggi kg/ha) menghasilkan 100 butir, lebih
terdapat pada perlakuan (J1) jarak tanam 40 baik jika dibandingkan perlakuan dosis
cm x 10 cm seberat 16,73 gram dan pupuk lainya, sehingga cenderung
tertinggi kedua dihasilkan pada jarak berpotensi meningkatkan hasil bobot
tanam (J3) jarak tanam 40 cm x 20 cm 100 butir biji kering (lihat Tabel 8).
dengan hasil 16,64 gram. Sedangkan,

Tabel 8. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap bobot 100 butir biji
kedelai (Glycine max L Merril) Varietas Kaba (g).
Rata-rata Bobot 100 Butir Biji
Perlakuan
(g)
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 16,73 c
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 15,88 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 16,64 b
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 16,67 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 16,69 a
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 16,16 a
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 16,16 a
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Bobot Biji Kering per Rumpun dan per perlakuan dosis NPK 350 kg/ha
Petak mempengaruhi rata-rata hasil bobot biji
Hasil analisis perlakuan jarak kering per petak dengan hasil 1,44 kg per
tanam dan dosis pupuk NPK menujukan petak atau setara 1,90 ton/ha (asumsi lahan
tidak terjadi interaksi terhadap rata-rata efektif 80%) (lihat Tabel 9).
bobot biji kering per rumpun dan per Apabila kita hubungkan antara
petak. Semua perlakuan jarak tanam tidak hasil analisis serapan N dan bobot biji
menunjukan perbedaan yang nyata kering per petak, bahwa pada tingkat
terhadap rata-rata bobot biji kering per serapan N tinggi ternyata tidak
rumpun dan per petak, dan perlakuan dosis menghasilkan produksi bobot biji kering
pupuk tidak mempengaruhi hasil bobot biji yang tinggi pula, hal ini diduga ada banyak
kering per petak, namun secara mandiri faktor lain yang menjadi penentu atau

125
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560
www.jurnallogika.com

pendukung hasil produksi biji tanaman iklim, hama penyakit maupun unsur hara
kedelai, misalnya seperti faktor cuaca, lainya selain N.

Tabel 9. Pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk NPK terhadap bobot biji kering per
rumpun (g) dan per petak (kg) tanaman kedelai (Glycine max L Merril)
Varietas Kaba.
Rata-rata Bobot Biji Kering
Perlakuan
Per Rumpun (g) Per Petak (kg)
Jarak Tanam (J)
J1 = Jarak Tanam 40 cm x 10 cm 19,38 a 1,31 a
J2 = Jarak Tanam 40 cm x 15 cm 18,93 a 1,28 a
J3 = Jarak Tanam 40 cm x 20 cm 19,56 a 1,17 a
Dosis Pupuk NPK (P)
P1 = Dosis pupuk NPK 200 kg/ha 17,69 a 1,20 a
P2 = Dosis pupuk NPK 250 kg/ha 18,58 a 1,23 a
P3 = Dosis pupuk NPK 300 kg/ha 19,96 a 1,15 a
P4 = Dosis pupuk NPK 350 kg/ha 21,06 a 1,44 b
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom dan huruf besar
yang sama pada baris berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan
pada taraf 5%.
Analisis Korelasi Antara Komponen ttabel. Dengan kategori korelasi tinggi
Pertumbuhan dan Bobot Biji Kering per
tanaman umur 21 HST, 28 HST, dan 35
Petak
HST adalah rendah.
Berdasarkan analisis hasil perhitungan
uji Korelasi Moment Product Pearson, Korelasi antara jumlah daun, indeks

korelasi antara komponen pertumbuhan luas daun dan biomassa tanaman dengan
bobot biji kering per petak semua umur
dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L
Merril) Varietas Kaba, menunjukan bahwa pengamatan (21, 28 dan 35 HST)

nilai korelasi antara tinggi tanaman 21 dan menunjukan hubungan korelasi yang tidak

28 HST dengan bobot biji kering per petak nyata, karena setelah dilakukan uji t
diperolah bahwa semua thitung < ttabel,
menunjukan adanya hubungan tidak nyata,
karena setelah dilakukan uji t diperolah Dengan demikian dapat

bahwa thitung < ttabel, sedangkan korelasi disimpulkan bahwa tinggi tanaman umur

antara tinggi tanaman dengan bobot biji 35 HST merupakan indikasi adanya

kering per petak pada umur tanaman 35 perningkatan terhadap hasil bobot biji
kering per petak. Maka, semakin tinggi
HST, dari hasil analisis menunjukan
adanya korelasi nyata, karena setelah tanaman akan semakin meningkatnya hasil

dilakukan uji t diperoleh bahwa thitung > bobot biji kering tanaman kedelai.

126
Pengaruh Jarak Tanam dan(116-128)

Kesimpulan tanaman 21, 28 dan 35 HST, dan

Berdasarkan hasil penelitian bobot biji kering per petak.


2. Dosis pupuk NPK Phonska 350
pengaruh jarak tanam dan aplikasi pupuk
kg/ha menghasilkan produksi terbaik
NPK terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kedelai (Glycine max L Merril) sebanyak 1,44 kg/petak terhadap
ketiga jarak tanam yang digunakan
varietas Kaba, dapat disimpulkan sebagai
berikut : atau setara dengan 1,91 ton/ha (asumsi
lahan efektif 80 %/ha).
a. Terdapat interaksi antara jarak
3. Terdapat korelasi yang nyata antara
tanam dan dosis pupuk NPK
komponen pertumbuhan tinggi
terhadap hasil rata-rata indeks luas
tanaman umur 35 HST dengan hasil
daun umur 21 HST tanaman
bobot biji kering per petak.
kedelai varietas Kaba.
Saran-Saran
b. Tidak terdapat pengaruh interaksi
Berdasarkan kesimpulan diatas,
yang nyata dari perlakuan jarak
maka penulis dapat menyarankan sebagai
tanam dan dosis pupuk NPK
terhadap hasil rata-rat tinggi berikut :
1. Jarak tanam 40 x 20 cm dan dosis
tanaman, jumlah daun, biomassa
pupuk NPK Phonska 350 kg/ha
tanaman, jumlah polong per
rumpun, bobot poling kering per dapat direkomendasikan kepada para
petani dalam upaya meningkatkan
rumpun, bobot polong kering per
petak dan 100 butir biji kering per hasil tanaman kedelai.

petak. 2. Untuk mendapatkan rekomendasi

c. Terdapat efek mandiri jarak tanam antara jarak tanam dan dosis pupuk
NPK yang lebih tepat perlu dilakukan
terhadap rata-rata tinggi tanaman
penelitian lebih lanjut terutama untuk
21, 28, dan 35 HST, jumlah daun
beberapa daerah dan jenis tanah yang
28 dan 35 HST, biomassa tanaman
berbeda.
35 HST, indeks luas daun 28 dan
35 HST, dan bobot 100 butir biji DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik, 2011. Departemen
per petak, serta efek mandiri dari
Pertanian Tanaman Pangan.
perlakuan dosis pupuk NPK http://bps.go.id/web/brs/2011/ara
m%20I%202011.pdf. Diakses 14
terhadap hasil rata-rata serapan N,
Juni 2011, pkl. 22.00 WIB.
tinggi tanaman 21, 28, dan 35 HST,
jumlah daun 35 HST, biomassa
127
JURNAL LOGIKA, Volume XIII, No 1 Tahun 2015 ISSN: 1978-2560
www.jurnallogika.com

Lamina. 1989. Kedelai dan Kedelai. Dalam Pengembangan


Pengembangannya. C.V. Kedelai. Pusat Penelitian
Simplese, Jakarta. Pengembangan Tanaman Pangan.
Leiwakabessy, F. M., dan Sutandi. 1998. Balai Penelitian dan
Pupuk dan Pemupukan. Jurusan Pengembangan Pertanian.
Tanah. Fakultas pertanian. iPB. Departemen Pertanian.
Bogor. 214 hal. Toto Warsa dan Cucu, S.A., 1982. Teknik
Mardiyasa. 2008. Respon pertumbuhan Perancangan Percobaan
dan produksi beberapa varietas (Rancangan dan Analisis).
kedelai (Glycine max L.) terhadap Fakultas Pertanian UNPAD,
jarak tanam di lahan sawah. Bandung.
Fakultas Pertanian Universitas Widyastuti, T., S.S. Dewi, dan Haryono.
Sumatera Utara 2007. Dasar-Dasar Agronomi.
Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Fakultas Pertanian Universitas
Pemupukan Tanah Pertanian. Muhammadiyah, Yogyakarta.
Penerbit Pustaka Buana. Bandung. Wijaya, 2000. Analisis Statistik dengan
Sumarno, D.M, Arsyad dan Manwa, I. Program SPSS 10,0. Alfabeta,
1991. Teknologi Usaha Tani Bandung.

128

Anda mungkin juga menyukai