u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 131 K/Pdt.Sus-BPSK/2017
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi
memutus sebagai berikut dalam perkara antara:
do
gu
YUNI (AHLI WARIS/ISTRI DARI ALMARHUM BORIAN),
In
A
bertempat tinggal di Dusun Dalam, Desa Kampung Dalam,
Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu;
ah
lik
Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan;
Lawan
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.,
am
ub
RANTAUPRAPAT, diwakili oleh Kholis Syafroni, Pemimpin
Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Rantauprapat
ep
berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 Rantauprapat,
k
hal ini memberi kuasa kepada Arif Tri Cahyono, Legal Officer
R
si
Kantor Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Medan,
dan kawan-kawan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23
ne
ng
Agustus 2016;
Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan;
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
350/MPP/Kep/12/2001, yaitu tertanggal:
si
a. Surat Panggilan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
Kabupaten Batu Bara Nomor 566/PG/BPSK-BB/II/2015 tanggal 13
ne
ng
Februari 2015, perihal panggilan persidangan kepada pelaku
usaha/pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia, (Persero) Tbk., Kantor
Cabang Rantau Prapat, Pada hari Selasa/Tanggal 17 Februari 2015;
do
gu b. Surat Panggilan Sidang Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor 087/PG-ARB/BPSK-
In
A
BB/III/2015 tanggal 2 Maret 2015, perihal panggilan persidangan atas
nama pelaku usaha/pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia, (Persero) Tbk.,
ah
lik
Kantor Cabang Rantau Prapat. Pada hari Kamis Tanggal 5 Maret 2015;
c. Surat Panggilan Sidang Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor 296/PG-ARB/BPSK-
am
ub
BB/VIII/2015 tertanggal 7 Agustus 2015, perihal panggilan persidangan
kepada pelaku usaha/pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia, (Persero)
ep
Tbk., Kantor Cabang Rantau Prapat. Pada hari Rabu/Tanggal 13
k
Agustus 2015;
ah
si
perjanjian kredit, polis asuransi, dan akta pemberian hak tanggungan
maupun lainnya walaupun telah diminta oleh konsumen/almarhum Boiran
ne
ng
do
gu
lik
ub
1. Sebidang tanah dan bangunan seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kecamatan : Bilah Hulu;
si
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2952/1991 tanggal 15
ne
ng
Oktober 1991, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
2. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
do
gu (SHM) Nomor 72/Desa Tanjung Siram, terletak di :
Provinsi : Sumatera Utara;
In
A
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
Kecamatan : Bilah Hulu;
ah
lik
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1023/1987 tanggal 10
September 1987, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
am
ub
3. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
ep
(SHM) Nomor 439/Desa Tanjung Siram, terletak di :
k
si
Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
ne
ng
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1899 tanggal 26 Agustus
1996, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
do
gu
lik
ub
5. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 482 tanggal 19 Agustus 1996, nama
ah
6. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 911 tanggal 29 Desember 2000, nama
es
ng
7. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 912 tanggal 29 Desember 2000, nama
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
si
8. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 71 tanggal 10 September 1987, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ne
ng
9. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1131 tanggal 5 November 2012, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
10. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1088 tanggal 12 Desember 2000,
do
gu nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
Adalah perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) dan bertentangan
In
A
dengan:
1. Bertentangan dengan Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan
ah
lik
Nomor 4 Tahun 1996 yang mengharuskan eksekusi hak tanggungan
menggunakan Pasal 224 HIR/258 RBG yang mengharuskan ikut
campur Ketua Pengadilan Negeri (Bukan Peraturan Menteri Keuangan
am
ub
RI Nomor 93/PMK.06/2010 juncto PMK Nomor 106/PMK.06.2013);
2. Bertentangan dengan angka 9 penjelasan umum Undang-Undang Hak
ep
Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang menyatakan agar ada
k
si
ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya, maka
peraturan mengenai eksekusi hypotek yang diatur dalam HIR/RBG
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pengadilan Negeri;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perundang-undangan adalah:
si
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
2. Ketetapan MPR;
ne
ng
3. Undang-Undang/Perpu;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
do
gu 6. Peraturan Daerah Provinsi;
7. Peraturan Daerah;
In
A
Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan RI (in cassu) Nomor
93/PMK.06/2010 juncto Peraturan Menteri Keuangan Nomor
ah
lik
106/PMK.06/2013 tidak masuk jenis peraturan perundang-undangan,
Apalagi Pasal 26 Undang-Undang Hak tanggungan Nomor 4 Tahun
1996 tidak ada memerintahkan bahwa peraturan pelaksanaannya
am
ub
adalah Peraturan Menteri Keuangan;
7. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum:
ep
A. Permintaan Lelang oleh Pelaku usaha Kepada Kantor Pelayanan
k
si
1. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
ne
ng
do
gu
lik
Boiran;
2. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
m
ub
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 72/Desa Tanjung Siram, terletak di:
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
nama Boiran;
si
3. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
ne
ng
(SHM) Nomor 439/Desa Tanjung Siram, terletak di:
Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
do
gu Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
In
A
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1899 tanggal 26
Agustus 1996, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama
ah
lik
Boiran;
4. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
am
ub
(SHM) Nomor 359/Desa Tanjung Siram, terletak di:
Provinsi : Sumatera Utara;
ep
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
k
si
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 337/1995 tanggal 25
Januari 1995, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama
ne
ng
Boiran;
Dan Sertifikat Hak Milik (SHM) lainnya dengan Nomor:
do
gu
lik
ub
10. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1088 tanggal 12 Desember 2000,
ah
negara dan lelang (KPKNL) Kisaran atas permintaan dari Pelaku usaha
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
usaha, yaitu berupa :
si
1. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
ne
ng
(SHM) Nomor 164/Desa Tanjung Siram, terletak di:
Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
do
gu Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
In
A
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2952/1991 tanggal 15
Oktober 1991, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama
ah
lik
Boiran;
2. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
am
ub
(SHM) Nomor 72/Desa Tanjung Siram, terletak di:
Provinsi : Sumatera Utara;
ep
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
k
si
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1023/1987 tanggal
10 September 1987, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas
ne
ng
nama Boiran;
3. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
do
gu
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 439/Desa Tanjung Siram, terletak di:
Provinsi : Sumatera Utara;
In
A
lik
ub
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
si
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 337/1995 tanggal 25
Januari 1995, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama
ne
ng
Boiran;
Dan Sertifikat Hak Milik (SHM) lainnya dengan Nomor:
5. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 482 tanggal 19 Agustus 1996,
do
gu nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
6. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 911 tanggal 29 Desember 2000,
In
A
nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
7. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 912 tanggal 29 Desember 2000,
ah
lik
nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
8. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 71 tanggal 10 September 1987,
nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
am
ub
9. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1131 tanggal 5 November 2012,
nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
ep
10. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1088 tanggal 12 Desember 2000,
k
C. Akibat hukum yang timbul karena lelang yang akan dan/atau telah
R
si
dilakukan oleh Pelaku usaha melalui perantara Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran, adalah seperti/antara
ne
ng
lain:
- Membaliknamakan keatas nama orang lain atau menerbitkan surat
do
gu
lik
ub
1. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
es
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Provinsi : Sumatera Utara;
si
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
Kecamatan : Bilah Hulu;
ne
ng
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 2952/1991 tanggal 15
Oktober 1991, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
do
gu 2. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
In
A
Nomor 72/Desa Tanjung Siram, terletak di:
Provinsi : Sumatera Utara;
ah
lik
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
am
ub
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1023/1987 tanggal 10
September 1987, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ep
3. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
k
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
ah
si
Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
ne
ng
do
gu
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1899 tanggal 26 Agustus
1996, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
4. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
In
A
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
Nomor 359/Desa Tanjung Siram, terletak di:
ah
lik
ub
5. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 482 tanggal 19 Agustus 1996, nama
es
ng
6. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 911 tanggal 29 Desember 2000, nama
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
si
7. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 912 tanggal 29 Desember 2000, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ne
ng
8. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 71 tanggal 10 September 1987, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
9. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1131 tanggal 5 November 2012, nama
do
gu pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
10. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1088 tanggal 12 Desember 2000,
In
A
nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
10. Menghukum pelaku usaha untuk mengembalikan agunan yang menjadi
ah
lik
jaminan konsumen/almarhum Boiran atas fasilitas pinjaman kredit yang
telah diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen/almarhum Boiran yaitu
kepada konsumen/Yuni (ahli waris/isteri dari almarhum Boiran), berupa :
am
ub
1. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
ep
Nomor 164/Desa Tanjung Siram, terletak di:
k
si
Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
ne
ng
do
gu
2. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
Nomor 72/Desa Tanjung Siram, terletak di:
In
A
lik
ub
3. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
ep
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
si
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1899 tanggal 26 Agustus
1996, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ne
ng
4. Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi), berikut
segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
Nomor 359/Desa Tanjung Siram, terletak di:
do
gu Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
In
A
Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
ah
lik
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 337/1995 tanggal 25
Januari 1995, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
Dan Sertifikat Hak Milik (SHM) lainnya dengan Nomor:
am
ub
5. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 482 tanggal 19 Agustus 1996, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ep
6. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 911 tanggal 29 Desember 2000, nama
k
7. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 912 tanggal 29 Desember 2000, nama
R
si
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
8. Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 71 tanggal 10 September 1987, nama
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kabupaten Batu Bara 145/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016 tanggal 20 Mei 2016;
si
2. Bahwa Pemohon Keberatan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang perbankan, dan mempunyai Kantor Cabang BRI
ne
ng
Rantauprapat di bawah supervisi Kantor Wilayah BRI Medan;
3. Bahwa untuk memperjelas permasalahan dengan benar serta sesuai
dengan fakta-fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti yang
do
gu kebenarannya tidak dapat disangkal lagi, pemohon keberatan akan
menjelaskan duduk perkaranya sebagai berikut;
In
A
4. Bahwa Pemohon Keberatan tidak pernah memberikan persetujuan baik
secara lisan maupun tertulis kepada Badan Penyelesaian Sengketa
ah
lik
Konsumen Kabupaten Batu Bara, untuk menyelesaikan
permasalahan/peselisihan dengan Termohon Keberatan baik secara
Mediasi, Konsiliasi, bahkan Arbitrase;
am
ub
5. Bahwa perlu Pemohon Keberatan jelaskan perihal kedudukan Yuni
(Termohon Keberatan) adalah juga sebagai debitur, yang dimana Termohon
ep
Keberatan juga turut dalam penandatangan Perjanjian Kredit tersebut dan
k
si
(kredit) secara tanggung renteng/hoofdelijk, dan telah menikmati fasilitas
kredit berupa Kredit Modal Kerja sejak Tahun 2006 berdasarkan Perjanjian
ne
ng
do
gu
lik
ub
Atas ke-4 (empat) SHM diatas telah diikat dengan Hak Tanggungan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 5 April 2006, Sesuai dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan
si
Nomor 34/2006 tanggal 14 Maret 2006 yang dibuat oleh Ramlah Lubis,
Sarjana Hukum, Notaris/PPAT di Labuhan Batu;
ne
ng
Atas SHM Nomor 164, SHM Nomor 439 dan SHM Nomor 359 telah diikat
dengan Hak Tanggungan Peringkat II berdasarkan Sertifikat Hak
Tanggungan Nomor 805/2009 tanggal 9 Juli 2009, sesuai dengan Akta
do
gu Pemberian Hak Tanggungan Nomor 142/2009 tanggal 16 Juni 2009 yang
dibuat oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris/PPAT di Labuhan Batu;
In
A
Selanjutnya SHM Nomor 164, SHM Nomor 439 dan SHM Nomor 359
telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat III berdasarkan Sertifikat
ah
lik
Hak Tanggungan Nomor 2126/2013 tanggal 24 Mei 2013, sesuai
dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 262/2013 tanggal 17
April 2013 yang dibuat oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris/PPAT di
am
ub
Labuhan Batu;
5) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 911/Desa Tanjung Siram, tanggal 29
ep
Desember 2000, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
k
si
Atas SHM Nomor 911 dan SHM Nomor 912 tersebut telah diikat dengan
Hak Tanggungan Peringkat I berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Labuhan Batu;
7) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1088 Kampung Dalam, tanggal 12
ka
Atas SHM Nomor 911 dan SHM Nomor 912 tersebut telah diikat dengan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hak Tanggungan Nomor 260/2013 tanggal 17 April 2013 yang dibuat
si
oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris/PPAT di Labuhan Batu;
9) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 72 Desa Tanjung Siram, tanggal 10
ne
ng
September 1987, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
10) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 71 Desa Tanjung Siram, tanggal 10
September 1987, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
do
gu Atas SHM Nomor 72 dan SHM Nomor 71 tersebut telah diikat dengan
Hak Tanggungan Peringkat I berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan
In
A
Nomor 1241/2011 tanggal 18 Mei 2009, sesuai dengan Akta Pemberian
Hak Tanggungan Nomor 252/2011 tanggal 10 Mei 2011 yang dibuat
ah
lik
oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris/PPAT di Labuhan Batu;
Selanjutnya SHM Nomor 72 dan SHM Nomor 71 tersebut telah diikat
dengan Hak Tanggungan Peringkat II berdasarkan Sertifikat Hak
am
ub
Tanggungan Nomor 2074/2013 tanggal 21 Mei 2013, sesuai dengan
Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 261/2013 tanggal 21 April
ep
2013 yang dibuat oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris/PPAT di
k
Labuhan Batu;
ah
si
suaminya (almarhum Boiran) tersebut di atas macet;
8. Bahwa walaupun Pemohon Keberatan selaku pemegang Hak Tanggungan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada Termohon Keberatan beserta almarhum Muhammad Najib Harahap
si
yaitu melalui :
- Surat peringatan I Nomor B.2013.KC.II/ADK/V/2015 tanggal 19 Mei 2015;
ne
ng
- Surat Peringatan II Nomor B.2556.KC.II/ADK/VI/2015 tanggal 18 Juni
2015;
- Surat Peringatan III Nomor B.3713.KC.II/ADK/VIII/2015 tanggal 1
do
gu September 2015;
yang mana dalam setiap surat peringatan tersebut, Pemohon Keberatan
In
A
menyampaikan mengenai jumlah tunggakan Termohon Keberatan dan
secara tegas menyatakan bahwa Termohon Keberatan beserta almarhum
ah
lik
Boiran agar segera menyelesaikan/melunasi kewajiban tersebut sehubungan
Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran tidak mengikuti dan
memenuhi atas apa yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit tersebut diatas
am
ub
dan untuk selanjutnya apabila Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran
tidak melunasi maka Pemohon Keberatan akan melakukan langkah hukum
ep
berupa penyelesaian melalui saluran hukum dalam hal ini parate eksekusi
k
si
macet tersebut telah dilakukan namun tidak mendapat perhatian dan
penyelesaian dari Termohon Keberatan, maka Pemohon Keberatan
ne
ng
do
gu
lelang, yaitu pada tanggal 25 Mei 2016, serta menyampaikan juga ketentuan
(persyaratan) mengenai lelang kepada Pemohon Keberatan untuk dipenuhi;
ah
lik
ub
12 April 2016;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Bahwa selanjutnya dalam pertimbangan hukumnya BPSK menyatakan
si
sebagai berikut :
Menimbang bahwa Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
ne
ng
tentang perlindungan Konsumen menyatakan bahwa Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK) adalah badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dengan kosnumen,
do
gu selanjutnya Pasal 1 angka 8 Keputusan Menteri perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang
In
A
Pelaksanaan Tugas dan wewenang Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK), menyatakan bahwa Sengketa Konsumen adalah
ah
lik
sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen yang menuntut ganti rugi
atas kerusakan, pencemaran dan/atau yang menderita kerugian akibat
mengkonsumsi barang dan/atau memanfaatkan jasa;
am
ub
Menimbang bahwa Pasal 52 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian
ep
Sengketa Konsumen (BPSK) meliputi :
k
si
b. memberikan konsultasi perlindungan konsumen;
c. melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku;
ne
ng
do
gu
konsumen;
g. memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran
ah
lik
ub
saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud pada huruf g dan
ep
sengketa konsumen;
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
konsumen;
si
l. memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
ne
ng
m. menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar
ketentuan Undang-Undang ini.
Menimbang bahwa Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010 tentang
do
gu Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
Kabupaten Batu Bara;
In
A
Menimbang bahwa Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan
ah
lik
Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);
Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan di atas, maka sengketa
Konsumen pada pokoknya adalah sengketa Konsumen dan Pelaku usaha.
am
ub
Oleh karena itu selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Konsumen dan
pelaku Usaha memenuhi kriteria untuk disebut sebagai konsumen dan
ep
pelaku usaha;
k
si
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik
ep
yang berbentuk hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
ah
ng
Juncto
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 Pada Pasal 1
si
angka (2) yang menyebutkan :
pelaku usaha Jasa Keuangan adalah Bank Umum, Bank Perkreditan
ne
ng
Rakyat, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, Bank Kustodian, Dana
Pensiun, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Lembaga
Pembiayaan, Pembiayaan Gadai dan Perusahaan Penjamin, baik secara
do
gu konvensional maupun secara syariah.
Menimbang, bahwa berdasarkan definisi di atas Majelis Badan
In
A
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara sebagai
hubungan antara konsumen dengan pelaku usaha, yang mana pelaku
ah
lik
usaha yang mencairkan uangnya (jasa pembiayaan) dan pihak konsumen
meminjam uang (penerima jasa pembiayaan) kepada pihak pelaku usaha.
Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
am
ub
(1) Bahwa perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani serta disepakati
bersama antara Konsumen dengan pelaku usaha disebutkan dengan
ep
kata- kata Perjanjian Kredit (PK);
k
si
meminjamkan uang kepada pihak konsumen, dan konsumen akan
membayarkan angsuran setiap perbulannya kepada pelaku usaha;
ne
ng
do
gu
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk
ah
lik
diperdagangkan
juncto
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor 18 Tahun 2010 Pasal 2 menyebutkan pula Setiap konsumen yang
si
dirugikan atau ahli warisnya dapat mengugat pelaku usaha di Badan
Peneyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tempat berdomisili konsumen
ne
ng
atau pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK terdekat;
Sehingga majelis Badan penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Batu
Bara berpendapat konsumen dan pelaku usaha adalah memenuhi kriteria
do
gu untuk disebut sebagai konsumen dan pelaku usaha dan dapat diselesaikan
melalui Badan Penyelesaian sengketa konsumen (BPSK);
In
A
Menimbang bahwa setelah Majelis Badan penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) dengan cemat meneliti sengketa a quo, maka Majelis
ah
lik
Badan penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara
berpendapat bahwa Konsumen adalah pihak yang berkepentingan dan
berhak mendapatkan advokasi perlindungan konsumen secara patut
am
ub
sebagaimana yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang perlindungan konsumen Pasal 4 yang menyatakan Hak dan
ep
kewajiban Pelaku usaha terhadap Konsumen adalah yaitu :
k
si
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
ne
ng
do
gu
lik
ub
diskriminatif;
h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
ka
lainnya;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena konsumen/Yuni (ahli waris/istri dari almarhum Boiran) telah memilih
si
persidangan dengan cara arbitrase tanggal 17 Februari 2015;
12. Bahwa dapat Pemohon Keberatan jelaskan berdasarkan Pasal 52 huruf a
ne
ng
mengenai tugas dan wewenang BPSK, disebutkan bahwa BPSK merupakan
suatu Badan yang dibentuk dengan tujuan melindungi kepentingan dan hak-
hak konsumen dengan cara mediasi, konsiliasi dan arbitrase;
do
gu Proses mediasi, konsiliasi dan arbitrase tersebut merupakan suatu cara
penyelesaian perselisihan yang sifatnya alternatif berdasarkan pilihan dan
In
A
persetujuan para pihak, di mana alternatif penyelesaian tersebut bukan
merupakan proses penyelesaian sengketa secara berjenjang sehingga
ah
lik
hanya dapat dipilih salah satu alternatif penyelesaian berdasarkan
persetujuan para pihak;
Dengan demikian mengacu pada ketentuan tersebut di atas, BPSK Batu
am
ub
Bara tidak berwenang menyelesaikan permasalahan atau sengketa tersebut
oleh karena tidak ada persetujuan baik secara lisan maupun tertulis sama
ep
sekali dari Pemohon Keberatan, apalagi menjatuhkan putusan terhadap
k
BB/II/2016 tanggal 20 Mei 2016 telah cacat hukum dan tidak sesuai dengan
R
si
ketentuan yang berlaku maupun fakta-fakta hukum yang sebenarnya terjadi,
karena sangat jelas bahwa jalannya perkara penyelesaian sengketa
ne
ng
do
gu
keberatan;
Sesuai undang-undang perlindungan konsumen, BPSK dibentuk untuk
menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen. Di dalam
In
A
lik
ub
ng
Namun, apabila perkara a quo diperiksa dan ditelaah dari sisi hukum
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan benar, akan nampak bahwa Majelis BPSK telah melakukan
si
pelanggaran kewenangan dalam memeriksa dan memutus perkara a quo,
yaitu Pengajuan gugatan ke BPSK Kabupaten Batu Bara yang diajukan oleh
ne
ng
Termohon Keberatan tidak masuk ke dalam ranah sengketa konsumen.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 8 Kepmenperindag 350/2001, yang
dimaksud sengketa konsumen adalah sengketa antara pelaku usaha
do
gu dengan konsumen yang menuntut ganti rugi atas kerusakan, pencemaran,
dan/atau menderita kerugian akibat mengkonsumsi barang dan/atau
In
A
memanfaatkan jasa;
Oleh karena itu, permasalahan yang sebenarnya terjadi adalah menyangkut
ah
lik
Perjanjian Kredit yang dibuat antara Kreditur dan Debitur, bukan sengketa
konsumen namun sengketa kredit, yang apabila salah satu pihak tidak
penuhi perjanjian, maka disebut wanprestasi. Sehingga, BPSK Kabupaten
am
ub
Batu Bara tidak berwenang untuk memeriksa dan memutus permasalahan
hutang piutang yang merupakan ranah hukum perdata, sebagaimana
ep
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai berikut:
k
si
- Nomor 59/Pdt.SUS.BPSK/2014/PN.Tsm;
Dalam konteks hubungan hukum kreditur dan debitur dalam perjanjian
ne
ng
do
gu
atas diatur pada intinya bahwa Para Pihak telah memilih tempat kedudukan
hukum (domisili) yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri di Rantauprapat, sehingga berdasar pada Pasal 1338 KUHPerdata
In
A
disebutkan:
Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
ah
lik
ub
sengketa kepada BPSK Batu Bara. Para pihak telah sepakat sejak
ep
ke BPSK Batu bara atas dasar Perjanjian Kredit yang dibuat oleh Termohon
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanpa didasari adanya persetujuan Pemohon Keberatan (selaku kreditur)
si
memeriksa dan memutus gugatan yang diajukan, maka jelas putusan BPSK
tersebut adalah cacat hukum karena bertentangan dengan prosedur
ne
ng
beracara sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
Bahwa putusan yang diberikan BPSK Batu Bara dengan Nomor
do
gu 145/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016 tanggal 20 Mei 2016 tersebut jelas
bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun tentang
In
A
Perlindungan Konsumen karena:
1. pemohon keberatan dan Termohon Keberatan dalam perjanjian kredit
ah
lik
telah sepakat memilih Pengadilan Negeri untuk penyelesaian sengketa;
2. tidak terdapat dokumen apapun yang menunjukkan adanya
kesepakatan antara pihak Termohon Keberatan maupun Pemohon
am
ub
Keberatan untuk memilih proses mediasi, konsiliasi ataupun arbitrase
untuk penyelesaian sengketa;
ep
3. tidak terdapat kerugian sama sekali yang diterima Termohon Keberatan
k
si
Pemohon Keberatan;
4. BPSK Batubara telah melampaui kewenangannya sebagaimana dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
dalam huruf m dan huruf k BPSK dapat memutus dan menetapkan ada tidak
ep
konsumen, adapun perihal apa saja ganti rugi yang dapat diberikan juga di
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kep/MPP/12/2001 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang BPSK) yaitu
si
berupa Pengembalian uang, penggantian barang dan/atau jasa yang
sejenisnya atau setara nilainya atau perawatan kesehatan dan/atau
ne
ng
pemberian santunan. Kemudian besarnya sanksi administrasi berupa ganti
rugi diatur juga secara tegas dalam Pasal 14 ayat 1 Kepmenperindag
Nomor 350 Kep/MPP/12/2001 tentang Pelaksanaan tugas dan wewenang
do
gu BPSK berupa penetapan ganti rugi sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah);
In
A
Berdasar ketentuan tersebut di atas, semestinya Putusan BPSK Batubara
hanya berwenang untuk menilai ada atau tidaknya kerugian konsumen lalu
ah
lik
berwenang menghukum pelaku usaha membayar ganti rugi dan atau sanksi
administrasi berupa penetapan ganti rugi sebesar-besarnya
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), sehingga BPSK Batubara secara
am
ub
hukum tidak berwenang membatalkan suatu lelang yang telah sah secara
hukum oleh karena BPSK Batubara tidak memiliki kewenangan tersebut,
ep
dengan demikian BPSK Batubara telah terbukti melampaui kewenangannya
k
si
terbukti telah cacat formil, tidak mempunyai kekuatan hukum sama sekali,
dan menyebabkan batal demi hukum;
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang semuanya itu hanya pelaku usaha yang mengetahuinya walaupun telah
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perlindungan Konsumen tentang Klausula baku khususnya pada ayat 2 (dua)
si
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menyatakan:
pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak atau
ne
ng
bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas atau
pengungkapannya sulit dimengerti
dan selanjutnya pada Pasal 3 menyatakan pula
do
gu bahwa setiap Klausula baku yang ditetapkan oleh pelaku usaha pada
dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
In
A
pada yata (1) dan (2) dinyatakan batal demi hukum;
Menimbang bahwa berdasarkan bukti dipersidangan pada tanggal 13
ah
lik
Agustus 2013 yang menyatakan bahwa konsumen/Yuni (ahli waris/isteri
alamarhum Boiran) tidak sanggup lagi membayarkan suku bunga angsuran
per bulannya maupun pokok pinjaman, disebabkan konsumen/alamarhum
am
ub
Boiran selaku pembuat dan penandatangan perjanjian kredit telah
meninggal dunia, dan konsumen/Yuni (ahli waris/isteri almarhum Boiran)
ep
saat ini sedang dalam keadaan perekonomian keluarga yang memburuk,
k
sedangkan pelaku usaha tidak membayarkan klaim asuransi jiwa dan tidak
ah
si
yaitu berupa :
1) Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
ne
ng
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 164/Desa Tanjung Siram, terletak di :
do
gu
lik
ub
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 72/Desa Tanjung Siram, terletak di :
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3) Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
si
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 439/Desa Tanjung Siram, terletak di :
ne
ng
Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
Kecamatan : Bilah Hulu;
do
gu Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1899 tanggal 26 Agustus
In
A
1996, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
4) Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
ah
lik
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 359/Desa Tanjung Siram, terletak di :
Provinsi : Sumatera Utara;
am
ub
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
Kecamatan : Bilah Hulu;
ep
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
k
si
5) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 482 tanggal 19 Agustus 1996, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ne
ng
6) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 911 tanggal 29 Desember 2000, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
do
gu
7) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 912 tanggal 29 Desember 2000, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
8) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 71 tanggal 10 September 1987, nama
In
A
lik
ub
angsuran suku bunga perbulannya dari fasilitas pinjaman kredit modal kerja
ah
ng
perjanjian kredit atas fasilitas pinjaman kredit yang telah diberikan oleh
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pelaku usaha kepada konsumen, maka tindakan
si
konsumen/almarhumBoiran telah sesuai dengan kewajibannya
sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8
ne
ng
Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Sedangkan dengan adanya
terjadinya musibah meninggal dunia suami konsumen (almarhum Boiran)
selaku pembuat/penandatangan perjanjian kredit modal kerja atas fasilitas
do
gu pinjaman kredit modal kerja yang telah diberikan oleh pelaku usaha kepada
konsumen/almarhum Boiran, maka konsumen/Yuni (ahli waris/isteri dari
In
A
almarhum Boiran) lazim untuk melakukan permohonan penundaan dalam
sementara waktu atau keringanan pembayaran angsuran suku bunga
ah
lik
perbulannya kepada pelaku usaha karena sementara terjadinya musibah
dan kesulitan ekonomi, bukan justru melakukan penagihan dengan
menggunakan tenaga debt collector yang cenderung pada intimidasi, terror
am
ub
terhadap konsumen maupun keluarganya adalah merupakan perbuatan
melawan hukum sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 4 huruf a Undang-
ep
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu :
k
si
Menimbang, bahwa konsumen mempunyai kedudukan yang
setara/seimbang dengan pelaku usaha, sebagiamana yang terwujud dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan;
ka
Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai
si
bidang ekonomi;
- Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
ne
ng
Perlindungan Konsumen berbunyi:
Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat
do
gu dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan,
atau dimanfaatkan oleh konsumen;
In
A
- Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen berbunyi:
ah
lik
Kewajiban pelaku usaha adalah beritikad baik dalam melakukan kegiatan
usahanya, memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan
am
ub
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan, memperlakukan atau
melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif,
ep
menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
k
si
menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi
jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan/atau jasa dari hasil kegiatan usahanya;
si
Menimbang bahwa oleh karena itu pelaku usaha berkewajiban melindungi
setiap orang yang memakai barang dan/atau jasa dari hasil usahanya maka
ne
ng
pelaku usaha dilarang melakukan suatu perbuatan sebagaimana diatur
dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13,
Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8
do
gu Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
14. Bahwa pertimbangan BPSK yang pada intinya menganggap bahwa pelaku
In
A
usaha (Pemohon Keberatan) memperlakukan konsumen (Termohon
Keberatan) secara diskriminatif dan konsumen tidak ada diberikan/dilayani
ah
lik
dokumen apapun bentuknya yang menjamin konsumen atas fasilitas
pinjaman kredit khususnya Polis Asuransi dan akta pemberian/pembebanan
Hak Tanggungan maupun yang lainnya yang berbentuk salinan. Selain itu
am
ub
Termohon Keberatan mempertanyakan perihal asuransi jiwa atas nama
almarhum Boiran dan pembebanan kewajiban angsuran setiap bulannya
ep
yang masih dibebankan kepada Termohon Keberatan atas sisa
k
si
Berdasar pada fakta-fakta hukum yang sebenarnya terjadi, dapat Pemohon
Keberatan jelaskan bahwa tidak ada perbuatan dari Pemohon Keberatan
ne
ng
do
gu
Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran secara benar, jujur dan tidak
diskriminatif, oleh karena dalam pembuatan perjanjian kredit antara
Termohon Keberatan dan Pemohon Keberatan sebelumnya Pemohon
In
A
lik
ub
terhadap SPPK tersebut dan tidak ada catatan dari Termohon Keberatan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
beserta almarhum Boiran sudah mengetahui ataupun menyetujui seluruh isi
si
dan ketentuan yang ada dalam SPPK yang mana selanjutnya SPPK
tersebut akan dibuatkan Perjanjian Kredit secara notaril;
ne
ng
Di dalam surat peringatan Pemohon Keberatan juga telah menjelaskan
secara rinci kewajiban Termohon Keberatan yang harus dipenuhi, sehingga
pertimbangan hukum Majelis BPSK Batu Bara dan gugatan Termohon
do
gu Keberatan ke BPSK Batu Bara merupakan alasan-alasan yang tidak
berdasar hukum dan dibuat-buat, pemberitahuan kewajiban Termohon
In
A
Keberatan juga dijelaskan secara langsung ke Termohon Keberatan dengan
menyertakan rekening Koran pinjaman Termohon Keberatan;
ah
lik
Dengan telah disetujuinya SPPK tersebut diatas oleh Termohon Keberatan
beserta alamarhum Boiran, maka terhadap alasan/sangkalan dari Termohon
Keberatan dalam gugatannya kepada BPSK Batu Bara sebagaimana
am
ub
dijadikan juga sebagai pertimbangan dari Majelis BPSK atas ketidaktahuan
bahwa terhadap fasilitas kredit dari Termohon Keberatan beserta
ep
alamarhum Boiran hanya melekat asuransi Kebakaran terhadap agunan
k
saja dan bukan asuransi jiwa adalah alasan yang dibuat-buat dan tidaklah
ah
si
Bahwa kedudukan Termohon Keberatan dalam Akta Addendum
Restrukturisasi Kredit Nomor 69 tanggal 28 Agustus 2014 adalah juga
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sejak saat penandatangan surat perjanjian pemberian kredit sampai
si
sebelum timbulnya pengaduan kepada BPSK, Termohon Keberatan/Yuni
dan almarhum Boiran sama sekali tidak mempermasalahkan mengenai
ne
ng
dokumen/perjanjian kredit yang diterimanya. Disamping itu perjanjian kredit
telah ditandatangani oleh Termohon Keberatan dan almarhum Boiran
sebagai bentuk persetujuan bahwa Termohon Keberatan dan almarhum
do
gu Boiran telah mengentahui isi perjanjian kredit dimaksud, sehingga sangat
tidak relevan jika Termohon Keberatan dan almarhum Boiran baru
In
A
mempermasalahkan salinan/fotocopy dokumen perjanjian kredit yang tidak
diterimanya;
ah
lik
Selain itu proses pemberian kredit ini juga melibatkan pihak ketiga yaitu
Notaris/PPAT dalam proses pembuatan akta perjanjian kredit, pengikatan
agunan dan pembuatan dokumen tersebut seluruhnya diserahkan kepada
am
ub
Notaris sehingga dokumen tersebut merupakan produk notaries pembuat
ataupun PPAT. Sebelum dilakukan penandatanganan perjanjian kredit
ep
Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran telah diberikan SPPK untuk
k
si
semua kewajiban yang ada dalam perjanjian tersebut. Termasuk apabila
dikemudian hari macet maka agunan yang telah diserahkan kepada BRI
ne
ng
do
gu
lik
dokumen tersebut;
Dengan demikian pertimbangan Majelis BPSK tersebut sangat tidak
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
usaha tidak pernah menghadiri persidangan yang secara patut dipanggil
si
oleh Majelis Badan penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten
Batu Bara menurut Pertaturan dan perundang-undangan yang berlaku di
ne
ng
wilayah negara Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
Pasal 52 huruf (g) dan huruf (h) tentang tugas dan wewenang Badan
do
gu Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang berbunyi:
Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran
In
A
terhadap perlindungan konsumen;
Dan huruf (h) yang menyatakan pula :
ah
lik
dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undang-undang ini;
Sehingga Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
am
ub
Kabupaten Batu Bara telah sesuai dan tugas dan wewenangnya sedangkan
pelaku usaha tidak pernah menghadiri persidangan yang secara patut
ep
dipanggil oleh Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
k
si
Kabupaten Batu Bara Nomor 566/PG/BPSK-BB/II/2015 tertanggal 13
Februari 2015, perihal panggilan persidangan kepada pelaku
ne
ng
do
gu
lik
ub
Agustus 2015;
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen juncto keputusan
si
menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
350/MPP/Kep/12/2001 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang
ne
ng
Badan penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pasal 36 ayat (3)
menyatakan Bilamana pada persidangan kedua (II) konsumen tidak
hadir maka gugatannya gugur demi hukum, sebaliknya jika pelaku
do
gu usaha yang tidak hadir, maka gugatan konsumen dikabulkan oleh
majelis tanpa kehadiran pelaku usaha (verstek), sehingga gugatan
In
A
konsumen patut dikabulkan;
Menimbang bahwa dengan pelaku usaha yang tidak pernah menghadiri
ah
lik
Persidangan yang secara patut dipanggil oleh Majelis Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK) sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan
pelaku usaha juga tidak memberikan dokumen mengikat diri dalam
am
ub
perjanjian kredit antara konsumen/almarhum Boiran dengan pelaku usaha
khususnya dokumen perjanjian kredit, polis asuransi dan akta pemberian
ep
hak tanggungan, maka dikhawatirkan sebagai bentuk konkrit inkooperatif
k
si
ditentukan selanjutnya oleh Majelis hal-hal yang bertentangan dengan
hukum Perlindungan Konsumen, seperti terdapat 8 (delapan) daftar negatif
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
f) memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual beli jasa;
si
g) menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa
aturan baru, tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan lanjutan yang
ne
ng
dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa konsumen
memanfaatkan jasa yang dibelinya;
h) menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha
do
gu untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan
terhadap barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran;
In
A
Dan begitu juga dengan perturan Otoritas Jasa keuangan (OJK) Nomor
1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sector Jasa Keuangan
ah
lik
yang pada Pasal 22 butir (1) dan (3) juga menyebutkan dan menganulir
Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun
1999. Sedangkan pada ayat 2 nya menyatakan:
am
ub
Pelaku usaha dilarang mencantumkan Klausula baku yang letak atau
bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas atau
ep
pengungkapannya sulit dimengerti
k
Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada
R
si
dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dan ayat 2 dinyatakan batal demi hukum;
ne
ng
16. Bahwa dapat Pemohon Keberatan tegaskan kembali bahwa tidak terdapat
klausula baku dalam perjanjian kredit antara Pemohon Keberatan dengan
do
gu
lik
ub
tersebut. Dalam hal ini, dengan telah adanya persetujuan dari Termohon
ah
Keberatan beserta almarhum Boiran atas isi dari SPPK tersebut, maka
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ketentuan yang berlaku;
si
Terhadap Pemohon Keberatan yang tidak hadir dan memberikan dokumen-
dokumen terkait perjanjian kredit tersebut kepada pihak BPSK Batu Bara,
ne
ng
merupakan alasan yang berdasar hukum oleh karena Pemohon Keberatan
dengan Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran telah menunjuk
Pengadilan Negeri Rantauprapat apabila terjadi sengketa sebagaimana
do
gu tercantum dalam surat perjanjian Pemberian Kredit, sehingga Pemohon
Keberatan tidak sepakat dan tidak setuju menyelesakan sengketa melalui
In
A
BPSK dengan cara Arbitrase, oleh karena Pemohon Keberatan mematuhi
perjanjian tersebut yang berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak;
ah
lik
Selanjutnya Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran sama sekali
tidak mempermasalahkan terkait klausul-klausul yang ada dalam Perjanjian
Kredit, hal ini terbukti dengan telah dilakukannya penandatanganan oleh
am
ub
Termohon Keberatan beserta almarhum Boiran sebagai tanda persetujuan,
sehingga tidak terdapat klausula baku yang dibuat secara sepihak oleh
ep
Pemohon Keberatan dalam perjanjian kredit tersebut melainkan
k
si
fasilitas kredit dari Pemohon Keberatan, Termohon Keberatan beserta
almarhum Boiran malah tidak memenuhi kewajibannya dan terbukti dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
adanya itikad tidak baik dari Pemohon Keberatan sangat tidak sesuai
ah
dengan fakta yang sebenarnya. Justru dalam hal ini Termohon Keberatan
R
lah yang tidak memiliki itikad baik terhadap Perjanjian Kredit yang telah
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pada intinya sebagai berikut :
si
Menimbang, bahwa dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 2356
K/Pdt/2008 tanggal 18 Februari 2009 terdapat kaidah hukum yang pada
ne
ng
pokoknya menyatakan bahwa suatu perjanjian yang merupakan Misbruik
Van Omstandigheiden dapat mengakibatkan perjanjian dapat dibatalkan
karena tidak lagi memenuhi unsur-unsur Pasal 1320 KUHPerdata yang tidak
do
gu ada kehendak bebas;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka
In
A
Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) berpendapat
bahwa perjanjian kredit modal kerja yang telah dibuat dan ditandatangani
ah
lik
oleh pelaku usaha dan konsumen terdapat ketentuan yang tidak
memberikan kedudukan yang seimbang antara konsumen/alamarhum
Boiran dengan pelaku usaha dan didalamnya mengandung pemanfaatan
am
ub
posisi konsumen yang lemah, maka ketentuan tersebut harus dinyatakan
tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;
ep
18. Bahwa menimbang, bahwa dengan tindakan pelaku usaha yang akan
k
si
pinjaman kredit yang telah diberikan oleh pelaku usaha kepada
konsumen/alamarhum Boiran, yaitu berupa:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
September 1987, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
si
3) Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
ne
ng
(SHM) Nomor 439/Desa Tanjung Siram, terletak di :
Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
do
gu Kecamatan : Bilah Hulu;
Desa/Kelurahan : Tanjung Siram;
In
A
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 1899 tanggal 26 Agustus
1996, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ah
lik
4) Sebidang tanah seluas 20.000 m (dua puluh ribu meter persegi),
berikut segala yang ada diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 359/Desa Tanjung Siram, terletak di :
am
ub
Provinsi : Sumatera Utara;
Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu;
ep
Kecamatan : Bilah Hulu;
k
si
Januari 1995, nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
5) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 482 tanggal 19 Agustus 1996, nama
ne
ng
do
gu
lik
9) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1131 tanggal 5 November 2012, nama
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Yuni;
m
ub
10) Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1088 tanggal 12 Desember 2000,
nama pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Boiran;
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
campur ketua pengadilan negeri (bukan peraturan menteri keuangan RI
si
Nomor 93/PMK/2010 yo PMK Nomor 106/PMK.06/2013;
2. Bertentangan dengan angka 9 penjelasan umum Undang-Undang Hak
ne
ng
Tanggungan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 yang menyatakan
agar ada kesatuan pengertian dan kepastian penggunaan ketentuan
tersebut. Maka ditegaskan lebih lanjut dalam undang-undang ini, bahwa
do
gu sebelum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya, maka
peraturan mengenai eksekusi hypotik yang diatur dalam HIR dan RBG
In
A
berlaku terhadap eksekusi hak tanggungan;
3. Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHPerdata yang mengharuskan
ah
lik
lelang melalui Pegawai Umum Pengadilan Negeri;
4. Bertentangan dengan Pasal 200 ayat (1) HIR yang mewajibkan ketua
pengadilan negeri (dalam hal ini pengadilan negeri Rantauprapat) untuk
am
ub
memerintahkan kantor lelang untuk menjualnya (bukan pelaku usaha
yang meminta kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
ep
Lelang/KPKNL);
k
si
pelelangan yang tidak dilaksanakan atas penetapan/fiat Ketua
Pengadilan Negeri, maka lelang umum tersebut telah bertentangan
ne
ng
do
gu
lik
3. Undang-Undang/perpu;
4. Peraturan Pemerintah;
m
ub
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi;
ka
7. Peraturan Daerah;
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa konsumen/Yuni (ahli waris/isteri dari almarhum Boiran)
si
telah memilih arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa
berdasarkan surat pernyataan memilih penyelesaian sengketa konsumen
ne
ng
dengan cara arbitrase tertanggal 17 Februari 2015;
Menimbang bahwa berdasarkan keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010
Pasal 2 menyebutkan Setiap konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya
do
gu dapat mengugat pelaku usaha di Badan Peneyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) tempat berdomisili konsumen atau pada Badan
In
A
Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK terdekat.
Menimbang bahwa secara umum (notoir) diketahui masyarakat bahwa
ah
lik
kedudukan konsumen sangat lemah bila dihadapan oleh pelaku usaha,
sehingga Undang-Undang Pelindungan konsumen dengan Badan
penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) nya diberi wewenang untuk
am
ub
menguji tentang pencantuman klausula baku. Dan untuk meingkatkan
harkat dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran,
ep
pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
k
bertanggung jawab;
R
si
Menimbang berdasarkan pertimbangan yang dipandang tepat dan adil
menurut rasa keadilan yang patut dituruti menurut hukum tersebut diatas,
ne
ng
do
gu
lik
ub
pembangunan ekonomi;
M
ng
Salah satu ciri dari hukum jaminan ini antara lain adalah mudah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pelaksanaan eksekusinya (penjelasan huruf 3 Undang-Undang HT)
si
Selanjutnya Pasal 6 Undang-Undang HT menyatakan :
apabila debitur cidera janji, pemegang hak tanggungan pertama
ne
ng
mempunyai hak untuk menjual obyek hak tanggungan atas kekuasaan
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya
dari hasil penjualan tersebut
do
gu Pasal 6 tersebut diatas ditinjau dari sifat hukumnya merupakan peraturan
materiil. Pasal tersebut memberikan pengertian menjual obyek hak
In
A
tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum mempunyai
arti tanpa harus minta fiat dari ketua pengadilan.
ah
lik
Hal ini sesuai dengan pengertian di dalam kamus hukum bahwa pengertian
parate eksekusi adalah Pelaksanaan yang langsung tanpa melewati proses
(Pengadilan atau Hakim), sehingga eksekusi obyek jaminan tanpa melalui
am
ub
fiat dari Ketua Pengadilan.
Sehingga sudah sejalan dengan maksud undang-undang hak tanggungan,
ep
dimana tujuannya menyempurnakan ketentuan terdahulu serta memberikan
k
si
menunjuk pada Pasal 224 HIR/258 RBG namun peraturan pelaksanaannya
adalah peraturan menteri keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 juncto PMK
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kewenangan Pemohon Keberatan juga telah tertuang di dalam Akta
si
Pemberian Hak Tanggungan yang dimana isi keseluruhan dari APHT
tersebut pada Pasal 2 menyatakan:
ne
ng
Hak Tanggungan tersebut di atas diberikan oleh Pihak Pertama (debitur) dan
diterima oleh Pihak Kedua (Pemohon Keberatan) dengan Janji-janji yang
disepakati oleh kedua belah pihak sebagaimana di uraikan di bawah ini;
do
gu Dalam Poin 6 Pasal 2 APHT tersebut secara tegas juga disebutkan:
Jika Debitor tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi utangnya.
In
A
Berdasarkan perjanjian utang-piutang tersebut di atas. Oleh pihak pertama
(debitur), pihak kedua (Pemohon Keberatan) selaku pemegang hak
ah
lik
tanggungan peringkat pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan
menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk tanpa persetujuan
terlebih dahulu dari Pihak Pertama untuk menjual atau suruh menjual
am
ub
dihadapan umum secara lelang obyek hak tanggungan baik seluruhnya
maupun sebagian-sebagian;
ep
Sesuai dengan Pasal 11 ayat (2) e UUHT dimana kewenangan Pemohon
k
si
Tanggungan oleh Pemohon Keberatan melalui KPKNL (Kantor Pelelangan
Kekayaan Negara dan Lelang) tidak perlu melalui Pengadilan atau
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk mengajukan gugatannya melalui BPSK Batu Bara dan bukan melalui
si
BPSK Kota terdekat ?;
Pemohon Keberatan sama sekali tidak menemukan penjelasan mengenai hal
ne
ng
yang sebagaimana disebutkan oleh Majelis BPSK dalam pertimbangannya
tersebut diatas, didalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen, sehingga sangat terlihat jelas ketidakkonsistenan
do
gu dalam pertimbangan-pertimbangan yang digunakan oleh Majelis BPSK dalam
pembuatan putusan tersebut ataupun memang disengaja dengan itikad tidak
In
A
baik dalam pembuatan putusan BPSK Nomor 145/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016
tanggal 20 Mei 2016 oleh pihak-pihak terkait;
ah
lik
20. Bahwa berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Standardisasi dan
Perlindungan Konsumen Nomor 688/SPK.3.2/SD/12/2015 tanggal 31
Desember 2015 perihal Penyelesaian Sengketa Konsumen yang ditujukan
am
ub
kepada Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
Kabupaten Batu Bara yang tindasannya kepada Perbankan Indonesia,
ep
disebutkan dalam angka 3 poin a yang pada intinya jika di dalam perjanjian
k
si
memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa atas perjanjian tersebut
apabila para pihak dalam perjanjian tersebut membatalkan klausula
ne
ng
do
gu
lik
Atas dasar hal tersebut maka Pertimbangan majelis BPSK dalam Putusan
Nomor 145/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016 tanggal 20 Mei 2016 yang isinya
m
ub
ng
adalah telah melampaui batas tugas dan kewenangan dari BPSK Batu Bara
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang diberikan oleh undang-undang maupun yang diatur dalam Surat
si
Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Nomor
688/SPK.3.2/SD/12/2015 tanggal 31 Desember 2015 tersebut di atas;
ne
ng
Putusan BPSK Batu Bara Nomor 145/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016 tanggal 20
Mei 2016 telah cacat secara hukum oleh karena telah melebihi jangka waktu
penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana telah ditetapkan dalam
do
gu Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor
350/MPP/Kep/12/2001 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang Badan
In
A
Penyelesaian Sengketa Konsumen yang mewajibkan sengketa konsumen
diselesaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kerja, terhitung
ah
lik
sejak permohonan diterima oleh BPSK, sedangkan dalam putusan BPSK
tersebut menyebutkan gugatan dari konsumen (ic. Yuni) diterima pada
tanggal 17 Februari 2015 dan kemudian baru diputus oleh BPSK Batu Bara
am
ub
tanggal 20 Mei 2016, yang dimana sudah sangat jauh melebihi batas waktu
yang diwajibkan yakni 21 (dua puluh satu) hari kerja, sehingga berdasar hal
ep
tersebut mengakibatkan putusan BPSK tersebut diatas tidak sah secara
k
si
mohon kepada Pengadilan Negeri Kisaran agar memberikan putusan sebagai
berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);
si
b. Bahwa, Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
diterima oleh Pemohon Keberatan pada tanggal 23 Mei 2016 (dan
ne
ng
didaftarkan di Pengadilan Negeri Rantauprapat adalah pada tanggal 10
Juni 2016 sedangkan antara tanggal 23 Mei 2016 sampai dengan
tanggal 10 Juni 2016 adalah 19 (sembilan belas) hari;
do
gu c. Bahwa sehingga pengajuan keberatan oleh Pemohon keberatan adalah
telah lewat waktu (daluwarsa) selama 5 (lima) hari, sehingga
In
A
bertentangan dan tidak sesuai serta melanggar Pasal 5 Ayat (1) dari
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata
ah
lik
Cara mengajukan Keberatan terhadap Keputusan Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK) tersebut diatas;
Dan oleh karenanya, pengajuan keberatan dalam perkara a quo adalah
am
ub
telah lewat waktu (daluarsa) dan tidak dapat diterima;
B. tentang Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK),
ep
- Bahwa, Termohon Keberatan menolak keberatan seluruhnya dalil-dalil
k
Pemohon Keberatan, kecuali yang diakui secara tegas dalam jawaban ini;
ah
si
Perlindungan Konsumen kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) adalah:
ne
ng
do
gu
lik
b) Menurut Pasal 52 butir (a), (f), dan butir (k) tentang tugas dan
wewenang BPSK yang menyatakan:
m
ub
konsiliasi;
ep
baku;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari
si
konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap
perlindungan konsumen;
ne
ng
f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa
perlindungan konsumen;
g. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan
do
gu pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau
In
A
setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran
terhadap undang-undang ini;
ah
lik
i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku
usaha, saksi, saksi ahli atau setiap orang sebagaimana
dimaksud pada huruf g dan huruf h yang tidak bersedia
am
ub
memenuhi panggilan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK);
ep
j. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen, atau
k
si
kerugian di pihak konsumen;
l. Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran
si
adalah merupakan cacat hukum dan tidak sah karena untuk
menjual objek Hak Tanggungan harus ada berdaasarkan Pasal
ne
ng
26 Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 yang
mengaturnya dengan memperhatikan Pasal 14, Peraturan
mengenai eksekusi hyphootek yang ada mulai berlakunya
do
gu undang-undang ini, berlaku terhadap Eksekusi Hak Tanggungan,
Sehingga selama belum ada peraturan yang Mengatur tentang
In
A
Pelaksanaan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan tersebut,
Maka Eksekusi Hyphootek yang berlaku yaitu harus melalui
ah
lik
Undang-Undang Hak Tanggungan tidak dapat berdiri sendiri
karena Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan Sebagi Pasal
am
ub
Pelaksananya dan oleh karena pelaksanaan atau hukum
acaranya dari Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan adalaj
ep
merujuk pada Pasal 224 HIR/258 Rbg, Maka Pelaksanaan
k
si
Pelayanan dan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL);
g) Bahwa menurut Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik
ne
ng
do
gu
lik
ub
keluarnya;
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lelang melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
si
Lelang (KPKNL) Kisaran adalah merupakan perbuatan melawan
hukum, karena bertentangan dengan :
ne
ng
1) Bertentangan dengan Pasal 26 Undang-Undang Hak
Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang
mengharuskan Eksekusi Hak Tanggungan menggunakan
do
gu Pasal 224 HIR/258 RBG yang mengharuskan ikut campur
Ketua Pengadilan Negeri, (Bukan Peraturan Menteri
In
A
Keuangan Republik Indonesia Nomor 93/PMK.06/2010 juncto
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
ah
lik
106/PMK.06/2013);
2) Bertentangan dengan angka 9 Penjelasan Umum Undang-
Undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 Yng
am
ub
menyatakan agar ada kesatuan pengertian dan kepastian
penggunaan ketentuan tersebut. Maka ditegaskan lebih
ep
lanjut dalam Undang-Undang ini, bahwa sebelum ada
k
si
HIR/RBG berlaku terhadap hak eksekusi tanggungan;
3) Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHP Perdata yang
ne
ng
do
gu
lik
Lelang (KPKNL);
5) Bertentangan dengan Jurisprusdensi Mahkamah Agung
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tentang Pembentukan Peraturan yang menyebutkan jenis,
si
Hirarki Peraturan Perundang-undangan adalah :
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
ne
ng
2. Keteteapan MPR;
3. Undang-Undang/Perpu;
4. Peraturan Pemerintah;
do
gu 5. Peraturan presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi;
In
A
7. Peraturan Daerah;
Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
ah
lik
(in casu) Nomor 93/PMK.06/2010 juncto peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013 tidak
termasuk jenis peraturan Perundang-undangan, Apalagi
am
ub
Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun
1996 tidak ada memerintahkan bahwa peraturan
ep
pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Keuangan;
k
si
keputusan menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk
si
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan;
- Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
ne
ng
tantang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
Bahwa pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau
badan usaha, baik berbentuk badan hukum maupun bukan
do
gu badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik
In
A
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian dalam menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
ah
lik
berbagai bidang ekonomi;
- Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
am
ub
Bahwa dalam setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat
ep
dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk
k
oleh konsumen;
R
si
- Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tantang
Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
g. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian
si
apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian;
ne
ng
- Pasal 45 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
Setiap Konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku
do
gu usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan
sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui
In
A
peradilan yang berada dilingkungan peradilan umum;
k) Bahwa dari bunyi beberapa Pasal tersebut diatas, dapat
ah
lik
diperoleh suatu petunjuk atau kesimpulan bahwa pelaku usaha
berkewajiban melindungi terhadap setiap orang yang atau
memakai barang dan/atau jasa dari hasil kegiatan usahanya;
am
ub
l) Bahwa oleh karena itu pelaku usaha berkewajiban melindungi
setiap orang yang memakai barang dan/atau jasa dari hasil
ep
usahanya, Maka pelaku usaha dilarang melakukan suatu
k
Pasal 10, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16,
R
si
Pasal 17, Pasal 18, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen;
ne
ng
do
gu
lik
undang adalah:
a) Menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha;
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran;
si
e) Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan
barang atas pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen;
ne
ng
f) Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi
manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan konsumen
yang menjadi objek jual beli jasa;
do
gu g) Menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang
berupa aturan baku, tambahan, lanjutan, dan/atau
In
A
pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha
dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya;
ah
lik
h) Menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepala pelaku
usaha untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai atau
jaminan terhadap barang yang dibeli oleh konsumen secara
am
ub
angsuran;
Dan begitu juga dengan yang diperintahkan dan diamanatkan oleh
ep
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 1/POJK.07/2013
k
(1) dan (3) juga menyebutkan dan menganulir Pasal 18 ayat (1)
R
si
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen sedangkan pada ayat (2)-nya menyatakan:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) berwenang memeriksa, dan
si
memutus perkara a quo;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Putusan Undang-Undang
ne
ng
Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dalam perkara a quo
telah sesuai dan tidak sedikit pun bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
do
gu Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Rantauprapat
telah memberikan putusan Nomor 57/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN.Rap., tanggal 29
In
A
Juni 2016 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi
ah
lik
- Menolak eksepsi Termohon seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara
1. Menerima dan mengabulkan keberatan Pemohon seluruhnya;
am
ub
2. Menyatakan Putusan Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor
145/Arbitrase/BPSK-BB/II/2016 tanggal 20 Mei 2016 tidak mempunyai
ep
kekuatan hukum;
k
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp311.000,00 (tiga ratus sebelas ribu
R
si
rupiah);
Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tersebut
ne
ng
do
gu
lik
ub
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
R
dapat diterima;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:
si
tentang Keberatan
- tentang tidak berwenang atau melampaui wewenang
ne
ng
- Bahwa Judex Facti telah membatalkan keputusan arbitrase Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pemerintah Kabupaten Batu Bara
dalam perkara a quo, Sedangkan menurut Pasal 6 ayat (3) Peraturan
do
gu Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2006 tentang tata
cara pengajuan keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa
In
A
Konsumen (BPSK) di sebutkan:
Keberatan terhadap Putusan Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa
ah
lik
Konsumen (BPSK) dapat diajukan apabila memenuhi pernyataan
Pembatalan Putusan Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatife
am
ub
penyelesaian sengketa yaitu :
a) Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah putusan
ep
di jatuhkan di akui palsu atau di nyatakan palsu;
k
si
c) Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan salah satu pihak
dalam pemeriksaan sengketa, sedangkan Judex Facti membatalkan
ne
ng
do
gu
lik
wewenangnya;
- Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang menyatakan
si
a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen,
dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi;
ne
ng
b. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen;
c. Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku;
d. Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran
do
gu ketentuan dalam Undang-Undang ini;
e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari
In
A
konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan
konsumen;
ah
lik
f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan
konsumen;
g. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran
am
ub
terhadap perlindungan konsumen;
h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap orang
ep
yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undang-undang ini;
k
si
dan huruf h, yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan
penyelesaian sengketa konsumen;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran adalah cacat hukum dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak sah karena untuk menjual objek hak tanggungan harus ada
si
berdasarkan Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun
1996 yang mengaturnya dengan memperhatikan Pasal 14, Peraturan
ne
ng
mengenai eksekusi hyphoteek yang ada mulai berlakunya undang-
undang ini, berlaku terhadap eksekusi hak tanggungan, sehingga selama
belum ada peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan Pasal 6
do
gu Undang-Undang Hak Tanggungan tersebut, maka eksekusi hyphoteek
yang berlaku yaitu harus melalui Pengadilan Negeri setempat, atau
In
A
dengan kata lain Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan tidak dapat
berdiri sendiri karena Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan
ah
lik
acaranya dari Pasal 26 Undang-Undang Hak Tanggungan adalah
merujuk pada Pasal 224 HIR/258 Rbg, maka pelaksanaan eksekusinya
am
ub
maupun lelangnya harus melalui fiat eksekusi melalui Pengadilan Negeri,
bukan melalui perantara Kantor Pelayanan dan Kekayaan Negara dan
ep
Lelang (KPKNL);
k
si
bahwa Pelaksanaan Pelelangan yang tidak dilaksanakan atas
Penetapan/Fiat Ketua Pengadilan Negeri, Maka Lelang Umum tersebut
ne
ng
telah bertentangan dengan Pasal 224 HIR/258 RBG. Sehingga tidak sah,
sehingga pelaksanaan parate eksekusi harus melalui fiat Ketua
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengharuskan ikut campur Ketua Pengadilan Negeri, (Bukan
si
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
93/PMK.06/2010 Yo Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
ne
ng
Nomor 106/PMK.06/2013);
2) Bertentangan dengan Angka 9 Penjelasan Umum Undang-Undang
Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang menyatakan
do
gu agar ada kesatuan pengertian dan kepastian penggunaan ketentuan
tersebut, Maka ditegaskan lebih lanjut dalam Undang-Undang ini,
In
A
bahwa sebelum ada peraturan perundang-undangan yang
mengaturnya, maka peraturan mengenai eksekusi hyphotek yang
ah
lik
diatur dalam HIR/RBG berlaku terhadap Eksekusi Hak Tanggungan;
3) Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHPerdata yang mengharuskan
lelang melalui pegawai umum Pengadilan Negeri;
am
ub
4) Bertentangan dengan Pasal 200 Ayat (1) HIR Yang Mewajibkan
Ketua Pengadilan Negeri (dalam perkara a quo Pengadilan Negeri
ep
Rantau Prapat) untuk memerintahkan Kantor Lelang untuk
k
si
5) Bertentangan dengan Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 3210.K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986 yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
2. Ketetapan MPR;
3. Undang-Undang /Perpu;
ka
4. Peraturan Pemerintah;
ep
5. Peraturan Presiden;
ah
7. Peraturan Daerah;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013 tidak termasuk jenis peraturan
si
Perundang-undangan, Apalagi Pasal 26 Undang-Undang Hak
Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 tidak ada memerintahkan bahwa
ne
ng
peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Keuangan;
g) Bahwa dalam beberapa Pasal Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang menjelaskan, yang berbunyi :
do
gu - Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
In
A
Bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin
adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada
ah
konsumen;
lik
- Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
am
ub
Bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
ep
keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk
k
diperdagangkan;
ah
si
Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
Bahwa pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
si
Konsumen yang berbunyi:
Kewajiban pelaku usaha adalah:
ne
ng
a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi
do
gu penjelasan pcnggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur
In
A
serta tidak diskriminatif;
d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
ah
lik
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang
dan/atau jasa yang berlaku;
e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau
am
ub
mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan
dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang
ep
diperdagangkan;
k
si
dan/atau jasa yang diperdagangkan;
g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila
ne
ng
do
gu
lik
ub
kegiatan usahanya;
ep
orang yang memakai barang dan/atau jasa dari hasil usahanya, Maka
R
dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14,
M
ng
Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Undang-Undang Nomor 8 Tahun
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
si
j) Bahwa secara umum (notoir) diketahui masyarakat bahwa kedudukan
Konsumen sangatlah lemah bila berhadapan dengan pelaku usaha,
ne
ng
Sehingga Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
nya diberi tugas dan wewenang untuk pengawasan tentang
do
gu Pencantuman klausula baku. Sedangkan yang dimaksud dengan
klausula baku yang dilarang undang-undang adalah:
In
A
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan
untuk diperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula
ah
lik
baku pada setiap dokumen dan/atau perjanjian apabila:
a) Menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha;
b) Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan
am
ub
kembali barang yang dibeli konsumen;
c) Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan
ep
kembali uang yang dibayarkan atas barang dan/atau jasa yang dibeli
k
oleh Konsumen;
ah
si
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan
segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli
ne
ng
do
gu
beli jasa;
g) Menyatakan tunduknya Konsumen kepada peraturan yang berupa
ah
lik
ub
ng
butir (1) dan (3) juga menyebutkan dan meng anulir Pasal 18 ayat (1)
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
si
Sedangkan pada ayat (2)-nya menyatakan:
Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak atau
ne
ng
bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau yang
pengungkapannya sulit dimengerti;
Dan selanjutnya pada ayat (3) menyatakan pula:
do
gu Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada
dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana
In
A
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan batal demi hukum;
Sedangkan sanksi pidananya berdasarkan Undang-Undang Nomor 8
ah
lik
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada Pasal 62 adalah
Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1)
am
ub
huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan
Pidana Penjara Paling Lama 5 (Lima) Tahun atau Pidana Denda Paling
ep
Banyak Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah);
k
si
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah
Agung berpendapat:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(BPSK) Kabupaten Batu Bara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili
si
perkara a quo;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,
ne
ng
ternyata bahwa Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 57/Pdt.Sus-
BPSK/2016/PN.Rap., tanggal 29 Juni 2016 dalam perkara ini tidak
bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, oleh karena itu
do
gu permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi YUNI (AHLI
WARIS/ISTRI DARI ALMARHUM BORIAN), tersebut harus ditolak;
In
A
Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi/Termohon Keberatan ditolak, maka Pemohon Kasasi/Termohon
ah
lik
Keberatan harus dihukum untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini;
Memperhatikan, Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
am
ub
Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang
ep
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3
k
M E N G A D I L I:
R
si
- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi YUNI (AHLI
WARIS/ISTRI DARI ALMARHUM BORIAN), tersebut;
ne
ng
do
gu
MENGADILI SENDIRI
Dalam Eksepsi
- Menolak eksepsi Termohon seluruhnya;
In
A
lik
ub
Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2017 oleh Prof. Dr. Takdir
R
Rahmadi, S.H., L.L.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
es
Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H., dan I Gusti
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
si
hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut dan
Retno Kusrini, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak.
ne
ng
Anggota-Anggota, Ketua Majelis,
Ttd/. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., L.L.M.
do
gu Ttd/. Dr. Nurul Elmiyah, S.H., M.H.
Ttd/. I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.
In
A
Panitera Pengganti,
ah
lik
Ttd/. Retno Kusrini, S.H., M.H.
Biaya-biaya:
1. Meterai : Rp6.000,00
am
ub
2. Redaksi : Rp5.000,00
3. Administrasi Kasasi : Rp489.000,00 +
Jumlah : Rp500.000,00
ep
k
Untuk Salinan
ah
si
Panitera Muda Perdata Khusus
ne
ng
do
gu
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61