PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Analisis kuantitatif merupakan penentuan berapa zat tertentu ada di dalam suatu
sampel. Zat yang ditentukan, sering ditunjukkan sebagai zat yang diinginkan atau
analit, dapat terdiri dari sebagian kecil atau besar sampel yang dianalisis. Dalam
analisis kimia kuantitatif, banyak sekali dilakukan analisis dengan menggunakan
metode analisis kimia. (Underwood, A. L.1980). Hasil analisis yang diperoleh
diharapkan dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya pemeriksaan kualitas
air minum, analisis forensik bagian tubuh dalam beberapa kasus kriminal, dan
penentuan kualitas suatu produk industri yang akan diekspor ke luar negeri. Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui kualitas dari hasil-hasil pengukuran dengan
mengutamakan jaminan kualitas (quality assurance) terhadap pengukuran-
pengukuran yang dilakukan oleh laboratorium yang bersangkutan. Ini
dimaksudkan sebagai aturan bahwa suatu laboratorium tersebut mampu dan
memiliki data dengan kualitas yang diperlukan. Analisis kimia sangat
menekankan ketelitian dan keakuratan hasil-hasil analisis yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode standar. Untuk itu, penting untuk menyatakan
kualitas hasil-hasil pengukuran yang diperoleh sehingga dapat dilihat
kesesuaiannya dengan cara mencantumkan tingkat kepercayaan pengukuran.
Salah satu pengukuran yang bermanfaat diantaranya adalah ketidakpastian
pengukuran (measurement uncertainty).
1.2 Permasalahan