Anda di halaman 1dari 4

SINOPSIS

Judul : Chairul Tanjung Si Anak Singkong


Penulis : Jahja Gunawan Diredja
Penerbit : Kompas
Tebal : 400 halaman
Tahun terbit : 2012

Resensi Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Buku ini ditulis tjahja gunawan diredja
yang juga wartawan harian kompas. Buku ini diberi kata pengantar oleh jakob oetama,
pendiri dan pemimpin umum harian kompas.

Buku ini mengisahkan penggalan perjalanan pahit getir dan jatuh bangunnya chairul tanjung
dengan kata lain ct jadi entrepreneur yang meniti usaha dari 0 tanpa sarana dari pemerintah.
Buku yang terdiri 384 halaman ini juga dilengkapi sebanyak photo yang mengisahkan
beraneka kegiatan bisnis ataupun aktivitas sosial ct. Terhitung lebih dari satu photo waktu ct
masih remaja.

Didalam usia 50 th., ct sudah berhasil jadi tokoh berhasil di beraneka bidang. Terlebih pada
bidang bisnis properti, perbankan, asuransi, perhotelan, pasar modal, dan media massa. Total
asetnya pun kini bernilai triliunan rupiah.

Majalah forbes, sesuatu majalah bisnis dan finansial amerika serikat yang didirikan pada
1917 oleh bc forbes, pada maret 2012 mengeluarkan daftar 1. 226 orang paling kaya didunia.
Sejumlah 17 diantaranya yaitu orang indonesia. Nah, nama ct terhitung diantara 17 nama itu.
Tepatnya pada urutan 634 orang paling kaya didunia. Kekayaan pribadi ct disebut meraih dua
miliar dolar as atau setara rp 18 triliun ( kurs : 1 dolar as = Rp 9. 000,- ).

Padahal, ct bukan hanya datang dari keluarga anak konglomerat. Juga bukan hanya anak
jenderal. Bos ct corp ( chairul tanjung corpora ) yang menaungi beberapa puluh perusahaan
ini mengaku jadi anak dari keluarga simpel.

Ayahnya, ag tanjung, yaitu wartawan sekalian pengelola surat kabar beroplah kecil sejak orde
lama. Tetapi waktu orde baru berkuasa, surat kabar yang dikelola ayahnya itu sesudah itu
dipaksa tutup dikarenakan berseberangan dengan politik dengan penguasa waktu itu.
Keadaan ini buat orangtuanya menjual tempat tinggal dan beralih tinggal.

Waktu kecil ct dilewati di gang abu, batutulis, kelurahan kebon kelapa, kecamatan gambir,
jakarta pusat. Tuturnya, pada th. 1970-an, adalah satu diantara lokasi terkumuh di jakarta.
Jalanan tanah, becek, dan banjir saat hujan. Semua tempat tinggal di lokasi ini adalah tempat
tinggal petak kecil, beratap pendek, dinding tambal sulam, dan tidak ada bangunan
bertingkat.

Keadaan keuangan orangtua ct pun waktu itu terbatas. Ibu ct, halimah, sampai kudu
menggadaikan kain halus kepunyaannya buat membiayai kuliah pertama ct di fakultas
kedokteran gigi ( fkg ) kampus indonesia ( ui ). Tetapi sadar dengan keterbatasan keuangan
orangtuanya, chairul tumbuh jadi anak yang kreatif, pekerja keras, dan mandiri sejak muda.
Kini ia pun menuai akhirnya.
Chairul Tanjung mengungkapkan bahwa, bagi saya, ibu adalah segalanya. Chairul Tanjung
percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Bila kita benar-benar berbakti kepada ibu
sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai di dunia. Itu yang saya alami sendiri,
demikian Chairul Tanjung berpendapat.

Buku ini juga mengisahkan kehidupan rumah tangga dan keluarga Chairul Tanjung, ketika
Chairul Tanjung bertemu dengan perempuan Jawa, Anita Ratnasari, yang tegas dan tegar.

Waktu mahasiswa, bahwa sejak kuliah di fkg ui, ct pun kudu melacak sendiri duit supaya
dapat membiayai keperluan kuliahnya. Dimulai membuka usaha foto copy di kampusnya.
Lantas masuk ke bisnis alat-alat kedokteran gigi buat memenuhi keperluan rekan-rekannya.

Sambil menggerakkan bisnis di universitas, ct juga aktif didalam urusan gerakan


kemahasiswan. Buktinya ia pernah diakui jadi ketua ex-officio dewan mahasiswa ui. Lantas
pada 1984, ia terpilih jadi koordinator mahasiswa se-jakarta. Pada th. Yang sama, ia juga
terpilih jadi mahasiswa teladan tingkat nasional.

Waktu mahasiswa, ia dan rekannya juga terlibat didalam gerakan menolak militerisme masuk
ui menggelar mogok kuliah. Tidak cuma menggembok, namun juga mengelas pintu masuk
fakultas. Pasalnya, waktu itu terdengar isu bahwa mayjen tni nugroho notosusanto akan
diangkat rektor ui menggantikan prof dr mahar mardjono.

Selepas kuliah, ct sempat membangun pt pariarti shindutama yang memproduksi sepatu anak-
anak buat ekspor. Kepiawaiannya membangun jaringan dan jadi entrepreneur buat bisnisnya
pun makin berkembang. Di bidang keuangan, ia mengambil alih bank karman yang kini
bernama bank mega.

Di bidang bisnis bidang penyiaran dan multimedia, ia juga berhasil membesarkan trans tv.
Lantas membeli tv7 dan mengubah namanya jadi trans7. Lantas buat trans studio. Satu
diantaranya yaitu trans studio mall yang ada di makassar. Pada 1 desember 2011, chairul
resmikan perubahan nama para grup jadi ct corp. Ct yaitu singkatan dari namanya.

Prestasi prestasi pun diraih oleh Chairul. Hingga membuatnya kerap kali sering berada di
lingkungan Presiden atau Menteri. Bersama2 penguasa negara ini yang membutuhkannya.

Barangkali dinilai berhasil di bidang bisnis dan sudah jadi konglomerat dan pemilik media
massa, ct pernah ditawari lebih dari satu petinggi buat berhimpun di partainya. Tetapi bapak
dua anak dan suami dari anita ratnasari ini menolak berhimpun di partai politik. Ia pilih
kukuh dan fokus jadi entrepreneur.
SINOPSIS
Judul JOKOWI - Spirit Bantaran Kali Anyar
Penulis Domu D. Ambarita, dkk
Penerbit Elex Media Komputindo
Tanggal terbit September - 2012
Jumlah Halaman 288

Buku ini mengutip kehidupan pemimpin yang sederhana namun tegas ini. Riwayat
Kehidupan Joko Widodo kecil adalah anak seorang "tukang kayu". Setelah Beliau lulus dari
SMA, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Setelah
lulus kuliah tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN.

Kemudian Jokowi kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di


bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Setelah merasa cukup, pada tahun 1998, dirinya berhenti
bekerja di CV tersebut dan memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah
ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil
mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.

Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dengan partai
politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Di bawah kepemimpinannya, Solo
mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui
slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup
progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa.

Langkah Jokowi berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah


Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga
telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng
Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada
tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.

Sikap rendah hati Walikota solo ini tidaklah dibuat-buat. Bagi Masyarakat Solo,
Jokowi adalah sosok pemimpin yang sangat peduli dengan kehidupan mereka. Di lorong
pasar dan jalan-jalan di Kota Solo, Pak Jokowi sering sekali mengobrol dan mendengarkan
keluh kesah rakyat tanpa jarak.

Pria berpostur kurus penyuka nasi kucing yang dulu tinggal di bantaran Kali Anyar ini
sangat fenomenal. Perilakunya ngewongke wong - memanusiakan manusia - dan pengayom,
membuatnya begitu dicintai oleh masyarakat Solo. Terbukti, setelah sukses memindahkan
PKL berjumlah hampir 1000 orang tanpa kekerasan dan penggusuran, lebih dari 90 persen
rakyat Solo memilihnya kembali untuk periode kedua.
Menyebut nama Jokowi berarti menyebut nama seorang tokoh pemimpin masa depan
yang paling dibutuhkan orang di Republik ini. Tak hanya dari kacamata ketatanegaraan tetapi
dari perikehidupan sederhananya itulah yang menjadikannya sebagai harapan terutama di
masa sulit seperti saat ini.

Jokowi mengaku bodoh, mengaku tak punya tampang, mengaku tak pantas menjadi
pemimpin, dan Jokowi mengaku ini dan itu. Tetapi, dialah orang yang melakukan hal-hal
yang tidak umum dilakukan oleh para pemimpin kita, mulai dari tingkat RT hingga Presiden.
Buku Jokowi ini menjadi informasi berharga tersendiri di tengah sikap Jokowi yang kerap
tidak mau publikasi.

Buku ini pula memotivasi segala lapisan masyarakat: Pertama, bahwa harapan itu
masih ada. Kedua, siapa pun para pemimpin itu layak menimba ilmu kepada Jokowi untuk
melakukan perubahan penting.

Anda mungkin juga menyukai