Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA MAHASISWA

1. KLARIFIKASI KATA-KATA PENTING

a. Ny.S,
b. usia 37 tahun,
c. BB: 35 kg, TB : 150 cm,
d. mudah lelah.
e. ada benjolan dileher ini sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
f. merasa tidak nyaman
g. eksoftalmus,
h. palpitasi
i. tidak tahan terhadap panas,
j. banyak berkeringat,
k. berat badan turun
l. nafsu makan meningkat.

2. KATA/PROBLEM KUNCI
Pemasukan
BENJOLAN DI LEHER Toksik multi Pengeluaran
Iodium yang
Tiroiditis Peny. Graves
nuduler goiter dri TSH yg
berlebihan terjadi terjadi
secara tdk
normal

Benjolan
dileher

3. Mudah
PROBLEM TREE
Merasa eksoftalmus palpitasi
Tidak Nafsu
lelah tidak tahan makan
nyaman terhada meningkat
p panas

1
Banyak Berat Badan
berkeringat menurun
4. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
1) Jelaskan bagaimana proses terjadinya benjolan dileher pada hipertiroidime?
2) Mengapa pada penderita hipertiroidisme terjadi peningkatan nafsu makan tapi berat
badan menurun?

2
3) Jelaskan pengaruh peningkatan produksi keringat pada penyakit hipertiroidisme?
4) Jelaskan bagaimana terjadinya eksoftalmus pada penyakit hipertiroidesme?
5) Mengapa pada penderita hipertiroidisme terjadi palpitasi?
6) Bagaimana hubungan kelelahan dengan penderita hipertiroidisme
7) Mengapa pada penderita hipertiroidisme tidak tahan terhadap panas?

5. JAWABAN PENTING

1) Kelenjar tiroid terdiri dari 2 lobus jaringan endokrin yang menyatu terletak dibgian atas
trakea, tepat dibawah laring. Sel-sel sekretorik utama tiroid tersusun menjadi
gelembung-gelembung berongga yang disebut folikel.oleh karena itu sel-sel sekretorik
ini sering disebut sel folikel. Sel-sel folikel menghasilkan dua hormon yang
mengandung iodium, yang berasal dari asam amino tirosin yaitu tetraiodotironin (T4
3
atau tiroksin) dan triiodotironin (T3), kedua hormon ini merupakan regulator penting
bagi laju metabolisme basal dan juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
serta fungsi sel saraf. Hormon tiroid diatur oleh hipotalamus hipofisis anterior.
Pembentukan dan pengeluaran tiroid dirangsang oleh Thyroid Stimulating Hormone
(TSH). Selain meningkatkan sekresi hormon tiroid, TSH bertanggungjawab
mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid. Ketika terjadi peningkatan
produksi hormon T3 dan T4 maka kadar tiroid dalam darah meningkat
(hipertiroidisme). TSH disekresikan kelenjar hipofisis berfungsi meningkatkan sekresi
oleh kelenjar tiroid. Efek awal yang penting adalah pemberian TSH memulai proteolisis
tiroglobulin, yang dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pelepasan tiroksin dan
triiodotironin ke dalam darah. Efek-efek yang ada disebabkan oleh second messenger
sistem siklik adenosine monofosfat (cAMP) dalam sel. TSH berikatan dengan reseptor
spesifik yang terdapat di bagian basal permukaan membrane sel yang menyebabkan
teraktivasinya adenilil siklase yang ada di dalam kinase yang menyebabkan banyak
fosforilasi di seluruh sel sehingga timbul peningkatan hormone tiroid dan perpanjangan
waktu pertumbuhan jaringan kelenjar tiroidnya sendiri. Pada kebanyakan penderita
hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normal,
disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke salam folikel,
sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali maka terjadi benjolan.
(Smeltzer & Bare, 2002) dan [ CITATION She12 \l 1057 ]

Tiroksin (T4) dalam jumlah banyak


2) Hormon tiroid Mensekresi :
Triyoditironin (T3) jumlahnya sedikit tapi
kerjanya cepat.

Efek hormon tiroid yaitu meningkatkan kecepatan metabolisme dan pada anak-
anak merangsang pertumbuhan.[ CITATION Guy951 \l 1057 ]
Efek Hormon tiroid

4
Efek metabolisme karbohidrat efek metabolisme lemak Efek atas
berat badan
Merangsang metabolisme lemak energi jangka panjang
karbohidrat termasuk ambilan Penurunan
glukosa yang cepat oleh sel lemak tubuh dikosongkan Berat Badan
dlm jangka /jumlah yg besar
Meningkatkan glikolisis
Meningkatkan glukoneogenesis lipid diubah dari jaringan lemak

Meningkatkan kecepatan absorbsi peningkatan konsentrasi asam lemak


Dari gastrointestinal bebas di dalam plasma

3) Pengaruh peningkatan produksi keringat pada penyakit hipertiroidisme adalah efek laju
metabolik basal dan terjadi hipermetabolisme yang mengakibatkan sel-sel melakukan
aktivitas diluar dari normal sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Hipotalamus
posterior mengatur produksi panas. Jika sel saraf dihipotalamus anterior menjadi panas
diluar batas titik pengaturan (sel point). Maaka impuls dikirimkan untuk menurunkan
suhu tubuh. Mekanisme kehilangan panas adalah berkeringat.[ CITATION She12 \l
1057 ]

4) Pada kasus hipertiroidisme, eksoftalmus lebih disebabkan karena terjadinya reaksi


inflamasi autoimun, dimana terjadi peningkatan antibodi imunoglobulin yang disebut
TSI (Tiroid Simulating Imunoglobulin) yang selanjutnya merangsang aktifasi cAMP
(sistem siklit adenosik monofosfat). Hal ini membuat produksi T3 dan T4 meningkat

sehingga mengakibatkan peningkatan pembentukan limfosit yang akan menginfiltrasi


kejaringan orbita dan otot mata sehingga terjadi edema jaringan retroorbita. Edema
jaringan pada retroorbita mengakibatkan bola mata terdesak keluar dan akibatnya mata
menjadi melotot. Akibat yang ditimbulakan dari eksoftalmus yaitu kerusakan pada
kelopak mata dimana penderita sulit menutup mata dengan sempurna pada waktu
berkedip atau tidur sehingga permukaan epitel mata menjadi kering dan mudah
mengalami iritasi.[ CITATION She12 \l 1057 ]

5) Pada penderita hipertiroidisme terjadi palpitasi karena peningkatan metabolisme dalam


jaringan menyebabkan penggunaan oksigen lebih cepat daripada normal dan
menyebabkan sisa akhir dari metabolisme yang harus dikeluarkan dari jaringan

5
jumlahnya lebih banyak dari normal. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian
besar jaringan tubuh, jadi meningkatkan aliran darah pada hampir semua daerah tubuh.
Sebagai akibat peningkatan aliran darah ke unsur-unsur bagian tubuh, curah jantung dan
frekuensi jantung meningkat, sehingga individu mengalami palpitasi[ CITATION
Guy951 \l 1057 ]
Hipertiroidisme menimbulkan berbagai kelainan vaskuler, yang disebabkan baik oleh
efek langsung hormon tiroid maupun oleh interaksi denga katekolamin. Kecepatan dan
kekuatan denyut jantung dapat menjadi sangat meningkat sehingga individu mengalami
palpitasi (menyadari ketidaknyamanan aktifitas jantung sendiri, berdebar-debar).
[ CITATION She12 \l 1057 ]
Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari
sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang
diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang
penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf
yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan
terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga
penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal.

6) Hubungan kelelahan dengan penderita hipertiroidisme adalah efek dari metabolisme,


hormon tiroid memodulasi metabolisme bahan bakar. Hormon tiroid mempengaruhi
sintesis dan penguraian karbohidrat, lemak dan protein. Sejumlah hormon tiroid
diperlukan untuk sintesis protein yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh, namun
kadar hormon tiroid yang berlebihan menyebabkan penguraian protein. Penurunan
massa protein otot rangka mengakibatkan kelemahan[ CITATION She12 \l 1057 ]

7) TSH mensekresi hormon tiroid T3 dan T4 yang disekresikan berlebihan sehingga terjadi
hipermetabolisme basal. Jika terjadi hipermetabolisme sel-sel melakukan aktivitas lebih
dari normal dan terjadi peningkatan suhu tubuh, keringat berlebihan dan penurunan
toleransi terhadap panas [ CITATION Har08 \l 1057 ]

6. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6
Menjelaskan pengaruh peningkatan hormon tiroid pada mata yang menyebabkan
terjadinya eskoftalmus

7. INFORMASI TAMBAHAN

1) Penyakit yang ditimbukan akibat kekurangan dan kelebihan hormon tiroid

7
8. KLARIFIKASI INFORMASI

1) - Penyakit yang berhubungan dengan kelebihan hormon tiroid adalah;


a. Graves
b. Hipertiroidisme
- Penyakit yang berhubungan dengan kekurangan hormon tiroid adalah :
a. Goiter

9. ANALISA & SINTESIS INFORMASI

Pada skenario, perluh ditambahkan hasil pemeriksaan penunjang seperti


pemeriksaan TSH, T3 dan T4

8
10.LAPORAN DISKUSI

Bibliography

Guyton, A. C. (1995). Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: EGC.


Haroen, H. (2008). Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke sel. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah vol 2. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai