Anda di halaman 1dari 23

Solar panel

Selain menjadi sumber utama dari semua kehidupan di bumi, matahari adalah sumber listrik
bebas polusi yang tak terbantahkan. Alih-alih membakar bahan bakar fosil yang digali dari tanah
di pembangkit listrik besar - abad ke-19, pendekatan usia industri, ketika Anda memikirkannya -
panel surya mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik, tanpa emisi berbahaya.

Unit dasar panel surya adalah sel surya, yang biasanya terdiri dari satu atau dua lapis wafer
semikonduktor berbasis silikon. Ketika diserang oleh foton di bawah sinar matahari, sel surya
menghasilkan muatan listrik karena "efek fotovoltaik" - yang merupakan nama yang cukup
bagus, karena menghasilkan voltase dari foton. Aliran elektron ini bergerak dalam arus listrik
stabil dari satu sisi sel ke sisi lainnya.

Puluhan sel PV ini dikemas bersama menjadi modul surya, yang pada gilirannya dikemas ke
panel surya yang dipasang di atap dan diatur untuk memaksimalkan jam paparan sinar matahari
langsung. Karena listrik yang dihasilkan oleh semua sel surya itu arus searah (DC), maka dikirim
ke inverter yang mengubah daya menjadi arus bolak-balik yang sama (AC) yang digunakan oleh
peralatan di rumah Anda dan jaringan distribusi listrik lokal. Semakin banyak, inverter ini mulai
"cerdas," memberikan pemantauan data untuk kinerja instalasi surya dan layanan integrasi grid
lainnya.

Kompatibilitas dengan grid ini penting, karena untuk berbagai alasan kebanyakan rumah surya
hanya menggunakan solar untuk menyediakan sebagian dari kebutuhan listrik mereka,
bergantung pada persediaan utilitas lokal untuk cadangan saat matahari tidak bersinar atau jika
daya ekstra dibutuhkan. Listrik yang dihasilkan oleh panel ini terintegrasi secara mulus ke dalam
layanan listrik Anda yang ada, sehingga Anda bisa menjadi solar tanpa harus khawatir lampu
Anda meredupkan setiap kali awan lewat di atas kepala.

Tidak Memotong Kabel - Menurunkan Biaya Energi Anda


Memahami bahwa panel surya bekerja dengan layanan listrik Anda yang ada alih-alih
menggantinya sepenuhnya adalah kunci untuk memahami ekonomi di balik ledakan matahari.
Harga panel surya telah anjlok dalam beberapa tahun terakhir, karena industri ini mencapai skala
ekonomi yang lebih besar dan lebih besar - sama seperti produksi chip komputer, yang masuk
akal karena kedua teknologi mengandalkan semikonduktor berbasis silikon. Biaya yang menurun
untuk panel surya ini adalah alasan besar mengapa PV surya ada di mana-mana akhir-akhir ini,
baik sebagai bagian dari ransel pengisian tenaga surya atau pembangkit listrik besar di padang
pasir.
Bangkitnya booming rumah bukan hanya tentang harga panel itu sendiri - ini juga tentang
ketersediaan pembiayaan solar yang memungkinkan pemilik rumah membayar panel surya
tersebut (dan pemasangannya) secara reguler dalam jangka waktu yang lama, sebagai gantinya.
Membayar semuanya di depan. Pembayaran ini biasanya lebih rendah dari yang mereka bayar
untuk jumlah listrik setara dari utilitas mereka. Jadi, alih-alih membayar satu tagihan utilitas
besar setiap bulan, Anda membayar jumlah gabungan yang lebih kecil dari pembayaran di tata
surya Anda ditambah tagihan utilitas yang jauh lebih rendah.

Berkat kombinasi harga panel rendah dan pembiayaan berbiaya rendah, saat ini tenaga surya
sama besarnya dengan hijau di dompet Anda karena menghijaukan planet ini. Mosaic telah
menjadi pelopor dalam pembiayaan matahari sejak hari pertama, dan kami pikir Rumah Mosaic
Solar Loan kami menawarkan cara termudah untuk mendapatkan solar dan juga nilai ekonomi
terbaik untuk pemilik rumah - sebenarnya, pelanggan Mosaic rata-rata menghemat biaya listrik
sebesar $ 67.000 Selama masa instalasi surya mereka! Anda dapat membaca halaman ini tentang
bagaimana kami melakukannya, atau klik di sini untuk memulai kutipan singkat yang cepat dan
gratis
Solar panel

Tenaga surya dan panel surya mendapat banyak perhatian sebagai bagian dari solusi terhadap
krisis energi kita. Energi surya, juga disebut energi fotovoltaik, sedang mengalami perubahan
yang cepat berkat investasi besar dalam penelitian dan pengembangan. Artikel ini akan
membahas susunan dasar photovoltaics dengan mudah dan mudah dimengerti.
Sel surya

Sebuah panel surya terbuat dari beberapa sel fotovoltaik. Selnya sangat tipis, sekitar 1/100 inci
setebal inci dan biasanya 3 sampai 4 inci persegi. Sel-sel ini mengubah sinar matahari menjadi
energi dengan efek fotovoltaik (kita akan membahas efek ini secara rinci dalam artikel
selanjutnya). Sel ini tidak memerlukan bahan bakar dan memiliki umur standar 20-30 tahun.

Panel Surya & Modul

Sel fotovoltaik (PV) dirakit bersama untuk membuat modul surya. Modul inilah yang biasa Anda
lihat sebagai panel. Ini memiliki sekitar 2 sampai 200 sel berkumpul bersama, terbungkus kaca
temper dan aluminium untuk membuat mereka tahan cuaca.

Mengikat Mereka Bersama


Seperti baterai, sel dapat digabungkan secara seri atau paralel untuk menciptakan voltase dan
ampere yang lebih banyak dan lebih spesifik. Misalnya, empat sel 1 volt / 1-amp secara seri akan
digabungkan untuk 4 volt, namun ampere akan tetap di 1 amp. Sebaliknya, empat sel 1 volt / 1-
amp secara paralel akan mempertahankan 1 volt namun memiliki 4 amp output. Anda bisa
mengalikan ampere dengan watt (pada contoh di atas 4 x 1) untuk mendapatkan watt yang
dihasilkan. Watt adalah ukuran energi (bayangkan bola lampu 40 watt).

Ukuran dan Bentuk

Modul dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk agar sesuai dengan aplikasinya. Panel
datang dalam gulungan segi empat persegi panjang, segitiga, lipat, dan bahkan tipis. Ini berarti
mereka dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari kapal dan kendaraan hingga mobil
listrik dan stasiun luar angkasa.

Array Solar

Modul digabungkan untuk membuat array surya. Sebuah array adalah sekelompok modul yang
dirakit bersama dan dirancang untuk memenuhi beban listrik tertentu. Anda mungkin pernah
melihat sebagian besar susunan yang terpasang di atap rumah. Array ini dirancang untuk
menghasilkan listrik dalam jumlah tertentu selama setahun.

Efisiensi

Umumnya modul surya mengubah sekitar 10-15% energi yang menyerang mereka menjadi
listrik. Ini berarti bahwa untuk setiap 100 unit energi yang benar-benar menghantam panel,
hanya 15 di antaranya yang benar-benar memasuki rumah sebagai listrik. Ini adalah area
penelitian terbesar saat ini, karena para ilmuwan menyadari bahwa kemajuan timbal dalam
energi matahari akan menyebabkan energi matahari lebih murah.

AC vs DC

Panel menghasilkan listrik arus searah (DC). Pikirkan selang taman yang hanya dihidupkan
menghasilkan air dalam arus yang stabil. Sebagian besar peralatan elektronik rumah tangga dan
jaringan tenaga listrik dirancang untuk menggunakan arus bolak (AC). Sekarang bayangkan
bahwa air yang keluar dari kebun adalah selang dimatikan dan dinyalakan sehingga memiliki
"denyut nadi". Hal ini dilakukan karena daya AC menempuh jarak jauh jauh lebih efisien.

Ini berarti bagaimanapun, bahwa listrik yang keluar dari array surya harus diubah menjadi AC
jika masuk ke rumah Anda. Hal ini dilakukan dengan inverter, yang mengambil daya DC dan
membuat daya AC. Kekuatannya kemudian siap melayani rumah Anda, jaringan listrik, atau
perangkat. Beberapa perangkat (lampu tertentu, baterai, perangkat khusus) menggunakan daya
DC dan karena itu tidak memerlukan inverter.

Jenis jenis pembangkit listrik

Macam-Macam Pembangkit Listrik di Indonesia Berdasarkan Sumber Energinya


1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Jenis pembangkit listrik pertama yang cukup populer dan berjumlah cukup banyak di Indonesia
ialah pembangkit listrik tenaga air. Untuk membuat PLTA dengan skala besar, bisanya
pemerintah membangun waduk ataupun danau yang kemudian dibendung. Lalu dibendungan
tersebut diberi celah untuk menghasilkan aliran air dengan debit yang deras. Nah aliran air yang
deras tersebutlah yang dimanfaatkan untuk menggerakan generator/alternator guna menghasilkan
arus listrik.
2. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTU juga tidak kalah populer sebagai pembangkit tenaga listrik di Indonesia. Alasannya adalah
karena PLTU merupakan pembangkit tenaga termal yang memiliki efisiensi tinggi sehingga
bernilai ekonomis. Prinsip kerja dari PLTU ialah dengan memanaskan air yang ada di dalam
boiler hingga menghasilkan putaran uap. Putaran ual inilah yang digunakan untuk memutar
turbin yang telah dihubungkan dengan porosnya generator sehingga mampu menghasilkan energi
listrik.
3. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Pembangkit listrik tenaga diesel juga menjadi salah satu pembangkit andalan yang digunakan di
Indonesia. Pada prinsipnya sama dengan jenis pembangkit yang lain. Yakni dengan memutar
generator untuk menghasilkan tenaga listrik. Namun dalam PLTD, yang digunakan untuk
menghasilkan tenaga listrik ialah tenaga dari mesin diesel.
4. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
PLTG menggunakan gas berupa udara bertekanan atmosfer yang ditarik masuk ke dalam
compressor. Kemudian udara tersebut dicampur dengan bahan bakar lalu dibakar hingga suhunya
naik. Udara atau gas dengan suhu tinggi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menggerakan
turbin-turbin yang terhubung langsung dengan poros generator sehingga terciptalah energi listrik
5. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
PLTS merupakan salah satu bentuk pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena ntuk
menghasilkan energi listrik, PLTS tidak membutuhkan bahan bakar apapun. Tetapi hanya
memerlukan cahaya matahari. Seperti yang kita ketahui bahwasanya cahaya matahari merupakan
sumber energi yang sangat besar jumlahnya dan mungkin sulit untuk habis.
6. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin)
Sama seperti PLTS, pembangkit listrik tenaga angin juga merupakan bentuk pembangkit listrik
yang ramah terhadap lingkungan. Prinsip kerjanya ialah dengan memasang kincir atau baling-
baling yang dihubungkan dengan generator. Ketika kincir tersebut berputar karena angin,
generator juga akan ikut berputar sehingga energi listrik pun dapat dibangkitkan.
7. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau Geothermal Power Plant merupakan bentuk
pembangkit listrik yang mengandalkan uap panas alami untuk menggerakan turbin. Prosesnya
ialah dengan mengumpulkan uap dari sumur ke dalam suatu tempat untuk dibersihkan dari
partikel-partikel berat seperti sodium, calsium, flour, dan lain-lain. Setelah itu, uap dimasukan ke
dalam turbin dan menggerakan turbin yang terhubung dengan generator.
Nah, itulah beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan informasi
ini bermanfaat untuk anda. Terimakasih.

Jenis jenis pembangkit listrik

A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik
Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut
tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi
penghematan penggunaan bahan bakar.
B. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik.
Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair
maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud cairnya.

Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar.PLTUmenggunakan
siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang
mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan
ke dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar
menjadi energi panas/ kalor.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan
menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya
uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke
turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah
inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan
rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor
diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun
di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan
cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki
air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi
mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan
melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke
dalam ketel.

C. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)


Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG
dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di
ketel penghasil uap bertekanan tinggi.

Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery
Steam Generator (HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3 unit HRSG dan
1 unit PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya unit PLTG, karena
daya turbin uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas buang unit PLTG. Dalam
pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur dan daya PLTU akan mengikuti saja. PLTGU
merupakan pembangkit yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.Secara umum
HRSG tersebut adalah pengganti boiler pada PLTU, yang bekerja untuk menghasilkan uap.
Setelah uap dalam ketel cukup banyak, uap tersebut akan dialirkan ke turbin uap dan memutar
generator untuk menghasilkan daya listrik. Dan efisiensi PLTGU lebih baik dari pusat listrik
termal lainnya mengingat listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang dihasilkan PLTG
ditambah PLTU tanpa bahan bakar.

D. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)

Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik
Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja
uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu,
PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP
juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan
biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi
siklus perubahan energi pada PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut
bumi.

Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air dari lapisan humus
di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi menuju
kantong uap tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar. Semburan uap
dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerakkan turbin, uap akan
diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali ke dalam perut bumi menuju
kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang
sudah maupun yang akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan
tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang
menggunakan energi terbarukan.
E. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga
menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana
ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol
dirubah menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang
merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan
bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini
digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.

Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah.
Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada mesin 2
langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4
langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah
dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses
pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan
hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis
mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed)
dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih
besar.

F. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)

Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang
kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan secara besar-
besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.
G. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)

Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak yang merupakan sumber energi yang
cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung,
merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat
fluktuasi pergerakan gelombang.

H. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)

Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik.
Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas
alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip
kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan
melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut.
Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama
bahan bakar.

Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau
tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi
jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur
udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan
bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga
enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk
menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui
cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang
sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk
mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak
boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang melampaui 1 part per mill
(ppm).

I. PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)

Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan oleh
Pemerintah Kota Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik (Waste to
Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Konsep
Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga
sampah) secara ringkas (TRIBUN, 2007) adalah sebagai berikut :

1. Pemilahan sampah,Sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di

daur ulang. Sisa sampah dimasukkan kedalam tungku Insinerator untuk dibakar.

2. Pembakaran sampah,Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang

memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran

dipertahankan dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300C). Asap yang keluar

dari pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi

gas buang.

3. Pemanfaatan panas,Hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat

dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk

memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik.


4. Pemanfaatan abu sisa pembakaran,Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu.

Volume dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau

volume sampah semula sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk menjadi

bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas

sesuai dengan bahan bangunan.


Dikota-kota besar di Eropah, Amerika, Jepang, Belanda dll waste energy sudah dilakukan sejak
berpuluh tahun lalu, dan hasilnya diakui lebih dapat menyelesaikan masalah sampah.
Pencemaran dari PLTSa yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat sebenarnya sudah dapat
diantisipasi oleh negara yang telah menggunakan PLTSa terlebih dahulu. Pencemaran-
pencemaran tersebut seperti :

o Dioxin
Dioxin adalah senyawa organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari sintesa kimia
pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan bahan yang mengandung unsur
halogen pada temperatur tinggi, misalnya plastic pada sampah, dapat menghasilkan dioksin pada
temperatur yang relatif rendah seperti pembakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA)
(Shocib, Rosita, 2005).PLTSa sudah dilengkapi dengan sistem pengolahan emisi dan efluen,
sehingga polutan yang dikeluarkan berada di bawah baku mutu yang berlaku di Indonesia, dan
tidak mencemari lingkungan.

o Residu
Hasil dari pembakaran sampah yang lainnya adalah berupa residu atau abu
bawah (bottom ash) dan abu terbang (fly ash) yang termasuk limbah B3, namun hasil-hasil
studi dan pengujian untuk pemanfaatan abu PLTSa sudah banyak dilakukan di negara-negara
lain. Di Singapura saat ini digunakan untuk membuat pulau, dan pada tahun 2029 Singapura
akan memiliki sebuah pulau baru seluas 350 Ha (Pasek, Ari Darmawan, 2007).PLTSa akan
memanfaatkan abu tersebut sebagai bahan baku batako atau bahan bangunan.

o Bau
Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan bau yang tidak sedap baik saat
pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan bagi
masyarakat umum.Untuk menghindari bau yang berasal dari sampah akan dibuat jalan tersendiri
ke lokasi PLTSa melalui jalan Tol, di sekeliling bagunan PLTSa akan ditanami pohon sehingga
membentuk greenbelt (sabuk hijau) seluas 7 hektar.
J. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu ; air
diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang
akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan
generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik
konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ;
batubara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan
karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang
mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi
mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.
Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan
dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas
biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2,
SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang
dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen
bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi
PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.

K. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)

Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama
dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
mengahasilkan energi listrik.
2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MASING-MASING PEMBANGKIT LISTRIK ?

PLTA

Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum
secara garis besar sebagai berikut :

o Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga

pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk

kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.

o Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi

terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.

o PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.

o Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain,

seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.

o Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.

o
Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca
Kelemahan PLTA :

o Mebutuhkan inventasi yang besar

o Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang berkapasitas besar

o Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan

proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin, dapat memakan

waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi

dampak lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas dan terbuka (mengurangi

areal pertanian dan bangunan). mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi

gelombang mikro untuk perkomunikasian. Derau aerodinamis merupakan masalah

lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s.
PLTU

Kelebihan :

o Efisiensi Tinggi.

o Cocok untuk memenuhi beban dasar.

o Daya yang dihasilkan besar.

o Bisa menggunakan segala jenis bahan bakar (cair, padat, atau gas).

o Biaya perawatan murah (penggantian suku cadang tidak terlalu sering).

o Usia mesin lebih lama.

o Tidak terlalu sering diadakan pemeriksaan bagian bagian turbin

Kekurangan :

o Proses start lama.

o Membutuhkan lahan yang luas.

o Membutuhkan air pendingin yang cukup banyak sehingga biasanyaditempatkan didaerah

yang dekat dengan sumber air yang melimpah.

o Investasi awal mahal.

o Proses pembangunan lama.

o Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya untuk bahan bakarbatubara atau

residu).

o Fondasi berat

PLTGU

Kelebihan PLTGU sebagai berikut :


o Dapat memperbaiki efisiensi (dibandingkan yang hanya menggunakan PLTG).

o Daya yang dihasilkan menjadi lebih besar.

o Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap (pertama dibangun PLTG danselanjutnya

ditambah PLTU).

o Dapat dibangun dengan beberapa turbin gas dan HRSG untuk satu turbin uapsehingga

pengoperasian PLTG dapat bergantian tanpa melakukan shutdown pada bagian PLTU.

o Jumlah air pendingin tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan PLTUkonvensional

untuk daya yang sama.

o Proses start lebih cepat dibandingkan PLTU konvensional.

o Tidak membutuhkan lahan yang luas.

o Emisi lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar gas

Kerugian:

o Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya untuk bahan bakarbatubara atau

residu).

o Proses pembangunan lama.

o Membutuhkan lahan yang luas.


PLTP

Kelebihan :

o Biaya operasional lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar,

Kekurangan :
o memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran

perut bumi.

PLTD

Kelebihan :

o Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

o lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan,

malahan di desa terpencil dengan pengguna sedikit,

Kekurangan :

o menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil

PLTS

Kelebihannya :

o Memanfaatkan sinar matahari tanpa biaya,

o cocok sekali untuk daerah tropika

o Praktis dan hemat

o Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis

o Bersih, ramah lingkungan

o Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang

o Praktis, tidak memerlukan perawatan

o Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia


Kekurangan :
o Ketergantungan oleh sinar matahari, tetapi untuk hal ini diatasi dengan kekuatan

penyimpanan aki/baterei

o Biaya awal relatif mahal

PLTO

Kelebihan :

o energi bisa diperoleh secara gratis,

o tidak butuh bahan bakar,

o tidak menghasilkan limbah,

o mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,

o serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai

Kekurangan :

o Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,

o Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara

konsisten.
PLTG

Kelebihan :

o Fleksibel dalam pengoperasian.Start stopcepat.

o Cocok untuk memenuhi beban puncak

o Fondasi lebih ringan.

o Masa pembangunan cepat.


o Tidak membutuhkan lahan yang luas.

o Bisa dibangun di daerah padat ( pusat kota ).

o Ramah lingkungan.

o Investasi awal cukup murah.

Kekurangan :

o Spare part mahal.

o Perlu sering dilakukan pemeriksaan terhadap area yang dilewati gas panas.

o Daya yang dihasilkan rendah.

o Usia tidak panjang.

o Efisiensi rendah.

o Hanya bisa menggunakan bahan bakar jenis tertentu (cair dan gas).

PLTSa

Kelebihan :

o PLTS menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini

berarti mambantu menutupi defisit energi listrik PLN. Jadi, sudah waktunya sampah

diolah jadi energi listrik. Dengan begitu, krisis listrik yang dihadapi dapat teratasi dan

tarif pun bisa murah.

o Keberadaan TPA tidak hanya menguntungkan pengelola tetapi juga masyarakat sekitar.

Adanya PLTS membuat masyarakat sekitar TPA dapat menggunakan listrik dengan

gratis. Solusi ini dapat mencegah penolakan masyarakat sekitar terhadap keberadaan

TPA.
Kekurangan :

o dibutuhkan sampah dalam jumlah besar, yang mengakibatkan diperlukannya beaya tinggi

untuk penyediaan sampah itu atau untuk mengganti kekurangan sampah itu dengan energi

lain

o proyek tersebut bukan proyek yang mendatangkan untung

o mencemari lingkungan hidup dan mendatangkan penyakit

o akan memicu orang-orang untuk memerbesar produksi sampah


PLTN

Keuntungan :

o Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) gas rumah kaca

hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit

menghasilkan gas)

o Tidak mencemari udara tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon

monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap

fotokimia.

o Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

o Biaya bahan bakar rendah hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. Ketersedian

bahan bakar yang melimpah sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang

diperlukan
Kekurangan :

o Risiko kecelakaan nuklir kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang

tidak mempunyai containment building).

o Limbah nuklir limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga

ribuan tahun
PLTPS

Keuntungan

o Setelah dibangun energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis,

o tidak membutuhkan bahan bakar,

o tidak menimbulkan efek rumah kaca,

o produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.

Kekurangan

o bukan energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan.

o Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai.

3. MENURUT ANDA MANA PEMBANGKIT LISTRIK YANG COCOK UNTUK


INDONESIA? JELASKAN !

Pembangkit listrik yg cocok di Indonesia adalah PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak) dan
PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut) di karenakan Indonesia terdiri dari pulau-
pulau yang memiliki banyak sekali perairan lautnya. Dan kedua pembangkit itu menggunakan
tenaga dari air laut yang bergerak memutarkan turbin yang memutarkan generator yang akan
menghasilkan Listrik.

BAB IPENDAHULUANA.

LATARBELAKANG
Listrik merupakan suatu kebutuhan penting bagi manusia dalam menjalank
a n aktivitas sehari-hari, dimana pada yang zaman modern ini sudah banyak alat
pendukungkehidupan manusia yang membutuhkan tenaga listrik untuk
mengoperasikannya, sepertilampu, mesin cuci, mesin pompa air, televisi, radio,
komputer dan perangkat elektroniklainnya.Listrik telah menjadi kebutuhan yang
mendasar untuk berbagai aktifitas manusia,yang kemudian digunakan untuk beragam
fungsi kedepannya. Listrik menjadikan manusiaketergantungan akan keberadaannya, tidak dapat
dipungkiri bahwa listrik merupakan tenagayang dibutuhkan manusia dalam segala hal
yang mendukung aktifitas manusia. Adapunakhirnya peran dari pemerintah dalam
penyediaan listrik bagi masyarakat luas. Tidak heran jika pemerintah menguasai kepentingan
listrik dalam bentuk badan usaha milik negara untukdapat mengaturnya dengan baik untuk
kepentingan bersama agar tidak terjadi monopolidalam kepentingan ini. uatu perusahaan besar
sebagai penyedia listrik untuk masyarakat adalah !T. !L", dimanaperusahaan listrik milik negara ini telah
banyak memberikan kontribusi yang besar
dalamm e m a s o k k e b u t u h a n l i s t r i k u n t u k m a s ya r a k a t . e l a k u p e r u s a h a a n m i l i
k n e g a r a ya n g menangani masalah kepentingan listrik di #ndonesia, yang
memberikan jumlah pasokanlistrik kepada masyarakat dalam jumlah yang sangat besar.
Tentunya !T. !L" memberikanpelayanan sebagai upaya pasti dalam memberikan
public service
yang maksimal untukkepentingan dan kemajuan bangsa. $asyarakat sebagai konsumen yang
seakan
merasa%ketergantungan& akan kebutuhan listrik memang tidak memiliki banyak pili
han dalampemenuhan kebutuhan listrik selain !T. !L".!T. !L" menyadari kebutuhan listrik masyarakat yang
semakin ketergantungan akanadanya tenaga listrik, dengan terus melakukan berbagai kajian untuk
meningkatkan mutupelayanan dengan menawarkan berbagai program layanan. eiring
berjalannya waktu danuntuk mengembangkan pelayanan suatu perusahaan, maka dibuatlah suatu
inovasi demi

Anda mungkin juga menyukai