Anda di halaman 1dari 7

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK KRIM BODY SCRUB DARI EKSTRAK TEH HITAM

(Camellia sinensis), VARIASI KONSENTRASI EMULGATOR SPAN-TWEEN 60

Maria Ulfa, Nur Khairi, Fadillah Maryam


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi, Makassar, Indonesia

ABSTRAK
Teh hitam mengandung theaflavin yang berfungsi sebagai antioksidan alami untuk
menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi krim body
scrub yang stabil secara fisik, ekstrak teh hitam diformulasikan menjadi sediaan krim body
scrub dengan menggunakan variasi konsentrasi emulgator span-tween 60. Krim body scrub
selanjutnya di uji kestabilan fisiknya meliputi pengamatan organoleptis, pH, volume kriming,
viskositas, dan ukuran tetes terdispersi serta inversi fase menggunakan metode
penyimpanan dipercepat. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perubahan organoleptis,
volume kriming, inversi fase, dan tetes terdispersi pada ketiga formula krim. Dari hasil
evaluasi ketiga variasi konsentrasi emulgator tween-span 60 1%, 2%, dan 3% diperoleh
krim body scrub ekstrak teh hitam yang paling stabil adalah formula 2 dengan konsentrasi
tween-span 60 2%.

Kata Kunci : teh hitam, krim body scrub, kestabilan fisik

PENDAHULUAN penelitian yang dilakukan oleh Susanty S


Teh sebagian besar mengandung (2009) tentang aktivitas antioksidan
ikatan biokimia yang disebut polifenol. ekstrak etanol teh hitam dengan metode
Polifenol merupakan suatu kelompok DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazil)
antioksidan yang secara alami terdapat menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol
pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan teh hitam mempunyai nilai IC 50 sebesar
minuman seperti teh dan anggur 14,0993 g/ml dan memiliki aktivitas
(Pambudi, 2000). Theaflavin hanya antioksidan yang lebih baik daripada
terdapat pada teh hitam atau teh yang vitamin C. Salah satu upaya untuk
mengalami oksimatis, kekuatan theaflavin perlindungan atau perawatan kulit, yaitu
dianggap setara dengan katekin sebagai dengan menggunakan suatu bahan yang
antioksidan alami yang sangat potensial diformulasikan dalam sediaan kosmetik.
sebagai penangkal radikal bebas Kosmetik tersedia dalam berbagai
(Winarsih, 2007 dan Turkoglu, 2007). sediaan salah satunya dalam sediaan krim
Penelitian (Widowati W et al,2011) body scrub. Krim body scrub merupakan
menunjukkan pemerangkapan DPPH produk kosmetik perawatan kulit yang
memiliki aktivitas antioksidan tinggi mengandung bahan agak kasar atau
sebesar 88,59-93,556%, didukung hasil biasa disebut kosmetik obrasiver (Alam M,

179
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
2009). Bahan-bahan dasar scrub cream pH meter, termometer, viscometer
sama dengan krim pembersih kulit pada Brookfield (LV), hot plate,
umumnya yang mengandung lemak Bahan yang digunakan yaitu
penyegar, scrub cream mengandung aquadest, asam stearat, adeps lanae,
butiran-butiran kasar yang bersifat beras, etanol 70%, propilenglikol, metil
sebagai pengampelas (obrasiver) agar paraben, propil paraben, paraffin cair, setil
bisa mengangkat sel-sel yang sudah mati alkohol, span 60, teh hitam, tween 60,
dari epidermis. Sediaan krim body scrub vitamin C.
dari komposisi beberapa jenis bahan Penyiapan sampel
salah satunya adalah emulgator Teh hitam sebanyak 500 gram
(Tranggono, 2007). diekstraksi dengan etanol 70% dengan
Emulgator adalah bahan aktif cara di maserasi pada suhu kamar
permukaan (surfaktan) yang mengurangi selama 3 x 24 jam sambil sesekali diaduk,
tegangan antarmuka antara minyak dan kemudian disaring. Ampasnya kemudian
air dan mengelilingi tetesan-tetesan di remaserasi lalu diuapkan hingga
terdispersi dalam lapisan kuat yang diperoleh ekstrak kental selanjutnya di
mencegah koalesensi dan pemisahan freezer dryer hingga diperoleh ekstrak
fase terdispersi. Suatu krim dapat kering.
terbentuk dan stabil jika menggunakan Pembuatan Krim Body Scrub Ekstrak
emulgator yang tepat. Pemilihan basis Teh Hitam
didasarkan pada tujuan penggunaannya Fase minyak dibuat dengan melebur
dan jenis bahan yang akan digunakan. berturut-turut adeps lanae, asam stearat,
Krim body scrub yang akan dibuat adalah setil alkohol, dan span 60, kemudian
krim dengan tipe M/A dengan ditambahkan propil paraben, suhu
menggunakan variasi konsentrasi dipertahankan pada 70oC. Fase air dibuat
emulgator nonionik, tipe emulsi ini dipilih dengan melarutkan metil paraben dalam
karena lebih mudah dicuci dengan air dan air yang telah dipanaskan dan
tidak berminyak selain itu tingkat iritasinya ditambahkan propilenglikol, parafin cair,
rendah dan tidak dipengaruhi oleh pH kemudian ditambahkan tween 60,
(Lachman L, 1994). dipertahankan pada suhu 70oC. Krim
dibuat dengan mencampurkan fase
METODE PENELITIAN minyak ke fase air sambil diaduk dengan
Alat dan bahan pengaduk elektrik selama 3 menit,
Alat yang digunakan yaitu alat gelas kemudian didiamkan selama 20 detik lalu
yang umum digunakan di laboratorium, diaduk sampai homogen, setelah
alat maserasi, climatic chamber, terbentuk krim dimasukkan ekstrak dan
homogenizer (wids wiseStir), pipet tetes,
180
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
serbuk beras (mesh 60/40). Selanjutnya Pengamatan organoleptis yang
dilakukan uji stabilitas fisik. dilakukan terhadap sediaan krim body
Adapun rancangan formula krim body scrub yang telah dibuat meliputi
scrub ekstrak teh hitam dapat dilihat pada pengamatan perubahan warna, tekstur
table 1. dan bau. Pengukuran pH
Tabel 1. Formulasi sediaan krim body Pengukuran pH dilakukan terhadap
scrub sediaan krim body scrub yang telah dibuat
Formula krim body scrub dengan pH meter. Pengukuran ini

(% b/b) dilakukan sebelum dan sesudah


Komposisi
accelerate (Tranggono, 2007).
Bahan Formula Formula Formula
Pengukuran Volume kriming
I II III Krim sebanyak 25 ml, dimasukkan
dalam gelas ukur kemudian diberi kondisi
Ekstrak teh 1 1 1
penyimpanan dipercepat yaitu
hitam
penyimpanan pada suhu 5 C dan 35oC o

Beras putih
10 10 10 masing-masing selama 12 jam sebanyak
Asam stearat 10 siklus. Pengamatan volume kriming
5 5 5
Span-tween
dihitung dalam % dengan rumus :
1 2 3
60 Volum kriming 100%

Setil alkohol Dimana; Hu = Volume emulsi yang


3 3 3 kriming
propilenglikol
Ho = Volume total krim
0,2 0,2 0,2
Paraffin cair Pengukuran viskositas
5 5 5
Adeps lanae Pengukuran kekentalan dilakukan
5 5 5 terhadap sediaan krim yang telah dibuat
Metil paraben
sebelum dan setelah diberi kondisi
0,1 0,1 0,1
Propil penyimpanan dipercepat. Pengukuran
paraben 0,05 0,05 0,05
kekentalan dilakukan dengan
Aquadest ad menggunakan Viskometer Brookfield pada
50 rotasi per menit (rpm) dengan
100 100 100
menggunakan spindle.
Pengukuran tetes disperse
Evaluasi Kestabilan Fisik
Sediaan dimasukkan dalam vial
Semua parameter evaluasi kestabilan fisik
kemudian dilakukan pengukuran tetes
dilakukan sebelum dan sesudah kondisi
dispersi sebelum dan setelah kondisi
penyimpanan di percepar (uji Accelerate).
penyimpanan dipercepat. Pengamatan
Uji Organoleptik

181
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
ukuran tetes terdispersi dilakukan dengan Keterangan :
menggunakan mikroskop mikrometer. F1 : krim body scrub ekstrak teh hitam
konsentrasi emulgator tween-span 60 1%
Caranya dengan meneteskan krim pada F2 : krim body scrub ekstrak teh hitam
objek gelas kemudian ditutup dengan dek konsentrasi emulgator tween-span 60 2 %
F3 : krim body scrub ekstrak teh
gelas dan setelah diperoleh perbesaran
hitamkonsentrasi emulgator tween-span 60
dan perbandingan skala mikrometer 3%
okuler dan mikrometer obyektif yang Hasil pengamatan organoleptis
sesuai maka diamati rentang ukuran terhadap krim body scrub yang
partikel tetes terdispersinya. mengandung ekstrak teh hitam dengan
Inversi fase pengaruh emulgator tween 60-span 60
Sediaan yang telah jadi diberi dari konsentrasi 1%, 2%, dan 3%, tidak
kondisi penyimpanan dipercepat menunjukkan perubahan warna dan bau
kemudian diuji kembali tipe emulsinya setelah kondisi penyimpanan dipercepat.
dengan metode pengenceran dan metode Berarti tidak ada pengaruh pengemulsi
dispersi zat warna. nonionik terhadap perubahan organoleptis
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk ketiga krim yang dibuat.
Ekstraksi Penggunaan emulgator tween-span 60
Hasil proses ekstraksi yang dilakukan bersifat netral, tidak toksik, mudah
pada 500 g simplisia teh hitam, diperoleh bercampur dengan bahan lain serta tidak
ekstrak kering teh hitam sebesar 27,5986 dipengaruhi oleh perubahan pH dan
g dengan karakteristik berwarna coklat adanya elektrolit (Lachman, 1994).
kehitaman dan bau khas ekstrak teh
Penentuan tipe emulsi
dengan rendamen ekstrak sebesar 5,5197
Tabel 3. Pengamatan tipe emulsi
%.
Uji Organoleptik Sebelum accelerate Sesudah accelerate
For
Tabel 2. Pengamatan organoleptis krim
mul Warna Tekstur Bau Warna Tekstur Bau
body scrub
a
Tipe Emulsi Khas Khas
1 Coklat Kental Coklat Kental
Sebelum Setelah ekstrak ekstrak
Krim accelerate accelerate Khas Khas
2 Coklat Kental Coklat Kental
Penge Dispersi Penge Dispers ekstrak ekstrak

nceran Zat nceran i Zat Khas Khas


3 coklat Kental coklat Kental
ekstrak ekstrak
Warna Warna
FI M/A M/A M/A M/A
F2 M/A M/A M/A M/A Keterangan :
F1: krim body scrub ekstrak teh hitam
F3 M/A M/A M/A M/A konsentrasi emulgator tween-span 60 1 %
F2: krim body scrub ekstrak teh hitam
konsentrasi emulgator tween-span 60 2 %
182
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
F3: krim body scrub ekstrak teh hitam F1: krim body scrub ekstrak teh hitam
konsentrasi emulgator tween-span 60 3 % konsentrasi emulgator1 span-tween 60
1%
Hasil pengujian tipe emulsi krim body F2: krim body scrub ekstrak teh hitam
scrub yang mengandung ekstrak teh hitam konsentrasi emulgator span-tween 60 2 %
F3: krim body scrub ekstrak teh hitam
sebelum dan setelah accelerate
konsentrasi emulgator span-tween 60 3 %
memperlihatkan bahwa ketiga formula
Pada hasil pengujian derajat keasaman
krim tidak mengalami inversi fase. Krim
dan kebasaan (pH) menunjukkan bahwa
mempunyai tipe M/A dan hal ini dapat
pada kedua formula yaitu F1, F2, setelah
dilihat pada uji pengenceran dan uji
accelerate pH tetap sedangkan pada F3
dispersi zat warna (metilen biru), hal ini
pH mengalami peningkatan. Hasil
disebabkan karena volume fase
pengukuran pH dari ketiga sediaan baik
terdispersi (fase minyak/lemak) yang
sebelum maupun sesudah accelerate
digunakan dalam krim lebih kecil dari fase
tetap berada dalam kisaran pH yang di
pendispersi (fase air), sehingga fase
harapkan untuk sediaan kulit (dermal).
minyak akan terdispersi merata kedalam
Apabila sediaan bersifat basa (tidak
fase air dan membentuk emulsi tipe M/A.
masuk dalam rentang pH 4,5-6,5) akan
Selain itu sistem nilai HLB kombinasi
mengakibatkan kulit teras licin, cepat
emulgator yang dibutuhkan adalah 10,2.
kering, dan dikhawatirkan akan
Emulgator dengan nilai HLB butuh lebih
mempengaruhi elastisitas kulit, namun
dari 7 akan terdistribusi dalam fase air dan
apabila sediaan bersifat asam dengan
membentuk emulsi semakin tinggi nilai
rentang pH dibawah rentang pH kulit akan
HLB surfaktan maka semakin tinggi pula
mengakibatkan kulit mudah teriritasi.
tahanan untuk terinversi (Liebermen, H.A
1988). Volume Kriming
Pengukuran pH Hasil pengamatan volume kriming
Tabel 4. Pengamatan pH menunjukkan tidak terdapat kriming pada
semua krim body scrub berarti tidak ada
pH
Formula Sebelum Sesudah pengaruh pebedaan konsentrasi

accelerate accelerate emulgator nonionik (tween 60 dan span


I 5 5 60) terhadap volume kriming, Kriming
adalah perpindahan keatas dari tetesan
II 5 5
terdispersi pada fase kontinyu. Hal ini
III 4,8 5 terjadi karena ukuran partikel yang tidak
seragam dan besar serta viskositas dari
fase kontinyu yang kurang, dan juga
Keterangan :
kriming dapat terjadi jika fase terdispersi
mempunyai densitas yang lebih kecil

183
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
dibandingkan dengan fase pendispersi Sebelum Setelah
yaitu biasanya terjadi pada emulsi tipe Formula Kondisi Kondisi
Penyimpanan Penyimpanan
M/A namun sebaliknya jika fase dipercepat dipercepat
41,5 33,5
terdispersi memiliki densitas yang lebih F1 39 29,5
besar dibandingkan fase pendispersi 40,5 28
Rata-rata 40,3 30,3
biasanya terjadi pada emulsi tipe A/M 34 33,5
maka cenderung terbentuk endapan F2 33 33
34,5 28
(Martin EL, 1971). Rata-rata 33,8 31,5
42,5 29,5
Pengukuran Viskositas F3 42 34
41 34,5
Viskositas emulsi diukur Rata-rata 41,8 32,6
menggunakan viskometer brookfield
dengan spindle no 6. Hasil pengukuran Keterangan :
F1 : krim body scrub ekstrak teh hitam
viskositas masing-masing krim body scrub konsentrasi
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan emulgator tween-span 60 1 %
F2 : krim body scrub ekstrak teh hitam
dipercepat, menunjukkan adanya
konsentrasi emulgator tween-span 60 2 %
perubahan viskositas. Viskositas sebelum F3 : krim body scrub ekstrak teh hitam
konsentrasi emulgator tween-span 60 3 %
dan setelah accelerate paling kecil adalah
Ukuran Tetes Terdispersi
formula II. Pada sediaan cream
Berdasarkan tabel tersebut, krim body
mengalami penurunan viskositas pada
scrub yang menunjukkan tetes terdispersi
ketiga konsentrasi seharusnya semakin
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan
besar konsentrasi emulgator maka,
dipercepat paling kecil adalah F3. Secara
viskositanya pun akan naik pula. Pada
teori rata-rata ukuran tetes terdispersi krim
pembuatan cream aquadest sangat
yang memenuhi syarat yaitu antara 0,2-50
berperan penting karena jika terlalu
m (Parrot, 1974), dari data diatas F1 tidak
banyak penambahannya akan
memenuhi syarat dengan ukuran tetes
menyebabkan viskositas cream rendah,
terdispersi 60 m
sedangkan jika penambahan aquadest
terlalu sedikit akan membuat viskositas
Tabel 6. Pengamatan tetes dispersi
cream semakin tinggi.

Tabel 5. Pengamatan viskositas

184
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
Sebelum Setelah
Formula Kondisi Kondisi
Penyimpanan Penyimpanan Widowati W, Tati H, Hana R, Tjandrawati
dipercepat dipercepat M, Victor I. Potency Of Antioxidant,
(m) (m)
58,5
Anticholesterol And Platelet
94,2
F1 51,9 47,1 Antiaggregation Of Black Tea
52,0 22,7 (Camelia Sinensis ). Bul. Littro.
Rata-rata 66,0 42,8 2011. 22, 1: 74 83.
45,5 60,1
F2 47,1 42,2
39,0 40,6 Susanty, S. Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Rata-rata 43,9 47,6 Etanol Teh Hitam dengan Metode
48,7 63,3 DPPH. Karya Tulis Ilmiah AKFAR.
F3 49,8 31,0 Makassar. 2009.
34,1 29,2
Rata-rata 44,2 41,2
Alam , M. Cosmetic Dermatology
for Skin of Color. The McGraw-Hill
Keterangan :
F1 : krim body scrub ekstrak teh hitam
Companies Inc. United states. 2009.
konsentrasi emulgator 1 %
F2 : krim body scrub ekstrak teh hitam Tranggono Retno Iswari et al. Buku
konsentrasi emulgator 2 % Pegangan Ilmu Pengetahuan
F3 : krim body scrub ekstrak teh hitam Kosmetik. Gramedia Pustaka
konsentrasi emulgator 3 % Utama. Jakarta. 2007. P 6 10

KESIMPULAN Lachman L. Theory and Practice of


Industrial Pharmacy. Mack
Formula krim body scrub ekstrak teh
Publishing Company. Easton,
hitam dengan variasi konsentrasi pennysylvania. 1994. 299.
emulgator span-tween 60 yang paling
Lierberman HA. et al. Pharmaceutical
stabil adalah formula 2 dengan
Dosage form: Disperse systems. Vol
konsentrasi tween-span 60 2%. 1. Marcel Dekker, Inc. New York.
1988. p. 201.
KEPUSTAKAAN
Pambudi, J. Potensi Teh Sebagai Sumber Martin EL. Dispensing of medication. 7th
Zat Gizi dan Perannya Dalam ed. Mack Publishing Company.
Kesehatan. Prosiding Seminar Easton Pennsylvania. 1971. p. 528-
Sehari Teh Untuk Kesehatan. Pusat 529.
Penelitian Teh dan Kina Gambung.
Bandung. 17 Oktober 2000. Parrott E. Pharmaceutical Technology.
Winarsi, H. Antioksidan Alami dan Radikal Burgess Publishing Company
Bebas. Sebuah Tinjauan Ilmiah. University of Iowa. Lowa City, Lowa.
Kanisius. Yogyakarta. 2007. 1974. pp 310, 313.

Turkoglu, M., Cigirgil, N. Evaluataion of Umiyah. Pengujian Antiradikal Bebas.


black tea gel and its protection DPPH Ekstrak Buah Kenitu dari
potential against UV. Vol 29. Daerah Jember 2005
International Journal of Cosmetic
Science. Istanbul, Turkey. 2007. 437
442.
185
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016

Anda mungkin juga menyukai