ABSTRAK
Teh hitam mengandung theaflavin yang berfungsi sebagai antioksidan alami untuk
menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi krim body
scrub yang stabil secara fisik, ekstrak teh hitam diformulasikan menjadi sediaan krim body
scrub dengan menggunakan variasi konsentrasi emulgator span-tween 60. Krim body scrub
selanjutnya di uji kestabilan fisiknya meliputi pengamatan organoleptis, pH, volume kriming,
viskositas, dan ukuran tetes terdispersi serta inversi fase menggunakan metode
penyimpanan dipercepat. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perubahan organoleptis,
volume kriming, inversi fase, dan tetes terdispersi pada ketiga formula krim. Dari hasil
evaluasi ketiga variasi konsentrasi emulgator tween-span 60 1%, 2%, dan 3% diperoleh
krim body scrub ekstrak teh hitam yang paling stabil adalah formula 2 dengan konsentrasi
tween-span 60 2%.
179
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
2009). Bahan-bahan dasar scrub cream pH meter, termometer, viscometer
sama dengan krim pembersih kulit pada Brookfield (LV), hot plate,
umumnya yang mengandung lemak Bahan yang digunakan yaitu
penyegar, scrub cream mengandung aquadest, asam stearat, adeps lanae,
butiran-butiran kasar yang bersifat beras, etanol 70%, propilenglikol, metil
sebagai pengampelas (obrasiver) agar paraben, propil paraben, paraffin cair, setil
bisa mengangkat sel-sel yang sudah mati alkohol, span 60, teh hitam, tween 60,
dari epidermis. Sediaan krim body scrub vitamin C.
dari komposisi beberapa jenis bahan Penyiapan sampel
salah satunya adalah emulgator Teh hitam sebanyak 500 gram
(Tranggono, 2007). diekstraksi dengan etanol 70% dengan
Emulgator adalah bahan aktif cara di maserasi pada suhu kamar
permukaan (surfaktan) yang mengurangi selama 3 x 24 jam sambil sesekali diaduk,
tegangan antarmuka antara minyak dan kemudian disaring. Ampasnya kemudian
air dan mengelilingi tetesan-tetesan di remaserasi lalu diuapkan hingga
terdispersi dalam lapisan kuat yang diperoleh ekstrak kental selanjutnya di
mencegah koalesensi dan pemisahan freezer dryer hingga diperoleh ekstrak
fase terdispersi. Suatu krim dapat kering.
terbentuk dan stabil jika menggunakan Pembuatan Krim Body Scrub Ekstrak
emulgator yang tepat. Pemilihan basis Teh Hitam
didasarkan pada tujuan penggunaannya Fase minyak dibuat dengan melebur
dan jenis bahan yang akan digunakan. berturut-turut adeps lanae, asam stearat,
Krim body scrub yang akan dibuat adalah setil alkohol, dan span 60, kemudian
krim dengan tipe M/A dengan ditambahkan propil paraben, suhu
menggunakan variasi konsentrasi dipertahankan pada 70oC. Fase air dibuat
emulgator nonionik, tipe emulsi ini dipilih dengan melarutkan metil paraben dalam
karena lebih mudah dicuci dengan air dan air yang telah dipanaskan dan
tidak berminyak selain itu tingkat iritasinya ditambahkan propilenglikol, parafin cair,
rendah dan tidak dipengaruhi oleh pH kemudian ditambahkan tween 60,
(Lachman L, 1994). dipertahankan pada suhu 70oC. Krim
dibuat dengan mencampurkan fase
METODE PENELITIAN minyak ke fase air sambil diaduk dengan
Alat dan bahan pengaduk elektrik selama 3 menit,
Alat yang digunakan yaitu alat gelas kemudian didiamkan selama 20 detik lalu
yang umum digunakan di laboratorium, diaduk sampai homogen, setelah
alat maserasi, climatic chamber, terbentuk krim dimasukkan ekstrak dan
homogenizer (wids wiseStir), pipet tetes,
180
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
serbuk beras (mesh 60/40). Selanjutnya Pengamatan organoleptis yang
dilakukan uji stabilitas fisik. dilakukan terhadap sediaan krim body
Adapun rancangan formula krim body scrub yang telah dibuat meliputi
scrub ekstrak teh hitam dapat dilihat pada pengamatan perubahan warna, tekstur
table 1. dan bau. Pengukuran pH
Tabel 1. Formulasi sediaan krim body Pengukuran pH dilakukan terhadap
scrub sediaan krim body scrub yang telah dibuat
Formula krim body scrub dengan pH meter. Pengukuran ini
Beras putih
10 10 10 masing-masing selama 12 jam sebanyak
Asam stearat 10 siklus. Pengamatan volume kriming
5 5 5
Span-tween
dihitung dalam % dengan rumus :
1 2 3
60 Volum kriming 100%
181
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
ukuran tetes terdispersi dilakukan dengan Keterangan :
menggunakan mikroskop mikrometer. F1 : krim body scrub ekstrak teh hitam
konsentrasi emulgator tween-span 60 1%
Caranya dengan meneteskan krim pada F2 : krim body scrub ekstrak teh hitam
objek gelas kemudian ditutup dengan dek konsentrasi emulgator tween-span 60 2 %
F3 : krim body scrub ekstrak teh
gelas dan setelah diperoleh perbesaran
hitamkonsentrasi emulgator tween-span 60
dan perbandingan skala mikrometer 3%
okuler dan mikrometer obyektif yang Hasil pengamatan organoleptis
sesuai maka diamati rentang ukuran terhadap krim body scrub yang
partikel tetes terdispersinya. mengandung ekstrak teh hitam dengan
Inversi fase pengaruh emulgator tween 60-span 60
Sediaan yang telah jadi diberi dari konsentrasi 1%, 2%, dan 3%, tidak
kondisi penyimpanan dipercepat menunjukkan perubahan warna dan bau
kemudian diuji kembali tipe emulsinya setelah kondisi penyimpanan dipercepat.
dengan metode pengenceran dan metode Berarti tidak ada pengaruh pengemulsi
dispersi zat warna. nonionik terhadap perubahan organoleptis
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk ketiga krim yang dibuat.
Ekstraksi Penggunaan emulgator tween-span 60
Hasil proses ekstraksi yang dilakukan bersifat netral, tidak toksik, mudah
pada 500 g simplisia teh hitam, diperoleh bercampur dengan bahan lain serta tidak
ekstrak kering teh hitam sebesar 27,5986 dipengaruhi oleh perubahan pH dan
g dengan karakteristik berwarna coklat adanya elektrolit (Lachman, 1994).
kehitaman dan bau khas ekstrak teh
Penentuan tipe emulsi
dengan rendamen ekstrak sebesar 5,5197
Tabel 3. Pengamatan tipe emulsi
%.
Uji Organoleptik Sebelum accelerate Sesudah accelerate
For
Tabel 2. Pengamatan organoleptis krim
mul Warna Tekstur Bau Warna Tekstur Bau
body scrub
a
Tipe Emulsi Khas Khas
1 Coklat Kental Coklat Kental
Sebelum Setelah ekstrak ekstrak
Krim accelerate accelerate Khas Khas
2 Coklat Kental Coklat Kental
Penge Dispersi Penge Dispers ekstrak ekstrak
183
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
dibandingkan dengan fase pendispersi Sebelum Setelah
yaitu biasanya terjadi pada emulsi tipe Formula Kondisi Kondisi
Penyimpanan Penyimpanan
M/A namun sebaliknya jika fase dipercepat dipercepat
41,5 33,5
terdispersi memiliki densitas yang lebih F1 39 29,5
besar dibandingkan fase pendispersi 40,5 28
Rata-rata 40,3 30,3
biasanya terjadi pada emulsi tipe A/M 34 33,5
maka cenderung terbentuk endapan F2 33 33
34,5 28
(Martin EL, 1971). Rata-rata 33,8 31,5
42,5 29,5
Pengukuran Viskositas F3 42 34
41 34,5
Viskositas emulsi diukur Rata-rata 41,8 32,6
menggunakan viskometer brookfield
dengan spindle no 6. Hasil pengukuran Keterangan :
F1 : krim body scrub ekstrak teh hitam
viskositas masing-masing krim body scrub konsentrasi
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan emulgator tween-span 60 1 %
F2 : krim body scrub ekstrak teh hitam
dipercepat, menunjukkan adanya
konsentrasi emulgator tween-span 60 2 %
perubahan viskositas. Viskositas sebelum F3 : krim body scrub ekstrak teh hitam
konsentrasi emulgator tween-span 60 3 %
dan setelah accelerate paling kecil adalah
Ukuran Tetes Terdispersi
formula II. Pada sediaan cream
Berdasarkan tabel tersebut, krim body
mengalami penurunan viskositas pada
scrub yang menunjukkan tetes terdispersi
ketiga konsentrasi seharusnya semakin
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan
besar konsentrasi emulgator maka,
dipercepat paling kecil adalah F3. Secara
viskositanya pun akan naik pula. Pada
teori rata-rata ukuran tetes terdispersi krim
pembuatan cream aquadest sangat
yang memenuhi syarat yaitu antara 0,2-50
berperan penting karena jika terlalu
m (Parrot, 1974), dari data diatas F1 tidak
banyak penambahannya akan
memenuhi syarat dengan ukuran tetes
menyebabkan viskositas cream rendah,
terdispersi 60 m
sedangkan jika penambahan aquadest
terlalu sedikit akan membuat viskositas
Tabel 6. Pengamatan tetes dispersi
cream semakin tinggi.
184
JF FIK UINAM Vol.4 No.4 2016
Sebelum Setelah
Formula Kondisi Kondisi
Penyimpanan Penyimpanan Widowati W, Tati H, Hana R, Tjandrawati
dipercepat dipercepat M, Victor I. Potency Of Antioxidant,
(m) (m)
58,5
Anticholesterol And Platelet
94,2
F1 51,9 47,1 Antiaggregation Of Black Tea
52,0 22,7 (Camelia Sinensis ). Bul. Littro.
Rata-rata 66,0 42,8 2011. 22, 1: 74 83.
45,5 60,1
F2 47,1 42,2
39,0 40,6 Susanty, S. Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Rata-rata 43,9 47,6 Etanol Teh Hitam dengan Metode
48,7 63,3 DPPH. Karya Tulis Ilmiah AKFAR.
F3 49,8 31,0 Makassar. 2009.
34,1 29,2
Rata-rata 44,2 41,2
Alam , M. Cosmetic Dermatology
for Skin of Color. The McGraw-Hill
Keterangan :
F1 : krim body scrub ekstrak teh hitam
Companies Inc. United states. 2009.
konsentrasi emulgator 1 %
F2 : krim body scrub ekstrak teh hitam Tranggono Retno Iswari et al. Buku
konsentrasi emulgator 2 % Pegangan Ilmu Pengetahuan
F3 : krim body scrub ekstrak teh hitam Kosmetik. Gramedia Pustaka
konsentrasi emulgator 3 % Utama. Jakarta. 2007. P 6 10