Berjalan di trotoar, menapaki setiap langkah dari pagi hingga pagi kembali.
Jengah, ketika hanya duduk
saja, melihat keadaan tanpa langkah pasti. Jengah, ketika mata ini hanya melihat dari kejauhan. Jengah, jika tubuh ini hanya menjadi patung-patung rumahan. Merasa mewah tanpa empati. Berwibawa dengan estetika diri tanpa simpati.
Trotoar, pinggiran jalan, tepi jalan. Lukisan sederhana, gambaran kehidupan perkotaan. Rahasia pembangunan sejuta makna. Pemanis kota, miskin warna, dengan berjuta kisah tentang kesederhanaan.