diatas. Upaya tersebut harus dilaksanakan oleh masyarakat dan penegak hukum aturan lalu lintas
(polisi) serta pemerintah
Upaya yang harus ditempuh oleh masyarakat seperti:
Undang-undang yang dibuat oleh pemerintah misalnya UU nomor 14 tahun 1992 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan dan Undang-undang lalu lintas yang baru yaitu UU nomor 22 tahun
2009 yang lebih menekankan kepada sanksi yang lebih berat bagi pelanggarnya dibandingkan
dengan UU no 14 tahun 1992. Dibawah ini merupakan peraturan serta sanksi dari UU nomor 22
tahun 2009:
- Bagi pengendara sepeda motor yang menggunakan helm catok atau tidak menggunakan helm
Standar Nasional Indonesia (SNI) maka dikenai sanksi berupa
pidana kurungan penjara paling lama satu bulan atau
denda paling banyak Rp 250.000
Aturan ini selain berlaku untuk pengendara juga berlaku untuk penumpang yang diboonceng.
Aturan mngenai penggunaan helm SNI ini tercantum dalam pasal 57 ayat 2 dan pasal 106 ayat
8 serta pasal 291
- Dalm pasal 57 ayat 3 menjelaskan bahwa perlengkapan berkendara harus komplet sekurang-
kurangnya harus tersedia sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak,
pembuka roda, helm dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor roda
empat/lebih yang tak memiloki rumah-ruah dan perrlengkapan P3K. Krena jika aturan ini
dilanggar maka sanksi yang akan diterima adalah:
pidana kurungan paling lama satu bulan
denda paling banyak Rp. 250.000 (pasal 278)
- Jika tidak punya SIM maka akan denda 1 juta rupiah atau kurungan penjara paling lama 4 bulan
- Pengendara wajib menunjukan SIM yang sah karena jika tidak maka akan dikenai sanksi
berupa hukuman kurungan penjara paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000
- Perlengkapan kendaraan bagi sepeda motor seperti spion, klakson, rem lampu penunjuk,
knalpot, ban dan lain-lain harus memenuhi persyaratan teknis. Jika melanggar maka akan dikenai
sanksi pidana kurungan penjara paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000
- Perlengkapan kendaraan bagi roda empat seperti spion, klakson, lampu utama, kealaman ban,
rem lampu mundur dan sebagainya harus memenuhi peersyaratan teknis. Bagi yang melanggar
akan dikenai sanksi berupa denda sesesar Rp 500.000 atau kurungan penjara paling lama dua
bulan
- Pengemudi dan penumpang tanpa sabuk pengaman akan dikenai sanksi hal ini diatur dalam
pasal 289. Sanksi tersebut berupa pidana penjara paling lama satu bulan atau denda paling
banyak Rp 250.000
- Wajib menyalakan lampu pada malam hari, karena jika tidak maka akan dikenai sanksi pidana
paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000 selain itu wajib pula menyalakan
lampu pada siang hari karena bagi pelanggarnya akan dikenai sanksi pidana kurungan paling
lama 15 hari atau denda psling banyak Rp 100.000
Etika dalam berkendara itu mutlak diperlukan terutama dalam menggunakan sepeda motor
karena hal itu bertujuan untuk menghormati, menghargai dan menjaga keselamatan diri sendiri
dan orang lain. Pengemudi kendaraan terutama sepeda motor kebanyakan memiliki prinsip
kalau belum kena akibat ya belum jera, sehingga etika berkendara mereka (orang yang
mlanggar hukum) bisa dibilang masih kurang terbentuk.
Dalam berkendara ingatlah bahwa pemilik jalan bukan diri kita sendiri melainkan milik bersama
sehinga kita tidak boleh egois dalam berkendara
7. Bagi orang tua hendaknya tidak mengizinkan anak dibawah umur untuk mengemudi kendaraan
sendiri
Hal ini dikarenakan belum dapat mengendalikan dan mengontrol diri sendiri sehingga besar
kemungkinannya untuk dapat membahayakan keselamatan publik.
Sedangkan upaya yang harus dilakukan oleh polisi meliputi:
1. Menegakan hukum dan aturan lalulintas dengan benar
Ada hukum dan aturan lalulintas saja masih banyak yang melanggar apalagi jika tidak dibuat
hukum serta aturan. Maka dari itu diperlukan sekali penegakan hukum dan aturan lalulintas agar
berjalan dengan baik Ingatlah bahwa hukum dibuat untuk dilaksanakan bukan unntuk dilanggar.
2. Turut berpartisipasi dalam melaksanakan aturan lalu lintas dengan tertib
Dapat dikatakan bahwa polisi merupakan salah satu kunci sukses dalam mengurangi kecelakaan
dijalan, karena jika polisi ini melanggar hukum maka siapa yang akan bertindak jika polisi
melanggar lalu lintas? Untuk itu polisi pun harus memiliki kesadaran yang penuh dalam
menciptakan keselamatan berlalu lintas
Kegiatan ini diarahkan untuk menyelenggaran dan memberikan penyuluhan pelatihan aman
berkendara.
Pembinaan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan
masyarakat dalam berkendara dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakan akan
keamanan dalam berkendaraPembagian brosur aman dan tertib berkendara.
Kesimpulan
Dalam menciptakan keselamatan dalam berkendara di jalan diperlukan kerjasama yang nyata
antara masyarakat, polisi maupun pemerintah.
Saran
Tidak ada gunanya jika kita melanggar lalu lintas maka marilah kita budayakan tertib lalulintas
berkendara agar tercipta keamanan dan keselamatan dalam berkendara dijalan.