Anda di halaman 1dari 2

1.

Kelainan tulang belakang

a. Lordosis

Lordosis merupakan kelainan tulang belakang yang merujuk pada kondisi di mana
tulang punggung bagian bawah seseorang melengkung atau bengkok ke depan..
Kondisi tersebut dapat terjadi karena bawaan lahir atau terjadi setelah melakukan
aktivitas olahraga tertentu seperti senam. Kebanyakan kasus lordosis bersifat ringan,
artinya akan hilang dengan sendirinya saat seorang anak tumbuh dewasa. Namun
bila kasusnya lebih parah, dokter akan memberikan penanganan sesuai usia, riwayat
kesehatan anak, dan juga penyebab lordosisnya. Biasanya, tujuan penanganan
adalah untuk menghentikan perkembangan lengkungan dan mencegah deformitas.

b. Kifosis

Kifosis merupakan kelainan tulang belakang berupa tulang punggung bagian atas
yang melengkung ke belakang. Biasanya, dengan tingkat kelengkungan lebih dari 50
derajat. Itulah mengapa penderita kifosis biasanya terlihat seperti memiliki punuk di
punggungnya. Kifosis dapat terjadi pada semua usia, namun kerap terjadi pada
wanita lanjut usia. Penanganannya pun didasarkan pada usia, penyebab kifosis,
serta dampaknya pada postur tubuh. Dokter biasanya akan menyarankan untuk
mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol, ibuprofen, atau
naproxen. Pada orang tua yang menderita osteoporosis, kifosis dapat diatasi dengan
mengonsumsi obat osteoporosis. Selain obat-obatan, kifosis juga dapat diatasi
dengan olahraga, menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi vitamin D dan
berbagai makanan yang mengandung kalsium tinggi.

c. Skoliosis

Skoliosis merupakan jenis kelainan tulang belakang di mana kondisi tulang belakang
melengkung ke samping secara tidak normal. Penyakit ini lebih sering terjadi pada
anak-anak sebelum masa pubertas dengan kisaran usia 10 hingga 15 tahun. Gejala
skoliosis meliputi salah satu pinggul tampak lebih menonjol, tubuh penderita
skoliosis mungkin condong ke satu sisi, salah satu bahu lebih tinggi, salah satu
tulang belikat tampak lebih menonjol, dan panjang kaki tidak seimbang. Penyebab
skoliosis sering kali tidak dapat ditentukan, namun umumnya, dokter dapat
mengidentifikasi pada orang penderita cerebral palsy, gangguan sistem saraf, distrofi
otot, kelainan genetik yang menyebabkan kelemahan otot, cacat lahir yang
memengaruhi tulang belakang bayi, spina bifida, cedera tulang belakang, atau
infeksi.

2. Nama lain Ulkus Decubitus adalah Bedsores atau luka baring, luka ini muncul akibat
gangguan aliran darah setempat dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang
menonjol, yakni kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips,
atau benda keras lainnya dalam jangka waktu yang lama
3. Fungsi vena dan arteri pada sistem
a. Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran
darah fetus dari darah maternal yang terletak di dalam spatium choriodeciduale.
b. Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta
dimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk di
ekskresikan.
4. Apabila pada pengetesan selang NGT keluar gelembung udara pada kom yang diisi air
artinya selang NGT terebut masuk ke saluran pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai