DAN
Sekretariat : Jl. Lintas Timur Komp. Mutiara Indah II EG Km 32 Inderalaya OI. Sumatra Selatan
ANGGARAN DASAR
(AD)
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan yang
disingkat dengan IMATABAGSEL-SUMSEL.
2. Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan didirikan pada tanggal 25
Desember 2003.
3. Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan berkedudukan di Inderalaya,
Sumatera Selatan.
BAB II
ASAS
Pasal 2
Organisasi ini berasaskan kekeluargaan, keagamaan dan kedaerahan.
BAB III
FUNGSI DAN SIFAT
Pasal 3
IMATABAGSEL-SUMSEL berfungsi sebagai wadah komunikasi.
Pasal 4
IMATABAGSEL-SUMSEL bersifat Independen
BAB IV
TUJUAN
Pasal 5
1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
2. Menjalin persatuan dan kesatuan seluruh anggota IMATABAGSEL-SUMSEL yang berdomisili
di Sumatera Selatan.
BAB V
USAHA
Pasal 6
1. Menghimpun dan membina mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan dan sekitarnya sesuai dengan
asas dan tujuan Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan.
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang sesuai dengan azas dan tujuan Ikatan
Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan.
3. Membina komunikasi antar sesama anggota dengan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan yang
berdomisili di Sumatera Selatan.
4. Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan yang
berdomisili di Sumatera Selatan.
5. Menghimpun aspirasi dan kreativitas anggota Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan
Sumatera Selatan.
BAB VI
KEANGGOTAN
Pasal 7
1. Anggota Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan adalah mahasiswa yang
berasal dari Tapanuli Bagian Selatan dan sekitarnya atau keturunan daerah Tapanuli Bagian
Selatan.
2. Peraturan kenggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 8
1. Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh musyawarah besar atau musyawarah luar biasa.
BAB VIII
PENASEHAT DAN PEMBINA
Pasal 9
Ketentuan dan fungsi penasehat dan Pembina diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB IX
KETUA UMUM
Pasal 10
1. Bertanggung jawab dalam memimpin organisasi.
2. Memberikan arahan kepada sekretaris umum, bendahara umum, kepala departemen, dan kepala
biro.
3. Bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah disepakati.
4. Fungsi dan ketentuan lainnya ditetapkan oleh kepengurusan.
BAB X
SEKRETARIS UMUM
Pasal 11
1. Menata seluruh kegiatan organisasi.
2. Mempublikasikan semua hasil-hasil rapat dan kesepakatan.
3. Menyimpan seluruh dokumen organisasi.
4. Memberi pertanggungjawaban kepada ketua umum.
5. Fungsi dan ketentuan lainnya ditetapkan oleh kepengurusan.
BAB XI
BENDAHARA UMUM
Pasal 12
1. Menata pembukuan keuangan organisasi.
BAB XII
KEPALA DEPARTEMEN DAN BIRO
Pasal 13
Departemen
Pasal 14
Biro
1. Memberikan arahan kepada anggota.
2. Merencanakan dan melaksanakan program-program kerja selama satu periode kepengurusan.
3. Memberi pertanggungjawaban kepada unsur pimpinan yang terkait
4. Fungsi dan ketentuan lainnya ditetapkan oleh kepengurusan
BAB XIII
SANKSI
Pasal 15
1. Apabila terdapat anggota Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan tiga
kali tidak hadir dalam kegiatan Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera
Selatan tanpa alasan yang dapat diterima maka akan mendapat surat peringatan dari ketua
umum.
2. Apabila surat peringatan tidak diindahkan atau tidak diikuti maka akan diadakan sidang
yang dihadiri oleh seluruh pengurus inti IMATABAGSEL-SUMSEL.
3. Apabila yang bersangkutan tidak hadir dalam sidang yang diadakan maka dianggap
mengundurkan diri.
Pasal 16
1. Pemilihan ketua umum dilaksanakan secara langsung melalui musyawarah besar.
2. Pengurus yang lama tetap menjalankan kewajibannya sampai pendemisioneran.
3. Pengurus terdiri dari anggota Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan
yang telah menjadi anggota biasa dan anggota luar biasa.
4. Tata tertib pencalonan dan pemilihan pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XV
KEUANGAN
Pasal 17
1. Iuran wajib anggota biasa dan luar biasa adalah sebesar Rp 35.000 per tahun dibayar tunai
diawal kepengurusan (Cicilan maksimal tiga kali pembayaran).
2. Pengelolaan keuangan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XVI
ATURAN PERALIHAN dan ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
Selama badan yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar ini belum terbentuk maka badan-badan
yang masih ada tetap berlaku sejauh tidak bertentangan dengan AD-ART.
Pasal 19
Setiap anggota Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan Sumatera Selatan dianggap telah mengetahui
menyetujui isi AD-ART ini yang telah ditetapkan melalui musyawarah besar.
BAB I
PENGERTIAN UMUM
Pasal 1
Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan
Adalah segenap mahasiswa yang bearasl dari Tapnuli Bagian Selatan atau memiliki keturunan
Tapanuli Bagian Selatan yang mengenyam pendidikan di Sumatera Selatan dalam jenjang
kependidikan setara S-0 (diploma/non gelar), S-1 (sarjana) dan S-2 (pasca sarjana) yang dibatasi
dan ditentukan oleh ketetapan organisasi.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Jenis anggota
1. Anggota biasa adalah mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Sumatera Selatan yang
berasal dari tapanuli bagian selatan atau memiliki keturunan Tapanuli Bagian Selatan yang
mendaftarkan diri, terdaftar dan memenuhi persyaratan keanggotaan.
2. Anggota luar biasa adalah mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Sumatera Selatan yang
ditetapkan menjadi anggota oleh seluruh pengurus organisasi.
3. Anggota kehormatan adalah alumni sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2).
Pasal 3
Persyaratan keanggotaan
1. Yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah :
(a) Mahasiswa yang berasal dari tapanuli bagian selatan atau keturunan Tapanuli Bagian
Selatan.
(b) Sedang menempuh pendidikan di Sumatera Selatan dalam jenjang kependidikan S-0
(diploma/non gelar), S-1, dan S-2.
(c) Sudah mengikuti LDO.
2. Yang dapat diterima menjadi anggota luar biasa adalah :
Pasal 4
Berakhirnya keanggotaan
1. Mengundurkan diri.
2. Meninggal dunia.
3. Keputusan organisasi.
Pasal 5
Hak anggota
1. Anggota biasa dan anggota luar biasa mempunyai hak:
a. Mendapatkan informasi dan perlindungan.
b. Mendapatkan perlakuan yang adil.
c. Mendapatkan pembelaan.
d. Hak suara.
e. Hak bicara.
f. Hak dipilih.
g. Hak memilih.
2. Anggota kehormatan mempunyai hak:
a. Mendapat informasi.
b. Hak memberi saran.
c. Hak berpendapat.
d. Hak memilih.
Pasal 6
Kewajiban anggota
Pasal 7
Pemberhentian
1. Jenis pemberhentian dari keanggotaan adalah :
(a) Pemberhentian dengan hormat.
(b) Pemberhentian dengan tidak hormat.
2. Anggota diberhentikan dengan hormat berdasarkan alasan-alasan yang diajukan oleh yang
bersangkutan maupun yang ditetapkan oleh pengurus organisasi.
3. Anggota diberhentikan dengan tidak hormat dari keanggotaan karena :
(a) Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan organisasi.
(b) Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi.
4. Anggota yang diberhentikan dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk untuk itu.
5. Mengenai pemberhentian dan tatacara pemberhentian diatur dalam ketentuan/peraturan
tersendiri.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 8
Fungsi organisasi struktural
1. IMATABAGSEL-SUMSEL adalah organisasi yang mempunyai otonomi sendiri sesuai
ketentuan organisasi.
2. Pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL berfungsi untuk menumbuhkan, menghidupkan,
mengarahkan, dan mengkoordinasikan seluruh anggota IMATABAGSEL SUMSEL dan
kegiatan organisasi.
Pasal 9
Struktur organisasi
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 10
Pengurus IMA TAPSEL
1. Status kepengurusan IMATABAGSEL-SUMSEL:
(a) Pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL adalah badan/instansi kepemimpinan organisasi.
(b) Masa jabatan pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL adalah 1 (satu) kali masa jabatan
untuk posisi yang sama.
(c) Ketua umum memangang jabatannya selama 1 (satu) kali masa jabatan dan tidak dapat
dipilih kembali untuk posisi yang sama.
2. Personalia pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL:
(a) Personalia pengurus ditentukan oleh ketua umum.
(b) Kepengurusan terdiri dari beberapa departemen dan biro dengan ketentuan ketua umum
berdasarkan kebutuhan.
(c) Pengurus inti organisasi terdiri dari : ketua umum, sekretaris, bendahara, kepala
departemen dan kepala biro.
(d) Pengurus inti ditentukan oleh ketua umum dengan pertimbangan musyawarah yang
ditunjuk untuk itu.
(e) Dalam hal ketua umum tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya,
maka akan dipilih pejabat ketua dalam musyawarah yang ditunjuk untuk itu sampai
musyawarah besar berikutnya.
3. Tata cara pemberhentian pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL dan pembelaan :
(a) Pemberhentian terhadap pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL dilakukan dengan suatu
peringatan terlebih dahulu kecuali dalam hal-hal luar biasa.
(b) Pengurus yang dikenakan pemberhentian diberikan kesempatan untuk membela diri
dalam musyawarah atau forum yang ditunjuk untuk itu.
(c) Prosedur pemberhentian dan pembelaan.
4. Tugas dan kewajiban pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL:
Pasal 11
Pergantian pengurus antar waktu
1. Pergantian pengurus antar waktu terjadi karena pengurus bersangkutan pindah perguruan tinggi
menyelesaikan masa studi atau sebab-sebab lain sebagaimana tercantum pada pasal 4 Anggaran
Rumah Tangga ini, sebelum masa kepengurusannya berakhir.
2. Pergantian antar waktu dilakukan oleh ketua umum.
3. Pergantian pengurus antar waktu dilakukan setelah para ketua tersebut pada ayat (2) melakukan
rapat pengurus untuk keperluan tersebut.
BAB V
DEWAN PENASEHAT dan DEWAN PEMBINA
Pasal 12
Dewan penasehat
1. Dewan penasehat IMATABAGSEL-SUMSEL terdiri dari orang tua yang dipilih dan ditetapkan
oleh pengurus.
2. Dewan penasehat dipilih dan diangkat sesuai periode kepengurusan dan dapat diangkat kembali
apabila musyawarah memutuskan.
3. Dewan Penasehat berfungsi mengayomi dan membina organisasi, sehingga dapat
berkembang dengan baik dan mampu mewujudkan tujuan berdirinya IMATABAGSEL-
SUMSEL.
Pasal 13
Dewan pembina
1. Dewan pembina IMATABAGSEL-SUMSEL dipilih dan di tetapkan oleh pengurus.
2. Dewan pembina berfungsi mengawasi jalannya organisasi dan menyampaikan arahan kepada
ketua umum IMATABAGSEL-SUMSEL.
Pasal 14
Musyawarah
1. Musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL adalah pertemuan bersifat tinggi ditingkat pengurus
yang menjadi penentu dan pemutus hal-hal yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi
dibawah musyawarah besar.
2. Musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL terdiri dari:
- Musyawarah Besar
- Musyawarah Luar Biasa
3. Musyawarah besar IMATABAGSEL-SUMSEL adalah pertemuan tingkat tinggi ditingkat
organisasi.
4. Musyawarah luar biasa IMATABAGSEL-SUMSEL adalah pertemuan tingkat tinggi organisasi
yang diadakan diluar waktu yang ditetapkan dan diadakan karena pertimbambangan keadaan
dan keperluan mendesak.
Pasal 15
Musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL
1. Status musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL:
(a) Musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL merupakan musyawarah anggota dan
pengurus.
(b) Musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL diadakan sesuai dengan keperluan sebelum
penyelenggaraan musyawarah besar.
2. Wewenang musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL:
(a) Menetapkan keputusan-keputusan organisasi.
(b) Menilai laporan pengurus IMATABAGSEL-SUMSEL.
3. Tata tertib musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL:
(a) Peserta musyawarah adalah anggota dan pengurus organisasi.
(b) Pengurus adalah penanggung jawab penyelenggaran musyawarah IMATABAGSEL-
SUMSEL.
(c) Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan musyawarah IMA TAPSEL diatur
dalam ketetapan organisasi.
Pasal 17
Musyawarah luar biasa IMATABAGSEL-SUMSEL
1. Musyawarah luar biasa memiliki kewenangan yang sama dengan musyawarah besar.
2. Musyawarah luar biasa diselenggarakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 anggota
IMATABAGSEL-SUMSEL.
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
Cara pengambilan keputusan
1. Semua keputusan dalam semua jenjang musyawarah IMATABAGSEL-SUMSEL dilaksanakan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Suara terbanyak (voting) dipilih sebagai alternatif terakhir apabila musyawarah untuk mufakat
tidak dapat diupayakan.
Pasal 20
Hak suara dan Hak bicara
1. Peserta penuh musyawarah, musyawarah besar dan musyawarah luar biasa mempunyai hak
suara dan hak bicara.
2. Peserta peninjau hanya mempunyai hak bicara.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 21
Pengelolaan keuangan
1. Besarnya uang iuran ditentukan dalam anggaran dasar (AD).
2. Pengumpulan, penyetoran, pelaksanaan, dan pembagian uang iuran dan hasil usaha akan
ditentukan dalam ketetapan organisasi.
3. Pengelolaan dana yang berasal dari sumber-sumber lain seperti infaq, shadaqah, dan lain-lain
diatur tersendiri dalam ketetapan organisasi.
BAB IX
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 22
Atribut organisasi
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23
Aturan tambahan
Setiap anggota harus mengetahui menyetujui dan menaati anggaran dasar, anggaran rumah tangga
dan peraturan yang ditetapkan oleh IMATABAGSEL-SUMSEL.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 24
Hal lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART IMA TAPSEL akan diatur dalam ketetapan-ketetapan
organisasi.
Pasal 25
Pemberlakuan
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak 19 Maret 2016
Ditetapkan di Inderalaya, pada tanggal 19 Maret 2016