Anda di halaman 1dari 6

VIBRATION MEASUREMENT AND PROTECTION GAS TURBIN

GENERATOR (GTG) PADA SPEEDTRONICTM MARK V


Oleh :
EZUFATRIN (L2F 008 032)

Abstrak
PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG dalam proses
produksinya di Pembangkit/Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) menggunakan pengontrol Programmable
Logic Controller (PLC), SPEEDTRONICTM MARK V, dan Distributed Control System (DCS). Sistem Kontrol
SPEEDTRONICTM MARK V yang dikembangkan oleh General Electric (GE) Industrial System adalah sistem
kontrol yang dapat diprogram dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri listrik dalam kendali turbin
gas dan uap yang semakin komplek. SPEEDTRONICTM MARK V dapat melakukan kontrol, proteksi dan
monitoring sekaligus terhadap kerja turbin.
Sistem kontrol SPEEDTRONICTM MARK V pada PLTGU dapat melakukan proteksi terhadap vibrasi,
sehingga dapat menyelamatkan Gas Turbin Generator (GTG) dari kerusakan fatal. Sensor velocity yang
digunakan untuk membaca vibrasi pada GTG dan dikomunikasikan dengan SPEEDTRONIC TM MARK V
sehingga jika vibrasi yang dibaca oleh sensor melebihi setpoint yang telah ditentukan, maka SPEEDTRONICTM
MARK V akan melakukan tindakan secara otomatis sehingga GTG terhindar dari kerusakan.

Kata Kunci : SPEEDTRONICTM Mark V, GTG, vibrasi.

I. PENDAHULUAN kontrol di alarm sebagai pesan error internal


1.1 Latar Belakang sementara sistem proteksi vibrasi meneruskan
Dalam dunia industri, semakin cepatnya kalkulasi normal yang berdasar sinyal vibrasi
perkembangan teknologi peralatan yang di rata- rata.
gunakan pada proses produksi juga semakin
berkembang. Sistem kontrol untuk turbin yang 1.2 Maksud dan Tujuan
tadinya hanya menggunakan governor Hal-hal yang menjadi tujuan penulisan
dikembangkan oleh General Electric (GE) laporan Kerja Praktek ini adalah:
menjadi sistem kontrol yang lebih modern 1. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja di
yang dinamakan SPEEDTRONICTM. Dengan PT. Indonesia Power UBP Semarang.
semakin kompleksnya pengontrolan untuk 2. Mengetahui sistem kerja Pembangkit
turbin, SPEEDTRONICTM pun terus Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).
berkembang mulai dari SPEEDTRONICTM 3. Memberikan gambaran mengenai sistem
Mark I hingga yang terakhir kontrol SPEEDTRONICTM MARK V secara
SPEEDTRONICTM Mark VI. PT. umum.
INDONESIA POWER UBP SEMARANG 4. Menjelaskan sistem kontrol
dalam proses produksinya di SPEEDTRONICTM MARK V untuk
Pembangkit/Pusat Listrik Tenaga Gas Uap mengendalikan dan proteksi temperatur
(PLTGU) menggunakan SPEEDTRONICTM exhaust pada Gas Turbin Generator (GTG)
Mark V sebagai kontroler pada Gas Turbin di PLTGU.
Generator (GTG).
Salah satu kontrol yang dilakukan oleh 1.3 Pembatasan Masalah
SPEEDTRONIC adalah proteksi terhadap Laporan Kerja Praktek ini difokuskan
vibrasi yang terjadi pada sepanjang Generator pada permasalahan pengendalian dan proteksi
Gas Turbin (GTG). Sehingga dapat temperatur exhaust Gas Turbine Generator
mengoptimalkan kerja pembangkit dan dapat (GTG) pada SPEEDTRONICTM MARK V
menjaga umur pembangkit agar tidak cepat dengan materi lain yang berkaitan sebagai
rusak. pelengkap.
Tiga tipe yang berbeda dari sensor
vibrasi dapat secara langsung dihubungkan ke II. PROSES PEMBANGKIT LISTRIK
Mark V, adapun ketiga sensor vibrasi tersebut TENAGA GAS UAP (PLTGU)
adalah input seismik (kecepatan), PLTGU yaitu pembangkit listrik yang
accelerometer inputs (percepatan), dan menggunakan tenaga gas uap dalam
proximity transducer inputs (jarak). Pada menghasilkan energi listrik.
sistem TMR, di antara ketiga input processor
Pembakaran bahan bakar pada PLTG energi putar rotor. Uap bekas setelah
akan menghasilkan gas untuk memutar turbin dipakai di Low Pressure Turbine dialirkan
gas. Gas buang dari turbin gas ini akan ke condenser untuk dikondensasikan oleh
dialirkan ke HRSG untuk memanaskan air air pendingin atau air laut yang dipompa
pada HRSG sehingga menghasilkan uap yang melalui Circulating Water Pump (CWP).
akan digunakan untuk memutar turbin uap. Air condensate dipompakan oleh
Secara umum sistem produksi tenaga condensate pump untuk selanjutnya
listrik pada PLTGU dibagi menjadi dua siklus, dimasukkan ke deaerator.
yaitu :
1. Open Cycle III. DASAR TEORI
Biasanya disebut proses turbin gas 3.1 Gambaran umum SPEEDTRONIC
(PLTG), yaitu gas buang atau uap dari Mark V
GTG (Gas Turbin Generator) langsung SPEEDTRONIC Mark V adalah suatu
dibuang ke udara melalui stack. sistem kontrol, proteksi dan monitoring pada
2. Close Cycle turbin yang telah dikembangkan oleh GE dan
Biasanya disebut proses turbin uap mewakili kesuksesan dari seri-seri
(PLTU), yaitu gas buang dari GTG (Gas SPEEDTRONIC dalam sistem pengaturan.
Turbin Generator) tidak langsung dibuang Tujuan sistem kontrol dan proteksi ini adalah
ke udara tetapi digunakan untuk menghasilkan output yang maksimal untuk
memanaskan air yang ada di HRSG (Heat melindungi turbin gas dari kerusakan saat
Recovery Steam Generator). Uap yang turbin dalam kondisi operasi sehingga
dihasilkan dari HRSG digunakan untuk lifetimenya dapat lebih lama.
memutar turbin uap.
Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas 3.2 Konfigurasi kendali SPEEDTRONIC
Uap dapat dibagi menjadi dua proses, yaitu : Mark V
1. Proses Turbin Gas SPEEDTRONICTM Mark V adalah sistem
Bahan bakar minyak yang dipasok dari kendali turbin yang bersifat programmable
kapal atau tongkang ditampung di dalam yang didesain sesuai dengan kebutuhan
tangki. Penyaluran bahan bakar dilakukan industri tenaga modern untuk sistem turbin
dengan transportasi laut dengan tujuan yang bersifat kompleks dan dinamis.
memungkinkan bahan bakar yang Keunggulan sistem ini pada fitur-fiturnya
diangkut lebih banyak daripada melalui antara lain:
transportasi darat. Selain itu lokasi 1. Implementasi software dengan teknologi
pembangkit yang dekat dengan pelabuhan fault tolerance (SIFT), yang
semakin memperkecil biaya transportasi. memungkinkan turbin tetap beroperasi
Bahan bakar dipompa dari tangki ke meskipun terjadi kesalahan tunggal
combustion chamber (ruang pembakaran) dengan mempertahankan status on-line,
bersama-sama udara dari compressor dan memungkinkan operasi saat prosesor
setelah terlebih dahulu melalui air filter. kontrol shut down untuk perbaikan atau
Campuran ini dibakar dan menghasilkan sebab lain.
gas panas yang selanjutnya digunakan 2. Operator interface yang user-friendly
untuk memutar turbin gas. 3. Interface dengan sensor direct yang
Gas buang dari turbin gas akan langsung memungkinkan kendali dan monitoring
dibuang melalui cerobong apabila secara real time
dioperasikan open cycle dan akan 4. Kemampuan diagnosa yang built-in
dilewatkan HRSG apabila dioperasikan menyatu dengan sistem
close cycle. 5. Arsitektur berbasis TMR (Triple Modular
2. Proses Turbin Uap Redundant)
Air pengisi dari deaerator dipompa SPEEDTRONICTM Mark V menggunakan tiga
melalui Low Pressure and High Pressure buah modul kontrol, masing-masing <R>,
Water dimasukkan ke HRSG untuk diubah <S>, dan <T> yang identik untuk menjalankan
menjadi uap. Hasil uap dari HRSG keseluruhan algoritma kendali yang vital,
dimasukkan ke High Pressure Turbine proses sinyal proteksi, dan proses sekuensial.
kemudian masuk ke Low Pressure Turbine Konfigurasi inilah yang disebut TMR (Triple
untuk mengubah energi panas uap menjadi Modular Redundant). Untuk fungsi proteksi
dijalankan oleh tiga prosessor proteksi data hanya antara core (<C>) dan card Digital
<X>,<Y> dan <Z> pada core <P>. Untuk I/O Kontrol.
konfigurasi secara umum dapat dilihat pada Pada konfigurasi TMR sendiri terdapat
gambar berikut ini. tiga buah modul kontrol <R>, <S>, dan <T>
yang berfungsi sebagai redundant. Sinyal
R kontrol yang diberikan merupakan hasil voting
dari ketiga modul tersebut.

<I> 3.3 Operator Interface Mark V


Interface Mark V berfungsi sebagai
upload, download, monitoring maupun
<C> <R> <S> <T>
pengontrolan sehingga dengan interface ini
seluruh aktifitas dari Mark V kontrol panel
bisa terwakili. Work Station Interface < I >,
terdiri dari serangkaian alat alat, antara lain:
Digital I/O Protection
<P>
Protection
<P>
Protection
<P>
sebuah PC (Personal Computer) layar monitor
<QD1>
berwarna, Cursor Positioning Device (Mouse,
atau Trackball), Keyboard (QWERTY
Keyboard) dan Printer. Peralatan-peralatan
Digital I/O Digital I/O Digital I/O tersebut dapat menghubungkan antara operator
<QD1> <QD1> <QD1>
dengan keadaan mesin atau sebagai work
Gambar 1 Dasar sistem TMR pada station pemeliharaan lokal, baik itu
SPEEDTRONICTM MARK V pengamatan peralatan turbin, pengontrolan
turbin, pengamanan turbin maupun pemasukan
Seperti terlihat pada gambar di atas, untuk data baru ke kontrol panel.
bisa bekerja dengan baik, informasi
dikomunikasikan, dibagi dan diputuskan pada 3.4 Hardware Input-Output
sistem proteksi tersebut melalui tiga jaringan Mark V di desain untuk berhubungan langsung
yang berbeda. Yang pertama adalah jaringan dengan peralatan turbin dan generator seperti :
eksternal (Stage Link) yaitu alat utama magnetic speed pickups
komunikasi antara Operator Interface (<I>) servos dan LVDT/Rs
dan Common Data Processor (<C>) dari panel sensor vibrasi
kontrol. Link ini adalah bagian konfigurasi thermocouples
ARCNET. Resistive Temperature Devices (RTDs)
Kedua adalah Data Exchange Network
(DENET) yang merupakan jenis ARCNET IV. VIBRATION MEASUREMENT DAN
yang termasuk bagian dalam jaringan PROTEKSI GETARAN PADA GAS
komunikasi SPEEDTRONIC Mark V
kontrol panel. Adapun fungsi dari DENET itu TURBINE GENERATOR (GTG)
sendiri adalah untuk menyediakan link atau 4.1 Sistem Kontrol SPEEDTRONICTM
hubungan komunikasi antara prossesor MARK V
internal dari kontrol panel. Panel TMR Pengendalian turbin gas dilakukan
merupakan bagian dasar untuk mem-voting pada saat start up, akselerasi, kecepatan,
proses yang terjadi pada sinyal kontrol. temperatur, shutdown, dan fungsi control
Untuk jaringan internal yang ketiga manual. turbin dikendalikan oleh Minimum
yaitu jaringan I/O (IONET). Fungsinya adalah Value Gate, yaitu nilai yang paling minimal
untuk mengkomunikasikan sinyal I/O antara dari input-input tersebut. Nilai input yang
prosesor kontrol (DCCA), Protection Core paling minimal merupakan kondisi operasi
(<P>) atau TCEA dan Digital I/O core unit yang diutamakan untuk dikendalikan.
(<QD1>). Seluruh IONET identik di dalam Misalkan ketika tombol start-up diaktifkan
semua prosesor dengan pengecualian untuk maka kondisi paling minimal adalah start-up.
core (<C>). Core ini tidak mempuyai link Kondisi start-up akan memerintahkan sistem
secara langsung ke core (<P>). Oleh karena bekerja sesuai dengan diagram pengontrolan
itu, maka IONET hanya mengkomunikasikan start-up. Contoh lain adalah ketika nilai paling
minimal unit adalah speed. Kondisi speed ini eksitasi getaran yang berasal dari mesin
mengendalikan bahan bakar untuk menjaga tersebut.
kecepatan pada referensinya yaitu sekitar 3000
rpm. Kondisi ini akan mengurangi bahan bakar
jika kecepatan lebih dari referensi dan begitu
pula sebaliknya.

Gambar 3 Letak pemasangan vibrasi sensor

Sensor vibrasi yang digunakan adalah


Velocity Sensor 5485C, dengan menggunakan
kumparan suspensi tanpa gesekan, sensor ini
memberikan hasil pengukuran vibrasi yang
akurat dan dapat diulang-ulang hingga rentang
Gambar 2 Skema pengendalian pada turbin gas amplitudo dan frekuensi yang luas. Sensor-
sensor itu dibuat untuk bekerja terus menerus
Kendali Minimum Value Gate juga pada suhu yang tinggi.
memungkinkan proteksi pada kondisi yang
dapat membahayakan turbin. Misalkan saat
kondisi start-up dijalankan dan terjadi
temperatur yang naik melebihi temperatur
tertentu, maka nilai pengendali temperatur
akan memiliki nilai paling kecil. Kondisi
tersebut menyebabkan pengendali temperatur
mengambil alih kendali sistem hingga
temperatur kembali pada kondisi normal.
Fuel Stroke Reference (FSR) adalah
sinyal perintah untuk aliran bahan bakar.
Minimum value gate menghubungkan sinyal Gambar 4 Sensor velocity 5485C (375C) high
output dari enam mode kontrol ke pengontrol temperature
FSR, output FSR yang terendah dari enam
loop kontrol dibolehkan melewati gas ke
sistem kontrol bahan bakar sebgai kontrol
FSR. Pengontrolan FSR akan memberikan
input bahan bakar ke turbin pada jumlah yang
yang dibutuhklan sistem kontrol. Hanya satu
loop kontrol yang akan dikontrol pada setiap
waktu tertentu dan loop kontrol yang sedang
mengontrol FSR akan ditampilkan pada layar
komputer (CRT).

4.2 Vibration Measurment


Getaran mesin (Mechanical Vibration)
diartikan sebagai gerakan bolak-balik dari
komponen mekanik dari suatu mesin sebagai
reaksi dari adanya gaya dalam (gaya yang Gambar 5 Spesifikasi sensor velocity 5485C
dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya (375C) high temperature
luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar
mesin). Kasus yang dominan dalam getaran 4.3 Vibration Protection
permesinan adalah yang disebabkan oleh gaya Proteksi sistem vibrasi adalah suatu
system yang berfungsi untuk melindungi
engine dari kerusakan fatal dikarenakan sensor generator dinonaktifkan atau
terindikasi kerusakan pada komponen yang mengandung kesalahan.
mengakibatkan terjadinya vibrasi yang tinggi. Vibration Differential Trouble akan
ditampilkan ketika perbedaan level sinyal
antara sensor redundant melebihi nilai
yang telah ditentukan untuk waktu
tertentu. Pergerakan turbin tidak akan
dihentikan namun alarm menunjukan
kebutuhan akan pemeliharaan dan
penggantian sensor. Adalah mungkin
untuk melihat level getaran dari setiap
kanal saat turbin bekerja tanpa perlu
menghentikan gerakannya, dengan
menggunakan monitor operator interface.

4.4 Pendeteksian kerusakan sensor vibrasi


Untuk mendeteksi kerusakan ataupun
Gambar 6 Standar desain redundant sensor kesalahan pembacaan sensor vibrasi dapat
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
Berikut beberapa tanda bahaya yang 1. Dengan menggunakan ohmeter, kabel
dapat ditampilkan pada interface transducer dicek untuk mengetahui bahwa
SPEEDTRONICTM Mark-V: transducer terhubung dengan panel
Vibration Sensor Disabled akan ditampilkan SPEEDTRONICTM Mark V dan hanya
ketika setiap kanal masukan terhubung ke panel yang bersesuaian dan
dinonaktifkan. tidak terhubung dengan yang lain
High Vibration Alarm akan ditampilkan 2. Menghubung singkatkan dua input terminal
ketika setiap sinyal getaran melebihi dari sebuah saismic vibration transducer
alarm setpoint untuk waktu yang di terminal card, TBQB. kemudian dicek
ditentukan pada spesifikasi kontrol. bahwa pada layar tampil pesan peringatan
Vibration Tranducer Fault akan ditampilkan berupa "Vibration Transducer Fault"
ketika kesalahan transducer terbuka 3. Jumper dilepas, reset dan cek bahwa
dideteksi dan ada pada waktu tertentu. peringatannya sudah tidak tampil
Pergerakan turbin tidak akan dihentikan kembali.
tetapi alarm menunjukan bahwa 4. Salah satu dari ujung vibration transducer
pemeliharaan atau penggantian tersebut diputuskan (hubung terbuka) dan
dibutuhkan. dicek bahwa pada layar tampil pesan
High Vibration Trip or Shutdown akan peringatan berupa "Vibration Transducer
ditampilkan ketika kumpulan dari sinyal Fault"
getaran dinonaktifkan untuk waktu 5. Pasang kembali konektor kemudian reset
tertentu, seperti berikut: alarm
Jika semua sensor turbin gas 6. Ulangi langkah 1 hingga 5 untuk sensor
dinonaktifkan atau mengandung vibrasi yang lain.
kesalahan atau jika semua sensor
generator dinonaktifkan atau V. Kesimpulan
mengandung kesalahan alarm ini 1. Komponen utama sistem PLTGU terbagi
akan berujung pada penonaktivan menjadi tiga, yaitu Gas Turbine Generator
turbin. (GTG), Heat Recovery Steam Generator
Vibration Start Inhibit akan ditampilakan (HRSG), dan Steam Turbin Gas(STG).
dan turbin gas akan dicegah ketika 2. Sebuah blok PLTGU dapat dioperasikan
kondisi dibawah ini terjadi pada waktu dalam mode Open Cycle (Gas Turbine
tertentu: saja) atau Combined Cycle (Turbin gas
Jika tiga atau lebih sensor turbin gas dikombinasikan dengan Turbin Uap)
dinonaktifkan atau mengandung 3. SPEEDTRONICTM Mark V adalah suatu
kesalahan atau jika dua atau lebih sistem yang dapat digunakan mengontrol
dan proteksi Gas Turbin Generator dan BIODATA
telah dikembangkan oleh General Electric
(GE) dengan menggunakan software dan
hardware yang modern. Ezufatrin (L2F008032)
4. SPEEDTRONICTM Mark V menggunakan lahir di Palembang, 17
sistem TMR yang terdiri dari tiga buah Maret 1990. Saat ini
processor control <R>, <S>, dan <T> pada sedang kuliah di Teknik
core <R>, <S>, dan <T> dan processor Elektro Universitas
dan tiga prosessor proteksi <X>,<Y> dan Diponegoro angkatan 2008
<Z> pada core proteksi <P>. dengan konsentrasi Kontrol
5. Sensor vibrasi yang digunakan sebanyak 8
buah yang dipasang di bearing sepanjang
GTG. Semarang, 05 November 2012
6. SPEEDTRONICTM Mark V akan
melakukan tidakan secara otomatis jika
pembacaan sensor vibrasi melebihi Mengetahui,
setpoint yang telah ditentukan. Dosen Pembimbing

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Kirom, Huda IlaL, Sistem Kontrol


Speedtronictm Mark V Pada Pengendalian Sumardi, ST., MT.
Kecepatan Turbin Gas Fase Start Up,
NIP. 196811111994121001
Laporan Kerja Praktek Jurusan Teknik
Elektro Universitas Diponegoro,
Semarang, 2012.
[2] Subroto, Samsu Haryo, SpeedtronicTM
Mark V, 2007
[3] Nurfansyah, Rahadian., Pengengendalian
Dan Roteksi Temperatur Exhaust Gas
Turbin Generator (GTG) Pada
Speedtronictm Mark V, Laporan Kerja
Praktek Jurusan Teknik Elektro
Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
[4] .............MS-9000 Service
Manual:Turbine, Accessories and
Generator Volume I, PT.PLN (Persero)
Tambak Lorok.
[5] ............ MS-9000 Service
Manual:Turbine, Accessories and
Generator Volume IA, PT.PLN (Persero)
Tambak Lorok.
[6] ...........SPEEDTRONICTM Mark V
Control Description and
Application.Volume I, 1993.
[7] ............SPEEDTRONICTM Mark V
Control Gas Turbine - Spesification
Document Volume II, 1993.

Anda mungkin juga menyukai