Traumatik Injuri Pada Gigi Anak PDF
Traumatik Injuri Pada Gigi Anak PDF
II. Injuri jaringan keras dan lunak gigi dan tulang alveolaris
- Fraktur mahkota akar
fraktur ini termasuk email, dentin dan sementum
- Fraktur akar
- Fraktur dengan sakit mandibularis / makxilaris
III. lnjuri pada jaringan periodontal
- Konkrusi : injuri pada struktur pendukung gigi tanpa hilangnya atau pindah
tempat, tetapi dengan tanda reaksi pada perkusi
Klasifikasi fraktur yang sering digunakan adalah berdasarkan Ellis sebagai berikut:
Klas I : Tidak ada fraktur atau fraktur mengenai email dengan atau tanpa memakai
perubahan tempat
KIas II : Fraktur mengenai dentin dan belum mengenal pulpa dengan atau tanpa
perubahan tempat
Klas III : Fraktur mahkota dengan pulpa terbuka dengan atau atau tanpa perubahan
tempat
Klas IV : Gigi mengalami trauma sehingga gigi menjadi non vital dengan atau tanpa
hilangnya struktur mahkota.
Klas V : Hilangnya gigi sebagal akibat trauma
Kias VI : Perpindahan gigi atau tanpa fraktur mahkota atau akar gigi
Klas VIII: Fraktur mahkota sampai akar
Klas IX : Fraktur pada gigi desidui
Klasifikasi yang berdasarka Ellis tersebut kemudian dimodifikasi oleh Craig dan
Hargreaves menjadi 5 klas dengan beberapa perubahan arti pada kias IV dan V. Untuk kias
IV adalah fraktur akar gigi dan dengan tanpa fraktur mahkota, dengan atau tanpa perubahan
tempat. Dari pada klas V adalah perubahan tempat atau lepasnya gigi.
Menurut Ellis semua fraktur pada gigi desidui dimasukkan dalam fraktur klas IX dan
dikenal fraktur klas IX devisi 1 dan 2. Penentuan diagnosis untuk kias IX devisi I adalah
fraktur gigi desidui sedangkan klas IX devisi 2 adalah perpindahan tempat gigi desidui.
2. Dental history: pada anamnese ini anak perlu ditanyakan penyebab adanya injuri pada
gusi, reaksi gigi dan kerusakan jaringan sekitar gigi akibat trauma yang timbul serta
waktu, bagaimana, kapan dan dimana kejadian terjadi
3. Perdarahan : yang terjadi diperiksa asal pendarahan baik dan bibir ataupun jaringan
Junak di sekitarnya. Pembersihan darab yang telah menjendal dengan bahan antiseptik
sangat diperlukan guna membantu penyembuhan luka jaringan
4. Waktu terjadinya trauma: sangat diperiukan untuk membantu menentukan perawatn.
Dan untuk batas maksimal perawatan avulsi yang ideal adalah jam setelah trauma
5. Bagaimana terjadinya trauma merupakan informasi yang akan dapat memberikan suatu
gambaran injuri yang terjadi, sehingga operator mempunyai gambaran berat, ringan serta
lokasi injuri yang terjadi
6. Kapan terjadinya trauma merupakahinformasi yang diperlukan untuk menentukan
rencana perawatan maupun gambaran prognosa hasil perawatan pada pasien