Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN KATA BAKU PADA ARTIKEL SURAT

KABAR MAJALAH MAYARA

OLEH :
TIKA ELOK OCTAVIANI
11-550-0102
KELAS : B 2011
DOSEN PEMBIMBING :
IRA EKO RETNOWATI, S.S., M.Pd.

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bahasa dalam pengertian sehari-hari adalah bahasa lisan,
sedangkan bahasa tulis merupakan pencerminan kembali bahasa lisan
tersebut dalam bentuk simbol-simbol tertulis (Keraf, 2004). Simbol-
simbol tertulis tersebut perlu disusun dan diungkapkan sedemikian rupa
sehingga dapat dipahami secara jelas dan benar sesuai apa yang dimaksud
oleh penulis. Dalam hal ini, penggunaan bahasa simbol dan tanda baca
yang efektif adalah mutlak. Menurut Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia (2008), bahasa Indonesia yang efektif dan berdaya guna, selain
mengenal kaidah-kaidah baku, banyak juga mengenal perangkat-perangkat
yang mendukung. Tujuan melakukan penganalisisan ini digunakan untuk
menelaah dan mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada penulisan
artikel berita pada surat kabar dan belajar untuk menyempurnakan ejaan-
ejaan yang ada dalam surat kabar tersebut.
Memorandum Surabaya digunakan sebagai bahan analisis, karena
masih kurangnya minat pembaca pada surat kabar ini. Sehingga
dikhawatirkan penggunaan huruf kapital dan tanda baca masih belum
terlalu dihiraukan dan ruang lingkup surat kabar ini masih disekitar
Surabaya yang dominan pembacanya kurang begitu memperhatikan
aturan-aturan tanda baca dan penggunaan huruf kapital.
Sehingga diharapkan, dengan adanya pembetulan dan
penyempurnaan ini bisa memperbaiki cara penulisan pada artikel surat
kabar Memorandum Surabaya dan bisa menjadi perhatian bagi penulisan
artikel surat kabar lainnya. Karena kejelasan makna kalimat bergantung
pada penggunaan tanda baca dan penulisannya. Oleh karena itu, hal ini
bersifat mutlak adanya untuk kesempurnaan arti kalimat.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penggunaan kaidah-kaidah huruf kapital pada artikel
surat kabar ?
2. Bagaimanakah penggunaan kaidah-kaidah tanda baca koma, titik, dan
tanda hubung pada sebuah artikel surat kabar ?
3. Bagaimanakah pembetulan dan penyempurnaan pada artikel yang
kuarang tepat pada artikel surat kabar ?

c. Tujuan
1. Mengetahui kesalahan-kesalahan penulisan huruf kapital yang
terdapat pada aritikel surat kabar.
2. Mengetahui kesalahan-kesalahan penulisan tanda baca koma, titik,
dan tanda hubung yang terdapat pada aritikel surat kabar.
3. Menyempurnakan kembali frasa yang kurang tepat pada sebuah
artikel surat kabar.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Huruf Kapital
PENULISAN HURUF KAPITAL

A. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Misalnya :
- Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
- Kita harus bekerja keras.
- Ayo, segera kerjakan tugasmu !

B. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikakan langsung.


Misalnya :
- Adik bertanya, Kapan kita pulang ?
- Bapak menasihatkan, Berhati-hatilah, Nak!
- Kemarin engkau terlambat, katanya.

C. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan


dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya :
Allah Yang Maha Kuasa, Islam, Kristen, Alkitab, Quran, Weda
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

D. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya :
Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Haji Agus Salim

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar


kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya :
- Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
- Tahun ini ia pergi naik haji.
E. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya :
Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor
Soepomo, Laksana Muda Husein Sastranegara, Sekretaris Jendral
Departemen Pertanian.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya :
- Siapakah gubernur yang baru dilantik itu ?
- Kemarin Brigadir Jendral Ahmad dilantik menjadi mayor
jendral.

F. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.


Misalnya :
Amir Hamzah, Dewi Sartika, Kartini, Wage Rudolf Supratman.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya :
10 volt, 5 ampere, mesin diesel.

G. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa. Perlu diingat, pada posisi tengah kalimat, yang dituliskan
dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan
nama bahasa. Sedangkan huruf pertamakata bangsa, suku bangsa, dan
bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
a) Penulisan yang salah :
Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang
tempat bermukim Suku Melayu sejak
memakai Bahasa Spanyol sebagai
b) Penulisan yang benar :
Dalam hal ini bangsa Indonesia yang
tempat bermukim suku Melayu sejak
memakai bahasa Spanyol sebagai
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
Keinggris-inggrisan

H. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya :
- tahun Hijriah
- bulan November
- hari Jumat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya :
- Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

I. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Misalnya :
Salah Benar
teluk Jakarta Teluk Jakarta
gunung Semeru Gunung Semeru
danau Toba Danau Toba
selat Sunda Selat Sunda

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang
tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya :
- Jangan membuang sampah ke sungai.
- Mereka mendaki gunung yang curam itu.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya :
- garam inggris.
- gula jawa.
- soto madura.

J. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara,
nama resmi badan/lembaga pemerintahab dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi.
Misalnya :
- Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
- Majelis Permusyawaratan Rakyat.
- Undang-Undang Dasar 1945

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen
resmi. Perhatikan penulisan tersebut :
- Dia menjadi pegawai di salah satu departemen.
- Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
K. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan/lembaga.
Misalnya :
- Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.

L. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam,
yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya :
- Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.

M. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan


kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, paman, yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya :
- Kapan Bapak berangkat ? tanya Adit.
- Para ibu mengunjungi Ibu Fabrina.
- Surat Saudara sudah saya terima.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertamakata penunjuk


hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan.
Misalnya :
- Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
N. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Misalnya :
- Dr. : doctor
- M.M. : magister manajemen
- S.Pd. : sarjana pendidikan
- S.H. : sarjana hokum
- S.E. : sarjana ekonomi
- Jend. : jendral

O. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.


Misalnya :
- Apakah kegemaraan Anda ?
- Usulan Anda telah kami terima.

2.1.2 TANDA BACA


Penulisan tanda baca antara lain :
A. Tanda Titik(.)
1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya :
- Ibuku tinggal di Surabaya.
- Kakak mencuci piring di belakang.
- Mereka sedang bermain sepak bola.
- Kami melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf pengkodean suatu judul
bab dan subbab.
Misalnya :
II. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
I. Isi Karangan
A. Uraian Umum
B. Ilustrasi

3) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka,jam,menit,dan detik yang


menunjukkan waktu dan jangka waktu.
Misalnya :
- Pukul 13.25.20 (pukul 13 lewat 25 menit 20 detik)
- Pukul 14.30.05 (pukul 14 lewat 30 menit 05 detik)

4) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya :
- Ayah lahir pada tahun 1965 di Surabaya.
- Nomor resinya 567783427.

5) Tanda titik dipakai di antara nama penulis,judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya :
Suprapto,Bambang.2009.Aku Pintar Bahasa Indonesia.Surabaya:Erlangga

6) Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya.
Misalnya :
- Jumlah suporter yang datang mencapai 23.345 orang
- Koleksi buku di perpustakaan mencapai 1.245 judul

7) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul,misalnya judul buku karangan
lain,ilustrasi,atau tabel
Misalnya :
- Gambar 2: contoh surat dinas(tanpa titik)

8) Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat
atau nama dan alamat penerima surat.
Misalnya :
- Jakarta,12 Februari 2002 (tanpa titik)
- Jawa Timur (tanpa titik)

B. Tanda Koma (,)


1) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya :
- Ayah membawa apel,mangga,dan jeruk.
- Adi,Joni,dan Rani sedang bermain bersama.
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau
melainkan.
Misalnya :
- Saya ingin pergi,tetapi adikku sedang sakit.
- Dodi tidak pintar,melainkan rajin.

3) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya :
Anak Kalimat Induk Kalimat
Kalau hujan tidak reda, Saya tidak akan pergi
Karena sakit, Kakek tidak bisa hadir

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya :
Induk Kalimat Anak Kalimat
Saya tidak akan pergi Kalau hujan tidak reda
Kakek tidak bisa hadir Karena sakit

4) Tanda koma harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung


antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat,seperti oleh karena
itu,jadi,lagipula,meskipun begitu,akantetapi.
Misalnya :
- Meskipun begitu,kita harus tetap berjaga-jaga.
- Jadi,masalahnya tidak semudah itu.

5) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o,ya,wa,aduh,kasihan


dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Miasalnya :
- O,seperti itu ternyata?
- Wa,indah,ya?

6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalnya :
- Kata ibu,Saya berbahagia sekali.
- Saya berbahagia sekali,Kata ibu,Karena kamu
behasil.

7) Tanda koma dipakai di antara (i)nama dan alamat, (ii) bagian-bagian


alamat,(iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
Surat ini agar dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran,Universitas
Indonesia,Jalan Raya Salemba 6,Jakarta Pusat.
Sdr.Dzulkifli Acmad,Jalan Cermpaka Wangi VII/11,Jakarta Selatan 10640
Surabaya,`10 November 1945
Jakarta,Indonesia

8) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.


Misalnya :
Dody Novyanto, komposisi Bahasa Inggris , (Jakarta : Diksi Insan
Mulia,2004), hlm.36.

9) Tanda koma di pakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri,keluarga,atau marga.
Misalnya :
- Tika Elok Octaviani, S.Pd.
- Tyo Habib Assegaf, S.H.

C. Tanda Hubung (-)


1) Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
Misalnya :
Sepak bola Jatim memengkan per-
tandingan keduanya.
2) Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya
atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Misalnya :
Tentara merupakan alat pertahan-
an negara
3) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya :
- Bersenang-senang
- Jalan-jalan

4) Tanda hubung dipakai untuk menysmbung huruf kata yang dieja satu-satu
ataupun bagian-bagian tanggal,bulan,dan tahun.
Misalnya :
- d-e-m-o-k-r-a-s-i
- 26-06-1993

5) Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata


atau ungkapan.
Misalnya :
- Ber-evolusi bandingkan dengan be-revolusi
- Ber-enang bandingkan dengan be-renang
6) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruh kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka
dengan an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata,dan
(v) nama jabatan rangkap.
Misalnya :
- se-Surabaya
- hari-H
- Difa mendapat peringkat ke-3
7) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing.
Misalnya :
- di-handle
- meng-clear-kan

Anda mungkin juga menyukai