Anda di halaman 1dari 7

Protokol TCP/IP

A. Latar Belakang
Robert E. Kahn bersama Vinton G. Cerf, menciptakan protokol TCP/IP,
yaitu protokol yang digunakan untuk pertukaran data pada jaringan Internet. Kahn
menyelesaikan studi diploma di City College of New York pada tahun 1960, dan
kemudian menyelesaikan program master dan Ph.D. dari Princeton University pada
tahun 1962 dan 1964. Kemudian ia bekerja di Bell Laboratories, dan juga bekerja
sebagai Assistant Professor di bidang teknik elektro di MIT. Kemudian ia sempat
bekerja di Bolt Beranek and Newman (BBN), dan di sana dia bertanggung jawab
atas perancangan jaringan ARPANET, yang merupakan jaringan berbasis paket
yang pertama.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang
disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus
juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk
menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga
UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat
semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.
Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society
(ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force
(IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema
pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut
sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

B. Struktur dari Protokol dan Fungsi lapis lapisnya


Struktur protokol model TCP/IP dikembangkan oleh DARPA (US Defense
Advanced Research Project Agency) untuk paket-paket yang dikirimkan melalui
jaringan APRANET. TCP/IP digunakan sebagai protokol dalam jaringan internet.
Hampir sama dengan model OSI, TCP/IP juga dibagi-bagi menjadi beberapa lapis
protokol yang bertingkat. TCP/IP merupakan protokol standar secara de facto.
gambar 1 menunjukkan lapis protokol dalam struktur protokol model TCP/IP.

Gambar 1. Struktur lapisan protokol TCP/IP


Struktur protokol model TCP/IP terdiri atas 4 lapis protokol, yaitu sebagai berikut.
1. Application layer
Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan TCP/IP ini.
Lapisan ini melayani permintaan pemakai untuk mengirim dan menerima data. Data
tersebut kemudian disampaikan ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.
Contoh layanan yang diberikan adalah HTTP, FTP, dan SMTP.

2. Transport layer
Berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi
antara dua host/komputer. Kedua protokol tersebut ialah TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Protokol ini bertugas
mengatur komunikasi antara host dan pengecekan kesalahan. Data dibagi ke dalam
beberapa aket yang dikirim ke lapisan internet dengan sebuah header yang
mengandung alamat tujuan atau sumber dan checksum. Pada penerima checksum
akan diperiksa apakah paket tersebut ada yang hilang di perjalanan.
3. Network layer (internet layer)
Protokol yang berada pada layer ini bertaggung jawab dalam proses
pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol,
yaitu IP, ARP, dan ICMP.
4. Physical layer (network interface layer)
Bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Media fisiknya dapat berupa Ethernet, token ring, kabel, serat optik, frame relay,
atau gelombang radio. Protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal
listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer yang berasal dari peralatan.

C. Kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol OSI


Kelebihan dan kekurangannya akan dijelaskan sebagai berikut
OSI
Kelebihan model OSI :
Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesama professional
jaringan.
Membagi tugas jaringan ke dalam layer-layer logis demi kemudahan
dalam pem ahaman.
Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level yang berbeda.
Memudahkan dalam troubleshooting.
Memberikan modularity dalam fiturfitur jaringan (developer dapat
mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara pendekatan
keseluruhan).
Kekurangan model OSI :
Layer-layer OSI adalah teoritis dan dalam penerapannay belum tentu
melakukan fungsi yang sesungguhnya.
Implementasi suatu protocol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI
(atau bisa tersebar di beberapa layer).
TCP/IP
Keunggulan TCP / IP
Open Protokol Standar Independen terhadap perangkat keras komputer,
sistemoperasi dan lain-lain. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan
perangkat keras dan lunak yang berbeda walaupun tidak terhubung internet.
Cara pengalamatan bersama, memungkinkan device TCP/IP
mengidentifikasi secara unik device yang lain diseluruhjaringan walaupun
ia merupakan jaringan global (dunia).
Protokol level tinggi yang di standarkan untuk konsistensi, sehingga
menyediakan servis user yang luas.
D. Pengalamatan Yang Diatur Oleh Protokol TCP/IP
Terdapat tiga level yang digunakan dalam internet yang menggunakan
protokol TCP/IP, yaitu physical (link) address, internetwork (IP) address dan port
address, dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Pengalamatan Dalam TCP/IP

Setiap alamat dari gambar 3 diatas memiliki lapisan rsitektur TCP/IP,


ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 3 Hubungan Antara Lapisan Dan Pengalamatan Pada TCP/IP

1. Physical Address
Physical Address atau yang dikenal sebagai Link Address, merupakan
pengalamatan dari satu node yang ditetapkan oleh LAN atau WAN. Dalam hal ini
termasuk juga di dalamnya frame yang digunakan oleh lapisan data link dan
merupakan level pengalamatan terendah. pengalamatan fisik mempunyai kelebihan
pada jaringan LAN atau WAN. Ukuran dan format pengalamatannya berbeda yaitu
tergantung pada jaringan. Contohnya, Ethernet menggunakan 6 byte (48 bit) alamat
fisik yang tercetak pada Network Interface Card (NIC). Namun hanya 1 byte alamat
yang dinamis yang dapat berubah setiap kali stasiun muncul. Pegalamatan fisik
ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 4. Pengalamatan Fisik

2. Internet Address
Internet Address diperlukan untuk perangkat komunikasi secara universal yang
berdiri sendiri dan merupakan hal yang mendasar dari physical Network. Physical
Address belum cukup memadai untuk bagiaan internetwork dimana jaringan yang
berbeda dapat memiliki format alamat yang berbeda. Sebuah sistem pengalamatan
yang universal pada host yang lain dapat diidentifikasi dengan cara yang khusus,
dengan cara mengabaikan jaringan fisik yang mendasarinya, hal itu juga
diperlukan.
Pengalamatan internet dirancang untuk tujuan tersebut. Sebuah alamat internet
saat ini memiliki 32 bit alamat yang diterapkan dengan cara khusus dengan host
yang dikoneksikan ke internet. Tidak ada dua host di internet yang dapat memiliki
alamat IP yang sama. Pengalamatan internet ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 5. Pengalamatan Internet


3. Port Address
IP Address dan Physical Address diperlukan untuk mendapatkan nilai kuantitas
data pada perjalanan dari sumber ke host yang dituju. Namun kedatangan pada host
yang dituju tersebut bukanlah akhir dari komunikasi data pada internet. Sebuah
sistem tidak dapat mengirimkan apapun jika data dari satu komputer ke komputer
lain tidak lengkap. Saat ini, komputer merupakan perangkat multiproses yang dapat
menjalankan banyak proses pada waktu yang sama.
Tujuan akhir dari pada komunikasi internet adalah proses komunikasi dengan
proses yang lain. Contohnya komputer A dapat berkomunikasi denga komputer C
menggunakan TELNET. Pada waktu yang sma, komputer A berkomunikasi dengan
computer B menggunakan File Transfer Protocol (FTD). Pada proses ini terjadi
serentak, kita membutuhkan sebuah metode untuk label proses yang berbeda.
Dengan kata lain, mereka dapat memberikan alamat. Dalam arsitektur TCP/IP, label
ditugaskan untuk sebuah proses yang disebut Port Address. Sebuah port address
dalam TCP/IP memiliki panjang 16 bit. Pengalamatan port ditunjukkan pada
Gambar 7.

Gambar 6. Pengalamatan Port

Anda mungkin juga menyukai