(RPP)
Nama Sekolah : SMK SUKAPURA
Mata Pelajaran : Simulasi Digital
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 3 (3 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti
3.1 Memahami, menerapkan, dan menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian SIMULASI DIGITAL pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4.1 Melaksanakan tugas spesifik dengan mengggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
SIMULASI DIGITAL.
4.2 Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kwantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
4.3 Menunjukkan keterampulan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4.4 Menunjukkan keterampulan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesefik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar
Memahami komunikasi dalam jaringan (daring-online)
2. Kompetensi Dasar
Menyajikan hasil pemahaman tentang komunikasi dalam jaringan
(daring-online)
Jika Anda berbicara sedangkan mitra bicara Anda tidak mengerti, atau sebaliknya,
maka komunikasi belum terjadi.
Beberapa fungsi dari komunikasi antara lain sebagai berikut :
a. Sebagai informasi: komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang
diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan
data dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
b. Sebagai kendali: komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota
dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan
formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
c. Sebagai motivasi: komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan
menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka
RPP SIMULASI DIGITAL X SMK SUKAPURA
bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di
bawah standar.
d. Sebagai pengungkapan emosional: bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan
interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan cara
anggota untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas. Oleh karena itu, komunikasi
menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan sosial.
2. Jenis Komunikasi
Kita mengenal 2 (dua) jenis atau kategori komunikasi.
a. Komunikasi lisan atau verbal, yaitu komunikasi menggunakan kata-kata, baik hal itu
diucapkan, maupun ditulis.
b. Komunikasi nirkata atau nonverbal, yaitu komunikasi menggunakan bahasa tubuh,
bahasa gerak atau gerak isyarat (gesture), atau gambar. Berbekal pengetahuan jenis
atau kategori komunikasi tersebut, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah
perbuatan mentransfer pesan atau informasi dari satu tempat ke tempat lain, baik
secara verbal atau lisan (menggunakan suara), tertulis (menggunakan barang cetak
atau media digital seperti buku, majalah, laman, atau surel), maupun secara nirkata
atau nonverbal (menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat (gesture), serta tekanan
atau tinggi nada suara.
Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari seberapa akurat informasi atau
pesan yang dikirim oleh komunikator (pengirim informasi) dapat diterima oleh
komunikan (penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran
seberapa mahir kita berkomunikasi.
Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam kehidupan
keseharian adalah penting, karena dapat membantu keseluruhan aspek perikehidupan kita,
baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan profesional. Kemampuan
mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas, akurat, seperti yang dimaksudkan
di atas adalah kecakapan hidup yang sangat vital dan tak dapat diabaikan. Jika Anda
merasa belum memilikinya, jangan berkecil hati. Tak ada istilah terlambat untuk
meningkatkan kemampuan Anda berkomunikasi, karena hal tersebut akan meningkatkan
kualitas hidup Anda. Contoh sederhana adalah ketika Anda melamar pekerjaan. Saat itu
Anda sudah harus menunjukkan kemahiran Anda berkomunikasi. Mulai dari berbicara
secara jelas, akurat, tegas, tetapi tetap menjaga sopan santun, menatap mata
pewawancara. Satu hal lagi, latih dan biasakan menyimak (listen) dengan cermat, tidak
sekadar mendengarkan (hear), dan menjawab pertanyaan secara cekatan dan cerdas.
Tidak tergesa-gesa atau terburu-buru. Pikirkan terlebih dahulu sebelum Anda
4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi, manfaat dan jenis
komunikasi.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
-
c. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk aspek
sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran, terutama
kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap pemahaman dan
penguasaan peserta didik terhadap penjelasan yang telah
disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup
F. Penilaian
Penilaian peserta didik dilakukan terhadap aspek-aspek berikut :
a. Aspek pengetahuan, dilakukan dengan tes tertulis, terutama hasil ulangan harian,
serta hasil tugas kelompok maupun individu. Peserta didik dianggap telah
menacapai KKM (Kriteria Ketuntasan Belajar) jika telah mencapai nilai 2,51
2,84 (B-), dengan menggunakan rentang nilai berikut :
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan