Anda di halaman 1dari 6

FISIKA REAKTOR FI3241

ANALISIS HIGH TEMPERATURE GAS-COOLED


REACTOR (HTGR) TIPE PEBBEL BED PBMR
ESKOM SOUTH AFRICA

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016-2017
Analisis High temperature Gas-cooled reactor (HTGR) tipe pebble bed
PBMR Eskom South Africa
Ahmad rizqita raharja, Ahmad lathiiful quluub, Susi komalasari
10214031, 10214034, 10214039
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: susii.komalasari@gmail.com

Abstrak
lala
Kata kunci : yuyuyu

I. Pendahuluan o Fuel dapat beroperasi pada suhu


Tujuan dari Research Based Learning tinggi dengan resiko kecelakaan
(RBL) kali ini adalah untuk menentukan kecil
Analisa persamaan Difusi 1 Grup 1-D , proses Adanya jalur pengeluaran panas di
Burn-up, Point Kinetik pada reaktor HTGR. Ok dalam struktur core
o Modul membutuhkan teras
berbahan metal

HTGR ini menggunakan fuel berupa


Pebble bed, bola-bola berukuran bola billiard
sebagai satu assembly. Assembly ini terdiri dari
ribuan microsphere coated fuel Model ini
dikembangkan oleh Jerman[1].
Reaktor ini terdiri dari bejana tekan
(pressure vessel) baja berdiameter 7,3 m dan
tinggi 25 m. Dikungkung bangunan beton
setinggi 48 m, dengan setengahnya berada di
bawah tanah. Bejana tekan dilapisi dengan
Gambar 1. Reaktor HTGR[7] lapisan grafit. Lapisan grafit ini berfungsi
sebagai reflektor terluar untuk neutron hasil
Fitur HTGR reaksi nuklir dan juga sebagai medium transfer
Moderator Grafit panas pasif.
o Moderator padat bersuhu tinggi
o Spektrum termal Reactor Core Design
o Fixed burnable poisson possible Jumlah pebble per m3 : 5.394
o densitas daya rendah Jumlah pebble dalam core : 521.971
Pendingin Helium Fraksi pebble dalam core : 61%
o Pendingin transparan terhadap
neutron termal
o Pendingin tidak berubah fasa
Fuel berupa Carbide-clad UO2, bukan
metal clad UO2
o Merupakan penghalang primer dari
produk fisi yang keluar
o Heterogenitas ganda dalam
pemodelan fuel
buah microsphere dalam core. TRISO berperan
sbg pressure vessel. Kemudian, Cladding terdiri
dari lapisan Silicon carbide, buffer berpori, dan
pyrocarbon. Sedangkan, hanya sekitar satu
kecacatan coating dalam setiap pebble selama
proses manufaktur.

Gambar 2. Karakteristik HTGR/PBMR ESKOM


South Africa

Gambar 3. Perbandingan Assambly dan Core pada


fuel HTGR dan fuel reaktor lain

Gambar 6. Ilustrasi irisan melintang teras reaktor

Gambar 4. Fuel Design Triple Coated Fuel Tabel 1. Parameter-parameter di dalam core
saat keadaan equilibrium.

II. Metode Percobaan

- ANALISIS NEUTRNONIK
megngunakan persamaan difusi pada 1
dimensi dan 1 grup sebagai berikut

Gambar 5. TRISO Pebble fuel particle


1 + +1 +1 =
Microsphere
Diameter fuel adalah 0,92 mm. Sekitar
11.000 partikel dalam setiap pebble dan 109
Dengan parameter , , dan S adalah X(i,1) = i*dx;
sebagai berikut end

1
%Iterasi untuk menghitung fluks
+
2 dan Keff
+1 = +1 loop = true;
while(loop)
for i = 1:N
+1/2 1/2
= + + ,1. S(i,1) =
+1 1 (vSf*psi(i,1)*dx)/keff;
end
,1.
=

%Hitung psi(fluks neutron)
baru, psi lama disimpan ke matriks
Tabel 2. Parameter yang digunakan psil
psil = psi;
Parameter yang berkaitan psi = A\S;

Diameter vessel 370 %Hitung


cm F(j+1)/F dan F(j)/Fl
menggunakan psi dan psil
a 9.24*10^-2 F cm^-1
= 0;
Fl = 0;
f 0.145 for i = 1:N
cm^-1
Fl = Fl +
D 9.21 vSf*psil(i,1)*dx;
cm
F = F + vSf*psi(i,1)*dx;
Jumlah mesh 10 dan 500 end

%Hitung Keff baru, Keff lama


Dari persamaan tersebut digunakan disimpan ke variabel keffl
pemodelan menggunakan matlab dengan keffl = keff;
code sebagai berikut : keff = (F/Fl)*keffl;

%Cek Konvergensi
keff = rand*10; ek = abs((keff - keffl)/(keffl
for i = 1:N + keff));
psi(i,1) = rand*10; ep = abs((psi + psil)\(psi -
end psil));

%Pembuatan matriks A, karena %Jika Keff dan fluks


reaktor satu dimensi satu grup, konvergen, ubah loop menjadi false
maka %sehingga iterasi berhenti.
%a_1 dan b_1 konstan untuk semua A if((ek < error)&&(ep < error))
A = zeros(N,N); loop = false;
X = zeros(N,1); end
a = -(D/dx);
b = 2*(D/dx) + Sa*dx;
for i = 1:N %Jika Keff atau fluks
if (i == 1) divergen, tebak ulang fluks dan
A(i,i) = b; Keff
A(i,i+1) = a; %sehingga perhitungan berulang
elseif (i == N) dari awal
A(i,i) = b; if(isnan(ek))
A(i, i-1) = a; keff = rand*10;
else for i = 1:N
A(i,i) = b; psi(i,1) = rand*10;
A(i, i-1) = a; end
A(i,i+1) = a; end
end end
- ANALISIS BURN-UP

Gambar 7. Grafik Fluks Terhadap jarak pada


analisis Neutronik - ANALISIS..
-
-
IV. Pembahasan

V. Kesimpulan

III. Data dan Pengolahan data VI. Daftar Pustaka


- ANALISIS NEUTRONIK [1] John R. Lamarsh. Introduction to
nuclear engineering third edition.
Prentice hall. 1975
[2] James J. Duderstadt. Nuclear reactor
analysis
[3] Abdul Waris. Slide Materi Mata Kuliah
FI-3242 Manajemen Bahan Bakar
Nuklir : In Core Fuel Management.
Fisika ITB. 2017
[4] Frederik Reitsma. Pebble-bed Reactor
Core Neutronics Design and Fuel Cycle.
IAEA. 2012
[5] Andrew C. Kadak, Ph.D. High
Gambar xxxxxxxxx. Grafik Fluks Terhadap jarak Temperature Gas Reactors. MIT Kadak
pada analisis Neutronik
Associates Inc. 2010
[6] Sahala M. Lumbanraja. Studi Reaktor
Tabel 3. Nilai Keff dan Fluks analisis Neutronik
pada tiap variasi mesh Temperatur Tinggi PBMR.
[7] Jenny Weil, "Pebble Bed Design
Returns",http://www.spectrum.ieee.
0rg/WEBONLY/publicfeature/novO
I/nreact.html#sbl

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai