Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

A. PERSIAPAN DASAR

Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada


pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu
diketahui dan persiapan dasar ini terlebih dulu. Adapun persiapan dasar ini
meliputi antara lain :

1. RANCANGAN RANGKAIAN KONTROL SUATU SISTEM.

Hal yang perlu diperhatikan dari suatu perencanaan rangkaian


control suatu sistem yang bagus adalah :

1. Mengetahui banyaknya peralatan yang digunakan.


2. Mengetahui secara jelas diskripsi dari rangkaian control
tersebut.
3. Dapat membuat secara jelas rangkaian control secara
manual untuk suatu sistemnya.

2. PENENTUAN JUMLAH KOMPONEN

Jumlah peralatan atau komponen yang akan dibuat suatu


rangkaian harus terlebih dulu diketahui tanpa merubah cara kerja
dari rangkaian kontrol yang diinginkan.
Antara lain :
Jumlah Saklar / push bottom yang akan terpasang.
Jumlah Sensor yang diinginkan.
Jumlah Timmer yang dipakai.
Jumlah Kontaktor yang dibutuhkan.

TNA 35
B. PERSIAPAN PLC

Sebelum kita membuat program kedalam PLC sebaiknya kita ketahui


terlebih dahulu komponen - komponen dari PLC itu sendiri, agar kita tidak
membuat kesalahan lagi dalam membuat program. Kita harus mengetahui
karakteristik - karakteristik dari masing-masing komponen itu sendiri. Dalam
modul ini akan dibahas mengenai beberapa komponen-komponen yang
umumnya terdapat pada PLC.

1. BAGIAN BAGIAN PROSESSOR CPM 2 A

Komponen - komponen dari CPU CPM2A seperti ditunjukkan pada


gambar. INTERFASE
(I/O)

C S
O W
M I
P P M T
E O U C
R R N H
I T I
P C
H A
E T
R I
A O
L N

TNA 36
Gambar 16. PLC OMRON CPM2A .

Indikator Status PLC

Indikator Status Arti

ON Power diberikan ke PLC


PWR ( green )
OFF Power tidak diberikan ke PLC
PLC beroperasi pada mode RUN atau
ON
MONITOR
RUN ( green )
PLC pada mode PROGRAM atau
OFF
terjadi kesalahan fatal
Terjadi kesalahan fatal
ON
( Operasi PLC terhenti )
Terjadi kesalahan yang tidak fatal
ERR/ALM ( red ) Berkedip
( Operasi PLC tetap berlangsung )
OFF Mengindikasikan beroperasi normal
Data sedang ditransfer melalui
ON
Peripheral Port
COMM ( orange )
Data sedang tidak ditransfer melalui
OFF
Peripheral Port

INDIKATOR INPUT

Indikator ini akan menyala apabila input ON. Apabila terjadi kesalahan
fatal, keadaan lampu pada indikator akan berubah sebagai berikut:
CPU atau modul input / output ( I / O ) bus error : input indikator OFF
Memory atau sistem error : input indikator tetap pada status sebelum
kesalahan ( error ) terjadi, meskipun status input berubah.

INDIKATOR OUTPUT

Indikator ini menyala ketika relay atau output ON.

TNA 37
2. Komunikasi Host Link

Dengan komunikasi Host Link memungkinkan sebuah host komputer


mengontrol sampai 32 PLC OMRON. Untuk menghubungkan PLC dengan
komputer dapat menggunakan adapter RS - 232C atau RS - 422.

A . Komunikasi 1-1

Komunikasi metoda hubungan 1:1 yaitu hubungan antara PLC


CPM 2 A dengan Komputer IBM PC / AT atau komputer yang kompatibel
dengan IBM PC/AT. Bagian dan fungsi dari komponen-komponen tersebut
adalah:

Mode, Setting, Switch

Set saklar ini ke host apabila akan menggunakan sistem host link
untuk menghubungkan ke personal komputer. Dan set saklar ke NT
apabila kita ingin menghubungkan PLC ke komputer dengan
menggunakan hubungan yang memakai metoda 1:1 NT Link.

Connector
Connector ini digunakan sebagai penghubung ke CPU Peripheral
Port.

RS-232C Port

Dengan menggunakan kabel RS-232C Port ini dihubungkan ke


peralatan lain seperti Personal Computer, Peralatan Peripheral dan
Terminal Pemrogram.

TNA 38
3. Struktur Area Memory PLC CPM 2 A

Tabel . Kemampuan I / O OMRON "CPM 2 A"

Struktur Area Memory PLC OMRON CPM 2 A

TNA 39
Dalam tabel di atas ini adalah merupakan struktur area memory dari PLC
OMRON tipe CPM 2 A .

Keterangan:

Area IR ( Internal Relay )

Bit-bit dalam area IR mulai dari IR 00000 sampai IR 00915 dialokasikan


untuk terminal CPU dan unit I/O. Bit input mulai dari IR 00000, dan output
bit yang berisikan nomor yang dapat mulai dari IR 01000.
Bit IR work dapat digunakan secara bebas dalam program.
Dan ini hanya digunakan dalam program, IR work tidak secara langsung
dialokasikan atau digunakan untuk terminal I/O eksternal.

SR ( Special Relay )

Bit relay spesial ini adalah bit yang digunakan untuk fungsi-fungsi khusus
seperti untuk flags ( misalnya, dalam operasi penjumlahan terdapat
kelebihan digit, maka carry flag akan set "1" ), kontrol bit PLC, informasi
kondisi pada PLC, dan yang menggunakan sistem clock.

AR ( Auxilary Relay )

Bit AR ini adalah bit yang digunakan untuk flag yang berhubungan
dengan operasi PLC CPM 2 A . Bit ini diantaranya digunakan untuk
menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber
tegangan, kondisi I / O spesial, kondisi unit input / ouput, kondisi CPU PLC,
kondisi memory PLC dan sebagainya.

HR ( Holding Relay )

Dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit penting) karena tidak


akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati.

LR ( Link Relay )

TNA 40
Digunakan untuk link data pada PLC Link System. Artinya untuk tukar-
menukar informasi antar dua atau lebih PLC dalam suatu sistem kontrol
yang saling berhubungan satu sama lain.

TR (Tempory Relay)

Berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika program ladder


yang mempunyai titik pencabangan khusus.

TC (Timer / Counter)

Untuk mendefinisikan suatu sistem tunda waktu (timer), ataupun untuk


penghitung (counter). Untuk timer TIM mempunyai orde waktu 100 ms dan
TIMH mempunyai orde waktu 10 ms. TIM 000 s.d TIM 255 dapat
dioperasikan secara interrupt untuk mendapatkan waktu yang lebih
presisi.

DM (Data Memory)

Data memory berfungsi untuk penyimpanan data-data program, karena


isi DM tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati. DM word
mulai dari DM 0000 sampai DM 1999 dan DM 1022 dan DM 1047 dapat
digunakan secara sebanyak banyaknya dan bebas dalam program.
DM word yang dialokasikan untuk fungsi-fungsi khusus, adalah:

DM Read/Write
Pada DM ini data bisa ditulis dan dihapus oleh program yang kita buat.
DM Error Log
Pada DM ini disimpan informasi-informasi penting dalam hal PLC
mengalami kegagalam sistem operasionalnya.
DM Read Only
Dalam DM ini data hanya dapat dibaca saja (tidak bisa ditulisi)
DM PC Set Up

TNA 41
Data yang diberikan pada DM ini berfungsi untuk Setup PLC. Pada
DM inilah kemampuan kerja PLC didefinisikan untuk pertama kali sebelum
PLC tersebut diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol.

4. PENYAMBUNGAN I / O PADA PLC


Penyambungan Input dan Output pada PLC harus benar benar
diperhatikan, hal ini dikarenakan jika salah dalam pemasangan kabel
kabel kontrolnya PLC tidak dapat berfungsi dan dapat menyebabkan
PLC menjadi terbakar atau rusak error .
Penyambungan terjadi antara lain pada bagian :

INPUT : Kabel dihubungkan antara terminal no input dan COM Input

OUTPUT : Kabel dihubungkan dari terminal output dengan beban,


dan dari beban menuju ke Fasa ( L ) dari sumber
tegangan

SUMBER TEGANGAN : Hubungkan power supply PLC dengan sumber


tegangan DC dengan tidak terbalik kutup (+)
dan (-).
Hubungkan Netral ( 0 ) dari sumber tegangan
dengan terminal COM pada PLC.

00

01
P 00

01 K1

COM

+
L COM

10
K2

- C COM

POWER
SUPPLY
L N

~
TNA 42
Gambar 16 . Cara Menghubungkan ke PLC

TNA 43

Anda mungkin juga menyukai