Anda di halaman 1dari 4

Tuberculosis

No. ICD :
No.Dokumen No. Revisi Hamalan
Rumah Sakit Umum Kasih Bunda
Jl. Mahar Martanegara No.166 1 dari 2
Cimahi
Phone 022-6614221
022-6630585
Fax 022-6630583
IGD 022-6631435
PANDUAN KLINIS Tanggal Terbit Ditetapkan

Direktur,

dr. Nuningsih,MM,MHKes

Definisi Tuberkulosis (TB) adalah penyakit akibat infeksi kuman

Mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik sehingga

dapat mengenai hampir semua organ tubuh dengan lokasi

terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi

primer.
Anamnesis Gejala umum dari penyakit TB pada anak tidak khas.

Nafsu makan kurang.


Berat badan sulit naik, menetap, atau malah turun

(kemungkinan masalah gizi sebagai


penyebab harus disingkirkan dulu dengan tata laksana yang

adekuat selama minimal1 bulan).


Demam subfebris berkepanjangan (etiologi demam kronik

yang lain perlu disingkirkan dahulu, seperti infeksi saluran

kemih (ISK), tifus, atau malaria).


Pembesaran kelenjar superfisial di daerah leher, aksila,

inguinal, atau tempat lain.


Keluhan respiratorik berupa batuk kronik lebih dari 3
minggu atau nyeri dada.
Gejala gastrointestinal seperti diare persisten yang tidak

sembuh dengan pengobatan


baku atau perut membesar karena cairan atau teraba massa

dalam perut.
Keluhan spesifik organ dapat terjadi bila TB mengenai

organ ekstrapulmonal, seperti:


Benjolan di punggung (gibbus), sulit membungkuk,

pincang, atau pembengkakan sendi.


Bila mengenai susunan saraf pusat (SSP), dapat terjadi

gejala iritabel, leher kaku, muntah-muntah, dan kesadaran

menurun.
Gambaran kelainan kulit yang khas yaitu skrofuloderma.
Limfadenopati multipel di daerah colli, aksila, atau

inguinal.
Lesi flikten di mata
Pemeriksan fisik Pada sebagian besar kasus TB, tidak dijumpai kelainan fisis

yang khas.
Antropometri: gizi kurang dengan grafik berat badan dan

tinggi badan pada posisi di daerah bawah atau di bawah P5.


Suhu subfebris dapat ditemukan pada sebagian pasien.
Kelainan pada pemeriksaan fisis baru dijumpai jika TB

mengenai organ tertentu.


TB vertebra: gibbus, kifosis, paraparesis, atau paraplegia.
TB koksae atau TB genu: jalan pincang, nyeri pada pangkal

paha atau lutut


Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) multipel, tidak

nyeri tekan, dan konfluens(saling menyatu).


Meningitis TB: kaku kuduk dan tanda rangsang meningeal

lain.
Skrofuloderma: Ulkus kulit dengan skinbridge
biasanya terjadi di daerah leher, aksila, atau inguinal.
Konjungtivitis fliktenularis yaitu bintik putih di limbus

kornea yang sangat nyeri.


Kriteria diagnosis Didiagnosis TB jika jumlah skor 6 (skor maksimal 14)

Diagnosis kerja Tuberculosis


Diagnosis banding
Pemeriksaan penunjang Uji tuberculin
Foto toraks antero-posterior (AP) dan lateral kanan.
Pungsi lumbal harus dilakukan pada TB milier untuk

mengetahui ada tidaknya meningitis TB.


Klasifikasi terapi ICD 9 CM
Tata laksana Pada anak, obat TB diberikan secara harian (daily) baik

pada fase intensif maupun fase lanjutan. TB paru: INH,

rifampisin, dan pirazinamid selama 2 bulan fase

intensif, dilanjutkan INH dan rifampisin hingga genap 6

bulan terapi (2HRZ 4HR).


Edukasi 1. Penjelasan diagnosa, diagnose banding, pemeriksaan

Hospital Health Promotion penunjang

2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko

dan komplikasi

3. Penjelasan alternatif tindakan

4. Penjelasan perkiraan lama rawat


Prognosis Ad vitam : dubia adbonam

Ad sanationam : dubia adbonam

Ad fungsionam : dubia adbonam


Tingkat evidens
Penelaah kritis SMF Anak
Indikator 1. Keluhan berkurang

2. Lama hari rawat :


Kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai