Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan
juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Manusia memiliki satu
pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada sisi yang berlawanan di
kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. (1)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Sinusitis maksilaris akut adalah peradangan atau inflamasi akut pada mukosa sinus

maksilaris. Sinus maksilaris merupakan sinus yang paling besar dan paling sering mengalami

infeksi atau peradangan. Sinusitis merupakan penyakit yang sangat lazim diderita di seluruh

dunia, hampir menimpa kebanyakan penduduk Asia. Sinusitis memperberat seseorang

menjadi sangat sensitif terhadap beberapa bahan, termasuk perubahan cuaca dan kontaminasi

bakteri, virus dan jamur. Etiologi sinusitis sangat kompleks, hanya 25% disebabkan oleh

infeksi, sisanya yang 75% disebabkan oleh alergi dan ketidakseimbangan pada sistim saraf

otonom yang menimbulkan perubahan-perubahan pada mukosa sinus. Suwasono dalam

penelitiannya pada 44 penderita sinusitis maksila kronis mendapatkan 8 di antaranya

(18,18%) memberikan tes kulit positif dan kadar IgE total yang meninggi. Terbanyak pada

kelompok umur 21-30 tahun dengan frekuensi antara laki-laki dan perempuan seimbang.

Hasil positif pada tes kulit yang terbanyak adalah debu rumah (87,75%), tungau (62,50%)

dan serpihan kulit manusia (50%). (1)

Data dari DEPKES RI tahun 2006 menyebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus

menempati urutan ke-25 dari 50 kasus yaitu sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah

sakit. Survey kesehatan indra penglihatan dan pendengaran 1996 yang diadakan oleh

Binkesmas bekerja sama dengan PERHATI dan bagian THT RSCM mendapatkan data

penyakit hidung dari 7 provinsi.................

Anda mungkin juga menyukai