PEMBAHASAN
Kanker mulut adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam mulut. Misalnya,
pada bibir, lidah, gusi, dinding mulut serta langit langit mulut. Kanker ini dapat menyebar
secara langsung ke jaringan-jaringan sekitar mulut atau melalui kelenjar getah bening.
Sebagian besar kanker mulut menyerang lansia pada umur 60-75 tahun dan lebih sering
terjadi pada pria dibandingkan wanita. Tetapi kanker ini juga dapat terjadi pada kalangan
dewasa muda, terutama akibat infeksi HPV (Human Papilloma Virus).1
Kanker rongga mulut memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu proses yang
terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi, dan perkembangan
tumor(scully, 1992). Secara garis besar, etiologi kanker rongga mulut dapat dikelompokkan
atas faktor lokal, dan faktor luar. Faktor-faktor etiologi tersebut tidak bekerja secara terpisah,
kombinasi dari berbagai faktor dapat dijumpai bersama-sama.
Sampai saat ini penyebab kanker secara pasti belum bisa dipastikan, tetapi kanker
dapat dicetuskan oleh beberapa faktor. Salah satu dari faktor yang dimaksud adalah faktor
lokal atau dapat juga di sebut dengan faktor internal yang mana faktor ini merupakan salah
satu pemicu terjadinya proses karsinogenesis (proses pembentukan kanker).3
Adapun perihal yang menjadi faktor lokal yakni beberapa hal yang berasal dari dalam
diri pasien misalnya umur. Umumnya kanker rongga mulut dijumpai pada usia di atas 45
tahun dengan rata-rata 60 tahun. Begitu pula dengan jenis kelamin yang tentunya memiliki
hubungan erat dengan timbulnya kanker rongga mulut.
Walaupun ada banyak faktor penting lainnya yang dapat memicu kanker, tetapi ada
kemungkinan faktor predisposisi herediter yang menjadi penyebab kanker secara genetik
(riwayat penyakit keluarga) yang dapat berupa mutasi gen (baik yang diturunkan maupun
akibat metabolisme)3,4
Faktor lokal yang lainnya dapat berupa kelainan hormon, kondisi sistem imun,
kebersihan di bagian rongga mulut yang buruk, menggunakan gigi palsu, iritasi kronis dari
restorasi, gigi septik, gigi-gigi karies dan adanya akar gigi. Semuanya itu berpotensi menjadi
penyebab kanker rongga mulut.3,4,5
a. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan hal yang epnting untuk di perhatikan dalam setiap
keganasan. Kecenderungan dalam perkembangan tumor tertentu dapat diikuti oleh
pola hereditas secara langsung.
b. Immunosuprresant
Kemungkinan yang paling jelas serta elemen signifikan, berhubungan dengan
perkembangan kanker, merupakan status sistem imun pasien.5 Imunosupresan dapat
dibagi dua yakni naturally occuring serta artificially induced. Naturally occuring ini
terjadi akibat adanya limfoma yang merupakan neoplasma ganas dari leukosit.
Biasanya neoplasma ini muncul dari nodus limfatik.6 Dan juga hal ini terjadi ketika
artificially induced. Artificially induced berupa obat atau agen untuk pasien yang
sedang menerima transplantasi organ .
Hal ini bermanfaat untuk mempertahankan kehidupan organ atau jaringan
yang ditransplantasi, yang jika tidak dilakukan, akan mengalami penolakan dan
kerusakan akibat aksi respon imun.Imunosupresan merupakan salah satu dari tiga
besar penyebab terjadinya kondisi lesi prakanker.3 Sistem imun seseorang dapat
meningkatkan perkembangan dari keganasan tumor, terkhusus pada limfoma dan
retikulum endootelium yang beragam. Fenomena ini sudah diobservasi pada hewan
yang menggunakan organ transplantasi. Hasilnya, sel tumor menghasilkan substansi
asing terhadap host secara spontan yang di akibatkan oleh adanya agen karsinogenik
(ditansplantasi). Proses imunologi atau respons host lazimnya melawan sel tumor
sama seperti hal tersebut melawan material asing lainnya. Pada saat keadaan
imunologi menurun seperti Wiskott-Aldrich syndrome atau ataxia telangienctasia,
pasien tidak hanya meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, tetapi juga memiliki
kesalahan dalam pengawasan mekanismenya, sehingga hal ini dapat meningkatkan
kesempatan neoplasma untuk berkembang.5
c. Oral Sepsis
Merupakan kerusakan berupa pembusukan jaringan akibat penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri atau toksinnya. Oral sepsis dapat menjadi sumber infeksi lokal
yang dapat menyebar dan menimbulkan penyakit sistemik. Pada saat produk dari
poliferasi bakteri (toxin) bergabung dengan immunosuppresant, defisiensi nutrisi, serta
alkohol dapat menyebabkan meningkatnya risiko perkembangan dari pertumbuhan
keganasan tersebut.5
d. Faktor Gigi
Restorasi merupakan istilah generik yang digunakan untuk menyebut
tambalan, inlay, mahkota, jembatan, implan, atau protesa lepasan yang dapat
menggantikan jaringan gigi yang hilang.6 Restorasi yang tidak tepat sering kali
menjadi faktor etiologi dari kanker mulut. Begitu juga dengan tepi gigi yang tajam
dan gigi tiruan yang longgar. Karena frekuensi terjadinya faktor iritasi ini sangat
tinggi, sulit untuk membuktikan sebab akibat antara faktor iritasi dengan terjadinya
kanker mulut. Oleh karena itu, pendapat tentang peranan trauma rongga mulut sangat
bervariasi. Pada penelitian Graham dkk (1977) indeks gigi geligi dibuat agar
mencerminkan jumlah gigi-gigi yang sudah tanggal, gigi septik dan gigi karies,
keadaan gigi tiruan serta kualitas kebersihan mulut. Para peneliti ini menemukan
bahwa meningkatnya risiko terserang kanker mulut berhubungan dengan
berkurangnya kesehatan gigi geligi. Selain itu, pria perokok berat atau peminum
alkohol serta memiliki gigi geligi yang kurang sehat, mempunyai risiko delapan kali
lebih besar daripada pria tanpa karakteristik ini.7,8
Faktor luar penyebab kanker dan prakanker rongga mulut, antara lain karsinogen kimia dan
rokok dan cara penggunaannya, tembakau, alkohol, bahaya industri, distribusi sosial,
kebiasaan menginang dan cahaya matahari.
a. Tembakau
Tembakau merupakan penyebab paling umum kanker mulut. Merokok dengan
tembakau, seperti pipa atau cerutu dan rokok menyebabkan mulut terpapar karsinogen
atau bahan kimia yang dapat merusak DNA dan membuat sel kanker. Mereka yang
mengunyah tembakau memiliki risiko yanng lebih tinggi daripada orang-orang yang
merokok karena paparan yang langsung pada lapisan dalam mulut.8
Dengan berdasarkan pada penelitian di Asia Tenggara, Jafarey dan Zaidi
(1976) melakukan penelitian di Pakistan dan melaporkan bahwa merokok, dalam
kombinasi pengunyahan biji pinang serta tembakau akan meningkatkan resiko terjadi
kanker mulut 23 kali lebih tinggi daripada pria dan 35 kali pada wanita.9
b. Alkohol
Alkohol juga menjadi penyebab kanker mulut utama, dimana kandungan zat
berbahaya dalam alkohol dapat menumbuhkan sel kanker pada bagian mulut dan
sekitarnya. Alkohol yang terus menerus dikonsumsi akan merusak jaringan pada
mulut, lidah, hingga tenggorokan. Bentuk kegiatan yang memakai alkohol dan
memicu tumbuhnya sel kanker mulut: