Anda di halaman 1dari 1

NUR ALAWIYAH (0402516059)

PENDIDIKAN IPA (KIMIA) BIOREMEDIASI

Bioremediasi merupakan pengembangan dari


bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan
proses biologi dalam mengendalikan pencemaran.
Bioremediasi bukanlah konsep baru dalam mikrobiologi
terapan, karena mikroba telah banyak digunakan selama
bertahun-tahun dalam mengurangi senyawa organik dan
bahan beracun baik yang berasal dari limbah rumah
tangga maupun dari industri. Hal yang baru adalah
bahwa teknik bioremediasi terbukti sangat efektif dan
murah dari sisi ekonomi untuk membersihkan tanah dan
air yang terkontaminasi oleh senyawa-senyawa kimia
toksik atau beracun.
Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan
beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada
banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya
menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
Penerapan Bioremediasi
1. Bioremediasi Pencemaran Minyak Tanah
Bioremediasi telah diterapkan pada pengolahan lahan akibat pencemaran minyak tanah. Caranya yaitu
dengan menstimulasi sejumlah kecil mikroba (genus Pseudomonas) untuk mendegradasi hidrokarbon pada
minyak.
2. Bioremediasi Pencemaran Gas-Gas Buangan
Untuk memindahkan senyawa-senyawa volatile digunakan biofilter, trickle filter, dan bioscrubber. Dengan
scrubber dapat memindahkan H2S, dimetil sulfide, terpen, gas-gas organosulfur, etil benzena,
tetrakloroetilena, dan klorobenzena. Penyerapan gas-gas tersebut dengan menggunakan biofilter.
3. Bioremediasi Limbah Sub Permukaan
Bioremediasi in-situ kemungkinan dapat dilaksanakan pada sub permukaan. Bioremediasi mikrobial secara
khemis pada sumber mata air dan air tanah sub permukaan terbatas oleh avaibilitas oksigen. Suatu larutan
dipompakan oksigen (O2) atau dilarutkan dalam larutan H2O2. Dekomposisi H2O2 menjadi O2 didukung
pada metabolisme aerobic. Konsentrasi yang sering digunakan adalah 100 ppm. Metode tersebut
menggunakan bioremediasi BTEX (benzene, toluene, etil benzene, xilena).
4. Biotreatment Logam
Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan untuk bioremediasi suatu lingkungan tercemar. Tumbuhan
Asparagus (loco weed) dapat mengumpulkan cemaran Se dalam jaringannya. Indian mustard dapat
mengumpulkan Pb pada jaringannya.
5. Teknologi Enzim
Bioremediasi dan detoksifikasi terjadi karena ekoenzim (Bollag dan Liu, 1990 dalam Coyne, 1999).
Beberapa enzim yang digunakan untuk bioremediasi adalah esterase, acylamidase, fosfatase, liase, lipase,
protease, dan fenol oksidase.
Teknik Remediasi
Pelaksanaan remediasi pada lahan yang tercemar dapat dilakukan baik secara in-situ maupun eks-situ. Teknik
in-situ dilakukan apabila :
a. Lokasi yang terkontaminasi berada jauh di dalam tanah, atau secara teknis sulit untuk diambil, misalnya
pencemaran tanah atau akifer oleh NAPL (non-aqueous phase liquid)
b. Pencemaran terjadi dalam skala yang luas
Pengolahan in-situ merupakan cara yang disarankan bila memungkinkan, karena akan mengurangi resiko
penyebaran pencemar dan menghemat biaya bila dibandingkan dengan pengolahan eks-situ. Sedangkan teknik
eks-situ yakni dengan mengambil tanah atau air yang tercemar untuk kemudian dilakukan bioremediasi.
Urutan Prioritas Remediasi Lahan yang Tercemar
National Environmental Protection Measure-Assesment of Site Contamination (McClure, 2002), mengusulkan
urutan atau hierarki dalam pengelolaan dan pembersihan lahan yang tercemar sebagai berikut :
a. Bila memungkinkan, pengolahan di lokasi (on-site treatment) dapat dilakukan sehingga resiko bahaya
akibat pencemaran dapat dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima.
b. Pengolahan di luar lokasi (off-site treatment) dari lahan yang tercemar dengan menggali, bila cara pertama
tidak dapat dilakukan.
c. Pemadatan atau isolasi lahan yang tercemar di lokasi dengan membuat struktur penghalang yang memadai.
d. Pemindahan lahan yang terkontaminasi ke suatu tempat pembuangan atau pengolahan dan bila perlu diikuti
dengan mengganti lahan yang tercemar dengan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai