Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG

Anak adalah karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang karena
ketidakmatangan jasmani dan mentalnya, memerlukan perlindungan dan
perawatan khusus, termasuk perlindungan hukum yang layak sebelum dan
sesudah kelahiran. Salah satu hak anak yang harus dipenuhi, dihargai dan
dilindungi adlah hak kesehatan dasar dan kesejahteraan yaitu hak anak untuk
mendapatkan standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai dan perwatan serta
pemulihan kesehatan bila sakit. (Kementrian PPA RI, 2014)
Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Undang-Undang menetapkan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup,
tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Berkaitan dengan pemenuhan hak anak atas kesehatan, pemerintath wajib
menyediakan fasilitas dan menyelenggararakan upaya kesehatan yang
komprehensif bagi anak agar anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal
sejak anak masih dalam kandungan. Namun, faktanya belum semua anak belum
terpenuhi hak atas kesehatannya, yang antara lain ditandai dengan angka
kematian bayi yang masih tinggi dan cakupan ASI eksklusif yang masih dibawah
rata-rata.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebuh mengutamakan upaya
promotif dan preventif. Untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya
diwilayah kerjanya, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya
dalam rangka mwndukung terwujudnya kecamatan sehat, sebagaimana tertuang
dalam pasal 9 Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
Puskesmas Silungkang merupakan puskesmas rawatan yang berada di
Kecamatan Silungkang dan merupakan satu dari enam Puskesmas di Kota
Sawahlunto. Berdasarkan hasil capaian Puskesmas Silungkang Tahun 2014
angka kematian bayi masih tinggi yaitu sebesar 4 orang, masih ditemukannya
balita gizi buruk 1 orang serta tingginya kasus Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
sebanyak 12 orang.
Berdasarkan data dan permasalahan kesehatan anak tahun 2014 tersebut
maka diadakan lokmin tingkat puskesmas pada bulan Maret 2015 dengan peserta
dari lintas program dan lintas sektor yang ada di wilayah Kecamatan Silungkang
juga dihadiri dari Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto. Lokmin membahas tentang
system terpadu dan komprehensif untuk pelayanan kesehatan anak dalam rangka
pemenuhan kebutuhan anak bidang kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup
anak. Dalam hal ini diperlukan suatu keterpaduan lintas program dalam upaya
memberikan pelayanan kesehatan anak. Sehingga menghasilkan pelayanan
kesehatan ULAT SUTRA (Upaya Pelayanan Kesehatan Terpadu Satu Pintu
Ramah Anak) di Puskesmas Silungkang.
Belajar dari filosofi ulat sutra yang memulai kehidupannya dari sebutir telur
hingga fase dimana ia dapat menghasilkan sesuatu yang sangat berharga baik dari
segi kualitas maupun nilai jualnya yang kita kenal dengan kain sutra. Kain sutra
dikenal sebagai jenis kain yang kuat dan lentur dibalik ciri khas kainnya yang sangat
lembut. Tentu saja untuk menghasilkan benang sutra yang baik dibutuhkan
perawatan yang baik pula. Ulat sutra merupakan ulat yang sangat selektif dengan
makanannya maupun habitatnya. Tentunya dengan pemberian pakan yang baik
serta proses perawatan yang baik akan menentukan output kain sutra dengan
kualitas yang baik pula.

Dari filosofi kehidupan ulat sutra tersebut maka Puskesmas Silungkang


melakukan inovasi menjadi Puskesmas Ramah Anak dengan mengedepankan
upaya kesehatan Ramah anak sehingga berdampak pada peningkatan pemenuhan
hak anak atas kesehatan serta meningkatkan kinerja Puskesmas.

kita dapat belajar mengenai pola asuh anak. Pengasuhan seorang anak tidak
hanya mencakup proses menjaga dan merawat anak-anak saja tetapi juga
bagaimana kita dapat menjaga kesehatan serta melindungi anak dari bahaya yang
dapat mengganggu perkembangannya.

Pada rapat tingkat Kota Sawahlunto yang dihadiri oleh Walikota Sawahlunto,
Sekda, Kepala SKPD se Kota Sawahlunto, Kepala Puskesmas, Camat dan unsur
yang terkait lainnya dengan hasil keputusan rapat adalah menunjuk Puskesmas
Silungkang sebagai Puskesmas Ramah anak dalam rangka Kota Sawahlunto
Menuju Kota Layak Anak. Sehingga adanya keselarasan antara Pemerintah Kota
Sawahlunto dengan Program kesehatan anak dalam rangka pemenuhan
kebutuhan kesehatan anak dan kelangsungan hidup anak.
Dinas Kesehatan dan Sosial sebagai leader dalam pembentukan puskesmas
ramah anak mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial
Sawahlunto Nomor 188.47/ 68/ DINKES -SWL/ 2015 Tentang Penetapan
Puskesmas Ramah Anak di Puskesmas Silungkang. Dinas Kesehatan turut
memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap pelaksanaan program ulat sutra
seta dukungan dalam pemenuhan sarana dan prasarana demi terwujudnya dan
terbentuknya pelayanan satu atap ramah anak (one step service) dengan
mengintegrasikan pelayanan kesehatan anak di poli anak, pelayanan SIDDTK,
imunisasi, gizi, dan konseling dalam satu tempat pelayanan.
Pelayanan kesehatan ibu hamil juga menjadi prioritas utama untuk
mempersiapkan kelahiran bayi yang aman dan sehat. Kualitas kesehatan anak
tidak terlepas dari kesehatan ibu pada saat hamil. Ibu hamil resiko tinggi bisa
berdampak buruk kepada bayi yang dilahirkan seperti BBLR (bayi berat lahir
rendah), asfiksia, gizi buruk, kelainan kongenital dan kematian bayi bahkan
kematian ibu. Sehingga diperlukan pengawasan dan penatalaksanaan ibu hamil
resiko tinggi.
Beberapa strategis yang diterapkan pada kegiatan Ulat Sutra ini adalah:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak dengan satu pintu yang


dimulai dari tenaga kesehatan, sarana pendukung seperti ruangan, alat
bermain anak dan lain sebagainya. Kulaitas pelayanan kesehatan anak yang
diberikan dalam gedung Puskesmas maupun luar gedung Puskesmas
(dilapangan)
2. Meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan pelayanan yang berkualitas
termasuk pemantauan dan pengawasan ibu hamil yang beresiko tinggi dalam
rangka mempersiapkan kelahiran bayi yang sehan dan persaliunan yang aman.
3. Melakukan pendekatan system keterpaduan antara lintas sector dan lintas
program.
4. Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas tersebut diperlukan sarana
dan prasarana dan lingkungan puskesmas yang sesuai standar yang meliputi
adanya materi KIE terkait kesehatan ibu dan anak, ruang pelayanan dan
konseling bagi anak, ruang bermain anak, tersedia ruang laktasi, tersedianya
tanda peringatan dilarang merokok sebagai kawasan tanpa rokok dan
pelayanagn yang diberikan sesuai dengah SOP yang telah ditetapkan

Inisiatif One step Service Ulat Sutra dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :

A. Pelayanan Kesehatan Ramah Anak di Puskesmas Silungkang


1. Identifikasi masalah kesehatan ibu dan anak

Salah satu langkah awal dalam melaksanakan rencana aksi adalah mengadakan
diskusi kelompok dengan pemegang program kesehatan ibu dan anak. Masalah
didapatkan dari evaluasi program bulanan ataupun tahunan yang rutin dilakukan.

2. Pembentukan Tim Kerja Pelayanan Satu Pintu Puskesmas Ramah Anak dan
Rapat Koordinasi dalam rangka membuat komitmen bersama terkait pelayanan
di ruang ramah anak

Tim kerja Pelayanan Satu Pintu Puskesmas Ramah Anak ini terdiri dari Kepala
Puskesmas, dokter, Perawat, Bidan, Tenaga Gizi, Pemegang program Ibu dan
Anak, Pemegang Program Imunisasi dan Tenaga rekam medis. Setiap profesi
mempunyai peranannya masing-masing dalam memberikan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Tim Kerja yang telah dibentuk saling berkoordinasi
dan akan melakukan rujukan internal apabila diperlukan untuk memberkan
pelayanan yang holistik.

3. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Sosial terkait masalah kelengkapan


sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan pelatihan bagi petugas untuk
menunjang pelayanan di Puskesmas Ramah Anak.Untuk menindaklanjuti hasil
evaluasi, masalah-masalah yang didiskusikan disampaikan kepada Dinas
Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto. Sarana dan Prasarana yang diperlukan
untuk Puskesmas Ramah Anak disampaikan dalam pertemuan. Alhasil, Dinas
Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto memutuskan untuk membantu dalam
mempersiapkan kelengkapan sarana dan prasaran yang dibutuhkan.
4. Koordinas dengan Lintas Sektor Terkait

Selain dengan Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto, koordinasi juga
dilakukan dengan Lintas sektor terkait seperti Kecamatan, Kepala Desa, dan Kader.
Koordinasi ini bertujuan untuk meminta dukungan dari lintas sektor terkait terhadap
rencana aksi yang akan dilakukan. Misalnya untuk program Prolasih dan Kader
Siaga KIA diperlukan dukungan dari Kecamatan untuk menetapkan Kader yang
membantu dalam pelaksanaan program.

5. Menata ruangan pelayananan ramah anak sesuai dengan standar pelayanan


ramah anak

Ruangan yang dijadikan sebagai tempat pelayanan satu atap Ramah Anak
Silungkang adalah ruangan Poliklinik Anak. Ruangan tersebut di design
sesuai dengan standar pelayanan ramah anak. Didalam ruangan tersebut
terdapat ruangan pelayanan kesehatan, tempat konseling, ruang bermain
anak, tempat imunisasi dan ruangan SIDDTK. Designe interior dilakukan
dengan menghias ruangan sedemikian rupa dengan gambar-gambar yang
semenarik mungkin bagi anak-anak. J uga disediakan mainan-mainan edukatif
bagi anak-anak untuk merangsang pertumbahan fisik dan mental anak-anak.

6. Menyusun rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pelayanan Satu Pintu Puskesmas Ramah Anak
Setiap pelayanan yang terdapat dalam rencana anksi ini memilki standar
operasional prosedur (SOP). SOP ini dibuat oleh petugas yang bersangkutan.
SOP yang telah dibuat disosialisasikan kepada semua staf dan disebarkan
sesuia dengan unit terkait.

7. Sosialisasi kegiatan pelayanan di Puskesmas Ramah Anak Silungkang dengan


Lintas Sektor terkait dan Tokoh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Silungkang
Sosialisasi dilakukan di Puskesmas dan Rapat Korrdinasi Camat (Rakorcam).

8. Melakukan Monitoring dan evaluasi terhadap capaian dari rencana aksi yang
telah dilakukan.

Monitoring dan evaluasi dilakukan melingkupi aspek pelayanan, aspek


pencapaian program dan aspke kepuasan masyarakat. Msing-masing penilaian
terhadap aspek tersebut memiliki cara tersendiri. Untuk monitoring dan evluasi
aspek pelayanan dilakukan pengawasan langsung oleh Kepala Puskesmas dan
Kasubag tata usaha serta Tim Audit Internal. Aspek pencapaian program
dimonitoring dengan rapat lokakarya mini yang dilakukan tiap bulan.
Sedangkan untuk kepuasan masyarakat Puskesmas Silungkang menyediakan
kotak saran dan melakukan penilaina kepuasan pelangganan yang dilakukan
satu kali dan setahun.

B. Pengelolaam dan Pengawasan ibu hami resiko tinggi


1. Prolasih
2. Kader Siaga KIA
3. Halo Ibu

Anda mungkin juga menyukai