Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PENGELOLAAN AIR TAMBANG

(MINE DEWATERING)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh
REZEKI AMALIA
NIM. DBD 107 065

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah- Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini
dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat mendapatkan
kesempatan untuk melakukan tugas akhir.
Dalam proposal tugas ini, penulis berencana mengajukan topik Upaya
Pengelolaan Air Tambang (Mine Dewatering) . Topik penelitian yang penulis ajukan
tersebut dimaksudkan untuk dapat mengevaluasi dan menganalisa pengelolaan air tambang
yang terdapat di perusahaan yang akan jadi tujuan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa proposal tugas akhir ini banyak kekurangannya, baik judul
maupun isinya. Sehingga seandainya topik atau judul yang penulis ajukan tersebut tidak
cocok maka penulis bersedia dan siap apabila diberikan tema yang lain yang sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada di perusahaan .
Semoga proposal ini menjadi pertimbangan dari segenap direksi dan karyawan
sehingga penulis dapat melaksanakan maksud penulis untuk melaksanakan kegiatan
penelitian (Tugas Akhir) dan penulis juga menyampaikan banyak terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik.

Palangka Raya, Januari 2012

Penulis
I. JUDUL
Upaya Pengelolaan Air Tambang (Mine Dewatering)

II. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Salah satu kebutuhan utama kehidupan manusia adalah energi, akan tetapi seperti yang
kita ketahui bahwa sumber energi yang diandalkan saat ini sudah semakin menipis.
Untuk itu perlu dicari sumber energi lain, dan batubara dianggap mempunyai potensi
sebagai sumber energi pengganti,. Hal ini terlihat dengan semakin intensifnya
penggunaan batubara tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Secara umum, Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dengan curah hujan
yang cukup tinggi. Pada industri pertambangan, khususnya tambang terbuka, tingginya
curah hujan dapat mempengaruhi bahkan menghambat kegiatan operasional
penambangan, hal ini dikarenakan genangan air yang berasal dari air hujan yang tidak
meresap ke dalam tanah. Implikasinya tidak lain adalah menurunnya produksi yang
dapat membawa dampak kerugian bagi perusahaan. Disamping itu, material yang
dibawa oleh air limpasan jika tidak ditangani dengan baik akan berdampak terhadap
kerusakan ekosistem sekitar.
Sistem penirisan atau drainase tambang sangat berperan dalam mengatasi permasalahan
tersebut, terutama untuk memperlancar kegiatan penambangan, memperkecil resiko
kelongsoran, memenuhi target produksi yang diinginkan perusahaan dan menjaga
kelestarian lingkungan.

III. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui metode perhitungan intensitas curah hujan dan debit limpasan
2. Merencanakan dimensi saluran, sumuran (sump), kolam pengendapan (settling
pond).

IV. PERUMUSAN MASALAH


IV.1. Identifikasi Masalah
1. Genangan air atau air limpasan yang berasal dari air hujan yang menyebabkan
terganggunya aktifitas penambangan yang mengakibatkan menurunnya
produksi
2. Saluran air yang ada tidak berfungsi secara optimal
IV.2. Masalah Penelitian
Dari identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan beberapa masalah berikut :
1. Metode apa yang cocok digunakan dalam menentukan intensitas curah hujan
dan debit limpasan ?
2. Berapa dimensi saluran, sumuran dan kolam pengendapan yang mampu
mengatasi debit limpasan yang masuk ke areal penambangan ?

V. DASAR TEORI
V.1. Upaya Pengeringan (Mine Dewatering)
Metode ini disebut juga sistem penirisan atau drainase langsung, yaitu upaya
mengeluarkan air yang sudah terlanjur masuk ke areal tambang, dimana air
dikumpulkan dalam suatu sump untuk kemudian dipompa keluar.
Metode ini terbagi atas :
1. Metode Kolam Terbuka (Open Sump Method)
Semua genangan air yang ada pada jenjang dialirkan melalui parit-parit atau
saluran menuju jenjang terbawah dan ditampung pada sumuran. Setelah
tertampung, air tersebut dipompa untuk selanjutnya dibuang ke luar areal
tambang. Jumlah pompa yang digunakan disesuaikan dengan volume air yang
terakumulasi.
2. Metode Terowongan (Tunneling)
Air yang masuk ke dalam tambang dikeluarkan dengan cara mengalirkan air
dari dasar tambang keluar tambang melalui terowongan.
3. Cara Paritan
Beberapa lubang paritan dibuat pada lokasi penambangan untuk menampung
aliran air limpasan agar tidak mengganggu aktifitas penambangan. Parit
merupakan saluran dalam pit yang dibuat dengan tujuan untuk mengarahkan
air menuju sump. Parit/saluran yang sering digunakan dan sangat sederhana
adalah saluran yang berbentuk trapesium.

V.2. Dimensi Saluran Sump dan Kolam Pengendapan


V.2.1. Saluran
Saluran ini berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air ke tempat
penampungan. Sebelum menentukan dimensi saluran air, terlebih dahulu
perlu dilakukan analisis agar saluran tersebut dapat memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
1. Dapat menampung dan mengalirkan debit limpasan yang
direncanakan.
2. Dapat mengalirkan air dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi pengendapan.

Salah satu bentuk saluran atau parit yang sering digunakan adalah bentuk
penampang trapesium yang merupakan kombinasi antara bentuk
penampang segitiga dengan bentuk penampang segiempat, berdinding
tanah dan tidak dilapisi konstruksi bahan tertentu, sebab kemiringan
dinding dapat disesuaikan agar tetap stabil. Selain itu mudah dalam
pembuatannya, baik dengan tenaga manusia maupun mekanis. Kelebihan
lain dari bentuk ini dapat menampung volume air yang lebih besar.

V.2.2. Sumuran (Sump)


Sumuran dibuat untuk menampung air sebelum dipompa keluar
tambang. Dimensi sumuran sangat tergantung dari jumlah atau volume
air yang akan dialirkan ke dalam sumuran itu sendiri. Dimana air yang
dialirkan atau air yang masuk ke sumuran adalah jumlah air yang
dialirkan melalui saluran-saluran, baik berupa air limpasan yang sudah
tergenang ataupun air hujan yang langsung masuk ke dalam sump.
Penentuan lokasi sumuran diusahakan berada diluar areal penggalian,
tetapi jika hal ini tidak memungkinkan, maka letaknya diusahakan
berada pada elevasi terendah agar dapat memudahkan mengarahkan air
untuk mencegah timbulnya genangan air

V.2.3. Kolam Pengendapan (Settling Pond)


Air yang dialirkan dari areal penambangan pada umumnya mengandung
lumpur, untuk itu diperlukan settling pond yang dapat digunakan untuk
mengendapkan partikel-partikel lumpur yang ikut bersama air hasil
pengaliran dari saluran-saluran tambang, hal ini dilakukan agar partikel
padat tidak mencemari lingkungan sekitar tambang, terutama
pendangkalan pada sungai.
Bentuk dan dimensi kolam pengendapan disesuaikan dengan keperluan
rencana penirisan atau drainase tambang serta kondisi tambang itu
sendiri. Bentuk yang paling sederhana adalah persegi panjang, akan
tetapi, bentuk yang lebih memenuhi syarat secara teknis adalah bentuk
zig-zag dengan ukuran disesuaikan dengan debit air yang akan
ditampung.

VI. METODOLOGI PENELITIAN


Agar kegiatan penelitian ini terlaksana dengan baik, maka kegiatan penelitian ini
dilakukan dalam empat tahap yaitu:
1. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan dengan membaca buku-buku atau sumber lain yang
berhubungan dengan masalah penyaliran tambang .
2. Pengumpulan data, informasi daerah penelitian
a. Data primer
b. Data sekunder
3. Penelitian di Lapangan
a. Observasi Lapangan
b. Menentukan titik pengamatan dan pengambilan data.
c. Pengambilan data di Lapangan
4. Pengolahan data
5. Pembuatan/penyusunan laporan
VII. DIAGRAM ALIR DAN PRINSIP KERJA

Mulai

Rumusan Masalah :

Metode yang cocok digunakan dalam menentukan intensitas


curah hujan dan debit limpasan dan menghitung dimensi
saluran, sumuran dan kolam pengendapan yang mampu
mengatasi debit limpasan yang masuk ke areal penambangan

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder :


- Menghitung curah hujan rencana - Data curah hujan
- Menghitung intensitas curah hujan jangka - Data kesampaian daerah
pendek - Peta topografi
- Menghitung luas daerah tangkapan hujan - Data geologi daerah penelitian
pada peta topografi dan koefesien air - Peta rencana penambangan
limpasan. - Spesifikasi pompa
- Menghitung debit air limpasan dihitung
dengan menggunakan rumus rasional.
-

Analisis :
- Perhitungan Besar curah hujan dan Intensitas hujan
dalam satu jam dan hujan rencana
- Perhitungan Luas daerah tangkapan hujan
- Perhitungan dimensi saluran, sumuran dan kolam
pengendapan yang mampu mengatasi debit
limpasan yang masuk ke areal penambangan

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

selesai
VIII. RENCANA JADWAL PENELITIAN

Adapun waktu pelaksanaan kegiatan penelitian ini direncanakan dilakukan selama dua
bulan ( 2 bulan) yaitu pada awal bulan Maret 2012 sampai dengan akhir bulan April
2012. Perincian jadwal rencana tugas akhir dapat kami susun sebagai berikut :

2012
Maret April
No. Kegiatan
(Minggu ke-) (Minggu ke-)
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penetapan Pembimbing
2. Studi Literatur
3. Orientasi Lapangan
4. Pengambilan Data
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan Draft

IX. PERMOHONAN FASILITAS

Untuk dapat mendukung terlaksananya kegiatan penelitian (Tugas Akhir) ini, saya
sangat mengharapkan sekali sekiranya dari pihak perusahaan dapat menyediakan
fasilitas berupa :
1. Penginapan selama berada di lokasi
2. Peralatan, perlengkapan dan akomodasi penunjang dalam kegiatan Tugas Akhir
3. Transportasi selama kegiatan berlangsung
4. Konsumsi
5. dan lain-lain yang berupa sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam kegiatan
Tugas Akhir

X. PESERTA

Saya sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas


PalangkaRaya :
Nama : Rezeki Amalia
NIM : DBD 107 065
XI. PENUTUP
Demikianlah proposal ini saya buat sebagai acuan dalam melaksanakan Tugas Akhir
ini. Besar harapan saya akan bantuan segenap direksi dan karyawan demi kelancaran
serta suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir yang akan saya laksanakan.
CURICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama Rezeki Amalia

Tempat, tanggal lahir Banjarmasin, 01 Desember 1989

Alamat Jl. Garuda XI No. 29

No. Telepon 085752655477/082156273799

E- mail amalia.kican@yahoo.co.id

Jenis Kelamin Perempuan

Status Perkawinan Belum Menikah

Agama Islam

Tinggi Badan 160 cm

Berat Badan 50 kg

PENDIDIKAN FORMAL

1993 - 1995 TK Kemala Bhayangkari Sampit, Kalimantan Tengah

1995 - 2001 SDN 12 Sampit, Kalimantan Tengah

2001 - 2004 SLTP Negeri 2 Sampit, Kalimantan Tengah

2004 - 2007 SMA Negeri 2 Sampit, Kalimantan Tengah

Demikian riwayat hidup saya buat dengan sebenar benarnya dan dengan sejujur -
jujurNya. Terima Kasih.

Palangka Raya, Januari 2012

REZEKI AMALIA

Anda mungkin juga menyukai