Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENENTUAN ESTRUS BERDASARKAN GAMBARAN


SITOLOGI APUS VAGINA DAN PROFIL HORMON PADA
ANOA (Bubalus quarlesi)

BIDANG PENELITIAN :
PKM PENELITIAN
EKSAKTA

Diusulkan oleh :

UMMI FAHMI (O11114017 / 2014)


GENNA PRAMA NUGROHO (O11113512 / 2013)
NUR SULALATIN UMAR (O11115302 / 2015)
ROSMALA DEWI (O11113008 / 2015)
ALYA AMALIAH (O11114310 / 2015)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................2

BAB 3 METODE PENELITIAN.............................................................................7

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................8

4.1 ANGGARAN BIAYA ...................................................................................8

4.2 JADWAL KEGIATAN ................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9

LAMPIRAN .............................................................................................................9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing ..............9

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas...............26

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti.....................................................28

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

Anoa merupakan satwa endemik pulau Sulawesi (Indonesia) yang termasuk jenis
satwa yang terancam punah sejak 2001 dalam Red List yang dikeluarkan oleh International
Union for Conservation of Nature and Natural Recources (IUCN) pada tahun 2007. Lembaga
ini memperkirakan jumlah populasi anoa di seluruh Sulawesi sekitar 3000-5000 ekor pada
tahun 2002. Populasi anoa kian menurun dari waktu ke waktu, sehingga perlu dilakukan
upaya konservasi berkelanjutan dengan manajemen reproduksi yang baik. Salah satu
manajemen reproduksi yang diperhatikan adalah dengan mengetahui siklus reproduksi
termasuk di dalamnya siklus estrus.
Pengembangbiakan anoa di penangkaran hingga saat ini belum berhasil karena sifat
anoa yang soliter, liar dan kecenderungan bersifat monogami. Anoa yang dipasangkan
seringkali tidak cocok, sehingga sering beradu fisik dan sulit terjadi perkawinan. Perkawinan
di antara anggota keluarga (inbreeding) juga merupakan permasalahan reproduksi anoa akibat
jumlah hewan terbatas. Beberapa efek negatif akibat inbreeding adalah penurunan
kemampuan adaptasi, resiko penularan penyakit genetik, kelainan bawaan dan genetik, dan
penurunan reproduksi (termasuk penurunan volume testis, ejakulat, motilitas, normalitas, dan
konsentrasi spermatozoa) (Holt & Pickard, 1999). Berdasarkan hal tersebut, aplikasi
teknologi reproduksi, yang memungkinkan terjadinya perkawinan tanpa mempertemukan
jantan dan betina (inseminasi buatan) sangat dipertimbangkan untuk dikembangkan.
Dalam pelaksanaan inseminasi buatan, fase estrus merupakan fase dari siklus estrus
yang paling penting untuk diketahui karena digunakan sebagai patokan waktu dalam proses
perkawinan. Ketepatan waktu kawin ini akan mempengaruhi persentase kebuntingan hewan
tersebut estrus merupakan suatu kondisi dimana hewan betina bersifat reseptif terhadap
hewan jantan. Fase estrus dapat diketahui dengan melihat karakteristik estrus ternak pada
umumnya, yakni dari perubahan warna vulva, pembengkakan vulva dan karakteristik sel
epitel vagina. Perubahan karakteristik sel epitel vagina sepanjang siklus estrus hewan didasari
pada dinamika hormonal tubuh hewan. Sistem hormonal yang mempengaruhi estrus berpusat
pada hormon gonadotropin yang dihasilkan hipotalamus dan kerja hormon ovarial yaitu FSH
dan LH terhadap ovarium. Konsentrasi progesteron dan estrogen yang dihasilkan oleh
ovarium dapat digunakan sebagai penanda fase dalam siklus estrus pada hewan. Dinamika
kedua hormon ini memberikan pengaruh terhadap tampilan fisik alat kelamin luar hewan
betina, prilaku dan juga komposisi sel epitel vagina.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendeteksi estrus pada hewan, salah
satunya adalah metode sitologi apus vagina. Prinsip metode sitologi apus vagina adalah
menggambarkan perubahan komposisi sel epitel vagina yang terjadi akibat perubahan
hormonal selama siklus estrus. Metode sitologi apus vagina pernah diterapkan pada kancil
dengan akurasi pendeteksian estrus mencapai 86% (Najamuddin et al., 2010). Akurasi hasil
hingga mencapai 90% juga pernah diperoleh dari aplikasi metode sitologi apus vagina untuk
mendeteksi estrus pada anjing (Reddy et al., 2011).
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi estrus melalui perubahan komposisi sel
epitel vagina anoa serta mengkaji keterkaitannya dengan profil hormonal reproduksi yang
terjadi selama siklus estrus, khususnya progesteron dan estrogen. Penelitian ini diharapkan

1
2

dapat memberikan gambaran dasar profil sel epitel vagina anoa selama siklus estrus. Dengan
menggunakan profil sel epitel vagina selama siklus estrus, estrus dapat dideteksi dan
penentuan waktu optimal perkawinan menjadi lebih mudah dan juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi individu dengan gangguan siklus estrus (silent heat), serta dapat menjadi
media pembelajaran tentang anoa yang menjadi hewan endemic Sulawesi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi dan morfologi anoa


Spesimen anoa pertama kali dideskripsikan oleh Smith (1827) di museum Inggris
dengan panjang tanduk spesimen 10 inchi, kuat, pipih, dua per tiga berbentuk segitiga dan
datar dibagian anterior dan diberikan nama Antilope depressicornis Lydekkers (1905). Pada
tahun 1969, Groves menganggap bahwa anoa berkerabat dekat dengan genus Banteng (Bos)
dengan memberi nama Bos depressicornis fergusoni dan menggolongkan sub genus anoa
menjadi dua spesies yang berbeda yaitu Bubalus depressicornis untuk anoa dataran rendah
dan Bubalus quarlessi untuk anoa pegunungan dan kedua jenis inilah yang masih dipakai
hingga saat ini. Nama lokal secara umum adalah anoa atau anoang (= anoeang) dan sapi utan
(=sapi oetan = sapi hutan), anoa dataran rendah dan anoa gunung (masing-masing untuk
lowland dan mountain anoa), (Jahidin, 2003). Menurut Walker (1964) klasifikasi taksonomi
anoa (Bubalus spp.) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bubalus
Spesies : Bubalus depressicornis, Smith dan,
Bubalus quarlessi, Ouwens

Bentuk tubuh anoa mirip dengan kerbau atau biasa disebut kerbau cebol. Anoa
dataran rendah atau Bubalus depressicornis memiliki tinggi pundak antara 80100 cm,
sedangkan anoa dataran tinggi atau Bubalus quarlessi antara 60-75 cm. Bentuk kepala
menyerupai kepala sapi (Bos), kaki dan kuku menyerupai banteng (Bos sondaicus). Pada kaki
bagian depan (metacarpal) berwarna putih atau mirip sapi bali namun mempunyai garis
hitam ke bawah. Tanduk mengarah ke belakang menyerupai bangun segitiga seperti tanduk
kerbau.

2
3

Gambar 1. Anoa di kandang penangkaran BPK Manado (Arini, 2013)

2.2 Populasi Anoa


Dalam red list yang dikeluarkan oleh International Union for Concervation of Nature
and Natural Recources (IUCN) Anoa diklasifikasikan sebagai endangered speciesatau satwa
langka. Sedangkan, olehConvention of International Trade of Endangered Species of Wild
Flora and Fauna (CITES) memasukkan Anoa ke dalam Appendix I yang artinya bebas dari
segala bentuk perdagangan.
Populasi anoa terus mengalami penurunan dari waktu ke waktudanpopulasinya pada
tahun 2002 diperkirakan berjumlah 3000-5000 ekor dan cenderung mengalami penurunan
(IUCN, 2007). Habitat dan populasi anoa di hutan Sulawesi telah rusak yang disebabkan oleh
penebangan liar dan perburuan serta adanya kegiatan merusak seperti peralihan fungsi hutan
menjadi lahan pertanian dan pemukiman warga (Mustari, 2003). Dalam rangka meningkatkan
populasi anoa maka perlu dilakukan manajemen reproduksi.
Salah satu manajemen reproduksi yang diperhatikan adalah dengan mengetahui siklus
reproduksi termasuk di dalamnya siklus estrus. Disisi lain upaya pengembangbiakan di
penangkaran tidak berjalan semestinya karena sifat soliter, liar, agresif dan perilakunya yang
sulit diramalkan, cenderung monogami (Yudi, 2011).

2.3 Siklus dan Periode Siklus Anoa


Siklus estrus anoa bervariasi antara individu, yaitu berkisar 26-30 hari dengan nilai
rataan 28 hari (hanya dari dua ekor anoa yang diamati). Penentuan siklus estrus ini
didasarkan pada saat terjadinya perubahan tingkah laku DD, berhenti, sampai tingkah laku
tersebut muncul kembali.

Feradis (2010) menyatakan bahwa siklus estrus yang terjadi pada ternak adalah
karena pengaturan hormonal yang dihasilkan secara internal dan pengaturan proses hormonal
tersebut berbeda-beda untuk tiap jenis dan bangsa ternak itu sendiri.Lama estrus dapat
dinyatakan sebagai saat anoa betina tetap siap sedia dinaiki oleh pejantan atau teaser. Lama
periode estrus anoa yang diperoleh dalam penelitian ini berkisar satu hari. Lama estrus lebih
banyak dipengaruhi oleh faktor bangsa, musim, umur, suhu, pakan, dan respon individual
ternak, lebih lanjut dikatakan oleh Frandson (1992) dan Feradis (2010) bahwa sama halnya
dengan siklus estrus, maka lama estrus juga bervariasi untuk setiap spesies maupun individu.
Frandson (1992) waktu Perhitungan lama estrus bertujuan untuk memprediksi waktu

3
4

terjadinya ovulasi, lama kapasitasi sperma didalam saluran kelamin betina, lama kemampuan
bertahan sel telur setelah diovulasikan.

2.4 Reproduksi
Menurut Hooijer (1946) dalam Kasim (2002), anoa memiliki perilaku hidup secara
soliter, namun tidak jarang juga dijumpai dalam kawanan tiga sampai lima ekor. Anoa
umumnya hidup di hutan-hutan yang lebat, di dekat aliran air / sungai, danau, rawarawa,
sumber air panas yang mengandung mineral dan di sepanjang pantai. Bismark dan Gunawan
(1996) melaporkan bahwa anoa mempunyai habitat yang spesifik dengan komponen dan
sebaran lokasi yang dapat menunjang kebutuhan pakan dan perilakunya dan pada lokasi yang
terbuka seperti padang rumput, jarang dihuni. Anoa yang sedang terluka, birahi, induk yang
baru melahirkan atau yang sedang menyapih anaknya akan cenderung bersifat agresif.
Masa kebuntingan anoa berkisar 275 sampai 315 hari, hanya 1 anak dalam setiap
kelahiran. Kasim (2002) berpendapat bahwa anoa mencapai dewasa seksual pada umur 3-4
tahun dengan siklus estrus 15-23 hari dengan periode estrus 2-4 hari dimana puncak estrus
terjadi pada hari ketiga. Dalam satu musim melahirkan (Agustus-Oktober) hanya melahirkan
satu anak. Masa sapih biasanya berlangsung antara enam hingga sembilan bulan (Mahmud,
2009).

2.5 Penerapan teknologi reproduksi


Beberapa penelitian pada anoa telah dilakukan, diantaranya adalah perilaku dan
bioekologi (Mustari, 1995). Penelitian di bidang reproduksi pada anoa belum banyak
dilakukan dan masih terdapat berbagai macam perbedaan pendapat mengenai perilaku dan
siklus estrus. Salah satu manajemen reproduksi yang diperhatikan adalah dengan mengetahui
siklus reproduksi termasuk di dalamnya siklus estrus. Disisi lain upaya pengembangbiakan di
penangkaran tidak berjalan semestinya karena sifat soliter, liar, agresif dan perilakunya yang
sulit diramalkan, cenderung monogami (Yudi, 2011).

2.4 Gambaran Sitologi Apus Vagina


Perubahan sitologi vagina selama siklus estrus pertama kali ditemukan pada monyet
cynomolgus. Pada saat ovulasi, terjadi perubahan rasio sel epitel kornifikasi dengan sel basal
(Attia, 1998). Mayor et al. (2007) melaporkan bahwa sitologi vagina digunakan sebagai salah
satu prediktor siklus estrus pada Pecari tajacu. Sitologi vagina selama siklus estrus pada
kambing juga pernah diteliti oleh Widiyono et al. (2011) dan Bangkit (2013), keduanya
menemukan bahwa selama siklus estrus pada kambing Bligon dan Peranakan Etawa, tidak
ditemukan adanya perubahan komposisi sel apus vagina yang spesifik dan konsisten sehingga
waktu optimal kawin tidak dapat ditentukan. Namun demikian, komposisi sel epitel vagina
kambing estrus didominasi oleh sel superfisial dan sel kornifikasi (45%) dan sel intermediet
(47%). Zakiyya (2004) mengemukakan bahwa pada kambing PE yang tidak mendapat
perlakuan hormonal, tidak terdapat perubahan komposisi sel epitel vagina yang spesifik
sehingga penentuan fase dalam siklus estrus sulit dilakukan.

4
5

BAB 3. METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di tempat penangkaran anoa Kabupaten Gowa, Sulawesi


Selatan. Tiga ekor anoa betina dewasa berusia antara 2 - 4 tahun dengan bobot 90-110
kilogram, kondisi tubuh sehat dan tidak cacat digunakan dalam penelitian ini. Anoa
dipelihara dalam lingkungan yang sama, diberi pakan berupa hijauan dan konsentrat serta air
minum secara ad libitum.

3.1 Penentuan estrus berdasarkan gambaran sitologi apus vagina


Pengambilan sampel sel epitel vagina dilakukan dengan interval dua hari sekali pada
pagi hari selama satu bulan. Sampel apus vagina diambil pada lokasi kira-kira 5 cm dari
vulva menggunakan kapas steril yang dibalutkan pada tang arteri dan dibasahi dengan NaCl
fisiologis. Hasil apus dioleskan pada gelas objek, dibuat preparat apus dan dibiarkan kering
udara. Preparat apus diwarnai dengan pewarna Giemsa (Rao et al.,1979). Kriteria penentuan
estrus berdasarkan gambaran perubahan bentuk sel epitel (Tabel 1). Evaluasi sel epitel
dengan melihat perubahan sel epitel menggunakan mikroskop dengan pembesaran 400x.
Sebanyak 100 sel diamati untuk setiap sampelnya (Zen, 1983). Data hasil analisis sel
dikelompokkan berdasarkan fase siklus estrus dan ditabulasi dalam prosentase (0-100%)
kemudian dianalisis secara deskriptif. Gambaran sel yang diperoleh didokumentasi
menggunakan mikroskop kamera.
Tabel 1. Kriteria penentuan siklus estrus berdasarkan gambaran perubahan bentuk
sel epitel
No Sel epitel Bentuk sel Fase
1 Sel Parabasal Sel kecil, bulat dengan inti besar Diestrus
2 Sel Intermediate Sel lebih besar daripada sel Diestrus- proestrus
parabasal
dengan inti yang lebih keci
3 Sel Superfisial Sel besar, berbentuk poligonal inti Proestrus -estrus
yang
sangat kecil atau tanpa inti

3.2. Penentuan estrus berdasarkan hormon steroid


Pengambilan sampel darah dilakukan pada pagi hari sebanyak empat kali yakni pada
saat estrus (hari ke-1), antara hari ke 3-5, antara hari ke 6-16, antara hari ke-17-23 setelah
estrus dilakukan pemeriksaan alat kelamin luar (panjang celah vulva, warna mukosa, sifat
lendir yang keluar dari vagina) menggunakan kateter pada vena jugularis. Sampel darah yang
diperoleh disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm (1006 x g) selama 10 menit. Plasma
darah yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabung effendorf dan disimpan pada suhu -20oC
hingga proses analisis dilakukan. Plasma darah dianalisis menggunakan metode
radioimmunoassay (RIA). Analisis hormon dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas
Hasanuddin. Hormon progesteron dan estrogen dianalisis menggunakan Kit. Data hasil
analisis dihitung menggunakan Gamma counter dan data diproses dengan program IBM PC
Computer. Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.1 ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Peralatan Penunjang
Spekulum Vagina 150.000,00
Pipet Pasteur 20.000,00
Staining jar 10 sides 394.000,00
Gelas ukur 25 ml 42.000,00

2. Material Habis Pakai


Swab vagina 30.000,00
Larutan normal saline 500 ml 25.000,00
Microscope slide 76 x 26 mm 86.000,00
Giemsa stain 250 ml 259.000,00
Hand gloves Handsk 56.000,00
RIA kt Progesteron 4.000.000,00
RIA kit Estrogen 4.000.000,00

3. Transportasi
Perjalanan ke Kabupaten Gowa 1.000.000,00

4. Lain-lain
Kertas A4 Qs 70 gr 40.000,00
Tinta printer HP Laser Jet P1 102 warna hitam 240.000,00
Publikasi Ilmiah + Seminar 1.900.000,00
Biaya Internet 250.000,00

Total Anggaran Biaya : Rp. 12.942.000

1.2 JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan


ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
Persiapan administrasi lokasi
penelitian
Persiapan alat dan bahan penelitian
Adaptasi sampel di lokasi
penelitian
Perlakuan (pengambilan sitologi
apus vagina)
Perlakuan (pengambilan sampel
darah)
Pengujian hormon di laboratorium
Evaluasi hasil penelitian dan
pengolahan data
Pembuatan laporan akhir penelitian

6
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ummi Fahmi
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kedokteran Hewan
4. NIM O111 14 017
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jongkang ,29 September 1996
6. E-mail Um_ro_fagara_kim13@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon/HP 085299758268

A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 53 SMPN 1 SMAN 3
Tongkoli Maniangpajo Sengkang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
1. - - -

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah penelitian dalam PKM-P tersebut.

Makassar, 09 November 2016


Pengusul

Ummi Fahmi

7
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alya Amaliah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
4 NIM O11115310
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sikapa, 29 Juli 1997
6 Email alyaamaliahtaswi@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081241270078

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Inpres SMP 3 Tanete SMA 2
Nama Institusi Kompleks Ralla Rilau Pangkajene
Jurusan F - - IPA
Tahun Masuk - 2003-2009 2009-2013 2013-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 -
2 -
3 -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1 -
2 -
3 -

8
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pekan Kreatifitas Mahasiswa Penelitian

Makassar, 4 November 2016


Pengusul,

(Alya Amaliah)

9
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Genna Prama Nugroho
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
4 NIM O11113512
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 3 Februari 1995
6 Email Gennanugroho1@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081245896001

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 6 SMPN 1 SMAN 5 pare-pare
Nama Institusi Rappang Pancarijang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk -
Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 -
2 -
3 -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1 -
2 -
3 -

10
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pekan Kreatifitas Mahasiswa Penelitian

Makassar, 09 November 2016


Pengusul,

(Genna Pama Nugroho)

11
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nur Sulalatin Umar
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kedokteran Hewan
4. NIM O111 15 302
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ujung pandang, 18 maret 1997
6. E-mail Nursulalatin_umar@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 0821 3966 4131

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 47 SMPN 1 SINJAI SMAN 1 SINJAI
joalampe SELATAN SELATAN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
1. - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah penelitian dalam PKM-GT tersebut.
Makassar,09 November 2016
Pengusul

Nur Sulalatin Umar

12
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rosmala Dewi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
4 NIM O11115008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jaramelee, 25 Februari 1997
6 Email dewir0043@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082187519968

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Inpres 377 SMP Negeri 2 SMA Negeri 1
Nama Institusi Masago Salomekko Patimpeng
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 -
2 -
3 -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Penghargaan Tahun
1 -
2 -
3 -

13
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pekan Kreatifitas Mahasiswa Penelitian

Makassar, 09 November 2016


Pengusul,

(Rosmala Dewi)

14
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran Hewan
4 NIDN 0020078601
5 Tempat dan Tanggal Lahir P. Siantar, 20 Juli 1986
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp 08126388348

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Collage jeu de
Nama Institusi mail,
france
Montpellier, Smp Taman Sman 4
Asuhan P.Siantar P.Siantar
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk
1998-2001 2001-2004 2004-2007
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


1. Detection of Mycotic Mastitis in Dairy Cows in Pakem Yogyakarta Indonesia
(2013)
2. Studi komparatif distribusi ekspresi sel androgen dan estrogen reseptor sebagai
sistem kontrol vokal di ayam ketawa (2013)
3. Effect of Bisphenol-A to Wattle and Testicle Development of Ayam Ketawa (Gaga
Chicken) (2014)
4. Prevalensi Fasciolosis dan Paramphistomiasis pada Sapi Bali di Kecamatan
Libureng, Kabupaten Bone (2015)

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pekan Kreatifitas Mahasiswa Penelitian

Makassar, 09 November 2016


Pembimbing,

(Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc)

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai