Anda di halaman 1dari 5

The Role of Youth to Achieving SDGs in The Health Sector

Tidak bisa ditampik bahwa pemuda memiliki pengaruh besar dalam perkembangan
teknologi dan peradaban di dunia. Khalifah Umar bin Khatthab membuat pengakuan, Kalau aku
dihadapkan pada masalah besar, maka yang kupanggil pertama kali adalah seorang pemuda.
Seorang proklamator Indonesia Ir.Soekarno pun mengatakan Berikan aku 10 pemuda maka akan
aku guncangkan dunia. Ini merupakan ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda
kita yang diabadikan oleh sejarah perjuangan bangsa karena begitu besar peranan pemuda untuk
suatu bangsa. Dan faktanya, banyak sekali penemuan-penemuan dan ide kreatif yang didapatkan
dari hasil pemikiran para pemuda.

It can not be denied that youth have a major influence in the development of
technology and civilization in the world. Caliph Umar bin Khatthab made a confession, "If
I am faced with a big problem, then what I call first is a young man". An Indonesian
proclamator Ir.Soekarno also said "Give me 10 youth then I will shake the world". This is
an expression of Bung Karno's admiration for our young generation perpetuated by the
history of the nation's struggle because of the enormous role of youth for a nation. And in
fact, there are so many creative inventions and ideas that come from the thinking of youth.

Pengertian muda adalah seseorang yang secara fisik mengalami perkembangan secara
psikis dan emosional. Maka dari itu, pemuda ialah sumber daya manusia jangka panjang sebagai
calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi saat ini. WHO (World Health
Organization) menyatakan bahwa seseorang yang dikatakan muda adalah bagi mereka yang
berusia 1024 tahun, sedangkan usia 1015 tahun disebut dengan adolescenea atau remaja.

The notion of youth is someone who physically develops psychologically and


emotionally. Therefore, youth is the long-term human resource as a candidate for the next
generation that will replace the current generation. WHO (World Health Organization)
states that a person who is said to be young is for those aged 10-24 years, while the age of 10-
15 years is called adolescence.

Secara perspektif, pemuda dengan ramaja memang sama. Namun, apabila kita menilik
kembali, pemuda dengan remaja memiliki karatkeristik yang berbeda. Karakter seorang pemuda
adalah mereka yang tidak hanya mengedepankan diri sendiri menjadi mandiri, melainkan
melakukan kontribusi kepada umat, dengan melibatkan diri secara sosial. Sedangkan remaja,
hanya mendefinisikan untuk dirinya sendiri. Remaja yang menyibukkan untuk diri sendiri, namun
pemuda menyibukkan diri untuk orang lain.

In perspective, young people with teenagers are the same. However, when we look
back, young people with teens have different characteristics. The character of a young man
is those who not only prioritize themselves to be independent, but make contributions to the
people, by involving themselves socially. As for teenagers, it only defines for itself. Teenagers
who are busy for themselves, but youth busied themselves for others.

Lalu, bagaimana peran pemuda untuk mencapai SDGs? Dalam hal ini, pemuda adalah
salah satu komponen penting yang harus dilibatkan secara nasional maupun di daerah karena
generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan baru, inovatif dan tingkat kreatif yang dapat
digunakan untuk untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Then, how the role of youth to achieve SDGs? In this case, youth is one of the
important components that should be involved nationally as well as in the region because
young people have strong physical, new, innovative and creative levels that can be used to
achieve sustainable development goals (SDGs).

Sustainable Development Golas adalah pembangunan berkelanjutan yang


diimplementasikan secara serentak melalui aspek ekonomi, social dan lingkungan yang menjamin
masa depan dunia dan umat manusia menjadi lebih baik. Dengan prinsip no one left behind, SDGs
memiliki 17 tujuan, 169 target, dan 241 indikator yang direncanakan dapat dicapai selama 15 tahun
sampai dengan 2030. SDGs di Indonesia difokuskan pada mencerdaskan bangsa, kesehatan
masyarakat kesetaraan gender, pendidikan berkualitas, pengentasan kemiskinan. (source:
http://ipi.perpusnas.go.id)

Sustainable Development Goals (SDGs) are sustainable development that is


implemented simultaneously through economic, social and environmental aspects that
ensure the future of the world and mankind for the better. With the principle of "one left
behind", SDGs has 17 goals, 169 targets, and 241 indicators that are planned to be achieved
for 15 years up to 2030. SDGs in Indonesia are focused on educating the nation, gender
equality of public health, quality education, poverty alleviation. (source:
http://ipi.perpusnas.go.id)

Dalam SDGs Goal 3, bidang kesehatan merupakan pusat dari seluruh Goal dalam SDGs,
hal ini karena kesehatan merupakan salah satu prasyarat, agar aksi yang dilakukan berhasil
terhadap faktor determinan kesehatan baik sosial, ekonomi dan lingkungan.

In SDGs Goal 3, the health field is the center of all Goals in SDGs, this is because
health is one of the prerequisites, so that action is done successfully on the determinants of
health factors both social, economic and environmental. (MASIH ANEH)

Posisi kesehatan sebagai input dapat meningkatkan produktivitas kerja SDM Indonesia
sehingga mengentaskan kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan masyarakat di Indonesia.
Sedangkan posisi kesehatan sebagai outcome, misalnya Infrastruktur yang memadai akan
mempermudah akses masyarakat terhadap fasilitas air bersih dan sanitasi yang layak. Hal ini dapat
memperbaiki gizi masyarakat dan pada akhirnya akan berdampak positif terhadap upaya penurunan Angka
Kematian Ibu, Angka Kematian Neonatal, dan Balita. Keduanya merupakan interaki antara sektor
kesehatan dengan sektor pembangunan lainnya di dalam kerangka SDGs.

Health positions as inputs can improve the productivity of Indonesian human


resources to eradicate poverty and eliminate community disparities in Indonesia. While the
health position as an outcome, such as adequate infrastructure will facilitate public access to
clean water and sanitation facilities are feasible. This can improve people's nutrition and will
ultimately have a positive impact on reducing maternal mortality rate (MMR), Neonatal
Mortality Rate and Underfive. Both are interagency between the health sector and other
development sectors within the framework of SDGs.

Bentuk implementasi kesehatan sudah dilakukan melalui kegiatan Nusantara Sehat yang
merupakan sebuah upaya peningkatan dan penguatan akses pelayanan kesehatan di daerah, yang
mencakup upaya preventif, promotif, dan kuratif. Kegiatan ini pun memberikan dampak positif
terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di daerah, faktanya sejak diluncurkan oleh Kemenkes
pada tahun 2015 hasil capaian tim Nusantara Sehat menunjukkan terjadinya peningkatan pada
kesehatan masyarakat di berbagai bidang di masing-masing daerah.
The form of health implementation has been done through Healthy Nusantara
activity which is an effort to increase and strengthen access of health service in area, covering
preventive, promotive and curative efforts. This activity also has a positive impact on public
health services in the region, in fact since it was launched by the Ministry of Health in 2015,
the results of Healthy Nusantara team showed an increase in public health in various fields
in each region.

Tentunya, yang menjadi peran utama dalam program ini ialah pemuda pemudi yang
berkontribusi secara nyata pada prioritas pembangunan dari pinggiran di Indonesia. Pemuda
kesehatan yang diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang berdampak bagi peningkatan
pelayanan kesehatan di tingkat dasar secara nyata bagi masyarakat.

Precisely, the main role in this program is the youth who contribute significantly to
the development priorities of the periphery in Indonesia. Health youth are expected to
produce innovations that impact on the improvement of health services at the basic level
significantly for the community.

Memalui peran seorang pemuda dalam mengedukasi dan mempromosikan kesehatan, dapat
menjadi output

Saya mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta III ingin mengikuti
ICIYE 2017 siap menjadi pemuda yang berkontribusi guna mencapai SDGs di Indonesia
khususnya dalam bidang kesehatan. Dengan mengikuti kegiatan ICIYE 2017 ini, saya bisa ikut
serta dalam upaya mencapai SDGs melalui pendidikan islam dan menyatukan SDGs dengan niliai-
nilai islam serta dapat menerapkannya di lingkungan kampus.

I am a Health Polytechnic of Health Ministry Jakarta III want to follow ICIYE 2017.
Ready to be a youth who contribute to achieve SDGs in Indonesia especially in the field of
health. By joining this ICIYE 2017 event, I can participate in efforts to achieve SDGs through
Islamic education and intergrated SDGs with Islamic values and can apply them in campus
environment.

Anda mungkin juga menyukai