Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah korupsi politik di Indonesia terus menjadi berita


utama (headline) setiap hari di media Indonesia dan menimbulkan banyak
perdebatan panas dan diskusi sengit. Di kalangan akademik para
cendekiawan telah secara terus-menerus mencari jawaban atas pertanyaan
apakah korupsi ini sudah memiliki akarnya di masyarakat tradisional pra-
kolonial, zaman penjajahan Belanda, pendudukan Jepang yang relatif
singkat (1942-1945) atau pemerintah Indonesia yang merdeka berikutnya.
Meskipun demikian, jawaban tegas belum ditemukan. Untuk masa-masa
mendatang yang entah sampai kapan, harus diterima bahwa korupsi terjadi
dalam domain politik, hukum dan korporasi di Indonesia.
Meskipun terdapat banyak contoh korupsi dalam sejarah
sebelumnya di Indonesia, kita ambil sebagai titik awal kita rezim Orde
Baru Presiden Suharto (1965-1998), yang ditandai dengan pertumbuhan
ekonomimengesankan yang cepat dan berkelanjutan (dengan Produk
Nasional Bruto rata-rata 6.7 persen per tahun antara tahun 1965 dan 1996),
tetapi juga terkenal karena sifat korupnya. Suharto memanfaatkan sistem
patronase untuk mendapatkan loyalitas bawahannya, anggota elit nasional
dan kritikus terkemuka. Dalam hal pertukaran peluang bisnis atau posisi
politik Suharto bisa mengandalkan dukungan mereka. Dengan Angkatan
Bersenjata (termasuk aparat intelijen) dan pendapatan sumber daya sangat
besar (yang berasal dari besarnya produksi minyak pada 1970-an) yang dia
gunakan, dia meraih kedudukan puncak dalam sistem politik dan ekonomi
nasional, menyerupai kekuatan patrimonial penguasa tradisional di masa
pra-kolonial dulu.
Sejak didirikan pada 2003 silam, Komisi Pemberantasan Korupsi,
atau biasa disingkat KPK, telah membongkar kasus-kasus korupsi yang
melibatkan sejumlah nama besar di tanah air. Sedikitnya, 385 kasus telah
ditangani dalam kurun waktu 10 tahun sejak berdirinya lembaga yang

1
menjadi harapan besar masyarakat untuk memberantas berbagai bentuk
tindak pidana korupsi yang menjadi momok bangsa.

Sejumlah kasus mengalami perkembangan signifikan hingga


menyeret si pelaku ke penjara. Beberapa lainnya masih dalam proses
peradilan seperti kasus Hambalang dan Kasus Kemenag.

Namun dalam abad ini pengertian korupsi bukanlah lagi perbuatan


menyelewengkan uang Negara namun segala perbuatan yang merenggut
hak orang lain dan mengaganggu kenyaman public sudah dianggap
perbuatan korupsi. Jika kita lihat di kehidupan sehari-hari pasti banyak
sekali tindak korupsi saat ini, dimulai dari mencontek, kecurangan
pedagang, tukang parkir, dll. Oleh karena beberapa tahun terakhir ini
pemerintah mulai menerapkan pembelajaran mengenai korupsi yang
dikenal dengan Pengembangan Budaya Anti Korupsi (PBAK).

Oleh karena sangat maraknya perilaku korupsi di kehidupan kita


sehari-hari kami mengengkat judul makalah kami berupa FENOMENA
KORUPSI DI SEKITAR KITA yang harapannya ialah dapat
memberantas korupsi yang ada di sekitar kita. Dimulai dari korupsi dalam
keluarga, perbuatan korupsi di lingkungan kampus, masyarakat, dan
sampai ketingkat nasional maupun mancanegara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelayanan juru parkir di mega mall bengkulu?
2. Bagaimanakh pelayanan bagian IT (cbt) kepada mahasiswa di
kampus poltekes kemenkes bengkulu?
3. Bagaimanakah pengaruh pemberian gadget terhadap anak usia
sekolah dalam keluarga?
4. Menegapa terjadi penyalahgunaan bidikmisi di kalangan
mahasiswa?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelayanan juru parkir di mega mall bengkulu.
2. Untuk mengetahui pelayanan bagian it (cbt) kepada mahasiswa di
kampus poltekes kemenkes bengkulu.
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian gadget terhadap anak usia
sekolah dalam keluarga.
4. Untuk mengetahui sebab terjadinya penyalahgunaan bidikmisi di
kalangan mahasiswa.

D. Ruang Lingkup
Kami mengambil materi mata kuliah ini dari literature di internet, di buku,
maupun di jurnal nasional yang khusus mengupas tentang materi
FENOMENA KORUPSI DI SEKITAR KITA.

3
BAB II

MASALAH

A. Masyarakat

Pelayanan Juru Parkir di Mega Mall Bengkulu

1. Bagaimana aturan parkir yang berlaku?


Jawaban:

Setiap parkir memiliki SOP (Standart Oprasional Prosedur). SOP


sesuai kewenangan kantor atau perusahaan

Petugas datang 30 menit sebelum bekerja


Petugas mengikuti apel pagi
Petugas harus memakai atribut seperti pluit, nametag dll
Petugas wajib memarkir kendaraan yang masuk dan
mengenal setiap ruko atau tenan-tenan yang ada dilokasi
jika costumer membutuhkan informasi
Petugas wajib menceklist kendaraan yang masuk
Petugas wajib mengikuti breafing akhir shift

2. Bagaimana tata letak penyusunan parkir?


Jawaban :

Luas parkir motor : 0,75 x 2,0 m

Luas parkir mobil : 2.5 x 5 m

3. Bagaimana anda menjaga keamanan parkir? Misalnya seperti kunci


motor hilang?
Jawaban :
Petugas wajib patroli atau menchecklist kendaraan

4
Petugas pos mengamankan jenis fisik kendaraan, misalnya jika ada
costumer yang datang menggunakan kendaraan bermotor jenis
mantic kemudian saat keluar menggunakan motor jenis lain maka
petugas perlu mecurigai.
Jika kunci hilang maka costumer diarahkan ke kantor parkir dan
wajib menunjukan stnk dan karcis. Jika costumer tidak membawa
stnk maka costumer wajib menunjukan ktp namun jika costumer
tidak membawa kartu identitas maka kunci motor akan ditahan
terlebih dahulu

4. Apakah ada pergantian shift?


Jawaban :
Shift 1 : 07.00 15.00 WIB
Midlle : 10.00 19.00 WIB
Shift 2 : 15.00 22.00 WIB
Shift 3 : 22.00 07.00 WIB

5. Apakah perda parkir berlaku disini?


Jawaban :
Perda tidak berlaku di parkiran mega mall kota bengkulu sebab
disetiap perusahaan atau kantor memiliki peraturannya tersendiri.

Permasalahan:
1. Petugas parkir kurang terbuka.
2. Mereka memilki peraturan parkir sendiri yang tidak jelas apakah
mengacu pada perda parkir atau tidak.
3. Petugas takut memberikan informasi yang lebih detail tentang
perusahaannya karena menjaga privasi. Peraturan yang berlaku
sesuai dengan peraturan perusahaan.

Retribusi parkir dapat termasuk jenis retribusi jasa usaha sebagaimana yang
tertuang dalam Pasal 127 huruf e UU 28/2009,yakni retribusi tempat khusus

5
parkir. Menurut Pasal 126 UU 28/2009, objek retribusi jasa usaha adalah
pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip
komersial yang meliputi:

a. pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum


dimanfaatkan secara optimal; dan/atau

b. pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara


memadai oleh pihak swasta.

Kemudian, Pasal 132 ayat (1) UU 28/2009 menegaskan:

Objek Retribusi Tempat Khusus Parkir sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 127 huruf e adalah pelayanan tempat khusus parkir yang
disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

B. Kampus

Pelayanan Bagian IT (CBT) kepada mahasiswa di Kampus POLTEKES


KEMENKES BENGKULU.

1. Mengapa terjadi penambahan lab komputer?


Jawaban : Penambahan lab komputer dikarenakan merupakan salah
satu kebutuhan sarana prasarana di kampus dan penting
untuk menunjang kegiatan basis komputer. Penambahan lab
komputer ada 1 di gedung bersama dan 2 ruangan di bawah
audit.

2. Apakah setiap informasi penting di kampus di tampilkan di web?


Jawaban : Iya semua informasi ditampilkan di web untuk
memberikan informasi kepada mahasiswa-mahasiswa di
kampus. Tetapi sering terjadi gangguan dikarenakan hal-hal
tertentu dan cara mengatasinya diperbaiki oleh operatornya.
3. Kenapa tiap komputer tidak diberi sekat?

6
Jawaban : Komputer tidak diberi sekat karena dari awal lab
komputer tersebut tidak adanya atau tidak diberi sekat.

4. Bagaimana cara mengawasi mahasiswa yang ujian melalui IT?


Jawaban : Cara mengawasinya misal jika mahasiswa kerjasama
ataupun ribut, pengawas akan mematikan komputer atau
komputer di stop sementara bagi yang melakukan
kerjasama untuk memberikan teguran dan efek jera.

5. Betul atau tidak jika pengawasan dalam ujian dari pihak dosen belum
efektif?
Jawaban : Betul, karena dosen banyak tidak bisa mengawas saat
ujian dan kurang teliti.

6. Apa kendala IT?


Jawaban :
1. Stafnya kurang
2. Kendala komputer
3. Internet yang sering gangguan

7. Bagaimana cara mengatasi komputer yang sering error? Haruskah


mahasiswa mengulang ujian dari awal apabila komputer tiba-tiba mati?
Jawaban : Komputer yang sering error itu diganti dengan komputer
cadangan dan mahasiswa memang harus ujian ulang apabila
komputer mati karena sudah ada prosedurnya.

MASALAH

1. Setiap informasi penting di kampus di tampilkan di web, tetapi sering


terjadi gangguan dikarenakan hal-hal tertentu.
2. Tiap komputer tidak diberi sekat sehingga memungkinkan mahasiswa
untuk menyontek.
3. Pengawasan dalam ujian dari pihak dosen belum efektif.

7
4. Kendala IT
1) Stafnya kurang
2) Kendala komputer
3) Internet yang sering gangguan
5. Jika komputer error mahasiswa harus mengulang ujian dari awal, dan
terkadang ujian ulang diundur ke hari lain.

KORUPSI

1. Korupsi Waktu

Termasuk korupsi waktu karena yang seharusnya mahasiswa


bisa mendapatkan informasi yang penting tapi terlambat dikarenakan
gangguan. Contohnya saja ketika mahasiswa yang ingin mengisi KRS
tetapi terhambat dikarenakan gangguan jadi waktu pengisian KRS
ditunda dan akan menghambat proses pembelajaran.

Korupsi waktu yang kedua ketika komputer error mahasiswa


mengulang ujian dari awal, dan terkadang ujian ulang diundur kehari
lain. Ini merupakan korupsi waktu dan juga merugikan mahasiswa
yang seharusnya fokus untuk ujian selanjutnya tapi masih ada ujian
yang belum dikarenakan komputer error.

2. Korupsi Kecil

Korupsi kecil contohnya dalam masalah inti menyontek ketika


ujian karena tiap komputer tidak diberi sekat sangat memungkinkan
mahasiswa untuk melihat komputer teman sebelah. Yang awalnya
tidak berniat untuk menyontek dikarenakan tidak ada sekat jadi
menyontek karena terdesak.

8
C. KELUARGA

Pengaruh Pemberian Gadget Terhadap Anak Usia Sekolah dalam Keluarga

Gadget sangat berpengaruh terhadap perkembangan Anak.


Beberapa faktor yang membuat gadget sangat berpengaruh antara lain adalah :
a. Gadget semakin hari semakin canggih
Hal ini tentu memberikan banyak manfaat yang mempermudah pekerjaan.
Apalagi dengan ukurannya yang terbilang kecil, gadget mudah dibawa
kapan pun dan dimana pun. hal inilah yang membuat gadget seolah-olah
menjadi sebuah barang yang tidak bisa terpisahkan dari aktivitas manusia.
Selain itu gadget dilengkapi juga dengan fitur game yang sangat menarik
minat anak-anak.
b. Secara tidak sadar gadget membuat ketergantungan.
Secara tidak sadar, saat ini anak-anak sudah mengalami ketergantungan
menggunakan gadget. Ketergantungan inilah yang menjadi salah satu dampak
negatif yang sangat berpengaruh. (Eko prasetyo, 2013) Contohnya
saja handphone. Sehari saja tidak mnggunakan handphone pasti ada rasa yang
mengganjal.

Dampak positif dan negatif dari pengaruh Gadget pada prestasi anak
Dampak pengaruh Gadget pada perkembanan anak sangat banyak. Dampak
yang diberikan dari segi pendidikan di Indonesia terbagi dua yaitu, dampak
positif dan dampak negatif.
1. Dampak positif
a. Menambah Pengetahuan
Rizki syaputra, Dhani. (2013) menyimpulkan bahwa dengan
menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak-anak
dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai
tugas nya disekoloah. Misalnya kita ingin browsing internet
dimana saja dan kapan saja yang ingin kita ketahui. Dengan
demikian dari internet kita bias menambah ilmu pengetahuan.
b. Memperluas Jaringan Persahabatan

9
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat
dengan mudah dan cepat bergabung ke social media. Jadi, kita
dapat dengan mudah untuk berbagi bersama teman kita.
c. Mempermudah Komunikasi.
Gadget merupakan salah satu alat yang memiliki tekonologi yang
canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi
dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia.
d. Melatih kreativitas anak.
Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang
kreatif dan menantang. Banyak anak yang termasuk kategori
ADHD diuntungkan oleh permainan ini oleh karena tingkat
kreativitas dan tantangan yang tinggi.
Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2006: 2) ADHD sendiri
merupakan singkatan dariAttention Deficit Hyperactivity
Disorder yang merupakan gangguan perkembangan dalam
peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan
aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.

2. Dampak negatif

a. Mengganggu Kesehatan
Gadget dapat mengaganggu kesehatan manusia karena efek radiasi
dari teknologi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama
pada anak-anak yang berusia 12 tahun kebawah. Efek radiasi yang
berlebihan dapat mengakibatkan penyakit kanker.
b. Dapat Mengganggu Perkembangan Anak
Gadget memilki fiture-fiture yang canggih seperti, kamera, video,
games dan lain-lain. Fiture itu semua dapat mengganggu proses
pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika guru menerangkan
pelajaran di depan salah satu siswa bermain gadget nya di belakang
atau bias juga di pergunakan sebagai alat untuk hal-hal yang tidak
baik.
c. Rawan terhadap tindak kejahatan

10
Setiap orang pasti ada yang memiliki sifat update di mana saja.
Jadi orang ingin berbuat kejahatan dengan mudah mencari nya dari
hasil update nya yang boleh dibilang terlalu sering.
d. Dapat Mempengaruhi perilaku Anak
Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan
pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap apa yang
didapatnya dari internet atau teknologi lain adalah pengetahuan
yang terlengkap dan final (Ratih Ibrahim, 2012). Pada faktanya
ada begitu banyak hal yang harus digali lewat proses pembelajaran
tradisional dan internet tidak bisa menggantikan kedalaman suatu
pengetahuan. Kalau tidak dicermati, maka akan ada kecenderungan
bagi generasi mendatang untuk menjadi generasi yang cepat puas
dan cenderung berpikir dangkal.

Pertanyaan dan jawaban wawancara terhada orang tua yang memberikan


anaknya gadget
1. Mengapa orang tua memberikan anaknya gadget?
Jawaban : Supaya anaknya tidak kuper, tidak malu, karena teman-
temannya yang lain sudah memiliki gadget serta agar anak
tersebut tidak buta teknologi dan tidak sering bermain
keluar rumah.
2. Apakah tujuan orang tua memberikan anaknya gadget sesuai harapan?
Jawaban : Tidak, anak malah malas belajar.

3. Apakah orang tua tidak khawatir jika anaknya apatis?


Jawaban : Khawatir karena anak lebih sering main di rumah dan
tidak mengenal permainan tradisional.
Jadi agar anak tidak apatis kami mengajak anak jalan-jalan
agar tidak kuper, diajak ke tempat rekreasi/bermain.
Diajarkan agar menyapa dan memberi salam kepada orang
lain.

11
4. Bagaimana cara anda untuk mengatur waktu anak?
Jawaban : Bermain tab hanya dilakukan saat :
1. Pulang sekolah
2. Di waktu senggang
3. Saat belajar tidak bermain
Tab/Smartphone
Bermain gadget tidak boleh lebih dari 1 jam agar tidak
terjadi korupsi untuk waktu belajar dan istirahat.

5. Bagaimana anda dapat memantau situs apa saja yang dibuka oleh anak?
Jawaban : Ikut bermain Tab/Smartphone bersama dengan anak dan
mengawasi apa saja yang dia buka. Jika ada situs-situs yang
tidak wajar akan diblokir.

6. Apakah anak diberikan sanksi apabila melanggar aturan? Apakah ada


aturan tersendiri di rumah?
Jawaban : Iya, dicubit, dimarahi, dikurung, dan Tab nya disimpan.
Ada, tidak boleh tidur lewat jam 9 malam, sudah tidur
siang, dan teduh baru boleh main.

7. Manfaat bagi anak bermain gadget?


Jawaban : Agar bisa mengenal barang yang sama lewat game,
mengetahui warna, berhitung, dll

Masalah :
1. Tujuan orang tua untuk membelikan anaknya gadget tidak
tercapai.
2. Orang tua khawatir dengan adanya gadget dapat
mengkorupsi waktu perkembangan anak.

Kemajuan teknologi yang membawa banyak kemudahan, generasi


mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan

12
kesulitan. Dengan kata lain, anak akan berpikir atau merasa bahwa hidup
ini seharusnya mudah dan pada akhirnya anak berusaha untuk
menyederhanakan masalah dan berupaya menghindari kesukaran.
Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari
anak pun dikondisikan untuk tidak tahan dengan keterlambatan. Hasilnya
anak makin hari makin lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan
cepat menuntut orang untuk memberi yang diinginkannya dengan segera.
Bermain gadget dalam durasi yang panjang dan dilakukan setiap
hari secara kontinyu, bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi
yang antisosial. Ini terjadi karena anak-anak ini tidak diperkenalkan
untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu juga berpotensi
mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal. Waktu untuk
bercengkerama secara langsung berkurang karena sekarang waktu tersita
untuk menikmati semuanya dalam kesendirian. Sehingga hal ini dapat
megkorupsi waktu dan tumbuh kembang anak yang dapat merenggut
masa muda mereka dan mengaganggu perkembangan pergaulan mereka
terhadap lingkungan sehingga dapat menentang UU No 23 tahun 2002
tentang perlindungan anak yang memuat hak dan kewajiban anak
maupun orangtua.

D. NASIONAL

Penyalahgunaan Bidikmisi di Kalangan Mahasiswa

Andi Silaban, Anak Sopir Juga Tolak Beasiswa Bidikmisi

29 Juli 2016 14:22

Medan, Sorotdaerah.com- Mengikuti kisahnya si Dandy anak Dairi, Andi


Silaban juga ikut mengundurkan diri sebagai penerima beasiswa Bidikmisi. Andi
lulus di Program Study Ilmu Keolahragaan Unimed dari jalur SBMPTN. Alumni
SMA Negeri 19 Medan ini juga mendatangi Unimed demi membatalkan namanya
masuk daftar penerima beasiswa.

13
Padahal, keluarganya bukan kategori kaya. Ayahnya seorang supir truk, bergaji
Rp 3 juta perbulan. Sedang ibunya sama sekali tidak punya penghasilan. Andi
adalah warga Jalan Pulau Bangka Lingkungan III Labuhan, Medan Belawan.

Selain Andi, orangtuanya ternyata masih punya enam orang tanggungan.


BEberapa adik Andi masih status bersekolah tingkat SMA. Namun kedua
orangtuanya kukuh menolak beasiswa tersebut. Padahal beasiswa tersebut
sanggup mengkover seluruh biaya studi anaknya sampai tamat, termasuk biaya
hidup selama kuliah. Masih banyak orang lain yang lebih membutuhkan
ketimbang kami, ujar Luhut Silaban, ayahnya.

Luhut Silaban mengaku sangat bangga anaknya lulus di Universitas Negeri


Medan. Saking bangganya ia pun makin bersemangat bekerja. Ia bertekad
membiayai anaknya itu sampai wisuda. Bagi kami tidak masalah biaya
kuliahnya, walaupun saya supir truk. Yang penting kami sehat sehat, terangnya.

Ia meyakini, beasiswa bidikmisi layak diberikan kepada orang yang tepat. Supaya
tepat sasaran dan anak orang miskin yang punya potensi bisa menikmati
pendidikan sekaligus mewujudkan mimpi-mimpinya. Tidak apa kami membayar
uang kuliah anak kami seperti mahasiswa lainnya. Itu merupakan tanggung jawab
kami sebagai orang tua. Kami bukan menolak rezeki dari Tuhan, tapi kami rasa,
kami masih mampu. Kami tidak pantas mendapatkan itu, pungkas Luhut.

Sebelumnya, Andi mengaku ia sama sekali tak menyangka dirinya bisa menembus
perguruan tinggi. Saya diikutkan kepala sekolah ikut jalur bidikmisi untuk
mengikuti SBMPTN di Unimed. Kepala sekolah saya berpikiran kalau saya layak
diusulkan, punya prestasi dan tidak mampu. Saya sendiri sempat berpikiran, jika
dapat beasiswa bidikmisi, kan saya tidak akan memberatkan orang tua saya. Ya
saya ikuti ujiannya. Puji Tuhan, saya lulus, katanya.
Tim penyelaras Unimed, Muslim mengabulkan permohonan pengunduran diri
Andi Silaban. Sepasti pengunduran diri Andi, sehari sebelumnya. Kami salut
dengan sikap mulia masyarakat seperti ini, karena dengan keterbatasan ekonomi
namun masih memiliki jiwa baik dengan menolak bantuan beasiswa. Masih
banyak masyarakat yang jarang memiliki sikap baik ini. Semoga bisa jadi
pelajaran bagi kita semua, pungkas Muslim. (GH)

14
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 96 tahun
2014 tentang penyelenggaraan bantuan biaya pendidikan bidikmisi

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, yang selanjutnya disebut Bidikmisi
adalah bantuan biaya pendidikan bagi lulusan sekolah menengah atas atau
sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan
ekonomi untuk mengikuti dan/atau menyelesaikan Pendidikan Tinggi.
2. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi.
3. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
4. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pasal 2
Bidikmisi bertujuan:
a. meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi
peserta didik yang memiliki berpotensi akademik baik tetapi memiliki
keterbatasan ekonomi;
b. meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya
mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi;
c. menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat
waktu;
d. meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler, kokurikuler
maupun ekstra kurikuler;
e. menimbulkan dampak bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk
meningkatkan prestasi dan kompetitif;
f. menghasilkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian
sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai
kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

15
Pasal 3
1) Pemberian Bidikmisi ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
2) Ketentuan lebih lanjut Tata cara pemberian Bidikmisi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.

Pasal 4
1. Komponen Bidikmisi adalah :
a. bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan;
b. bantuan biaya hidup; dan
c. biaya resetlemen/biaya pengelolaan Bidikmisi.
2. Komponen Bidikmisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut oleh Direktur Jenderal.
Berdasarkan pasal 1 di atas, penerima bidik misi merupakan mahasiswa
yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi untuk
mengikuti untuk menyelesaikan Pendidikan Tinggi. Namun masih banyak
mahasiswa yang ekonominya cukup tapi mendapatkan dana bidik misi tersebut,
oleh karena itu kami mewawancarai pendapat dari salah satu mahasiswa penerima
bidik misi.
Pertayaan dan jawaban wawancara kepada penerima bidikmisi.

1. Bagaimana anda mengetahui apakah anda layak mendapatkan bidik misi?


Jawab:
Pertama saya lihat terlebuh dahulu di brosur, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi dan setelah di cek ternyata saya memenuhi semua
persyaratan untuk ikut itu kemudian saya mengurus persyaratannya.

2. Bagaimana pendapat anda tentang orang yang tidak layak medapatkan


bidikmisi namun mereka mendapatkan bidik misi tersebut?
Jawab :
Iya memang ada beberapa orang yang seperti itu dan menurut saya itu
memang tidak adil sama teman-teman yang seharusnya dapat tapi jadi
tidak dapat tapi terkadang orang-orang

16
Yang berhak itu justru malas dan tidak mau berusaha untuk ngurus
beasiswa itu karena ngurusnya sesuh sehingga mereka tidak dapat dan
uang nya dapat oleh orang tidak berhak itu.

3. Menurut anda kenapa orang yang berhak itu tidak mau ngurusnya?
Padahal ittu kesempatan untuk membantu mereka, apa karena
persyaratannya susah atau karena gengsi belaka?
Jawab:
Iya mereka malas ngurusnya karena ngurus persyaratannya susah dan
butuh kesabaran yang tinggi karena kalau mau ngurus satu persyaratan aja
kami perlu pergi ke RT, ke RW terus ke lurah dan masih perlu lanjut ke
kantor lainnya.

4. Apakah program bidikmisi sangat membantu anda?


Jawab:
Iya, sangat membantu. Dengan adanya bidik misi ini saya dapat membantu
orang tua saya untuk bayar uang kuliah tiap semesternya.

5. Apakah ada sesesuatu yang harus dicapai agar bidikmisi selalu dimiliki?
Jawab:
Sejauh ini tidak ada.

6. Apakah ada kekurangan bidik misi?


Jawab:
Tidak ada karena ini sangat berguna dan membantu kami.

7. Apakah ada perbedaan dari pihak kampus tentang mahasiswa yang


mendapatkan bidik misi dan yang tidak mendapatkan bidik misi?
Jawab:
Tidak ada

17
BAB III

SOLUSI

A. Pelayanan Juru Parkir di Mega Mall Bengkulu


Petugas parkir dibawah naungan perusahaan langsung maka petugas
parkir mengikuti peraturan perusahaan bukan PERDA. Jadi jika petugas
parkir terkait kontrak dengan perusahaan maka dia harus mengikuti
prosedur atau peraturan perusahaan bukan PERDA. PERDA berlaku
umum tidak mengikat, tetapi tanda tangan kontrak di atas materai itu
mengikat secara hukum. Peraturan perusahaan biasanya sudah sesuai
dengan UU dan tidak merugikan daerah kecuali pelanggaran individu.
Seharusnya kami juga harus meyakinkan petugas agar bisa lebih
terbuka.

B. Pelayanan Bagian IT (CBT) kepada mahasiswa di Kampus POLTEKES


KEMENKES BENGKULU.
Sering terjadi gangguan dikarenakan hal-hal tertentu dan cara
mengatasinya diperbaiki oleh operatornya. Sebaiknya operator ditambah
untuk memempercepat memperbaiki gangguan. Karena gangguan-
gangguan tersebut dapat menghambat informasi yang akan diperoleh
mahasiswa. Misalnya saja dalam pengisian krs dan laman web tidak bisa
dibuka.
Sebaiknya pada penambahan lab saat ini diberi sekat untuk
meminimalisir terjadinya kerjasama dalam ujian. Karena jika diberi sekat
maka mahasiswa tidak bisa saling melihat jawaban teman di komputer
karena tertutup sekat. Karena dosen banyak tidak bisa mengawas saat ujian
dan kurang teliti Bagi dosen yang tidak bisa mengawas sebaiknya diganti
dengan dosen yang lain agar ujian terhindar dari kerjasama.
Sebaiknya ditambah stafnya agar kendala-kendala dalam IT lebih
cepat terselesaikan. Dan jika internet gangguan sebaiknya staf harus
bergerak cepat misalnya saja melapor ke telkom jika wifi gangguan.

18
Karena fasilitas wifi internet sangat penting bagi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas.
Apabila mahasiswa memang harus ujian ulang apabila komputer
mati karena sudah ada prosedurnya. Sebaiknya ujian ulang dilakukan
setelah ujian berlangsung jangan diundur kehari yang lain karena dapat
mengganggu kefokusan mahasiswa untuk menghadapi ujian yang lain.
Dan sebaiknya pihak IT menemukan cara agar komputer tidak tiba-tiba
error atau mati karena itu sangat mengganggu.

Hak dan kewajiban mahasiswa menurut pasal 109 dan 110 PP No. 60
Tahun 1999 sebagai berikut :
A. Hak Mahasiswa :

1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk


menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang
berlaku dalam lingkungan akademik.
2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang
akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.
3. Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran
proses belajar.
4. Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas
program studi yang diikuti serta hasil belajarnya.
5. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi
yang diikutinya serta hasil belajarnya.
6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai
dengan persyaratan yang berlaku.
7. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
8. Memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi melalui
perwakilan/organisasi kemahasiswaaan untuk mengurus dan
mengatur kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat.

19
9. Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana
daya tampung perguruan tinggi atau program yang bersangkutan
memungkinkan.
10. Ikut serta dalam organisasi mahasiswa pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.

B. Kewajiban Mahasiswa :

1. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan


tinggi yang bersangkutan.
2. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan.
3. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
5. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang
bersangkutan.
6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

C. Pengaruh Pemberian Gadget Terhadap Anak Usia Sekolah (Dini) dalam


Keluarga

UU NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANAK

Pasal 4

Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan


berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

20
Pasal 9
(1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya.

(2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak
yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa,
sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan
pendidikan khusus.

Pasal 10

Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,


mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan
kepatutan.

Pasal 11

Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul
dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan
minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.

Pasal 19

Setiap anak berkewajiban untuk:

a. menghormati orang tua, wali, dan guru;


b. mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;

21
c. mencintai tanah air, bangsa, dan negara;
d. menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan
e. melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.

BAB IV
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 21

Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati


dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan
kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental.

Pasal 23

(1) Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan


kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali,
atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.

(2) Negara dan pemerintah mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak.

Pasal 24

Negara dan pemerintah menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam


menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.

Pasal 26

22
(1) Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak;
b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minatnya; dan
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.

1. Pemerintah membuat aturan tentang batasan umur anak untuk bermain


gadget. Kurang lebih usia 0-7 tahun jangan dulu terpapar gadget karena itu
adalah masa yang baik bagi mereka untuk mengenal lingkungan sekitar.
2. Orang tua boleh membelikan gadget tapi tanpa kartu kuota sehingga anak
tersebut tidak bisa browsing tetapi hanya bermain game yang sudah
diunduh saja.
3. Desain gadget untuk anak-anak berbeda dengan desainngadget orang biasa
agar tidak menarik perhatian orang-orang jahat di sekitarnya. Sebisa
mungkin gadget tersebut hanya bisa menyimpan nomer guru, orang tua, dan
nomor rumah agar mereka tidak keasyikan bermain gadget dibandingkan
belajar.
4. Ada alarm pada gadget yang bisa diatur oleh orang tua untuk mengatur
waktu kapan selesainya anak tersebut bermain gadget.
5. Lebih sering mengajak anak-anak jalan-jalan keluar rumah dan berinteraksi
dengan orang banyak agar pikirannya fresh dan lebih semangat untuk
belajar disekolah.
6. Hanya boleh bermain gadget saat selesai belajar, pulang sekolah, dan
setelah tidur siang kurang lebih 30 menit saja agar anak masih memiliki
waktu untuk bermain di luar rumah sehingga mereka lebih kreatif dan lebih
bugar.
7. Orang tua harus menemani anaknya ketika bermain gadget dan menuntun
mereka untuk belajar.
8. Tahap pengenalan gadget pada anak berdasarkan usia
usia 2 s/d 4 tahun. Anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer
harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan
sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa

23
anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus
memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orangtua

a. Usia 4 s/d 7 tahun

Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi


sendiri. Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk
memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi,
berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya

b. Usia 7 s/d 10 tahun

Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan


kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana
tekanan pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang
signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta
kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus
didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak
berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua

c. Usia 10 s/d 12 tahun

Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan


lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-
anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka
sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-
anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di
Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu
apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif

d. Usia 12 s/d 14 tahun

Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan


sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari
mereka akan tertarik dengan online chat . Dalam masa ini, orang
tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa ini
merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk

24
bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada
anaknya

e. Usia 14 s/d 17 tahun

Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang


dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang
remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual.

D. Penyalahgunaan Bidikmisi di Kalangan Mahasiswa

Penyalaan bidikmisi ini termasuk Perbuatan yang Merugikan Negara karena


mahasiswa yang tidak berhak menerima bidkmisi ini hanya Mencari keuntungan
dengan cara melawan Hukum dan merugikan negara. Korupsi jenis ini telah
dirumuskan dalam Pasal Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan atas Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK) :

1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan


memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan yang paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak 1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah).
2) Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana yang di maksud dalam
ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan.

Cara mengatasinya:

1. Sebaiknya pengurus bidik misi lebih ketat saat memeriksa saat menseleksi
antara orang yang benar-benar berhak mendapatkannya dan yang tidak
berhak .
2. Untuk pihak kampus seharusnya disetiap semester melakukan pendataan
ulang untuk mahasiswa penerima bidik misi tersebut.

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Saat ini pengertian korupsi bukanlah lagi perbuatan


menyelewengkan uang Negara namun segala perbuatan yang merenggut
hak orang lain dan mengaganggu kenyaman public sudah dianggap
perbuatan korupsi. Jika kita lihat di kehidupan sehari-hari pasti banyak
sekali tindak korupsi saat ini, dimulai dari mencontek, kecurangan
pedagang, tukang parkir, dll.

Oleh karena beberapa tahun terakhir ini pemerintah mulai


menerapkan pembelajaran mengenai korupsi yang dikenal dengan
Pengembangan Budaya Anti Korupsi (PBAK) karena korupsi mulai
merambah dikehidupan keluarga, masyarakat, sekolah, tingkat nasional
bahkan internasional yang harus kita basmi dan dilenyapkan dari negeri
ini.

B. Saran
Kami berharap agar semua mahasiswa mampu menyerap informasi
dan isi makalah ini. Baik itu sebagai referensi maupun sebagai bahan
acuan untuk mengerjakan tugas selanjutnya.

26
DAFTAR PUSTAKA

GH.(2016).Andi Silaban, Anak Sopir Juga Tolak Beasiswa Bidikmisi.[Online] 29 Juli.


Diambil dari: http://sorotdaerah.com/29-andi-silaban-anak-sopir-juga-tolak-beasiswa-
bidikmisi.html. [Diakses pada: 3 Agustus 2016].

Gilang, D.(2015). 5 Kasus Korupsi Era KPK yang Sempat Heboh.[Online] 02


Januari. Diambil dari: https://www.selasar.com/politik/5-kasus-korupsi-
era-kpk-yang-sempat-heboh. [Diakses pada: 3 Agustus 2016].

Hartiningsih, M.2011.Korupsi yang Memiskinkan.Jakarta: Kompas Media


Nusantara.

Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Retribusi


Tempat Khusus Parkir

UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

27
LAMPIRAN

1. Wawancara dengan penerima bidik misi melalui media BBM.

28
2. Wawancara dengan orang tua yang memberikan anak usia dininya gadget

29

Anda mungkin juga menyukai