Anda di halaman 1dari 3

DEIKSIS DAN VARIASINYA

(PRAGMATIK)
Beberapa ungkapan linguistik memberikan contoh hubungan antara bahasa dengan
konteks yang lebih baik bukan sekedar istilah-istilah deiksis. Istilah-istilah ini yang mencakup
ungkapan-ungkapan dari kategori-kategori gramatikal yang memiliki keragaman sama
banyaknya seperti kata ganti, kata kerja, menerangkan berbagai entitas dalam konteks sosial,
linguistik, atau ruang waktu ujaran yang lebih luas. Adapun yang dimaksud dengan deiksis
adalah sebuah kata yang memiliki referen, acuan, atau rujukan yang berganti-ganti atau
berpindah-pindah bergantung pada orang yang menjadi pembicara atau penutur, tempat, dan
waktu berlangsungnya pembicaraan itu atau penuturan itu.
Kata seperti saya, sini, sekarang adalah contoh kata-kata yang deiksis. Selain itu, kata
saya dan aku juga termasuk contoh kata yang deiksis. Hal ini karena kata-kata tersebut tidak
memiliki referen yang tetap. Berbeda halnya dengan kata seperti sepatu, sandal, tas, dan almari.
Siapapun yang mengucapkan kata sepatu, sandal, tas, dan almari, di tempat manapun, pada
waktu kapanpun, referen yang diacu tetaplah sama. Akan tetapi, referen dari kata sepatu, sandal,
tas, dan almari sekarang baru dapat diketahui jika diketahui pula siapa, di tempat mana, dan pada
waktu kapan kata-kata itu diucapkan. Deiksis dapat juga dikatakan sebagai rujukan/merujuk
suatu hal yang sudah diberikan atau yang akan diberikan.

Melalui acuan pada entitas berbagai


konteks kita dapat memperoleh makna ungkapan-ungkapan deiksis. Untuk dapat memahaminya
kita hanya perlu memperhatikan makna sebuah ujaran seperti Aku ingin barangkat besok.
Tanpa mengetahui referen kata ganti orang pertama aku kita tidak mengetahui apa yang
dimaksudkan. Di samping itu, menetapkan referen kata ganti ini mengharuskan kita
memperhatikan konteks yang terdiri atas penutur ujaran ini. Begitu pula, ujaran-ujaran Byan
akan bermain dengannya. Dan Adit melihat dia di sana. Masing-masing mengandung kata
keterangan waktu dan tempat yang keduanya mengacu pada aspek-aspek konteks ruang dan
waktu dari kedua ujaran ini. Setiap penjelasan makna dari ujaran-ujaran ini pada hakikatnya
tergantung pada acuan deiktik pada cirri-ciri tertentu konteks ini. Di samping contoh-contoh
deiksis orang, waktu, dan ruang ini, acuan pada cirri-ciri konteks linguistik ujaran yang lebih
luas sering kali merupakan bagian dari makna ujaran.

Dalam pragmatik, deiksis dibagi menjadi lima jenis yaitu sebagai berikut.
1. Deiksis Orang
Deiksis orang merupakan deiksis yang merujuk pada tokoh/pemeran cerita dalam peristiwa
berbahasa: orang I, II, dan III. Di dalam menentukan deiksis orang dapat diketahui dengan
disusun secara sosial dan dengan demikian tergantung pada deiksis sosialnya.
Contoh:
- Saya dan Adit menampilkan drama, kita hanya main-main saja.
- Hey, kau keledai tolol, angkat barang-barang itu!
- Lani harus bersikap sopan kepada Kakek.

2. Deiksis Tempat
Deiksis tempat dapat diuraikan diantara banyak parameter yang sama dan berlaku pada
deiksis waktu. Hal ini disebabkan, misalnya karena acuan pada tempat pada bersifat absolute
atau relative. Acuan absolute pada tempat menempatkan objek atau orang pada panjang atau luas
khusus,sedangkan acuan relative menempatkan orang dan tempat dalam kaitannya satu sama lain
dan dalam kaitannya dengan penutur. Deiksis ini merupakan pemberian bentuk kepada tempat,
dipandang dari lokasi pemeran dalam peristiwa berbahasa atau merujuk pada lokasi, ruang, atau
tempat:
a. yang dekat dengan pembicara (di sini)
b. yang jauh dari pembicara, tapi dekat dengan pendengar (di situ)
c. yang jauh dari pembicara dan pendengar (di sana)
Contoh:
- Saya pergi ke kampus, di sana teman-teman sudah menunggu.
- Rumah sakit terdekat jauhnya dua ratus mil dari sini.

3. Deiksis Waktu
Deiksis waktu paling sering dikodekan dalam bahasa Inggris dalam berbagai kata
keterangan seperti now, dan then dan dalam istilah-istilah penaggalan seperti yesterday,
today, dan tomorrow. Akan tetapi, karena mengkodekan unit-unit waktu yang berbeda, maka
istilah-istilah ini dapat melakukannya dengan suatu cara yang mengacu pada bagian-bagian yang
lebih besar atau lebih kecil dalam unit-unit tersebut. Pengungkapan jarak waktu dipandang dari
waktu suatu tuturan diproduksi oleh pembicara seperti sekarang, kemarin, besok, lusa, hari ini,
dsb yang mengarah pada waktu atau jarak.
Contoh:
- Kemarin, Nurahda tidak datang ke kampus.
- Lusa Fitri dan Farel akan pergi ke puncak untuk berlibur.

4. Deiksis Wacana
Dalam deiksis wacana, ungkapan linguistik digunakan untuk mengacu pada suatu bagian
tertentu dari wacana yang lebih luas (baik teks tertulis maupun teks lisan) tempat terjadinya
ungkapan-ungkapan. Bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah diberikan dan atau yang
sedang dikembangkan yang merujuk pada wacana: anafora (disebukan terlebih dahulu; yang
pertama, berikut ini, dsb) dan katafora (disebutkan kemudian atau setelahnya; tersebut, demikian,
dsb).
Contoh :
- Ngeong, ngeong, ngeong begitu bunyi kucing (anafora)
- Bunyi kucing adalah ngeong, ngeong, ngeong (katafora)

5. Deiksis Sosial
Deiksis sosial mengungkapkan perbedaan-perbedaan kemasyarakatan yang terdapat antar
partisipan yang terlibat dalam peristiwa berbahasa. Deiksis ini menyebabkan adanya kesopanan
berbahasa.
Contoh:
Perempuan itu adalah seorang tunawicara.

DAFTAR PUSTAKA
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Jogjakarta; Pustaka Pelajar.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1987. Pragmatik dan Linguistik. dalam Bacaan Linguistik Disunting oleh
Masyarakat Linguistik Indonesia Komisariat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai