Anda di halaman 1dari 4

Referensi dan Substitusi dalam Kohesi Bahasa Arab

Dosen Pembimbing: Muhammad Ridwan, S.S., M.A.

Muflihana Dwi Faiqoh (C1011031)


Prodi Sastra Arab
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Paragraf merupakan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya


(Ramlan, 1993). Informasi yang terkandung dalam suatu kalimat berhubungan erat dengan
informasi yang terkandung dalam kalimat lain, dengan kata lain, semua kalimat dalam
paragraf itu mempunyai hubungan/ keterkaitan baik dari segi makna maupun bentuk.
Kalimat-kalimat pembentuk paragraf itu saling berhubungan erat membentuk kepaduan
paragraf. Kepaduan makna dan bentuk paragraf inilah yang disebut dengan koherensi dan
kohesi. Dari kohesi, Halliday dan Hasan (Sumarlam, 2003) membaginya menjadi dua yakni
kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Dalam analisis wacana, segi bentuk analisis wacana
disebut aspek gramatikal wacana, sedang segi makna analisis wacana disebut aspek leksikal
wacana.
Secara lebih rinci, aspek gramatikal wacana meliputi: 1) pengacuan, 2) penggantian,
3) pelesapan, dan 4) perangkaian (Sumarlam, 2003). Aspek gramatikal yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah pengacuan (referensi) dan penggantian (substitusi). Yang dimaksud
dengan pengacuan adalah satuan lingual tertentu mengacu pada satuan lingual lain.
Pengacuan diklasifikasikan menjadi tiga macam: 1) persona, 2) demonstratif, dan 3)
komparatif/ perbandingan.

1. Pengacuan Persona
Ahli bahasa dan linguis klasik Arab membedakan kata ganti menjadi dua jenis:
eksplisit dan implisit. 1) Kata ganti eksplisit menyatakan dengan jelas entitas-entitas dalam
wacana, yaitu munfashil (bebas) dan muttashil (terikat). Kata ganti bebas bisa berdiri sendiri,
sebagai unsur terpisah. Menurut Holes (Al-Amri, 2004) kata ganti bebas adalah kumpulan
dari morfem bebas, dalam kalimat biasanya menduduki posisi subjek. Berikut contoh dari
kata ganti bebas:
Saya murid
Kata ganti bebas bisa juga:
() Ahmad murid yang rajin
Berkebalikan dengan kata ganti bebas, kata ganti terikat tidak dapat berdiri sendiri dan
menyatu dengan kata lain, yang jika berada dalam kalimat, bisa jadi menjadi subjek atau
objek, contoh:
Kami melihat seorang laki-laki (subjek)
Seorang laki-laki melihatnya (objek)
Kata ganti terikat dibagi menjadi tiga:
1. Kata ganti independen, contoh:

2. Kata ganti dependen, contoh:

3. Kata ganti oblique, cotoh:


2) Kata ganti implisit adalah kata ganti yang tidak berdiri sendiri. Kata ganti ini
secara implisit diketahui dalam kata kerja, contoh: dia (pr) menulis. Penanda (t)
dalam kata tersebut yang disebut kata ganti implisit.

2. Pengacuan Demonstratif
Holes (Al-Amri, 2004) mengklasifikasikan kata demonstratif Arab menjadi dua: dekat
dan jauh. Klasifikasi dekat dan jauh ini dapat dilihat pada tabel:
Dekat Jauh
Mudzakkar
Mufrad
Muannats
Mudzakkar dan
Jamak
muannats

Mudzakkar

Mutsanna

Muannats

Berikut contoh dari demonstratif Arab mufrad:


Milik siapa buku ini? Ini milik saya.
Kata pada kalimat tersebut mengandung makna . Jadi tidak perlu

menggunakan dua kata tersebut bersamaan, , melainkan menggunakan saja atau


. Bila yang digunakan , maka kalimat akan menjadi .
Begitu juga dengan kalimat dan yang artinya buku ini bagus.
Dua kalimat ini mengandung makna sama, jika dua kalimat ini didahului kalimat lain, seperti
misalnya: . dan . .
kedua kalimat tersebut mempunyai makna sama, karena kedua konteksnya sama persis. Lain
halnya jika kedua kalimat tersebut berdiri terpisah, tidak didahului kalimat lain, sehingga
menjadi dan . Pada kalimat menandakan bahwa

buku tersebut dengan dengan penutur, karena kata didahului . Namun, pada kalimat

, bisa jadi buku itu jauh dari penutur, dan bisa juga dekat, karena pada kata
mengandung arti ini atau itu.
3. Pengacuan Komparatif, bersifat membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai
kemiripan. Contoh:
. , Mobil lain nyaman, tapi mobil ini kecil.

Penggantian/ substitusi adalah penggantian satuan lingual tertentu dengan satuan


lingual lain dalam wacana (Sumarlam, 2003). Halliday dan Hasan (Al-Amri, 2004) membagi
substitusi menjadi tiga macam: substitusi nominal, verbal, dan klausal, sedangkan Sumarlam
menambahkan satu macam yakni substitusi frasal.
1. Substitusi Nominal, mengganti satuan lingual berkategori nomina dengan satuan lingual
lain yang berkategori sama, nomina. Misalnya dalam bahasa Indonesia ada pangkat
menggantikan derajat, dalam bahasa Arab:
, Contoh ini tidak bagus. Beri saya contoh lain
Kata dalam kalimat di atas menggantikan kata pada kalimat sebelumnya.
2. Substitusi Verbal menggantikan satuan lingual verba dengan satuan lingual verba lain.
Contoh:
A: Sudahkah kamu menulis pelajaran?

B: ,, Ya, saya sudah melakukan (menulis) nya

Penutur B mempunyai dua opsi, bisa menjawabnya dengan mengulang kata , atau

dengan . Jika ia menggunakan , itu berarti ia menggunakan substitusi, seperti dalam


contoh.
3. Substitusi Klausal menggantikan satuan lingual tertentu yang berupa klausa atau kalimat
dengan satuan lingual lain berupa kata atau frasa. Contoh:
.
Saya yakin dia akan berhasil kali ini
Saya harap begitu
Kata menggantikan kalimat
.
Kesimpulan
Uraian-uraian mengenai referensi dan substitusi di atas dapat disimpulkan bahwa
kalimat termasuk referensi demonstratif, begitu juga dengan kalimat

. Dua kalimat itu bukan termasuk substitusi karena merupakan kata penunjuk, atau
dalam bahasa Arab biasa disebut ism isyaroh, sama halnya dengan marifah yang
berfungsi seperti ism isyaroh. Hanya saja, yang membedakan kedua kalimat tersebut ada
pada tataran jarak antara buku dengan penutur. Jika pada kalimat penutur

berada dekat dengan buku, sedang pada kalimat bisa jadi penutur dekat dengan
buku, bisa juga tidak.

Referensi
Al-Amri, Khalid Hadi. 2004. Tesis: Arabic/ English Translation: Shift of Cohessive
Markersin The Translation of Argumentative Texts: A Contrastive Arabic-English
Text Linguistic Study. Universitas Durham

Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Andi Offset

Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra

Anda mungkin juga menyukai