Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA ARAB

TENTANG DAMIR MUNFASIL WA AL-MUTTASIL

Dosen Pengampu:

RIZAL SAFARUDIN S.Ag.,M.Ag

KELOMPOK 7

Nurhasanah 1102214010
Salsa Almujaadila 1102214012
Zalma Desri 1102214017

PRODI SARJANA ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memperdalam ilmu dan menambah pengetahuan
serta wawasan . baik itu ditujukan kepada pembaca maupun kepada penulis sendiri.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah bahasa arab dan teman-teman yang ikut mendukung jalannya
pembuatan makalah ini.

Pada makalah ini penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang mendukung dari para
pembaca nantinya. Demikianlah kata pengantar yang dapat disampaikan penulis ucapkan
terimakasih.

Padang, 18 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Pengertian Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil...................................................................2
B. Ciri-Ciri Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil.......................................................................4
C. Contoh Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil .......................................................................4
D. Percakapan Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil..................................................................4
BAB III............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................................8
B. Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kita kaum muslim memaklumi ,bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-qur’an .
Setiap orang muslim bermaksud menyelami atau mempelajari ajaran islam yang
sebenarnya dan lebih mendalam ,tiada jalan lain kecuali harus mampu mengali dari
sumber asalnya ,yaitu qur’an dan hadis.Oleh karna itu menurut kaidah hukum islam
mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka yang memahami Al-qur’an hhukumnya
fardhu’ain .Di dalam bahasa arab sendiri terdapat Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil
makalah ini akan membahas materi mengenai Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil

B.Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil


2. Apa Ciri- Ciri Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil
3. Apa Contoh Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil
4. Apa Bentuk Percakapan dengan Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil

C.Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil


2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil
3. Untuk Mengetahui Contoh Dhamir
4. Untuk Mengetahui Percakapan Dhamir Munfasil Wa Al-Muttas

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil

Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil" adalah konsep dalam bahasa Arab yang


mengacu pada dua jenis dhamir (kata ganti) yang digunakan dalam hubungannya dengan
kata benda (ism) dalam kalimat. Dua jenis dhamir ini adalah "Dhamir Munfasil" (kata
ganti yang terpisah) dan "Dhamir Muttasil" (kata ganti yang tergabung). Perbedaan antara
keduanya terletak pada apakah dhamir tersebut berdiri sendiri sebagai kata ganti atau
digabungkan dengan kata benda yang digantikannya.1

1.Dhamir Munfasil (‫)ضمير منفصل‬: Dhamir Munfasil adalah dhamir yang berdiri
sendiri sebagai kata ganti dan tidak digabungkan dengan kata benda yang digantikannya.
Contoh-contoh Dhamir Munfasil termasuk:

‫( َأَنا‬ana) - "saya"

‫( َأْنَت‬anta) - "kamu"

‫( ُهَو‬huwa) - "dia" (untuk laki-laki)

‫( ِهي‬hiya) - "dia" (untuk perempuan)

‫( َنْح ُن‬nahnu) - "kami"

‫( َأْنُتْم‬antum) - "kalian"

‫( ُهْم‬hum) - "mereka"

Dhamir Munfasil digunakan ketika dhamir itu sendiri menjadi kata ganti
yang jelas dan tidak tergabung dengan kata benda. Mereka digunakan sebagai subjek atau
objek dalam kalimat.

2
2.Damir Muttasil (‫)ضمير متصل‬: Dhamir Muttasil adalah dhamir yang digabungkan
dengan kata benda yang digantikannya dan menjadi satu kesatuan. Contoh-contoh
Dhamir Muttasil termasuk:

‫( ِكَتاِبي‬kitabi) - "bukuku"

‫( َبْيُتَك‬baytuka) - "rumahmu"

‫( َس َّياَر ُتَها‬sayyaratuha) - "mobilnya"

Dhamir Muttasil digunakan untuk merujuk pada kata benda dengan


menambahkan dhamir pada akhir kata benda itu sendiri. Ini adalah cara bahasa Arab
mengungkapkan kepemilikan atau atribut pada kata benda.

Pemahaman tentang perbedaan antara Dhamir Munfasil dan Dhamir Muttasil


penting dalam tata bahasa Arab karena ini memengaruhi struktur kalimat dan penggunaan
kata ganti dalam konteks yang berbeda.2

B. Ciri-Ciri Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil

Dhamir Munfasil dan Dhamir Muttasil adalah dua jenis dhamir (kata ganti) dalam
bahasa Arab yang memiliki perbedaan dalam penggunaan dan ciri-cirinya. Berikut ini
penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri keduanya:

1.Dhamir Munfasil (‫)ضمير منفصل‬:


Kata Ganti Tunggal dan Jamak: Dhamir Munfasil digunakan baik dalam bentuk
tunggal (satu orang) maupun jamak (lebih dari satu orang) dan untuk berbagai
jenis orang (laki-laki, perempuan, dan campuran).

3
Berdiri Sendiri: Dhamir Munfasil selalu berdiri sendiri sebagai kata ganti dan
tidak digabungkan dengan kata benda yang digantikannya. Contoh:

‫( َأَنا‬ana) - "saya"
‫( ُهْم‬hum) - "mereka"

Digunakan sebagai Subjek atau Objek: Dhamir Munfasil digunakan sebagai


subjek atau objek dalam kalimat, baik untuk menyatakan siapa yang melakukan
tindakan (subjek) atau siapa yang menerima tindakan (objek). Contoh:

‫أنا أكتب الرسالة‬. (Ana aktubu ar-risalah) - "Saya menulis surat."

2.Dhamir Muttasil (‫)ضمير متصل‬:


Dhamir Muttasil digunakan untuk menyatakan kepemilikan atau atribut pada kata
benda. Mereka digabungkan dengan kata benda yang digantikannya. Contoh:

‫( ِكَتاِبي‬kitabi) - "bukuku"
‫( َس َّياَر ُتِك‬sayyaratuki) - "mobilmu" (untuk perempuan)
Terkait Kepemilikan: Dhamir Muttasil selalu terkait dengan kepemilikan atau
atribut terhadap kata benda yang digunakan. Mereka memberikan informasi
tentang milik atau karakteristik dari kata benda yang digantikannya.

Bentuk Tunggal: Dhamir Muttasil umumnya digunakan dalam bentuk tunggal,


artinya satu dhamir untuk satu kata benda. Meskipun dalam konteks jamak,
mereka masih digunakan dalam bentuk tunggal (misalnya, "‫[ "ِكَتاُبَنا‬kitabuna] untuk
"buku-buku kami").

Contoh:

‫ِكَتاِبِهْم َج ِّيٌد‬. (Kitabihim jayyidun) - "Bukunya bagus."

4
Dalam ringkasan, Dhamir Munfasil digunakan sebagai kata ganti yang berdiri
sendiri dan dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat, sementara
Dhamir Muttasil digunakan untuk menyatakan kepemilikan atau atribut pada kata
benda dan selalu digabungkan dengan kata benda yang digantikannya.
Pemahaman tentang perbedaan ini adalah kunci dalam tata bahasa Arab.3

C. Contoh Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasil

Dhamir Munfasil:Surah Al-Fatiha (1:5):

Ayat: ‫ِاَّياَك َنْعُبُد َو ِاَّياَك َنْسَتِع يُن‬

Terjemahan: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami meminta pertolongan."Dalam ayat ini, "‫( "َنْعُبُد‬na'budu, "kami menyembah") dan " ‫"َنْسَتِع يُن‬
(nasta'inu, "kami meminta pertolongan") menggunakan Dhamir Munfasil untuk merujuk
pada diri sendiri (kami).

Surah Al-Baqarah (2:186):

Ayat: ۖ ‫َو ِاَذ ا َس ٓاَء َلَك ِع َباِد ى َع ِّنى َفِاِّنى َقِريٌب ُاِج يُب َد ۡع َو َة ٱلَّد اِع ِاَذ ا َدَعاِن‬

Terjemahan: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka


sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
berdoa kepada-Ku."

Dalam ayat ini, "‫( "ِعَباِد ى‬ibadi, "hamba-hamba-Ku") dan " ‫( "َدَعاِن‬da'an, "orang yang
berdoa") menggunakan Dhamir Munfasil untuk merujuk pada orang yang bertanya dan
orang yang berdoa. Ini adalah dhamir yang digunakan untuk merujuk pada "saya" atau "aku"
dalam bahasa Indonesia. Contoh penggunaannya dalam kalimat Arab adalah:"‫( "أنا طالب‬Ana
Taalib) yang berarti "Saya siswa."

5
2.Dhamir Muttasil:

Surah Al-Anfal (8:41):

Ayat: ‫َو ٱعَلُم ۟و َاَّنَم ا َغ ِنمُّتم ِّم ن َش ۡى ٖء َفَاَّن ِهَّلِل ُخ ُۡم َس ۥُه َوِللَّرُسوِل َوِلِذ ى ٱۡل ُقۡر َبٰى َو ٱۡل َيَٰت َم ٰى َو ٱۡل َم َٰس ِكيِن َو ٱۡب ِن ٱلَّس ِبيِل ِان ُك نُتۡم ٰا َم نُتم‬
ۚ ‫ِبٱِهَّلل َو َم ٓا َانَز ۡل َنا َع ٰل ى َع ۡب ِد َنا َّیۡو َم ٱۡل ُفۡر َقاِن َّیۡو َم ٱلَّتَقى ٱۡل َج ۡم ٰع ِن‬

Terjemahan: "Dan ketahuilah bahwa apapun yang kamu peroleh sebagai jarahan (dari
musuh) maka untuk Allahlah khums (bagian yang wajib dikeluarkan), Rasul, kerabat Rasul,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba
Kami pada hari pembedaan (kemenangan)."

Dalam ayat ini, "‫( "َع ۡب ِد َنا‬abdina, "hamba Kami") menggunakan Dhamir Muttasil untuk
merujuk pada Nabi Muhammad SAW yang disebut dalam konteks ayat ini.

Catatan:

a. .Dhamir Munfasil digunakan ketika dhamir tersebut berdiri sendiri tanpa


digabungkan dengan kata benda.
b. Dhamir Muttasil digunakan ketika dhamir tersebut digabungkan dengan kata
benda untuk menyatakan kepemilikan atau atribut pada kata benda yang
digantikannya.
c. Penggunaan Dhamir Munfasil dan Dhamir Muttasil dalam Al-Qur'an adalah
contoh yang jelas dari bagaimana dhamir digunakan dalam konteks berbicara
tentang Allah, pesan-pesan agama, dan instruksi kepada manusia.

D. Percakapan Dhamir Munfasil Wa Al-Muttasi

1.Percakapan 1 (Dhamir Munfasil):


Ahmad: ‫َأَنا َذ اِهٌب ِإَلى الَم ْد َرَسِة‬. (Ana dzaa'ibun ila al-madrasah) - "Saya pergi ke sekolah."
( ‫داهٌب‬: Dhamir Munfasil yang merujuk pada Ahmad, " ‫"ِإَلى الَم ْد َر َسِة‬: Kata benda yang
digunakan)

6
Nadia: ‫َأَنا َأْيًضا َذ اِهَبٌة ِإَلى الَم ْد َرَسِة‬. (Ana aydan dzaa'ibatun ila al-madrasah) - "Saya juga
pergi ke sekolah."
(‫داهَب ٌة‬: Dhamir Munfasil yang merujuk pada Nadia, " ‫"ِإَلى الَم ْد َر َس ِة‬: Kata
benda yang digunakan)

Percakapan 2 (Dhamir Muttasil):


Muhammad: ‫( َهل َر َأْيَت ِكَتاِبي؟‬Hal ra'ayta kitabi?) - "Apakah kamu melihat bukuku?"
‫ِكَتاِبي‬: Dhamir Muttasil yang merujuk pada Muhammad, "‫"ِكَتاِبي‬: Kata benda yang
digunakan)
Ali: ‫ َر َأيُت ِكَتاِبَك‬،‫َنَع م‬. (Na'am, ra'aytu kitabaka) - "Ya, aku melihat bukumu."
( ‫ِكَتاِبَك‬: Dhamir Muttasil yang merujuk pada Ali, " ‫"ِكَتاِبَك‬: Kata benda yang digunakan)

Dalam percakapan pertama, Dhamir Munfasil "‫( "َأَنا‬Ana, "saya") digunakan oleh
Ahmad dan Nadia untuk merujuk pada diri mereka sendiri ketika mereka berbicara
tentang pergi ke sekolah. Dhamir Munfasil "‫ "َأَنا‬digunakan secara terpisah.

Dalam percakapan kedua, Dhamir Muttasil "‫( "ِكَتاِبي‬kitabi, "bukuku") digunakan oleh Muhammad
dan Ali untuk merujuk pada kepemilikan buku. Dhamir Muttasil "‫ "ِكَتاِبي‬digabungkan dengan kata
benda "‫( "ِكَتاب‬kitab, "buku") untuk menyatakan kepemilikan.

7
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Sebagai dhamir (‫ )ضمير‬adalah bahwa dhamir adalah kata ganti dalam
bahasa Arab yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau nama diri
dalam sebuah kalimat. Penggunaan dhamir sangat penting dalam bahasa Arab
karena membantu menghindari pengulangan kata benda yang sama dalam
percakapan atau teks, membuat kalimat lebih efisien, dan memungkinkan ekspresi
yang lebih fleksibel. Beberapa poin penting tentang dhamir

Fungsi Dhamir: Dhamir digunakan untuk merujuk pada diri sendiri (saya, kami),
orang lain (kamu, dia, mereka), atau objek tertentu dalam kalimat.

Kategori Dhamir: Dhamir dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
"Dhamir Fi al Ismi" (kata ganti dalam hubungannya dengan kata benda) dan
"Dhamir Fi al Fi'li" (kata ganti dalam hubungannya dengan kata kerja atau
tindakan).

Contoh-contoh dhamir termasuk "‫( "َأَنا‬ana, "saya"), " ‫( "َأْنَت‬anta, "kamu"), " ‫"ُهَو‬
(huwa, "dia" untuk laki-laki), "‫( "ِهي‬hiya, "dia" untuk perempuan), " ‫( "َنْح ُن‬nahnu,
"kami"), " ‫( "َأْنُتْم‬antum, "kalian"), dan " ‫( "ُهْم‬hum, "mereka").
1.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi menjadi lebih
baiknya makalah

8
DAFTAR PUSTAKA

Zakaria, Ilmu Nalwu Praktis Sistem Belajar 40 jam (Garut, IBN Azka Pres) Hal 57
Muhammad, Abubakar, Tata Bahasa Arab (Surabaya, Sinar Baru Algen Sindo, 1982)

Syekh Syamsudin Muhammad Ara ini,Ilmu Nahwu Terjemahan Mutammimah Ajurumiyah,


(Bandung Sinar Baru Argen Sindo, 2015) Hal 6

Nurhasanah, Makalah isim dan Fail (Bandung, Sinar Baru Algen Sindo, 2013)

Zakaria, Ahmad. 2004. Ilmu Nahwu , al- kalimah, Ibnu Azka press. Tarogong, Garut

Anda mungkin juga menyukai