Alloh telah menurunkan al-qur’an dengan bahasa arab, dan mengutus nabi
muhammad saw dengan bahasa arab, tentu menjadi sebuah tanggung jawab bagi
kita untuk mempelajari bahasa arab karena untuk memahami agama yang kita cintai
ini kita tidak bisa lepas dari bahasa arab.
Dengan rahmat dan taufiqNya, akhirnya buku ini bisa tersusun dengan baik,
dengan harapan semoga pelajar bahasa arab terbantu dalam mempelajarinya serta
mampu mengajarkannya kembali kepada yang lain.
penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
LAMPIRAN .......................................................................................................... 18
ii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1
PEMBAHASAN
A. Pengertian dhomir
Adapun pengertian dhomir menurut refrensi yang terpercaya seperti kitab al-
mumti’ yang merupakan syarah dari kitab al-jurumiah mendefinisikan sebagai isim
yang menunjuk pada sebuah nama dengan media kata pengganti orang pertama,
orang kedua, dan orang ketiga.
Dhomir adalah “kata ganti”, istilah ini dikenal dalam bahasa Arab dengan tiga
kategori yaitu:1
1. Mutakallim yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang pertama, Yakni aku dan
kami.
2. Mukhatab yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang kedua Yaitu kamu dan kalian.
3. Ghaib yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang ketiga, Yaitu dia dan mereka.
Dalam bahasa arab, kata ganti (Dhomir) lebih luas pembahasannya, karena
terdapat istilah kata ganti untuk laki-laki (lk2), kata ganti untuk perempuan (pr),
kata ganti tunggal, serta kata ganti dua orang dan jamak.2
Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama
seseorang, atau sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara
berurutan. Ada 3 jenis Dhomir dalam bahasa Arab jika ditinjau dari kedudukan
I’rabnya, yaitu:3
Adapun Abdur rahman dalam kitab durusu al-lughoti al-arabiyati li ghairi al-
nathiqiina biha membagi dhomir menjadi 2 bagian sebagai berikut:
1. Dhomir munfashil
1
Hamsa, Muhammad Hum, Dhamir,(Makasar:Gunadarma Ilmu, 2019), h. 1.
2
ibid
3
Ibid
2
4
...)و يقع بعد (اال, ما يبدا به النطق: فالضمير المنفصل
Dhomir munfasil adalah suatu (kata) yang memulai ucapan dan (boleh) jatuh
setelah اال.
2. Dhomir muttasil
5
و ال يقع بعد (اال) كالتاء و الهاء في رايته, ما ال يبدا به النطق: فالضمير المتصل
Dhomir muttasil adalah suatu(kata) yang tidak (boleh) memulai ucapan, dan tidak
(boleh) jatuh setelah اال.
Berdasarkan definisi-definisi diatas kita bisa mendapat kesimpulan bahwa isim
dhomir adalah kata ganti di dalam istilah bahasa indonesia. Yaitu kata yang
digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata pengganti kata yang disebut.
Misalkan saya berkata “hendriyan telah masuk ke kelas, kemudian dia keluar
setelah pelajaran selesai”, kata “dia” kalau dalam istilah bahasa arab dinamakan
dhomir. Dalam bahasa arab, dhomir lebih luas pembahasanya karena terdapat
beberapa istilah yang tidak ada dalam bahasa indonesia, seperti dibedakannya
antara laki-laki dan perempuan, letak dan cara penulisannya. Perbedaan ini tentu
mempengaruhi makna dari kata ganti tersebut.
4
Abdur Rahim, Durusu Al-Lugoh Al-Arabiyah Li Ghairi Al-Nathiqina( Madinah: Islamic
University Of Madinah, 1419 H), h. 231.
5
ibid
3
B. Klasifikasi dhomir ditinjau dari kedudukan I’robnya
Dalam kitab Dhomir yang ditulis oleh hamsa dan muhammad hum dhomir dibagi
menjadi 3 bagian sebagai berikut:
Dhomir ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang هي Dia “kata ganti orang ketiga” هو
ketiga” (seorang pr) (seorang lk2)
Dia “kata ganti orang هما Dia “kata ganti orang ketiga” (2 هما
ketiga” (2 orang pr) orang lk2)
Mereka “kata ganti orang هن Mereka “kata ganti orang هم
ketiga” (3 orang pr) ketiga” (3 orang lk2)
Dhomir mukhathab
Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang انت Kamu “kata ganti orang انت
kedua” (seorang pr) kedua” (seorang lk2)
6
Hamsa, Muhammad Hum, Dhamir…, h. 1.
4
kedua” (3 orang pr) kedua” (3 orang lk2)
Dhomir mutakallim
Dhomir ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang اياهاDia “kata ganti orang ketiga” اياه
ketiga” (seorang pr) (seorang lk2)
Dia “kata ganti orang اياهماDia “kata ganti orang ketiga” (2 اياهما
ketiga” (2 orang pr) orang lk2)
Mereka “kata ganti orang اياهنMereka “kata ganti orang اياهم
7
Abi Anas Malik Ibn Salim Ibn Mathor Al-Muhazdariy, Al-Mumti’ Fi Syarhi Al-
Jurummiah,(Yaman:Maktabah Shona’i Al-Astariyah, 2014), h. 140.
8
Ibid…, h. 4.
5
ketiga” (3 orang pr) ketiga” (3 orang lk2)
Dhomir mukhathab
Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang اياكKamu “kata ganti orang اياك
kedua” (seorang pr) kedua” (seorang lk2)
Kamu “kata ganti orang اياكماKamu “kata ganti orang اياكما
kedua” (2 orang pr) kedua” (2 orang lk2)
Kalian “kata ganti orang اياكنKalian “kata ganti orang اياكم
kedua” (3 orang pr) kedua” (3 orang lk2)
Dhomir mutakallim
* Kata ganti ini berkedudukan sebagai objek ketika bersambung dengan kata ""ايا9
dalam kitab Durusu Al-Lugoh Al-Arabiyah Li Ghairi Al-Nathiqina biha bahwa dhomir
munfashil nasab digunakan pada 5 tempat seperti berikut:
a. Apabila dhomir itu menjadi maful bih(objek) dan ia berada sebelum fi’ilnya
seperti kalimat: اياك نعبدyang awalnya نعبدك
b. Apabila menjadi maf’ul bagi masdar yang mudhof ke fa’elnya seperti
kalimat:ننتظر زيارة المدير ايانا اليوم
c. Apabila berada setelah huruf athof seperti kalimat: رايتك و إياه
d. Apabila berada setelah االseperti kalimat: ال نعبد اال إياه,ما سالت اال أيك
9
ibid
6
e. Apabila berada setelah dhomir nasab muttasil seperti jawaban dari pertanyaan
berikut: اين مجلة المدير؟ اعطيته اياها
3. Dhomir Muttashilah
Ad-dhomair al-muttashilah (bersambung) adalah dhomir/kata ganti yang tidak
dapat berdiri sendiri dan dapat bersambung dengan fi’il (kata kerja), isim (kata
benda) dan huruf (kata depan). Ada 14 Dhomir muttashil yaitu:10
Dhomir ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang ها Dia “kata ganti orang ketiga” ه
ketiga” (seorang pr) (seorang lk2)
Dia “kata ganti orang هماDia “kata ganti orang ketiga” (2 هما
ketiga” (2 orang pr) orang lk2)
Mereka “kata ganti orang هنMereka “kata ganti orang هم
ketiga” (3 orang pr) ketiga” (3 orang lk2)
Dhomir mukhathab
Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang كKamu “kata ganti orang ك
kedua” (seorang pr) kedua” (seorang lk2)
Kamu “kata ganti orang كماKamu “kata ganti orang كما
kedua” (2 orang pr) kedua” (2 orang lk2)
Kalian “kata ganti orang كنKalian “kata ganti orang كم
kedua” (3 orang pr) kedua” (3 orang lk2)
Dhomir mutakallim
10
Ibid…,h. 5.
7
Kami/kita “kata ganti orang نا
pertama” (banyak lk2 dan pr)
Catatan:
a. Dhomir ini berkedudukan sebagai objek ketika bersambung dengan fi’il (kata
kerja)
b. Berfungsi sebagai mudhaf atau menyatakan kepemilikan ketika bersambung
dengan isim (kata benda), dan berfungsi sebagai majrur ketika bersambung
dengan (huruf jar).11
1) Huruf ta fa’il mutaharrik(dhomir fa’il yang berbaris) seperti pada lafazd: ,ذهبت
ذهبتن, ذهبت,ذهبتما
2) Huruf alif al-isnain (yang menunjukan dua fa’il) pada lafazd: , يذهبان, ذهبتا,ذهبا
اذهبا,تذهبان
3) Huruf wawu jam’ah(yang menunjukan makna fa’il banyak) pada lafazd: ,ذهبوا
تذهبون, اذهبوا,يذهبوا
4) Huruf ya mukhotobah(yang menunjukan lawan bicara fa’il perempuan) pada
lafazd: ذهبي,تذهبين
5) Huruf nun niswah(yang menunjukan makna banyak fa’il perempuan) pada
lafazd: تذهبن, اذهبن, يذهبن,ذهبن
6) Huruf nun(lil mutakallim(yang menunjukan makna banyak fa’il yang
berbicara)( seperti pada lafazd: ذهبنا
b. ضمائر النصب المتصلة
Contohnya:
11
Ibid
8
سالنا, سالني, سالكن, سالكما, سالكم \ سالك, سالكما, سالهن \ سالك, سالهما, سالهم \ سالها, سالهما,ساله
Catatan:
Dhomir ini berkedudukan sebagai mudhofun ilaih atau majrur. Dhomir muttasil
jar atau khopad tidak ditemukan kecuali pada isim dan huruf seperti kalimat: ,كتبك
له.
9
C. Pola Penggunaan isim dhomir baik munfashil maupun muttasil
10
2. Contoh Penggunaan Dhomir Munfashil Nasob
Dhomir ghaib
Makna Kalimat
11
3. Contoh Penggunaan Dhomir Muttasil Rafa
Dhomir ghaib
Makna Kalimat
12
4. Contoh Penggunaan Dhomir Muttasil Nasab
Dhomir ghaib
Makna Kalimat
13
5. Contoh Penggunaan Dhomir Muttasil Khopad
Dhomir ghaib
Makna Kalimat
Rumahku بيتي
14
Fi’il madhi + dhomir muttasil rafa(kecuali )هو
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dhomir yaitu kata yang digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata
pengganti kata yang disebut. Dhomir terbagi menjadi 2 bagian secara umum :
1. Dhomir Munfashil
Muttasil adalah dhomir yang tidak boleh bersambung dengan kalimatnya dan
boleh jatuh setelah illa.
a. Munfashil rafa
b. Munfashil nasab
2. Dhomir Muttasil
Muttasil adalah dhomir yang bersambung dengan kalimatnya dan tidak boleh
jatuh setelah illa.
a. Muttasil rafa
b. Muttasil nasab
c. Muttasil khopad
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
:اخىش انه نيس اين واايهام مشرتكون يف مسابقة الس باحة أسامة
املدرس :خذهام اذا اين كتاب املدير اي ابراهمي ؟
:اعطيتكها ابراهمي
12
Abdur Rahim, Durusu Al-Lugoh Al-Arabiyah Li Ghairi Al-Nathiqina( Madinah: Islamic
University Of Madinah, 1419 H), h. 230.
18