Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan nikmatNya sempurna amal kebaikan. Puji syukur


atas kehadirat alloh swt yang membangun langit dan mengangkatnya, yang
menaikan gunung dan meninggikannya, dan yang merendahkan bumi lalu
menghamparkannya, ia yang melakukan apa saja yang dikehendakinya, ia yang
telah membedakan setiap makhluknya, ia jadikan malam sebagai waktu istirahat
dan siang sebagai waktu penghidupan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan ke
atas nabi muhammad saw yang diutus untuk menyempurnakan budi pekerti
manusia.

Alloh telah menurunkan al-qur’an dengan bahasa arab, dan mengutus nabi
muhammad saw dengan bahasa arab, tentu menjadi sebuah tanggung jawab bagi
kita untuk mempelajari bahasa arab karena untuk memahami agama yang kita cintai
ini kita tidak bisa lepas dari bahasa arab.

Dengan rahmat dan taufiqNya, akhirnya buku ini bisa tersusun dengan baik,
dengan harapan semoga pelajar bahasa arab terbantu dalam mempelajarinya serta
mampu mengajarkannya kembali kepada yang lain.

Tentu penulis menyadari betul bahwa makalah ini terdapat banyak


kekurangan maka dari itu penulis akan sangat terbantu apabila ada banyak pesan
serta koreksi terhadap makalah ini agar nanti di masa yang akan datang penulis bisa
lebih baik lagi.

Gunungsari, 10 september 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan ......................................................................................................... 1

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

A. Pengertian dhomir ....................................................................................... 2

B. Klasifikasi dhomir ditinjau dari kedudukan I’robnya ................................. 4


1. Dhomir Munfashil Rafa .................................................................... 4
2. Dhomir Munfashil Nasab .................................................................. 5
3. Dhomir Muttashilah .......................................................................... 7

C. Pola Penggunaan isim dhomir baik munfashil maupun muttasil .............. 10

PENUTUP ............................................................................................................. 16

A. Kesimpulan ............................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

LAMPIRAN .......................................................................................................... 18

ii
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebagai seorang mahasiswa universitas islam negeri mataram tentu akan


menjadi hal yang pasti bagi kita untuk mampu memahami fundamental agama islam
dan tentunya ini tidak lepas daripada kitab suci al-quran dan al-hadis yang
merupakan sumber utama dari agama islam. Al-qur’an merupakan kitab suci agama
islam yang diturunkan oleh Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat jibril, dan al-hadis merupakan segala perkataan, perbuatan,
beserta hal ihwalnya Nabi Muhammad SAW. Kedua sumber utama ini
menggunakan bahasa arab Oleh karena itu, itu kita sebagai umat islam dituntuk
untuk bisa berbahasa arab. Sebagai pengantar agar kita semua bisa berbahasa arab,
disini penulis akan menyebutkan dan menguraikan beberapa kaidah yang ada di
dalam kaidah bahasa Arab khususnya materi dasar yang penting. Yaitu isim dhomir.

B. Rumusan masalah

1. Apa Pengertian dhomir ?


2. Apa itu Dhomir munfashil?
3. Apa itu Dhomir muttasil?
4. Bagaimana cara menggunakan dhomir baik dhomir munfashil atau muttasil?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dhomir


2. Menjelaskan pengertian dhomir munfashil
3. Menjelaskan pengertian dhomir muttasil
4. Menjelaskan tuntunan penggunaan dhomir baik munfashil atau muttasil

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian dhomir

Adapun pengertian dhomir menurut refrensi yang terpercaya seperti kitab al-
mumti’ yang merupakan syarah dari kitab al-jurumiah mendefinisikan sebagai isim
yang menunjuk pada sebuah nama dengan media kata pengganti orang pertama,
orang kedua, dan orang ketiga.

Dhomir adalah “kata ganti”, istilah ini dikenal dalam bahasa Arab dengan tiga
kategori yaitu:1
1. Mutakallim yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang pertama, Yakni aku dan
kami.
2. Mukhatab yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang kedua Yaitu kamu dan kalian.
3. Ghaib yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang ketiga, Yaitu dia dan mereka.

Dalam bahasa arab, kata ganti (Dhomir) lebih luas pembahasannya, karena
terdapat istilah kata ganti untuk laki-laki (lk2), kata ganti untuk perempuan (pr),
kata ganti tunggal, serta kata ganti dua orang dan jamak.2

Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama
seseorang, atau sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara
berurutan. Ada 3 jenis Dhomir dalam bahasa Arab jika ditinjau dari kedudukan

I’rabnya, yaitu:3

1. Dhomir Munfashil Rafa


2. Dhomir Munfashil Nasab
3. Dhomir Muttashilah

Adapun Abdur rahman dalam kitab durusu al-lughoti al-arabiyati li ghairi al-
nathiqiina biha membagi dhomir menjadi 2 bagian sebagai berikut:

1. Dhomir munfashil

1
Hamsa, Muhammad Hum, Dhamir,(Makasar:Gunadarma Ilmu, 2019), h. 1.
2
ibid
3
Ibid

2
4
...)‫و يقع بعد (اال‬, ‫ ما يبدا به النطق‬: ‫فالضمير المنفصل‬

Dhomir munfasil adalah suatu (kata) yang memulai ucapan dan (boleh) jatuh
setelah ‫اال‬.

2. Dhomir muttasil
5
‫و ال يقع بعد (اال) كالتاء و الهاء في رايته‬, ‫ ما ال يبدا به النطق‬: ‫فالضمير المتصل‬

Dhomir muttasil adalah suatu(kata) yang tidak (boleh) memulai ucapan, dan tidak
(boleh) jatuh setelah ‫اال‬.
Berdasarkan definisi-definisi diatas kita bisa mendapat kesimpulan bahwa isim
dhomir adalah kata ganti di dalam istilah bahasa indonesia. Yaitu kata yang
digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata pengganti kata yang disebut.
Misalkan saya berkata “hendriyan telah masuk ke kelas, kemudian dia keluar
setelah pelajaran selesai”, kata “dia” kalau dalam istilah bahasa arab dinamakan
dhomir. Dalam bahasa arab, dhomir lebih luas pembahasanya karena terdapat
beberapa istilah yang tidak ada dalam bahasa indonesia, seperti dibedakannya
antara laki-laki dan perempuan, letak dan cara penulisannya. Perbedaan ini tentu
mempengaruhi makna dari kata ganti tersebut.

4
Abdur Rahim, Durusu Al-Lugoh Al-Arabiyah Li Ghairi Al-Nathiqina( Madinah: Islamic
University Of Madinah, 1419 H), h. 231.
5
ibid

3
B. Klasifikasi dhomir ditinjau dari kedudukan I’robnya

Dalam kitab Dhomir yang ditulis oleh hamsa dan muhammad hum dhomir dibagi
menjadi 3 bagian sebagai berikut:

1. Dhomir Munfashil Rafa


Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah (terpisah-marfu’) adalah Dhomir/kata
ganti yang marfu’ yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan
kata kerja (fi’il), kata benda (isim), dan huruf. Ad-dhomair al-munfashil al-
marfu’ah ada 14 yaitu:6

Dhomir ghaib

Muannast Muzakkar

Dia “kata ganti orang ‫هي‬ Dia “kata ganti orang ketiga” ‫هو‬
ketiga” (seorang pr) (seorang lk2)

Dia “kata ganti orang ‫هما‬ Dia “kata ganti orang ketiga” (2 ‫هما‬
ketiga” (2 orang pr) orang lk2)

Mereka “kata ganti orang ‫هن‬ Mereka “kata ganti orang ‫هم‬
ketiga” (3 orang pr) ketiga” (3 orang lk2)

Dhomir mukhathab

Muannast Muzakkar

Kamu “kata ganti orang ‫انت‬ Kamu “kata ganti orang ‫انت‬
kedua” (seorang pr) kedua” (seorang lk2)

Kamu “kata ganti orang ‫ انتما‬Kamu “kata ganti orang ‫انتما‬


kedua” (2 orang pr) kedua” (2 orang lk2)

Kalian “kata ganti orang ‫ انتن‬Kalian “kata ganti orang ‫انتم‬

6
Hamsa, Muhammad Hum, Dhamir…, h. 1.

4
kedua” (3 orang pr) kedua” (3 orang lk2)

Dhomir mutakallim

Muzakkar dan muannast

Saya “kata ganti orang pertama” ‫انا‬


(seorang lk2 dan pr)

Kami/kita “kata ganti orang ‫نحن‬


pertama” (banyak lk2 dan pr)

2. Dhomir Munfashil Nasab


Dalam kitab al-mumti’ dhomir munfashil nasab didefinisikan sebagai berikut:
7
‫هو الذي يفصل عن الفعل فيتقدم عليه‬

“Kalimat yang terpisah dari fi’il dan yang mengawalinya.”

Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah (terpisah-manshub) adalah kata ganti


yang dapat berdiri sendiri, oleh sebab itu, kelompok kata ini penulisannya tidak
dapat bersambung dengan kata lain. Ada 14 Dhomir Ad-dhomair al-munfashil al-
mansubah yaitu:8

Dhomir ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang ‫ اياها‬Dia “kata ganti orang ketiga” ‫اياه‬
ketiga” (seorang pr) (seorang lk2)
Dia “kata ganti orang ‫ اياهما‬Dia “kata ganti orang ketiga” (2 ‫اياهما‬
ketiga” (2 orang pr) orang lk2)
Mereka “kata ganti orang ‫ اياهن‬Mereka “kata ganti orang ‫اياهم‬

7
Abi Anas Malik Ibn Salim Ibn Mathor Al-Muhazdariy, Al-Mumti’ Fi Syarhi Al-
Jurummiah,(Yaman:Maktabah Shona’i Al-Astariyah, 2014), h. 140.
8
Ibid…, h. 4.

5
ketiga” (3 orang pr) ketiga” (3 orang lk2)

Dhomir mukhathab

Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang ‫ اياك‬Kamu “kata ganti orang ‫اياك‬
kedua” (seorang pr) kedua” (seorang lk2)
Kamu “kata ganti orang ‫ اياكما‬Kamu “kata ganti orang ‫اياكما‬
kedua” (2 orang pr) kedua” (2 orang lk2)
Kalian “kata ganti orang ‫ اياكن‬Kalian “kata ganti orang ‫اياكم‬
kedua” (3 orang pr) kedua” (3 orang lk2)

Dhomir mutakallim

Muzakkar dan muannast


Saya “kata ganti orang pertama” ‫اياي‬
(seorang lk2 dan pr)
Kami/kita “kata ganti orang ‫ايانا‬
pertama” (banyak lk2 dan pr)
Catatan:

* Kata ganti ini berkedudukan sebagai objek ketika bersambung dengan kata "‫"ايا‬9

dalam kitab Durusu Al-Lugoh Al-Arabiyah Li Ghairi Al-Nathiqina biha bahwa dhomir
munfashil nasab digunakan pada 5 tempat seperti berikut:

a. Apabila dhomir itu menjadi maful bih(objek) dan ia berada sebelum fi’ilnya
seperti kalimat: ‫ اياك نعبد‬yang awalnya ‫نعبدك‬
b. Apabila menjadi maf’ul bagi masdar yang mudhof ke fa’elnya seperti
kalimat:‫ننتظر زيارة المدير ايانا اليوم‬
c. Apabila berada setelah huruf athof seperti kalimat: ‫رايتك و إياه‬
d. Apabila berada setelah ‫ اال‬seperti kalimat: ‫ ال نعبد اال إياه‬,‫ما سالت اال أيك‬

9
ibid

6
e. Apabila berada setelah dhomir nasab muttasil seperti jawaban dari pertanyaan
berikut: ‫اين مجلة المدير؟ اعطيته اياها‬

3. Dhomir Muttashilah
Ad-dhomair al-muttashilah (bersambung) adalah dhomir/kata ganti yang tidak
dapat berdiri sendiri dan dapat bersambung dengan fi’il (kata kerja), isim (kata
benda) dan huruf (kata depan). Ada 14 Dhomir muttashil yaitu:10

Dhomir ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang ‫ها‬ Dia “kata ganti orang ketiga” ‫ه‬
ketiga” (seorang pr) (seorang lk2)
Dia “kata ganti orang ‫ هما‬Dia “kata ganti orang ketiga” (2 ‫هما‬
ketiga” (2 orang pr) orang lk2)
Mereka “kata ganti orang ‫ هن‬Mereka “kata ganti orang ‫هم‬
ketiga” (3 orang pr) ketiga” (3 orang lk2)

Dhomir mukhathab

Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang ‫ ك‬Kamu “kata ganti orang ‫ك‬
kedua” (seorang pr) kedua” (seorang lk2)
Kamu “kata ganti orang ‫ كما‬Kamu “kata ganti orang ‫كما‬
kedua” (2 orang pr) kedua” (2 orang lk2)
Kalian “kata ganti orang ‫ كن‬Kalian “kata ganti orang ‫كم‬
kedua” (3 orang pr) kedua” (3 orang lk2)

Dhomir mutakallim

Muzakkar dan muannast


Saya “kata ganti orang pertama” ‫ي‬
(seorang lk2 dan pr)

10
Ibid…,h. 5.

7
Kami/kita “kata ganti orang ‫نا‬
pertama” (banyak lk2 dan pr)
Catatan:

a. Dhomir ini berkedudukan sebagai objek ketika bersambung dengan fi’il (kata
kerja)
b. Berfungsi sebagai mudhaf atau menyatakan kepemilikan ketika bersambung
dengan isim (kata benda), dan berfungsi sebagai majrur ketika bersambung
dengan (huruf jar).11

Dhommir muttasilah terbagi menjadi 3 bagian menurut abdur rahman dalam


kitab durusu al-lughoti al-arabiyati li ghairi al-nathiqiina biha:

a. ‫ضمائر الرفع المتصلة‬

Dhomir ini berkedudukan sebagai fa’il.

1) Huruf ta fa’il mutaharrik(dhomir fa’il yang berbaris) seperti pada lafazd: ,‫ذهبت‬
‫ ذهبتن‬,‫ ذهبت‬,‫ذهبتما‬
2) Huruf alif al-isnain (yang menunjukan dua fa’il) pada lafazd: ,‫ يذهبان‬,‫ ذهبتا‬,‫ذهبا‬
‫ اذهبا‬,‫تذهبان‬
3) Huruf wawu jam’ah(yang menunjukan makna fa’il banyak) pada lafazd: ,‫ذهبوا‬
‫ تذهبون‬,‫ اذهبوا‬,‫يذهبوا‬
4) Huruf ya mukhotobah(yang menunjukan lawan bicara fa’il perempuan) pada
lafazd: ‫ ذهبي‬,‫تذهبين‬
5) Huruf nun niswah(yang menunjukan makna banyak fa’il perempuan) pada
lafazd: ‫ تذهبن‬,‫ اذهبن‬,‫ يذهبن‬,‫ذهبن‬
6) Huruf nun(lil mutakallim(yang menunjukan makna banyak fa’il yang
berbicara)( seperti pada lafazd: ‫ذهبنا‬
b. ‫ضمائر النصب المتصلة‬

Dhomir ini berkedudukan sebagai maf’ul.

Contohnya:

11
Ibid

8
‫ سالنا‬,‫ سالني‬,‫ سالكن‬,‫ سالكما‬,‫ سالكم \ سالك‬,‫ سالكما‬,‫ سالهن \ سالك‬,‫ سالهما‬,‫ سالهم \ سالها‬,‫ سالهما‬,‫ساله‬

Catatan:

Adapun nun(yang jatuh sebelum dhomir ‫ ياء‬mutakallim pada dhomir muttasil


nasab) itu didatangkan agar menjaga kalimat sebelumnya dari baris kasrah. Karena
alasan tersebut nun ini disebut nun wiqayah.

c. ‫ضمائر الجر المتصلة‬

Dhomir ini berkedudukan sebagai mudhofun ilaih atau majrur. Dhomir muttasil
jar atau khopad tidak ditemukan kecuali pada isim dan huruf seperti kalimat: ,‫كتبك‬
‫له‬.

9
C. Pola Penggunaan isim dhomir baik munfashil maupun muttasil

Sebelum membahas pola penggunaan isim dhomir penyusun akan memaparkan


contoh penggunaan isim dhomir dalam bentuk tabel sebagai berikut:

1. Contoh Penggunaan Dhomir Munfashil Rafa:


Dhomir ghaib
Makna Kalimat

Dia (seorang mahasiswa) ‫هو طالب‬

Dia (2 orang mahasiswa) ‫هما طالبان‬

Mereka (3orang mahasiswa) ‫هم طالبون‬

Dia (seorang mahasiswi) ‫هي طالب‬

Dia (2 orang mahasiswi) ‫هما طالبان‬

Mereka (3 orang mahasiswi) ‫هن طالبات‬


Dhomir mukhatab

Kamu (seorang mahasiswa) ‫انت طالب‬

Kamu (2 orang mahasiswa) ‫انتما طالبان‬

Kalian (3 orang mahasiswa) ‫انتم طالبون‬

Kamu (seorang mahasiswi) ‫انت طالبة‬

Kamu (2 orang mahasiswi) ‫انتما طالبان‬

Kalian (3 orang mahasiswi) ‫انتن طالبات‬


Dhomir mutakallim

Saya seorang mahasiswa ‫انا طالب‬

Saya seorang mahasiswi ‫نحن طالبون‬

10
2. Contoh Penggunaan Dhomir Munfashil Nasob
Dhomir ghaib
Makna Kalimat

Aku memuliakannya (lk) ‫إياه اكرمت‬

Aku memuliakan mereka berdua ‫اياهما اكرمت‬

Aku memuliakan mereka (lk) ‫اياهم اكرمت‬

Aku memuliakannya (pr) ‫إياها اكرمت‬

Dia (2 orang mahasiswi) ‫اياهما اكرمت‬

Aku memuliakan Mereka (pr) ‫اياهن اكرمت‬


Dhomir mukhatab

Aku memuliakanmu (lk) ‫اياك اكرمت‬

Aku memuliakan kalian berdua ‫اياكما اكرمت‬

Aku memuliakan Kalian (lk) ‫اياكم اكرمت‬

Aku memuliakanmu (pr) ‫اياك اكرمت‬

aku memuliakan kalian berdua ‫اياكما اكرمت‬

Aku memuliakan Kalian (pr) ‫اياكن اكرمت‬


Dhomir mutakallim

Kamu memuliakan Saya ‫اياي اكرمت‬

Kamu memuliakan kami ‫ايانا اكرمت‬

11
3. Contoh Penggunaan Dhomir Muttasil Rafa
Dhomir ghaib
Makna Kalimat

Mereka berdua (lk) telah/sedang memukul ‫ يضربان‬/ ‫ضربا‬

Mereka (lk) telah/sedang memukul ‫ يضربون‬/ ‫ضربوا‬

Dia (pr) telah memukul ‫ضربت‬

Mereka berdua (pr) telah/sedang memukul ‫ تضربان‬/ ‫ضربتا‬

Mereka (pr) telah/sedang memukul ‫ يضربن‬/ ‫ضربن‬


Dhomir mukhatab

Dia (lk) memukul ‫ضربت‬

Mereka berdua (lk) memukul ‫ تضربان‬/ ‫ضربتما‬

Mereka (lk) memukul ‫ تضربون‬/ ‫ضربتم‬

Dia (pr) memukul ‫ تضربين‬/ ‫ضربت‬

Mereka berdua (pr) memukul ‫ تضربان‬/ ‫ضربتما‬

Mereka (pr) memukul ‫ تضربن‬/ ‫ضربن‬


Dhomir mutakallim

Aku memukul ‫ضربت‬

Kami memukul ‫ضربنا‬

12
4. Contoh Penggunaan Dhomir Muttasil Nasab
Dhomir ghaib
Makna Kalimat

Dia memukulnya (lk) ‫ضربه‬

Dia memukul mereka berdua ‫ضربهما‬

Dia memukul mereka (lk) ‫ضربهم‬

Dia memukulnya (pr) ‫ضربها‬

Dia memukulnya ‫ضربهما‬

Dia memukulnya (lk) ‫ضربهن‬


Dhomir mukhatab

Dia memukulmu (lk) ‫ضربك‬

Dia memukul kalian berdua ‫ضربكما‬

Dia memukul kalian (lk) ‫ضربكم‬

Dia memukulmu (lk) ‫ضربك‬

Dia memukul kalian berdua ‫ضربكما‬

Dia memukul kalian (pr) ‫ضربكن‬


Dhomir mutakallim

Dia memukulku ‫ضربني‬

Dia memukul kami ‫ضربنا‬

13
5. Contoh Penggunaan Dhomir Muttasil Khopad
Dhomir ghaib
Makna Kalimat

Rumahnya (lk) ‫بيته‬

Rumahnya (berdua) ‫بيتهما‬

Rumah mereka (lk) ‫بيتهم‬

Rumahnya (pr) ‫بيتها‬

Rumahnya (berdua) ‫بيتهما‬

Rumah mereka (lk) ‫بيتهن‬


Dhomir mukhatab

Rumahmu (lk) ‫بيتك‬

Rumah kalian berdua ‫بيتكما‬

Rumah kalian (lk) ‫بيتكم‬

Rumahmu (pr) ‫طالبتك‬

Rumah kalian berdua ‫بيتكما‬

Rumah kalian (pr) ‫بيتكن‬


Dhomir mutakallim

Rumahku ‫بيتي‬

Rumah kami ‫بيتنا‬

Adapun pola penggunaan dhomir pada kalimat baik munfashil ataupun


muttashil sebagai berikut:

1. Dhomir munfashil rafa


Dhomir munfashil rafa + isim (mufrad/tasniyah/jama)/fi’il
2. Dhomir munfashil nasab

Dhomir munfashil nasab + fi’il

3. Dhomir muttasil rafa

14
Fi’il madhi + dhomir muttasil rafa(kecuali ‫)هو‬

4. Dhomir muttasil nasab

Fi’il + dhomir muttasil nasab

5. Dhomir muttasil khopad

Isim mufrad + dhomir muttasil khopad

15
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dhomir yaitu kata yang digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata
pengganti kata yang disebut. Dhomir terbagi menjadi 2 bagian secara umum :

1. Dhomir Munfashil

Muttasil adalah dhomir yang tidak boleh bersambung dengan kalimatnya dan
boleh jatuh setelah illa.

a. Munfashil rafa
b. Munfashil nasab
2. Dhomir Muttasil

Muttasil adalah dhomir yang bersambung dengan kalimatnya dan tidak boleh
jatuh setelah illa.

a. Muttasil rafa
b. Muttasil nasab
c. Muttasil khopad

Kaidah penggunaan dhomir dalam kalimat bahasa arab

1. Dhommir munfashil rafa


a. Berkedudukan sebagai mubtada
2. Dhomir munfashil nasab
a. Berkedudukan sebagai maf’ul
3. Dhomir muttasil rafa
a. Berkedudukan fa’el
4. Dhomir muttasil nasab
a. Berkedudukan maf’ul
5. Dhomir muttasil khopad
a. Berkedudukan mudhofun ilaih

16
DAFTAR PUSTAKA

Hamsa, Muhammad Hum. Dhomir. makasar: Gunadarma Ilmu, 2019.

Malik. al-mumti' fi syarhi al-jurumiah. yaman: maktabah shona'i al-astariyah, 2014.

Rahman, Abdur. durusu al-lughoh al-arabiyah li ghairi al-nathiqin. madinah:


islamic university of madina, 1419 H.

17
‫‪LAMPIRAN‬‬

‫املدرس ‪ :‬اي اسامة املراكب يطلبك يف مكتبه‬

‫‪ :‬اريد ان اخذ معي اي زمييل هذين‬ ‫أسامة‬


‫املدرس ‪ :‬مل يطلب املراقب اىل اايك‬

‫‪ :‬اخىش انه نيس اين واايهام مشرتكون يف مسابقة الس باحة‬ ‫أسامة‬
‫املدرس ‪ :‬خذهام اذا اين كتاب املدير اي ابراهمي ؟‬

‫‪ :‬اعطيته اايه‬ ‫ابراهمي‬


‫‪ :‬واين دفاتر الطالب‬ ‫املدرس‬

‫‪ :‬اعطيهتم اايها‬ ‫ابراهمي‬

‫‪ :‬واين جمليت؟‬ ‫املدرس‬

‫‪ :‬اعطيتكها‬ ‫ابراهمي‬

‫املدرس ‪ :‬مىت اعطيتنهيا‬

‫‪ :‬اعطيتمك امىس يف مكتبك اخذهتا ووضعهتا يف ادلرج‬ ‫ابراهمي‬


‫تذكرت‪12‬‬ ‫املدرس ‪ :‬نعم الان‬

‫‪12‬‬
‫‪Abdur Rahim, Durusu Al-Lugoh Al-Arabiyah Li Ghairi Al-Nathiqina( Madinah: Islamic‬‬
‫‪University Of Madinah, 1419 H), h. 230.‬‬

‫‪18‬‬

Anda mungkin juga menyukai