Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AL-DHAMA’IR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Bahasa Arab

Dosen Pengampuh:
Dr. Gasim Yamani, M.Ag

Kelas: Ekonomi Syariah 2

Disusun Oleh:
Kelompok 5

Rafi Alam 225120043


Andi Aidir Arsy 225120058
Moh. Adrian Ramadhan 225120079
Putri Resky Amalia 225120054
Nur Asih Arintiputri 225120041
Della Maghfirah 225120253

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir
zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang berjudul “Al-
Dhama’ir”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dami kesempurnaan makalah
kami.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 2
A. Pengertian al-Dhama’ir ..................................................................................................... 2
B. Jenis-jenis al-Dhama’ir ..................................................................................................... 2
1. Al-Dhoma’ir al-Munfashil al-Marfu’ah ...................................................................... 2
2. Al-Dhoma;ir al-Munfashil al-Mansubah .................................................................... 4
3. Al-Dhoma’ir al-muttashilah ........................................................................................ 6
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam adalah agama yang lahir di negeri arab. Melalui malaikatJibril Allah SWT,
menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. turunnyawahyu tersebut terjadilah
adanya sumber utama dalam agama islam dan sekaligusmukjizat nabi muhammad SAW yang
kekal sampai akhir zaman yaitu al-Qur’an al-Karim. Selain al-Qur’an agama islam juga
mempunyai sumber lain sebagai rujukan, apabila didalam al-qur’an tidak dijelaskan secara
lengkap, yaitu al-Hadits. Hadits adalah sabda nabi Muhammad SAW. AL-Qur’an dan hadits
tidak bisa dipisahkan keduanya harus bersama-sama karena jika suatu masalah didalamal-
qur’an tidak menjelaskan secara lengkap dan total, maka haditslah yang akanmenjelasakannya
Kedua sumber tersebut dalam segi bahasanya adalah menggunakan bahasaArab, karena
agama islam sendiri lahir di negeri arab. Oleh karena itu, itu kitasebagai umat islam dituntuk
untuk bisa berbahasa arab. Sebagai pengantar agarkita semua bisa berbahasa arab, disini
penulis akan menyebutkan beberapa kosakata bahasa arab tentang anggota tubuh dan sedikit
membahas tentang beberapakaidah yang ada di dalam kaidah bahasa Arab. Yaitu isim dhomir
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian isim dhama’ir?
2. Apa jenis-jenis isim Dhama’ir?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian isim dhama’ir
2. Untuk mengetahui jenis-jenis isim dhama’ir

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Dhama’ir
Isim dhomir adalah kata ganti di dalam istilah bahasa indonesia. Yaitu kata yang
digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata pengganti kata yang disebut. Misalkan saya
berkata “muhammad telah masuk ke kelas, kemudian dia keluar setelah pelajaran selesai”,
kata “dia” kalau dalam istilah bahasa arab dinamakan dhomir.
Dalam kaidah bahasa Arab, isim dhomir digunakan sebagai kata ganti dari isim dhohir.
Menurut penggunaannya, isim dhomir biasanya menunjukan orang yang ghoib, hadir, atau
mutakalim.
Isim dhomir juga bisa menunjuk subjek dan objek pada sebuah kalimat. Mengutip buku
Tata Bahasa Arab karya Endang Switri, isim dhomir umumnya dikenal dengan istilah
mubtada mudhmar yang terdiri dari 12 kata.
Jika dilihat dari susunan katanya, isim dhomir dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni
dhomir munfasil, dhomir muttashil, dan dhomir mustassir.
Dikutip dari Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Islam karya Muhammad
Zaky Sya’bani, menjelaskan bahwa dhomir adalah kata ganti yang biasanya dikenal dengan
sebutan pronomina. Dalam bahasa Arab, Dhomir disebut dengan Isim Ma’rifah yang
digunakan untuk menggantikan orang ketiga atau sesuatu.
Hal ini sama dengan kata ganti yang digunakan dalam materi bahasa Indonesia yang
digunakan untuk mewakili objek ataupun subjek. Dhomir adalah isim yang sama dengan
mudhamar, artinya disesuaikan dengan gender, Maskulin (Mudzakkar) dan Feminism
(Muannats) sesuai dengan bentuk mufrad (tunggal), mutsanna (dual), dan jamak (banyak).
Dhomir adalah “kata ganti”, istilah ini dikenal dalam bahasa Arab dengan tiga kategori
yaitu:
a. Dhomir ghaib yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang ketiga, Yaitu dia dan mereka.
b. Dhomir mukhathab yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang kedua Yaitu kamu dan kalian.
c. Dhomir mutakallim yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang pertama, Yakni aku dan kami.
B. Jenis-jenis Al-Dhama’ir
Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama seseorang, atau
sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara berurutan. Ada 3 jenis Dhomir
dalam bahasa Arab jika ditinjau dari kedudukan I’rabnya, yaitu1:
1. Ad-Dhomair al-Munfashil al-Marfu’ah
Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah (terpisah-marfu’) adalah Dhomir/kata ganti
yang marfu’ yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan kata kerja
(fi’il), kata benda (isim), dan huruf. Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah ada 14 yaitu:
Dhomir ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang ketiga”
(seorang perempuan)
َ‫ هِي‬Dia “kata ganti orang ketiga”
(seorang laki-laki)
َ‫هُو‬
1
Hamzah Lukman, DHAMIR (Cara Cepat Menguasai Bentuk Perubahan Dhamir), 2019
<http://repository.iainpare.ac.id/835/1/Addhomair.pdf>.

2
Dia “kata ganti orang ketiga” ‫هُما‬ Dia “kata ganti orang ketiga” (2 ‫هُما‬
(2 orang perempuan) orang laki-laki)
Mereka “kata ganti orang َ‫هُن‬ Mereka“kata ganti orang َ‫هُم‬
ketiga”(3 orang perempuan) ketiga” (3 orang laki-laki)
Dhomir mukhathab
Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang َِ ‫ ان‬Kamu
‫ت‬ “kata ganti orang َ‫انت‬
kedua”(seorang perempuan) kedua”(seorang laki-laki)
Kamu “kata ganti orang
kedua”(2 orang perempuan)
‫ انتُمَا‬Kamu “kata ganti orang
kedua”(2 orang laki-laki)
‫انتُمَا‬
Kalian “kata ganti orang
kedua”(3 orang perempuan)
َ ُ ‫ انت‬Kalian
‫ن‬ “kata ganti orang
kedua”(3 orang laki-laki)
‫انت َُم‬
Dhomir mutakallim
Muzakkar dan muannast
Saya “kata ganti orang pertama” (seorang ‫انَا‬
laki-laki dan perempuan)
Kami/kita
pertama”(banyak
“kata ganti
laki-laki
orang
dan
َُ ‫نح‬
‫ن‬
perempuan)

Contoh penggunaan Dhomir munfashil ketika berada di awal kalimat:


Dhomir ghaib
Makna Kalimat
Dia (seorang laki-laki) berdiri َ‫هُوَقا ِئم‬
Dia (2 orang laki-laki) berdiri ‫ان‬
َِ ‫هُماَقائِم‬
Mereka (3 orang laki-laki) berdiri َ‫هُمَقائِمون‬
Dia (seorang perempuan) berdiri َ‫هِيَقائِمة‬
Dia (2 orang perempuan) berdiri ‫ان‬
َِ ‫هُماَقائِمت‬
Mereka (3 orang perempuan) berdiri َ‫هُنَقا ِئمات‬
Dhomir mukhatab
Makna Kalimat
Kamu (seorang laki-laki) berdiri َ‫أنتَقائِم‬
Kamu (2 orang laki-laki) beridiri َِ ‫أنتُماَقائِم‬
‫ان‬

3
Kalian (3 orang laki-laki) berdiri َ ‫أنتُمَقائِمو‬
‫ن‬
Kamu (seorang perempuan) berdiri َ‫أنتَِقا ِئمة‬
Kamu (2 orang perempuan) berdiri َِ ‫أنتُماَقائِمت‬
‫ان‬
Kalian (3 orang perempuan) berdiri َ‫انتُنَقائِمات‬
Dhomir mutakallim
Makna Kalimat
Saya (seorang laki-laki dan perempuan) berdiri َ‫اناَقائِم‬
Kita (2 atau lebih laki-laki dan perempuan) berdiri ‫ن‬
َ ‫نحنَُقائِمو‬

2. Ad-Dhomair al-Munfashil al-Mansubah


Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah (terpisah-manshub) adalah kata ganti yang
dapat berdiri sendiri, oleh sebab itu, kelompok kata ini penulisannya tidak dapat
bersambung dengan kata lain.
Ada 14 Dhomir muttashil yaitu:
Dhomir Ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang ‫ ِإياهَا‬Dia “kata ganti orang ketiga”
ketiga”(seorang perempuan) (seorang laki-laki)
ُ‫ِإياَه‬
Dia “kata ganti orang ketiga” ‫إِياهُمَا‬ Dia “kata ganti orang ketiga” ‫إِياهُمَا‬
(2 orang perempuan) (2 orang laki-laki)
Mereka “kata ganti orang ‫ُن‬
َ ‫ِإياه‬ Mereka “kata ganti orang َ‫ِإياهُم‬
ketiga” (3 orang perempuan) ketiga” (3 orang laki-laki)
Dhomir Mukhathab
Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang ‫اك‬
َِ ‫ِإي‬ Kamu “kata ganti orang ‫اك‬
َ ‫ِإي‬
kedua” (seorang perempuan) kedua” (seorang laki-laki)
Kamu “kata ganti orang
kedua” (2 orang perempuan)
َ ‫إِيا ُك‬
‫ما‬ Kamu “kata ganti orang
kedua” (2 orang laki-laki)
َ ‫إِيا ُك‬
‫ما‬
Kalian “kata ganti orang
kedua” (3 orang perempuan)
َ ‫ِإيا ُك‬
‫ن‬ Kalian “kata ganti orang
kedua” (3 orang laki-laki)
َ‫ِإيا ُكم‬
Dhomir Mutakallim
Muzakkar dan muannast

4
Saya “kata ganti orang pertama” (seorang ‫اي‬
َ ‫ِإي‬
laki-laki atau perempuan
Kami/kita “kata ganti orang pertama ‫ِإيانَا‬
”(banyak laki-laki atau perempuan)

Contoh penggunaan Dhomir munfashil ketika berada di akhir kalimat:


Dhomir Ghaib
Makna Kalimat
Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia (laki-laki) ‫مااكرمتُ َإَّلَإياَه‬
ُ ِ ِ
Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia berdua (laki-
laki).
‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإياهُما‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada mereka (laki-
laki)
َ‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإياهُم‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia (perempuan). ‫مااكرمتُ َ ِإَّلََ ِإياها‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia berdua
(perempuan)
َ‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإياهُم‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada
(perempuan)
mereka َ‫مااكرمتُ َإَِّلَإِياهُن‬
Dhomir Mukhathab
Makna Kalimat
Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu (laki-laki) َ‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإياك‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu berdua
(laki-laki)
‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإيا ُكما‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada kalian (laki-laki) َ‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإيا ُكم‬
Saya tidak
(perempuan)
memuliakan kecuali kepada kamu
ِ ‫مااكرمتُ َإَِّلَإِي‬
َ‫اك‬
Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu berdua
(perempuan)
‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإيا ُكما‬
Saya tidak
(perempuan)
memuliakan kecuali kepada kalian َ ‫مااكرمتُ َإَِّلَإِيا ُك‬
‫ن‬
Dhomir Mutakallim
Makna Kalimat
Saya tidak memuliakan kecuali kepada diri saya sendiri
(laki-laki dan perempuan)
َ‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإياي‬

5
Saya tidak memuliakan kecuali kepada kita (laki-laki
dan perempuan)
‫مااكرمتُ َ ِإَّلَ ِإيانَا‬

3. Ad-dhomair al-muttashilah
Ad-dhomair al-muttashilah (bersambung) adalah dhomir/ kata ganti yang tidak
dapat berdiri sendiri dan dapat bersambung dengan fi’il (kata kerja), isim (kata benda)
dan huruf (kata depan).
Ada 14 Dhomir muttashil yaitu:
Dhomir Ghaib
Muannast Muzakkar
Dia “kata ganti orang ketiga”
(dia seorang pr)
‫ها‬ Dia “kata ganti orang ketiga” (dia
seorang lk2) ُ‫َه‬
Dia “kata ganti orang ketiga”
(dia 2 orang pr)
‫هُما‬ Dia “kata ganti orang ketiga” (2
orang lk2)
‫هُما‬
Mereka “kata ganti orang
ketiga” (3 orang pr)
َ‫هُن‬ Mereka “kata ganti orang ketiga”
(3 orang lk2)
َ‫هُم‬
Dhomir Mukhathab
Muannast Muzakkar
Kamu “kata ganti orang kedua”
(seorang pr)
َ‫ِك‬ Kamu “kata ganti orang kedua”
(seorang (lk2)
َ‫ك‬
Kamu “kata ganti orang kedua”
(2 orang pr)
‫ُكما‬ Kamu “kata ganti orang kedua”
(2 orang lk2)
‫ُكما‬
Kalian “kata ganti orang kedua”
(3 orang pr)
َ ‫ُك‬
‫ن‬ Kalian “kata ganti orang kedua”
(3 orang lk2)
َ‫ُكم‬
Dhomir Mutakallim
Muzakkar dan muannast
Saya“kata ganti orang pertama” (seorang lk2
atau pr)
َ‫ي‬
Kami/kita “kata ganti
”(banyak lk2 atau pr)
orang pertama
‫نَا‬

Contoh Ad-dhomair al-muttashilah yaitu:


Dhomir Ghaib
Makna Kalimat
pena milik dia (laki-laki) ُ‫قل ُمه‬
pena milik dia berdua (laki-laki) َ‫قل ُم ُهما‬
pena milik mereka (laki-laki) َ‫قل ُم ُهم‬

6
pena milik dia (perempuan) ‫قل ُمها‬
pena milik dia berdua (perempuan) َ‫قل ُم ُهما‬
pena milik mereka (perempuan) َ‫قل ُم ُهن‬
Dhomir Mukhathab
Makna Kalimat
pena milik kamu (laki-laki) َ‫قل ُمك‬
pena milik kamu berdua (laki-laki) َ‫قل ُم ُكما‬
pena milik kalian (laki-laki) َ‫قل ُم ُكم‬

pena milik kamu (perempuan) َ‫قل ُم ِك‬


pena milik kamu berdua (perempuan) َ‫قل ُم ُكما‬
pena milik kalian (perempuan) َ‫قل ُم ُكن‬
Dhomir Mutakallim
Makna Kalimat
pena milik saya (laki-laki dan perempuan) َ‫قل ِمي‬
pena milik kita (laki-laki dan perempuan) ‫قل ُمنا‬

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim dhomir adalah kata ganti di dalam istilah bahasa indonesia. Yaitu kata yang
digunakan untuk menyebut sesuatu sebagai kata pengganti kata yang disebut. Misalkan saya
berkata “muhammad telah masuk ke kelas, kemudian dia keluar setelah pelajaran selesai”,
kata “dia” kalau dalam istilah bahasa arab dinamakan dhomir.
Dalam kaidah bahasa Arab, isim dhomir digunakan sebagai kata ganti dari isim dhohir.
Menurut penggunaannya, isim dhomir biasanya menunjukan orang yang ghoib, hadir, atau
mutakalim.
Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama seseorang, atau
sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara berurutan. Ada 3 jenis Dhomir
dalam bahasa Arab jika ditinjau dari kedudukan I’rabnya.
Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah (terpisah-marfu’) adalah Dhomir/kata ganti yang
marfu’ yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan kata kerja (fi’il), kata
benda (isim), dan huruf. Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah ada 14.
Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah (terpisah-manshub) adalah kata ganti yang dapat
berdiri sendiri, oleh sebab itu, kelompok kata ini penulisannya tidak dapat bersambung dengan
kata lain.
Ad-dhomair al-muttashilah (bersambung) adalah dhomir/ kata ganti yang tidak dapat
berdiri sendiri dan dapat bersambung dengan fi’il (kata kerja), isim (kata benda) dan huruf
(kata depan).

8
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Hamzah, DHAMIR (Cara Cepat Menguasai Bentuk Perubahan Dhamir), 2019
<http://repository.iainpare.ac.id/835/1/Addhomair.pdf>

Anda mungkin juga menyukai