Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA ARAB

ISIM FA’IL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
1. ANJANI SHALSABILLA
2. CHAIRIA ALFI
3. DESTI KHAIRANI NUR ANNISA
4. NELLIANA RAMBE

DOSEN PENGAMPU
ASMAR YAMIN DALIMUNTHE, M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL AKMAL
DELI SERDANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”ISIM
FA’IL” tepat pada waktunya.
Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Bahasa Arab dengan dosen pengampu Bapak Asmar Yamin Dalimunthe, M.Pd.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi wawasan dan manfaat bagi siapa saja
yang membacanya, terutama teman-teman PGMI 1-A STAI.RA

Batang Kuis, 10 Okbtober 2023


Kelompok 4
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Pengertian Isim (Kata Benda).........................................................................2
2.2 ‫( الَفاِع ٌل‬Subjek)....................................................................................................3
2.3 Pengertian Isim Fa'il........................................................................................6
2.4 Pembagian Isim Fa'il........................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

DAFTAR TABEL

Table 1. Benda Hidup Berakal........................................................................................2


Table 2. Benda Hidup Berakal........................................................................................2
Table 3. Benda Mati.........................................................................................................3
Table 4. Contoh Isim Fa'il...............................................................................................6
Table 5. Contoh Fa'il dari Isim Mu'rab/Dzahir.............................................................7
Table 6. Contoh Isim Isyarah..........................................................................................7
Table 7. Contoh Isim Maushul........................................................................................8
Table 8. Contoh Isim Dhamir..........................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai seorang muslim kita tahu bahwa Bahasa Arab merupakan bahasa
yang dipakai dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Kita juga tahu bahwa Al-Qur’an
dan Al-Hadits merupakan sumber ajaran agama Islam yang dijadikan pedoman
bagi umat manusia dalam menuntun manusia menuju arah keselamatan. Artinya
sudah seharusnya kita sebagai umat muslim mengkaji dan memahami benar ajaran
agama Islam tersebut jika kita ingin mendapatkan keselamatan baik di dunia
maupun di akhirat nanti.
Dan untuk bisa mempelajari dan memahami Al-Qur’an diperlukan sebuah
ilmu (Shorof dan Nahwu) yang erat kaitannya mengenai penafsiran tiap kata
dalam Al-Qur’an ataupun dalam Al-Hadits sehingga maksud dan tujuannya bisa
kita pahami.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Isim Fa’il ?
2. Bagaimana bentuk Isim Fa’il ?
3. Bagaimana aplikasi Isim Fa’il dalam kalimat ?
4. Bagaimana cara menyusun Isim Fa’il ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Isim Fa’il
2. Mengetahui bentuk Isim Fa’il
3. Mengetahui aplikasi Isim Fa’il dalam kalimat
4. Mengetahui cara menyusun Isim Fa’il

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Isim (Kata Benda)


Isim secara bahasa memiliki arti "yang dinamakan" atau "nama" atau "kata".
Sedangkan menurut ulama Nahwu, Isim adalah kata yang menunjukkan suatu
makna yang ada pada zatnya, akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu.
Pengertian lain yang dapat dipahami tentang isim adalah kata yang menunjukkan
kepada:
1. Benda Hidup Berakal (Manusia)
Contoh:
Table 1. Benda Hidup Berakal

Kalimat Kalimat
Makna Muannas Makna Mudzakkar
Aisyah ‫َعاِئَش ٌة‬ Muhammad ‫ُمَحَّم ٌد‬
Halimah ‫َحِلْيَم ٌة‬ Ali ‫َع ِلٌّي‬
Khadijah ‫َخ ِد ْيَج ٌة‬ Yusuf ‫ُيْو ُس ُف‬
Fatimah ‫َفاِط َم ٌة‬ Zaid ‫َزْيٌد‬

2. Benda hidup tak berakal (hewan)


Contoh:
Table 2. Benda Hidup Berakal

Kalimat Kalimat
Makna Muannas Makna Mudzakkar
Ayam ‫َد َج اَج ٌة‬ Anjing ‫َك ْلٌب‬
Sapi ‫َبَقَر ٌة‬ Kucing ‫ِقٌّط‬
Semut ‫َنْم َلٌة‬ Kerbau ‫َج اُم ْو ٌس‬
Bebek ‫َبَّطٌة‬ Monyet ‫ِقْر ٌد‬

3. Benda mati, seperti tempat, nama kampung, benda padat/cair, dan benda
konkret dan abstrak.

2
Contoh:
Table 3. Benda Mati

Kalimat Kalimat
Makna Muannas Makna Mudzakkar
Buku Tulis ‫ُك َّراَس ٌة‬ Buku ‫ِكَتاٌب‬
Universitas ‫َج اِمَع ٌة‬ Pulpen ‫َقَلٌم‬
Apel ‫ُتَّفاَح ٌة‬ Pintu ‫َباٌب‬

2.2 ‫( الَفاِع ٌل‬Subjek)


‫ الَفاِع ٌل‬adalah isim yang di rafa' kan letaknya selepas fi'il mabniy lil ma'lum dan
menunjukkan dirinya sebagai pelaku perbuatan. Contoh:
 ‫" َقاَم الَّرُجُل‬Lelaki itu telah berdiri". Kata " ‫ "الَّرُجُل‬berperan sebagai fa'il dan di
rafa' kan dengan harkat dhammah.
 ‫" َتَر اَفَع الُمَح اِمَياِن‬Kedua pengacara itu bersama-sama melapor kepada hakim". Kata
" ‫ "الُمَح اِمَي اِن‬berperan sebagai fa'il dan di rafa' kan dengan huruf ‫ ا‬karena
bentuknya mutsanna.
 ‫" َقاَت َل الُم َناِض ُلْو َن‬para pejuang saling membunuh". Kata " ‫ "الُم َناِض ُلْو َن‬berperan
sebagai fa'il dan di rafa' kan dengan huruf ‫ و‬karena bentuknya jamak
mudzakkar salim.
 ‫" َتَقَّر َر ِإْعاَل ُن َنِتْيَج َة اإلْمِتَح اِن‬Pengumuman itu telah menetapkan hasil pemeriksaan".
Kata " ‫ "ِإْعاَل ُن‬berperan sebagai fa'il dan di rafa' kan dengan harkat dhammah
karena bentuknya jamak taktsir.

1) ‫ الَفِع ُل‬dapat berbentuk:


a. Isim mu'rab.
b. Isim mabniy (dhamif zhahir atau mustatir atau isim isyarah atau isim
maushul dan lain-lain). Contoh:
 ‫" َج َلْس ُت‬aku telah duduk". Huruf " ‫ "ُت‬yang ada pada kata " ‫ "َج َلْس ُت‬adalah
menempati pada posisi rafa' sebagai fa'il.
 ‫" الَّرُجُل َح َضَر‬Lelaki itu telah datang”. Kata " ‫ "الَّرُجُل‬adalah mubtada' di rafa'
kan dengan harkat dhammah. Kata " ‫ "َحَضَر‬adalah fi'il madhi dan fa'il nya

3
adalah dhamir yang tersembunyi yaitu " ‫"ُهَو‬. Jumlah fi'liyaj (fi'il dan fa'il)
menjadi khabar mubtada'.
 ‫" َنَجَح َهَذ ا الَّطاِلُب‬pelajar ini telah sukses". Kata "‫ "َهَذ ا‬adalah isim isyarah (kata
tunjuk) mabniy yang menempati posisi rafa' sebagai fa'il.
 ‫" َج اَء الذي َكَتَب‬telah datang yang menulis". Kata "‫ "الذي‬adalah isim maushul
mabniy yang menempati posisi rafa' sebagai fa'il.
c. Mashdar yang dibentuk dari " ‫ "أْن‬dan fi'il atau dari " ‫ "أَّن‬dan isjm serta
khabarnya. Contoh:
 ‫( َيْنَبِغ ي أْن َتُفْو َز‬maksudnya: ‫)َيْنَبِغ ي َفْو ُز َك‬. Mashdar yang dibentuk dari " ‫ "أْن‬dan
fi'il nya yaitu " ‫ "َفْو ُز َك‬sebagai fa'il untuk fi'il "‫"َيْنَبِغ ي‬.
 ‫( َس َّر ِني َأَّنَك َنَج ْح َت‬maksudnya: ‫)َس َّر ِني َنَج اُح ك‬. Mashdar yang dibentuk dari " ‫"َأَّن‬
dan isim serta khabarnya yaitu "‫ "َنَج اُحك‬sebagai fa'il untul fi'il "‫"َس َّر ِني‬.

2) Jika fa'il nya mutsanna (dual/muannas) atau jama' (plural/jamak), maka fi'il nya
tetap Mufrad (tunggal/Mufrad). Contoh:
 ‫" َحَضَر الُم َدِّرُس‬Guru itu telah hadir"
 ‫" َحَضَر الُم َدَّر َس اِن‬Kedua bapak guru itu telah hadir"
 ‫" َحَضَر الُم َدِّرُسْو َن‬Para bapak guru itu telah hadir"
 ‫" َحَضَر الُم َدَّر َس اُت‬Para ibu guru itu telah hadir"

3) Jika fa'il nya muannas maka ta'ta'nits nya harus disambungkan dengan fi'il nya
(ta' yang mati pada akhir fi'il madhi dan ta' yang berharkat pada awal fi'il
mudhari').
4) Wajib membuat fi'il nya muannas jika:
a. Fa'il nya isim zhahir muannas hakiki tanpa ada pembatas antara fi'il dan fa'il
nya. (Yang demikian itu dengan muannas hakiki adalah setiap yang
menunjukkan jenis manusia atau hewan baik yang beranak mapun yang
bertelur). Contoh:
 ‫" َس اَفَر ْت َفاِط َم ة‬Fatimah sudah pergi"
 ‫" َتِط ْيُر الَيَم اَم ِة‬Burung merpati itu sedang terbang".
b. Fa'il nya dhamir mustatir yang kembali kepada muannas hakiki atau majazi .
(Muannas mazqji adalah setiap isim yang menunjukkan muannas yang

4
tidak sebenarnya tetapi orang Arab menggolongkannya sebagai kata yang
berjenis muannas. Contoh: ‫ الّش ْم س‬،‫المْنَض َدة‬، dan lain-lain.) Contoh:
 ‫" َزيَنُب َحَضَر ْت‬Zainab sudah datang". Fa'il nya adalah dhamir mustatir yang
maknanya kembali kepada majaz hakiki " ‫"َزيَنُب‬.
 ‫" الّش ْم ُس َطَلَع ْت‬Matahari sudah terbit”. Fa'il nya adalah dhamir mustatir yang
maknanya kembali kepada majaz majazi " ‫"الّش ْم ُس‬.
5) Boleh membuat fi'il nya muannas jika:
a. Fa'ilnya muannas hakiki yang terpisah dari fi'il nya. Contoh: ‫َس اَفَر ْت َأْم ِس َفاِط َم ُة‬
"Fatimah telah pergi kemarin". Boleh juga disebut " ‫( "َس اَفَر َأْم ِس َفاِط َم ُة‬tanpa
pakai " ‫)"ْت‬. Yang memisahkan antara fi'il dan fa'il nya adalah kata " ‫"َأْم ِس‬.
b. Fa'ilnya isim zhahir muannas majazi. Contoh: ‫" َتْطَل ُع الّش ْم ُس‬matahari telah
terbit". Boleh juga disebut dengan: " ‫"َيْطَلُع الّش ْم ُس‬
c. Fa'il nya jamak taktsir. Contoh: ‫" َحَضَر ْت الَقَض اُة‬hakim itu telah datang". Boleh
juga disebut dengan: "‫( "َحَضَر الَقَض اُة‬tanpa memakai " ‫)"ْت‬.
6) Tidak diharuskan fa'il itu selalu menyertai fi'il nya secara langsung tetapi boleh
juga ada pembatas di antara keduanya, baik satu kata atau beberapa kata.
Contoh: ‫" َأْع َج َنِبي ِفى الَحِد ْيَقِة َأْز َهاُرَها‬saya kagum dengan bunga-bunga yang ada di
taman". Kata "‫ "َأْز َهاُر‬adalah fa'il bagi fi'il " ‫ "َأْع َج َنَب‬yang dj rafa' kan dengan
dhammah. Sering dijumpai bahwa maf'ulu bih nya terdahulu dari fa'il nya,
maka antara kefuanya ada kata pembatas. Contoh: ‫" ُيَج ِّنِي الُقْطَن الَفاَّل ُح‬petani
sedang memanen kapas". Kata " ‫ "الُقْطَن‬adalah maf'ul bih yang di nashab kan
dengan harkat fathah, sementara kata ‫ "الَفاَّل ُح‬adalah fa'il di rafa' kan dengan
harkat dhammah.
7) Perlu diperhatikan bahwa yang mana saja ada fi'il mabniy li ma'lum, maka
disana jelas ada fa'il nya. Untuk mengenal pasti fa'il dalam kalimat, kita boleh
memasukkan kata nanya " ‫( "َم ْن‬untuk yang berakal) dan kata "‫( "َم اَذ ا‬untuk yang
tidak berakal) sebelum fi'il yang berpola ghaib mufrad (orang ketiga
tunggal/mufrad), maka jawaban yang muncul dari soalan itu adalah fa'il.
Contoh:
 ‫" َتَك َّلَم الَخ ِط ْيُب ِبَش َج اَعٍة‬khatib bercakap dengan semangat". Siapa yang bercakap?
Jawabanya " ‫"الَخ ِط ْيُب‬. Maka kata " ‫ "الَخ ِط ْيُب‬adalah fa'il.

5
 ‫" َحَضَر الُم ْؤ َتَم ر َأْر َبُعْو َن َم ْنُد ْو ًبا‬Muktamar itu dihadiri oleh empat puluh orang utusan".
Siapa yang hadir? Jawabannya adalah " ‫"َأْر َبُعْو َن‬. Maka kata " ‫ "َأْر َبُع ْو َن‬disebut
sebagai fa'il.
 ‫َّر ْأِي‬vv‫" ُأَو اِف ُق َع َلى َه َذ ا ال‬Saya setuju dengan pendapat ini". Siapa yang setuju?
Jawabannya adalah dhamir yang disembunyikan "‫"َأَن ا‬. Maka dhamir yang
demikian itu adalah fa'il.
 ‫" َتَق َّر َر َتْأِج ْي ُل الَّنِتْيَج ِة‬Penundaan pemeriksaan itu sudah pasti". Apa yang pasti?
Jawabannya adalah " ‫"َتْأِج ْيُل الَّنِتْيَج ِة‬. Maka kata "‫ "َتْأِج ْيُل‬adalah fa'il).
8) Kadang fi'il nya dibuang, sementara fa'il nya tetap. Contoh: ‫ُك ُّل َعاٍم َو َأْنُتم ِبَخْي ٍر‬
"Semoga setial tahun kamu dalam keadaan baik-baik". Asalnya adalah " ‫ُيْقِبُل ُك ُّل‬
‫ "َعاٍم َو َأْنُتم ِبَخْيٍر‬Kata " ‫ "ُك ُّل‬adalah fa'il yang dari fi'il yang dibuang yaitu " ‫"ُيْقِبُل‬.
9) Pada asasnya fa'il muncul selepas ada fi'il. Namun terkadang ada juga beberapa
kata yang berperan contoh fungsi fi'il memunculkan fa'il yaitu mashdar, isim
fa'il, sifat musyabbah. Contoh:
 ‫" َج اَء الَّرُج ُل الَفاِض ُل َأُخ وُه‬Telah tiba seorang laki-laki yang saudaranya itu
dihormati". Kata "‫ "َأُخ و‬adalah fa'il untuk isim fa'il ‫الَفاِض ُل‬.
 ‫" َد َخ ْلُت ُبْس َتاًنا َجِم ْياًل َم ْنَظ ُر ُه‬Aku memasuki taman yang indah pemandangannya".
Kata "‫ "َم ْنَظُر‬adalah fa'il untuk sifat musyabbah ‫َجِم ْياًل‬.

2.3 Pengertian Isim Fa'il


Isim fa'il adalah isim musytaq yang menunjukkan kepada pihak yang melakukan
suatu pekerjaan. Contoh :
Table 4. Contoh Isim Fa'il

Makna Kalimat
Muhammad telah menulis pelajaran,
‫َكَتَب ُمَحَّم ٌد الَّدْر َس َفُهَو َك اِتٌب‬
maka ia adalah orang yang menulis
Laki-laki itu telah tidur, maka ia
‫َناَم الَّرُجُل َفُهَو َناِئٌم‬
adalah orang yang tidur.
Muhammad telah memukul anjing,
‫َضَر َب ُمَحَّم ٌد الَك ْلَب َفُهَو َض اِر ٌب‬
maka ia adalah orang yang memukul

6
2.4 Pembagian Isim Fa'il
Isim fa'il ada 2 macam yaitu:
1. Fa'il dari isim Mu'rab/ Dzahir
Fa'il yang terambil dari isim mu'rab/dzahir adalah fa'il penulisannya jelas atau
tampak ketika ditulis zetelah penulisan fi'il nya.
Contoh:
Table 5. Contoh Fa'il dari Isim Mu'rab/Dzahir

Makna Kalimat
Zaid telah berdiri ‫َقاَم َزْيٌد‬
Ali telah memukul ‫َضَر َب َع ِلٌي‬
Fatimah telah berdiri ‫َقاَم ْت َفاِط َم ٌة‬
Aisyah telah mengambil ‫َأَخ َذْت َعاِئَش ُة‬

2. Fa'il dari isim mabni


Fa'il yang terambil dari isim mabni adalah fa'il yang penulisan harakat
akhirnya tidak mengalami perubahan dan bentuk penulisan harakat akhirnya
sudah terbentuk sejak awal. Ada tiga jenis isim mabni yang dapat dijadikan
sebagai isim fa'il yaitu:
a. Isim Isyarah
Fa'il yang terambil dari isim isyarah adalah fa'il yang menunjukkan
makna kata tunjuk dan penulisannya diletakkan setelah penulisan fi'il
nya.
Contoh:
Table 6. Contoh Isim Isyarah

Makna Kalimat
Mahasiswa ini telah lulus ‫َنَجَح َهَذ ا الَّطِلُب‬
Mahasiswi ini telah lulus ‫َنَج َح ْت َهِذِه الَّطِلَبُة‬

b. Isim Maushul

7
Fa'il yang terambil dari isim maushul adalah fa'il yang menunjukkan
makna kata penghubung dan penulisannya diletakkan setelah penulisan
fi'il nya.

Contoh:
Table 7. Contoh Isim Maushul

Makna Kalimat
Telah datang yang berdiri ‫َج اَء اَّلِذ ى َقاَم‬
Telah datang yang berdiri ‫َج اَءِت اَّلِتْى َقاَم ْت‬

c. Isim Dhamir
Fa'il yang terambil dari isim dhamir adalah fa'il yang tersimpan atau
karena pelakunya tertulis sebelum atau sesudah fi'il.
Contoh:
Table 8. Contoh Isim Dhamir

Makna Kalimat
saya telah duduk di atas kursi ‫َج َلْس ُت َع َلى اْلُك ْر ِسِّي‬
Kami telah duduk di atas kursi ‫َج َلْسَناَع َلى اْلُك ْر ِسِّي‬

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita mempelajari ilmu Tasrif khususnya Isim Fail, tentunya kita
sudah mengenal dan tahu bahwa Isim Fail itu merupakan pelaku yang melakukan
pekerjaan. Isim Fail juga merupakan bentuk dari Isim Musytaq yang artinya Isim
yang berasal dari Fiil bukan dari Isim itu sendiri. Secara sederhana berarti kita
juga bisa membedakan antara mana yang termasuk Isim Fail dan mana yang
dinamakan Fail tersendiri.
B. Saran
Dengan adanya pembelajaran mengenai Isim Fail, di harapkan kita bisa
memacu semangat kita untuk lebih memperdalam dan mempelajari ilmu Tasrif,
karena didalam ilmu Tasrif bukan hanya membahas mengenai Isim Fail saja
namun masih banyak lagi materi – materi lain yang tidak kalah pentingnya dengan
Isim Fail. Dan mudah – mudahan hal itu akan menjadi dorongan untuk kita jika
kita menginginkan untuk bisa mempelajari Al Qur’an maupun buku – buku yang
menggunakan bahasa arab, karena sesungguhnya semua ilmu berasal dari Al
Qur’an.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, N. R. (2018). Makna-Makna Isim Fa’il Dalam Al-Qur’an Surah Al-


Ma’idah (Doctoral dissertation, IAIN Palu).

Irfandi, I. (2023). ANALISIS BENTUK POLA, MAKNA, FUNGSI DAN KEDUDUKAN


ISIM FA’IL DALAM QS. AL-ANFAL SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU SARAF (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).

Huda, M. M., & Amin, K. (2021). BENTUK FI'IL, FA'IL DAN MUBTADA’KHABAR
DALAM QASHIDAH AL-BURDAH BAIT 1 SAMPAI 58. EL WAHDAH, 2(2), 67-
91.

10

Anda mungkin juga menyukai