ISIM FA’IL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. ANJANI SHALSABILLA
2. CHAIRIA ALFI
3. DESTI KHAIRANI NUR ANNISA
4. NELLIANA RAMBE
DOSEN PENGAMPU
ASMAR YAMIN DALIMUNTHE, M.Pd
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”ISIM
FA’IL” tepat pada waktunya.
Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Bahasa Arab dengan dosen pengampu Bapak Asmar Yamin Dalimunthe, M.Pd.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi wawasan dan manfaat bagi siapa saja
yang membacanya, terutama teman-teman PGMI 1-A STAI.RA
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Pengertian Isim (Kata Benda).........................................................................2
2.2 ( الَفاِع ٌلSubjek)....................................................................................................3
2.3 Pengertian Isim Fa'il........................................................................................6
2.4 Pembagian Isim Fa'il........................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
DAFTAR TABEL
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat Kalimat
Makna Muannas Makna Mudzakkar
Aisyah َعاِئَش ٌة Muhammad ُمَحَّم ٌد
Halimah َحِلْيَم ٌة Ali َع ِلٌّي
Khadijah َخ ِد ْيَج ٌة Yusuf ُيْو ُس ُف
Fatimah َفاِط َم ٌة Zaid َزْيٌد
Kalimat Kalimat
Makna Muannas Makna Mudzakkar
Ayam َد َج اَج ٌة Anjing َك ْلٌب
Sapi َبَقَر ٌة Kucing ِقٌّط
Semut َنْم َلٌة Kerbau َج اُم ْو ٌس
Bebek َبَّطٌة Monyet ِقْر ٌد
3. Benda mati, seperti tempat, nama kampung, benda padat/cair, dan benda
konkret dan abstrak.
2
Contoh:
Table 3. Benda Mati
Kalimat Kalimat
Makna Muannas Makna Mudzakkar
Buku Tulis ُك َّراَس ٌة Buku ِكَتاٌب
Universitas َج اِمَع ٌة Pulpen َقَلٌم
Apel ُتَّفاَح ٌة Pintu َباٌب
3
adalah dhamir yang tersembunyi yaitu " "ُهَو. Jumlah fi'liyaj (fi'il dan fa'il)
menjadi khabar mubtada'.
" َنَجَح َهَذ ا الَّطاِلُبpelajar ini telah sukses". Kata " "َهَذ اadalah isim isyarah (kata
tunjuk) mabniy yang menempati posisi rafa' sebagai fa'il.
" َج اَء الذي َكَتَبtelah datang yang menulis". Kata " "الذيadalah isim maushul
mabniy yang menempati posisi rafa' sebagai fa'il.
c. Mashdar yang dibentuk dari " "أْنdan fi'il atau dari " "أَّنdan isjm serta
khabarnya. Contoh:
( َيْنَبِغ ي أْن َتُفْو َزmaksudnya: )َيْنَبِغ ي َفْو ُز َك. Mashdar yang dibentuk dari " "أْنdan
fi'il nya yaitu " "َفْو ُز َكsebagai fa'il untuk fi'il ""َيْنَبِغ ي.
( َس َّر ِني َأَّنَك َنَج ْح َتmaksudnya: )َس َّر ِني َنَج اُح ك. Mashdar yang dibentuk dari " "َأَّن
dan isim serta khabarnya yaitu " "َنَج اُحكsebagai fa'il untul fi'il ""َس َّر ِني.
2) Jika fa'il nya mutsanna (dual/muannas) atau jama' (plural/jamak), maka fi'il nya
tetap Mufrad (tunggal/Mufrad). Contoh:
" َحَضَر الُم َدِّرُسGuru itu telah hadir"
" َحَضَر الُم َدَّر َس اِنKedua bapak guru itu telah hadir"
" َحَضَر الُم َدِّرُسْو َنPara bapak guru itu telah hadir"
" َحَضَر الُم َدَّر َس اُتPara ibu guru itu telah hadir"
3) Jika fa'il nya muannas maka ta'ta'nits nya harus disambungkan dengan fi'il nya
(ta' yang mati pada akhir fi'il madhi dan ta' yang berharkat pada awal fi'il
mudhari').
4) Wajib membuat fi'il nya muannas jika:
a. Fa'il nya isim zhahir muannas hakiki tanpa ada pembatas antara fi'il dan fa'il
nya. (Yang demikian itu dengan muannas hakiki adalah setiap yang
menunjukkan jenis manusia atau hewan baik yang beranak mapun yang
bertelur). Contoh:
" َس اَفَر ْت َفاِط َم ةFatimah sudah pergi"
" َتِط ْيُر الَيَم اَم ِةBurung merpati itu sedang terbang".
b. Fa'il nya dhamir mustatir yang kembali kepada muannas hakiki atau majazi .
(Muannas mazqji adalah setiap isim yang menunjukkan muannas yang
4
tidak sebenarnya tetapi orang Arab menggolongkannya sebagai kata yang
berjenis muannas. Contoh: الّش ْم س،المْنَض َدة، dan lain-lain.) Contoh:
" َزيَنُب َحَضَر ْتZainab sudah datang". Fa'il nya adalah dhamir mustatir yang
maknanya kembali kepada majaz hakiki " "َزيَنُب.
" الّش ْم ُس َطَلَع ْتMatahari sudah terbit”. Fa'il nya adalah dhamir mustatir yang
maknanya kembali kepada majaz majazi " "الّش ْم ُس.
5) Boleh membuat fi'il nya muannas jika:
a. Fa'ilnya muannas hakiki yang terpisah dari fi'il nya. Contoh: َس اَفَر ْت َأْم ِس َفاِط َم ُة
"Fatimah telah pergi kemarin". Boleh juga disebut " ( "َس اَفَر َأْم ِس َفاِط َم ُةtanpa
pakai " )"ْت. Yang memisahkan antara fi'il dan fa'il nya adalah kata " "َأْم ِس.
b. Fa'ilnya isim zhahir muannas majazi. Contoh: " َتْطَل ُع الّش ْم ُسmatahari telah
terbit". Boleh juga disebut dengan: " "َيْطَلُع الّش ْم ُس
c. Fa'il nya jamak taktsir. Contoh: " َحَضَر ْت الَقَض اُةhakim itu telah datang". Boleh
juga disebut dengan: "( "َحَضَر الَقَض اُةtanpa memakai " )"ْت.
6) Tidak diharuskan fa'il itu selalu menyertai fi'il nya secara langsung tetapi boleh
juga ada pembatas di antara keduanya, baik satu kata atau beberapa kata.
Contoh: " َأْع َج َنِبي ِفى الَحِد ْيَقِة َأْز َهاُرَهاsaya kagum dengan bunga-bunga yang ada di
taman". Kata " "َأْز َهاُرadalah fa'il bagi fi'il " "َأْع َج َنَبyang dj rafa' kan dengan
dhammah. Sering dijumpai bahwa maf'ulu bih nya terdahulu dari fa'il nya,
maka antara kefuanya ada kata pembatas. Contoh: " ُيَج ِّنِي الُقْطَن الَفاَّل ُحpetani
sedang memanen kapas". Kata " "الُقْطَنadalah maf'ul bih yang di nashab kan
dengan harkat fathah, sementara kata "الَفاَّل ُحadalah fa'il di rafa' kan dengan
harkat dhammah.
7) Perlu diperhatikan bahwa yang mana saja ada fi'il mabniy li ma'lum, maka
disana jelas ada fa'il nya. Untuk mengenal pasti fa'il dalam kalimat, kita boleh
memasukkan kata nanya " ( "َم ْنuntuk yang berakal) dan kata "( "َم اَذ اuntuk yang
tidak berakal) sebelum fi'il yang berpola ghaib mufrad (orang ketiga
tunggal/mufrad), maka jawaban yang muncul dari soalan itu adalah fa'il.
Contoh:
" َتَك َّلَم الَخ ِط ْيُب ِبَش َج اَعٍةkhatib bercakap dengan semangat". Siapa yang bercakap?
Jawabanya " "الَخ ِط ْيُب. Maka kata " "الَخ ِط ْيُبadalah fa'il.
5
" َحَضَر الُم ْؤ َتَم ر َأْر َبُعْو َن َم ْنُد ْو ًباMuktamar itu dihadiri oleh empat puluh orang utusan".
Siapa yang hadir? Jawabannya adalah " "َأْر َبُعْو َن. Maka kata " "َأْر َبُع ْو َنdisebut
sebagai fa'il.
َّر ْأِيvv" ُأَو اِف ُق َع َلى َه َذ ا الSaya setuju dengan pendapat ini". Siapa yang setuju?
Jawabannya adalah dhamir yang disembunyikan ""َأَن ا. Maka dhamir yang
demikian itu adalah fa'il.
" َتَق َّر َر َتْأِج ْي ُل الَّنِتْيَج ِةPenundaan pemeriksaan itu sudah pasti". Apa yang pasti?
Jawabannya adalah " "َتْأِج ْيُل الَّنِتْيَج ِة. Maka kata " "َتْأِج ْيُلadalah fa'il).
8) Kadang fi'il nya dibuang, sementara fa'il nya tetap. Contoh: ُك ُّل َعاٍم َو َأْنُتم ِبَخْي ٍر
"Semoga setial tahun kamu dalam keadaan baik-baik". Asalnya adalah " ُيْقِبُل ُك ُّل
"َعاٍم َو َأْنُتم ِبَخْيٍرKata " "ُك ُّلadalah fa'il yang dari fi'il yang dibuang yaitu " "ُيْقِبُل.
9) Pada asasnya fa'il muncul selepas ada fi'il. Namun terkadang ada juga beberapa
kata yang berperan contoh fungsi fi'il memunculkan fa'il yaitu mashdar, isim
fa'il, sifat musyabbah. Contoh:
" َج اَء الَّرُج ُل الَفاِض ُل َأُخ وُهTelah tiba seorang laki-laki yang saudaranya itu
dihormati". Kata " "َأُخ وadalah fa'il untuk isim fa'il الَفاِض ُل.
" َد َخ ْلُت ُبْس َتاًنا َجِم ْياًل َم ْنَظ ُر ُهAku memasuki taman yang indah pemandangannya".
Kata " "َم ْنَظُرadalah fa'il untuk sifat musyabbah َجِم ْياًل.
Makna Kalimat
Muhammad telah menulis pelajaran,
َكَتَب ُمَحَّم ٌد الَّدْر َس َفُهَو َك اِتٌب
maka ia adalah orang yang menulis
Laki-laki itu telah tidur, maka ia
َناَم الَّرُجُل َفُهَو َناِئٌم
adalah orang yang tidur.
Muhammad telah memukul anjing,
َضَر َب ُمَحَّم ٌد الَك ْلَب َفُهَو َض اِر ٌب
maka ia adalah orang yang memukul
6
2.4 Pembagian Isim Fa'il
Isim fa'il ada 2 macam yaitu:
1. Fa'il dari isim Mu'rab/ Dzahir
Fa'il yang terambil dari isim mu'rab/dzahir adalah fa'il penulisannya jelas atau
tampak ketika ditulis zetelah penulisan fi'il nya.
Contoh:
Table 5. Contoh Fa'il dari Isim Mu'rab/Dzahir
Makna Kalimat
Zaid telah berdiri َقاَم َزْيٌد
Ali telah memukul َضَر َب َع ِلٌي
Fatimah telah berdiri َقاَم ْت َفاِط َم ٌة
Aisyah telah mengambil َأَخ َذْت َعاِئَش ُة
Makna Kalimat
Mahasiswa ini telah lulus َنَجَح َهَذ ا الَّطِلُب
Mahasiswi ini telah lulus َنَج َح ْت َهِذِه الَّطِلَبُة
b. Isim Maushul
7
Fa'il yang terambil dari isim maushul adalah fa'il yang menunjukkan
makna kata penghubung dan penulisannya diletakkan setelah penulisan
fi'il nya.
Contoh:
Table 7. Contoh Isim Maushul
Makna Kalimat
Telah datang yang berdiri َج اَء اَّلِذ ى َقاَم
Telah datang yang berdiri َج اَءِت اَّلِتْى َقاَم ْت
c. Isim Dhamir
Fa'il yang terambil dari isim dhamir adalah fa'il yang tersimpan atau
karena pelakunya tertulis sebelum atau sesudah fi'il.
Contoh:
Table 8. Contoh Isim Dhamir
Makna Kalimat
saya telah duduk di atas kursi َج َلْس ُت َع َلى اْلُك ْر ِسِّي
Kami telah duduk di atas kursi َج َلْسَناَع َلى اْلُك ْر ِسِّي
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita mempelajari ilmu Tasrif khususnya Isim Fail, tentunya kita
sudah mengenal dan tahu bahwa Isim Fail itu merupakan pelaku yang melakukan
pekerjaan. Isim Fail juga merupakan bentuk dari Isim Musytaq yang artinya Isim
yang berasal dari Fiil bukan dari Isim itu sendiri. Secara sederhana berarti kita
juga bisa membedakan antara mana yang termasuk Isim Fail dan mana yang
dinamakan Fail tersendiri.
B. Saran
Dengan adanya pembelajaran mengenai Isim Fail, di harapkan kita bisa
memacu semangat kita untuk lebih memperdalam dan mempelajari ilmu Tasrif,
karena didalam ilmu Tasrif bukan hanya membahas mengenai Isim Fail saja
namun masih banyak lagi materi – materi lain yang tidak kalah pentingnya dengan
Isim Fail. Dan mudah – mudahan hal itu akan menjadi dorongan untuk kita jika
kita menginginkan untuk bisa mempelajari Al Qur’an maupun buku – buku yang
menggunakan bahasa arab, karena sesungguhnya semua ilmu berasal dari Al
Qur’an.
9
DAFTAR PUSTAKA
Huda, M. M., & Amin, K. (2021). BENTUK FI'IL, FA'IL DAN MUBTADA’KHABAR
DALAM QASHIDAH AL-BURDAH BAIT 1 SAMPAI 58. EL WAHDAH, 2(2), 67-
91.
10